Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

OPTIMALISASI SEKTOR PERKEBUNAN DALAM MEMANFAATKAN REGIONAL COMPREHENSIVE ECONOMIC PARTNERSHIP (RCEP) Nugraha, Dadan Adi; Ferichani, Minar; Sutrisno, Joko
Proceeding SENDI_U 2019: SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU DAN CALL FOR PAPERS
Publisher : Proceeding SENDI_U

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (763.36 KB)

Abstract

Sektor perkebunan sebagai bagian sektor pertanian merupakan sektor unggulan ekspor non migas Indonesia. Kinerja perdagangan sektor perkebunan mengalami trend penurunan disebabkan adanya hambatan perdagangan dan daya saing. Liberalisasi perdagangan RCEP diperkirakan membuka akses pasar di negara anggota RCEP. Tulisan ini bertujuan mengetahui daya saing produk perkebunan Indonesia di pasar negara mitra RCEP, dan mengetahui produk perkebunan yang dapat ditingkatkan akses pasarnya dalam rangka liberalisasi perdagangan RCEP. Penelitian ini menggunakan metode Constant Market Share Analysis (CMSA untuk mengetahui daya saing produk perkebunan. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari UNCOMTRADE dan Sekretariat ASEAN. Hasil analisis menunjukkan bahwa Indonesia tidak dapat meminta penurunan tarif ke Australia dan New Zealand karena Tarif di negara tersebut sudah dihapuskan. Peningkatan akses pasar dalam rangka optimalisasi kerjasama RCEP untuk negara Australia dan New Zealand hanya dapat dilakukan dengan pengurangan hambatan non tarif. Produk berdaya saing Indonesia yang masih ada hambatan tarif sebesar 5 % di China ada 40 produk dan Korea ada 2 produk. Hambatan tarif di Jepang antara 5 % sampai 45 % berjumlah 20 produk. Produk Indonesia paling banyak mengalami hambatan tarif di India berjumlah 48 produk. Peningkatan akses pasar sektor perkebunan dengan pengurangan hambatan tarif dapat diminta ke negara China, Jepang, Korea, dan India. Kata Kunci: sektor perkebunan, daya saing, RCEP
DAYA SAING DAN POSISI SEKTOR PANGAN INDONESIA MENGHADAPI REGIONAL COMPREHENSIVE ECONOMIC PARTNERSHIP (RCEP) nugraha, Dadan adi; Ferichani, Minar; Sutrisno, Joko
JURNAL PANGAN Vol 29, No 1 (2020): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1247.116 KB) | DOI: 10.33964/jp.v29i1.468

Abstract

Kerja sama RCEP dipastikan akan membuka akses pasar yang luas di negara anggota RCEP. Di saat yang bersamaan Indonesia dihadapkan dengan tantangan dan ancaman apabila kerja sama RCEP diberlakukan. Tulisan ini bertujuan mengetahui daya saing produk pangan Indonesia di pasar negara mitra RCEP, mengetahui daya saing produk pangan negara mitra RCEP di pasar Indonesia, mengetahui posisi produk pangan yang dapat dimanfaatkan dan perlu dilindungi dalam rangka kerja sama perdagangan bebas RCEP. Daya saing produk pangan di analisis menggunakan Constant Market Share Analysis (CMSA). Posisi sektor pangan diketahui dengan melakukan analisis terhadap kebijakan tarif dan nilai daya saing produk pangan. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari UNCOMTRADE dan Sekretariat ASEAN. Hasil analisis menunjukkan jumlah produk pangan Indonesia yang memiliki daya saing tetapi masih memiliki hambatan tarif berjumlah 23 produk di China, 5 produk di Korea, 16 produk di India, dan 2 produk di Jepang. Produk pangan Indonesia yang masih menerapkan hambatan tarif terhadap seluruh negara mitra RCEP dan perlu perlindungan tarif berjumlah 17 produk. Sedangkan produk pangan Indonesia yang sudah dihapuskan tarifnya di seluruh negara mitra RCEP berjumlah 260 produk. Produk pangan Indonesia yang memiliki hambatan tarif untuk salah satu atau lebih negara mitra RCEP berjumlah 257 produk.