Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS POSISI KONDILUS MENGGUNAKAN RADIOGRAFI CONE BEAM COMPUTED TOMOGRAPHY TIGA DIMENSI PADA KASUS DISC DISPLACEMENT WITH REDUCTION: CONDYLE POSITION ANALYSIS USING RADIOGRAPH CONE BEAM COMPUTED TOMOGRAPHY 3D IN DISC DISPLACEMENT WITH REDUCTION CASE Liana Rahmayani; Erna Kurnikasari; Rasmi Rikmasari
Dentika: Dental Journal Vol. 15 No. 2 (2010): Dentika Dental Journal
Publisher : TALENTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.06 KB) | DOI: 10.32734/dentika.v15i2.1917

Abstract

Disc displacement with reduction is one of the temporomandibular joint disorders which often occurred. Disc displacement can cause the changing of condyle position which can be evaluated by using radiograph. Cone Beam Computed Tomography (CBCT-3D) is a radiograph for viewing of the condyle with more accurate. The aim of this study was to determine the condyle position in disc displacement with reduction. Sample was 11 patients with disc displacement and 3 asymptomatic patients as control. A radiographic exposure was done with CBCT-3D and measurement of joint space in sagittal view was performed. Statistical analysis used T-test. The result of this study showed that there was significant difference (p<0,05) between disc displacement with reduction and asymptomatic patients. It can be concluded that there was different condyle position between disc displacement with reduction and asymptomatic patients. It means condyle position displacement caused sagittal joint space changed.
UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN WANITA MENGENAI KONDISI TUBUH YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENYAKIT RONGGA MULUT MELALUI PENYULUHAN Sri Tjahajawati; Anggun Rafisa; Cucu Zubaedah; Rasmi Rikmasari
Dharmakarya Vol 10, No 3 (2021): September, 2021
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v10i3.31249

Abstract

Saliva adalah cairan tubuh yang berperan penting dalam menjaga keseimbangan dan kesehatan rongga mulut Keseimbangan tersebut dapat terganggu dan menyebabkan penyakit rongga mulut apabila terdapat perubahan pada tubuh seperti kehamilan, kebiasaan merokok, menopause, diabetes mellitus dan hipertensi Pengetahuan masyarakat terutama wanita mengenai berbagai kondisi yang berhubungan dengan penyakit dalam rongga mulut harus menjadi perhatian karena perubahan hormonal pada saat kehamilan dan menopause hanya dialami oleh wanita dan anatomi serta fisiologi tubuh wanita juga berbeda dengan pria sehingga lebih berisiko terkena penyakit mulut. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan tersebut adalah dengan melakukan penyuluhan sebagai bentuk dari promosi kesehatan. Peserta yang memenuhi kriteria sampel diambil secara keseluruhan (total sampling), berjumlah 81 orang wanita dari Desa Cikeruh. Penyuluhan dilaksanakan secara daring menggunakan media presentasi power point dan video edukasi melalui zoom meeting. Materi penyuluhan memaparkan diabetes melitus, hipertensi, kehamilan, menopause dan kebiasaan merokok yang bermanifestasi pada tubuh dan rongga mulut. Kegiatan penyuluhan terdiri dari tiga tahap yaitu pemberian pre-test, penyampaian materi penyuluhan dan post-test. Peningkatan nilai rata-rata peserta kegiatan penyuluhan pada post-test terlihat pada kelima topik. Sejumlah 76 orang (93.8%) responden mengalami peningkatan nilai rata-rata pada post-test, sejumlah 5 orang (6,2 %) responden tampak memiliki penurunan nilai rata-rata post-test termasuk ke dalam kelompok ibu hamil. Kegiatan penyuluhan pada wanita di Desa Cikeruh menunjukkan peningkatan pengetahuan mengenai kondisi tubuh yang berhubungan dengan penyakit dalam rongga mulut. Kegiatan penyuluhan ini diharapkan dapat mendorong para peserta kegiatan dan masyarakat untuk merubah perilaku ke arah pola hidup yang lebih sehat.
Penetapan diagnosis gangguan sendi berdasarkan Research Diagnostic Criteria for temporomandibular joint disorders tahun 2010 Rasmi Rikmasari
Makassar Dental Journal Vol. 2 No. 4 (2013): Vol 2 No 4 Agustus 2013
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (50.395 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v2i4.138

Abstract

Gangguan sendi temporomandibula adalah gangguan yang banyak diderita pada populasi masyarakat. Persentase gangguan hampir mendekati 75% populasi dengan adanya minimal satu gejala gangguan sendi yang diderita, tetapi banyak penderita tidak menyadari gangguan sendi ini. Penyebab gangguan sendi ini multifaktor. Banyak cara untuk mendiagnosa gangguan sendi ini, salah satunya adalah research diagnostic criteria for temporomandibular joint disorders/RDC-TMD. RDC-TMD mulai dikenal sejak tahun 1992, dan terus diperbaiki sampai akhirnya, pada tahun 2010 dilakukan penyempurnaan penetapan diagnosis gangguan sendi tersebut. Walaupun kriteria ini merupakan kriteria untuk riset, tetapi juga dapat digunakan untuk penetapan diagnosis pasien di klinik. Berdasarkan RDC-TMD, gangguan sendi pada pasien dapat didiagnosis sehingga arah perawatan untuk gangguan ini akan lebih tepat. Banyak penelitian mengenai reliabilitas dan validitas dari kriteria ini, dan hasilnya menunjukkan nilai yang cukup baik sehingga kriteria ini sedang mengarah menjadi diagnostic criteria for temporomandibular joint disorders (DC-TMD). RDC-TMD tahun 2010 dapat digunakan sebagai alat untuk mendiagnosis gangguan sendi temporomandibula, sehingga diagnosis yang tepat dapat memberikan arah perawatan yang tepat.