Ari Mutanto
Program Studi Fisika, Fakultas Teknik Dan Sains, Universitas Nasional, Jakarta

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Verifikasi Keluaran Radiasi Pesawat Linac (Foton DanElektron) Serta 60CO Dengan TLD Mutanto, Ari; Mediawati, Mely; Nugroho, Agung
Jurnal Ilmiah Giga Vol 18, No 2 (2015): Volume 18, Edisi 2, Desember 2015
Publisher : Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (25.738 KB)

Abstract

ABSTRAK. Telah dilakukan pengukuran keluaran pesawat Linear Accelelator (Linac) dan 60Co dalam medium Solid Water Phantom milik Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto. Pengukuran bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai keakurasiaan keluaran radiasi dengan menggunakan TLD. Pengukuran dilakukan dengan teknik SSD 100 cm untuk pesawat Linac dan SSD 80 cm untuk 60Co pada kedalaman dosis maksimum dengan variasi dosis 50 cGy sampai dengan 250 cGy pada luas lapangan 10 x 10 cm2. Hasil pengukuran menunjukan bahwa deviasi dosis yang diterima Solid Water Phantom sebagai target pada kedalaman dosis maksimum untuk keluaran radiasi foton energi 6 MV memiliki nilai deviasi dalam rentang 0,04 % - 0,46 %, keluaran radiasi foton energi 10 MV memiliki nilai deviasi dalam rentang 0,67 % - 2,37 %, untuk keluaran radiasi elektron energi 10 MeV memiliki nilai deviasi dalam rentang 1,03 % - 1,56 %, untuk keluaran radiasi 60Co memiliki nilai deviasi dalam rentang 0,20 % - 0,74 %, cukup stabil sesuai batas toleransi ≤ 5 % (dalam batas toleransi yang disyaratkan IAEA). Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa kondisi pesawat Linac dan 60Co di RSPAD Gatot Soebroto masih diterima untuk digunakan.  Kata Kunci :Linac, 60Co, TLD, Solid Water Phantom
Analisis Dosis Serap Organ Kritis Lensa Mata Pada Terapi Karsinoma Nasofaring Dengan Pesawat LINAC 6 MV Dewiana, Dewiana; Oktavianto, Agung Nugroho; Mutanto, Ari
Jurnal Ilmiah Giga Vol 18, No 1 (2015): Volume 18, Edisi 1, Juni 2015
Publisher : Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (25.738 KB)

Abstract

ABSTRAK. Karsinoma Nasofaring merupakan kanker ganas yang berasal dari tubuh yang secara anatomi berbatas tegas, yaitu pada daerah nasofaring. Organ kritis/organ sehat yang terdekat dan masuk di dalam lapangan penyinaran adalah mata, dimana lensa mata mempunyai dosis toleransi 500 cGy pada 5/5 (peluang komplikasi yang tidak lebih dari 5 % dalam waktu 5 tahun). Salah satu penanganan karsinoma nasofaring adalah dengan pesawat linear accelerator 6 MV yang dilengkapi dengan Multi Leaf Colimator. Metode yang digunakan adalah dengan metode 3 lapangan penyinaran (2 latero lateral dan 1 antero posterior). Adapun penelitian ini menggunakan TLD sebanyak 14 butir yang ditempatkan pada permukaan lensa mata kanan dan lensa mata kiri masing-masing 7 butir di lensa mata kanan dan 7 butir dilensa mata kiri, dengan 3 kali penyinaran per fraksi 200 cGy. Dengan melakukan uji statistik T-Test diketahui bahwa keenam posisi TLD dilensa mata kanan dan lensa mata kiri adalah secara signifikan tidak berbeda. Dengan analisis statistik frekuensi TTest menghasilkan dosis serap yang diterima lensa mata kanan maupun lensa mata kiri adalah sebesar (3.64279 ± 1.40286) cGy per fraksi penyinaran 200 cGy. Kata Kunci: Organ Kritis Lensa Mata, Karsinoma Nasofaring Dengan Pesawat Linac 6 MV.
Analisis Sebaran Radiasi Hambur Di Sekitar Pesawat Sinar-X Pada Pemeriksaan Tomografi Ginjal Rini Anggarini; Muzilman Muslim; Ari Mutanto
Jurnal Ilmiah Giga Vol 17, No 2 (2014): Volume 17 Edisi 2 Tahun 2014
Publisher : Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.158 KB) | DOI: 10.47313/jig.v17i2.540

