Choirunnisa?, Choirunnisa?
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

RELIGIUSITAS GAY DI PERKUMPULAN KELUARGA BERENCANA INDONESIA KOTA SEMARANG DAN UPAYA DAKWAHNYA DENGAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM Choirunnisa?, Choirunnisa?; Komarudin, Komarudin
Jurnal Ilmu Dakwah Vol 38, No 1 (2018)
Publisher : Faculty of Dakwah and Communication, Walisongo State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jid.v38.1.3973

Abstract

Gay is sexual orientation of man and man (man feel love man), generally cann?t be accepted by indonesian people. In the religion, Gay is sinning and evil. They are part of people who have religion, obligation to carry out, to implement any obey his religion. But, the lack of synchronization between being a gay and being a religious make conflict in their self. This journal is trying to research about the religiousity level of a gay which must be handle as a counselor.  Based on The results of research, that first religiousity of gay in PKBI Kota Semarang is varied. There are five of dimension which used to this research, trust and belief dimesion are not good classified, worship and practice of religion dimension are bad classified, appreciation or experience dimension are quite good, and other dimension that intellectual and consequences dimension are good classified. Second, the effort of proselytizing (dakwah) on islamic guidance and counseling are expected to become a new service in PKBI Kota Semarang which change aspects of gay religousity. So, to be good religiousity, gay must leave this sexual orientation and repentance to Allah. In this case, it is same vision of PKBI Kota Semarang that is minimize counting of patients HIV/AIDS which come from gay a community****Gay merupakan orientasi seksual terhadap sesama jenis, yang masih belum dapat diterima oleh masyarakat Indonesia pada umumnya, dan di dalam agama, gay merupakan perbuatan dosa dan tercela sebagaimana pemahaman masyarakat umumnya. Gay juga merupakan sosok yang memiliki agama, dan mempunyai dorongan untuk menjalankan, melaksanakan, dan mentaati ajaran agama yang dianutnya. Namun, ketidaksingkronan antara dirinya sebagai seorang gay dan sebagai sosok beragama yang menimbulkan konflik di dalam dirinya. Jurnal ini mencoba meneliti tentang kondisi religiusitas seorang gay dan bagaimana tindakan yang harus dilakukan oleh seorang konselor dalam membimbing serta memberikan layanan konseling terhadap mereka. Subjek gay yang menjadi obyek penelitian ini yaitu komunitas gay yang ada di PKBI Kota Semarang. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa pertama, religiusitas gay di PKBI Kota Semarang sangat bervariatif. Dari lima dimensi religiusitas yang ada, ditunjukan bahwa dimensi keyakinan atau rasa percaya tergambar kurang baik, begitu juga dengan dimensi peribadatan atau praktik agama tergambar tidak baik, adapun dimensi penghayatan atau pengalaman tergambar cukup baik, begitu juga dimensi dimensi intelektual atau pengetahuan serta dimensi konsekuensi atau etika tergambar baik. Kedua, hasil penelitian juga menunjukan bahwa layanan bimbingan dan konseling Islam diperuntukkan untuk komunitas gay tersebut perlu diorientasikan kepada peningkatan aspek religiusitas gay, melalui religiusitas yang baik seorang gay dapat meminimalisir bahkan meninggalkan orientasi seksual dan kembali kepada fitrah yang diridhai Allah SWT, dengan layanan bimbingan dan konseling Islam tersebut diasumsikan dapat meminimalisir pasien HIV/AIDS dari komunitas gay.