Yumi Lindawati
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERBANDINGAN KONSENTRASI STATERIN DAN ION KALSIUM PADA SALIVA DAN PLAK SUPRAGINGIVA: COMPARISON OF STATHERIN AND CALCIUM ION CONCENTRATION IN SALIVA AND SUPRAGINGIVAL PLAQUE Yumi Lindawati; Ameta Primasari; Dwi Suryanto
Dentika: Dental Journal Vol. 18 No. 1 (2014): Dentika Dental Journal
Publisher : TALENTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (118.696 KB) | DOI: 10.32734/dentika.v18i1.1934

Abstract

Kalsium yang diperoleh dari saliva dapat masuk ke lapisan dalam plak gigi. Peningkatan konsentrasi ion kalsiumpada biofilm menyebabkan penyerapan mineral menjadi meningkat sehingga terlihat juga peningkatanpembentukan kalkulus bila disertai pemeliharaan kebersihan rongga mulut yang tidak adekuat. Staterinmenghambat pengendapan kalsium-fosfat dari saliva. Staterin berikatan dengan hidroksiapatit, mengindikasikankemungkinan perannya dalam pembentukan pelikel dan pembentukan plak. Tujuan penelitian ini untukmengetahui rerata dan membandingkan konsentrasi staterin dan kalsium pada saliva dengan plak supragingiva.Desain penelitian studi cross-sectional. Pemilihan sampel menggunakan purposive sampling berdasarkan kriteriaeksklusi dan inklusi saliva, dan plak supragingiva pada pasien. Konsentrasi kalsium saliva dan plak supragingivadiukur menggunakan spektrofotometri, konsentrasi staterin saliva dan plak supragingiva diukur menggunakanELISA (Enzyme Linked Immunosorbent Assay). Hasil penelitian menunjukkan median konsentrasi staterin saliva1,5 µg/ml, plak supragingiva 223µg/ml, median konsentrasi kalsium saliva adalah 0,9475 mmol/l, dan plaksupragingiva 63,13 mmol/l. Konsentrasi staterin dan kalsium pada plak supragingiva lebih tinggi secarasignifikan dibandingkan konsentrasinya pada saliva. Sebagai kesimpulan, plak supragingiva memiliki kadar ionkalsium dan staterin yang lebih banyak dibandingkan saliva.
Efek obat kumur mengandung cengkeh terhadap kekerasan enamel gigi Yumi Lindawati; Novia .
Makassar Dental Journal Vol. 6 No. 1 (2017): Vol 6 No 1 April 2017
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.77 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v6i1.18

Abstract

Obat kumur oleh masyarakat awam telah diketahui bermanfaat sebagai penyegar mulut dalam waktu singkat dan sebagai antibakteri. Pemakaian obat kumur berbahan dasar klorheksidin yang banyak beredar di masyarakat dalam waktu lama dapat menyebabkan gangguan indera pengecapan, dan meninggalkan stain pada gigi, oleh karena itu masyarakat banyak yang beralih ke obat kumur herbal yang dianggap lebih aman, salah satunya obat kumur yang mengandung cengkeh. Cengkeh mengandung bahan antibakteri dan dapat menghambat dekalsifikasi enamel. Akan tetapi, obat kumur herbal mengandung cengkeh juga tidak dapat digunakan secara umum tanpa indikasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah cengkeh yang terkandung di dalam obat kumur dapat mempertahankan kekerasan email di dalam kondisi rongga mulut mengandung saliva dan tanpa saliva (hiposalivasi), dilakukan secara eksperimental laboratorium (in vitro) dengan pre-post test group design. Hasil penelitian terhadap 18 gigi premolar pertama rahang atas yang telah didemineralisasi dengan larutan asam sebagai perumpamaan kondisi rongga mulut saat setelah makan, menunjukkan rata-rata peningkatan kekerasan email gigi yang direndam dengan obat kumur mengandung cengkeh pada lingkungan yang mengandung saliva lebih tinggi signifikan (p<0,05) dibandingkan kekerasan enamel gigi tanpa lingkungan saliva. Proses destilasi cengkeh dalam pembuatan obat kumur kemungkinan menjadi penyebab turunnya nilai agen remineralisasi yang harusnya terdapat pada cengkeh sehingga proses remineralisasi enamel pada gigi yang tanpa lingkungan saliva tidak dapat terjadi. Hasil tersebut menunjukkan bahwa obat kumur herbal mengandung cengkeh akan aman untuk melindungi kekerasan enamel apabila digunakan dalam keadaan lingkungan yang mengandung saliva.