Abstract

Telah dilakukan penelitian pengaruh variasi jarak antara sumber radiasi dengantitik pengukuran terhadap sebaran radiasi hambur pada pesawat sinar-X pada saatpemeriksaan tomografi ginjaldi Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebrotosehingga dihasilkan kontur sebaran radiasi hambur dengan menggunakan perangkat lunaksurfer.Penelitian ini menggunakan phantom abdomen dengan kondisi penyinaran faktoreksposi tetap meliputi tegangan tabung 70 kV, arus tabung dan waktu penyinaran 50 mAs.Sampel dalam penelitian adalah jarak 50 cm, 100 cm, dan 150 cm dari titik tengah pusatpemeriksaan ke titik pengukuran. Pengukuran ini dilakukan dengan alat ukurtermoluminesensi dosimeter (TLD-100 LiF). Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlahpaparan radiasi akan semakin menurun terhadap penambahan jarak, sehingga dapatmengetahui titik-titik / tempat yang aman terhadap paparan radiasi.
Penyelesaian Numerik Hamburan Kuantum Potensial Sentral Dengan Metode Runge-Kutta Firdaus Ariefatosa; Budi Santoso; Muzilman Muslim; Ari Mutanto
Jurnal Ilmiah Giga Vol 17, No 1 (2014): Volume 17 Edisi 1 Tahun 2014
Publisher : Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.485 KB) | DOI: 10.47313/jig.v17i1.537

Abstract

Telah dilakukan perhitungan tampang lintang total hamburan dengan metode gelombang parsial. Dalam metode ini, besaran yang menjadi kunci adalah geser fasa δl diperoleh dengan menyelesaikan persamaan diferensial bagian radial hamburan kuantum dengan dan tanpa potensial penghambur. Perhitungan Numerik yang dipilih adalah metode Runge-Kutta karena kemudahan aplikasi dan akurasi tinggi. Potensial hamburan yang digunakan adalah potensial Coulomb tertirai (Screened-Coulomb) yang telah diketahui parameter-parameter potensialnya sebagaimana telah disajikan oleh Salvat (Salvat et al, 1987) melalui metode variasi medan konsisten. Hamburan yang dimaksud adalah hamburan elektron-atom.
Verifikasi Keluaran Radiasi Pesawat Linac (Foton Dan Elektron) Serta 60Co Dengan TLD Mely Mediawati; Agung Nugroho; Ari Mutanto
Jurnal Ilmiah Giga Vol 20, No 1 (2017): Volume 20 Edisi 1 Tahun 2017
Publisher : Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.19 KB) | DOI: 10.47313/jig.v20i1.549

Abstract

Telah dilakukan pengukuran keluaran pesawat Linear Accelelator (Linac) dan60Co dalam medium Solid Water Phantom milik Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat(RSPAD) Gatot Soebroto. Pengukuran bertujuan untuk memperoleh informasi mengenaikeakurasiaan keluaran radiasi dengan menggunakan TLD. Pengukuran dilakukan denganteknik SSD 100 cm untuk pesawat Linac dan SSD 80 cm untuk 60Co pada kedalaman dosismaksimum dengan variasi dosis 50 cGy sampai dengan 250 cGy pada luas lapangan 10 x10 cm2. Hasil pengukuran menunjukan bahwa deviasi dosis yang diterima Solid WaterPhantom sebagai target pada kedalaman dosis maksimum untuk keluaran radiasi fotonenergi 6 MV memiliki nilai deviasi dalam rentang 0,04 % - 0,46 %, keluaran radiasi fotonenergi 10 MV memiliki nilai deviasi dalam rentang 0,67 % - 2,37 %, untuk keluaran radiasielektron energi 10 MeV memiliki nilai deviasi dalam rentang 1,03 % - 1,56 %, untukkeluaran radiasi 60Co memiliki nilai deviasi dalam rentang 0,20 % - 0,74 %, cukup stabilsesuai batas toleransi ≤ 5 % (dalam batas toleransi yang disyaratkan IAEA). Dari hasil inidapat disimpulkan bahwa kondisi pesawat Linac dan 60Co di RSPAD Gatot Soebrotomasih diterima untuk digunakan.
Analisis Dosis Serap Organ Kritis Lensa Mata Pada Terapi Karsinoma Nasofaring Dengan Pesawat LINAC 6 MV Dewiana Dewiana; Agung Nugroho Oktavianto; Ari Mutanto
Jurnal Ilmiah Giga Vol 18, No 1 (2015): Volume 18 Edisi 1 Tahun 2015
Publisher : Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.274 KB) | DOI: 10.47313/jig.v18i1.569

Abstract

Karsinoma Nasofaring merupakan kanker ganas yang berasal dari tubuh yangsecara anatomi berbatas tegas, yaitu pada daerah nasofaring. Organ kritis/organ sehat yangterdekat dan masuk di dalam lapangan penyinaran adalah mata, dimana lensa matamempunyai dosis toleransi 500 cGy pada 5/5 (peluang komplikasi yang tidak lebih dari 5 %dalam waktu 5 tahun).[2] Salah satu penanganan karsinoma nasofaring adalah denganpesawat linear accelerator 6 MV yang dilengkapi dengan Multi Leaf Colimator. Metodeyang digunakan adalah dengan metode 3 lapangan penyinaran (2 latero lateral dan 1 anteroposterior). Adapun penelitian ini menggunakan TLD sebanyak 14 butir yang ditempatkanpada permukaan lensa mata kanan dan lensa mata kiri masing-masing 7 butir di lensa matakanan dan 7 butir dilensa mata kiri, dengan 3 kali penyinaran per fraksi 200 cGy . Denganmelakukan uji statistik T-Test diketahui bahwa keenam posisi TLD dilensa mata kanan danlensa mata kiri adalah secara signifikan tidak berbeda. Dengan analisis statistik frekuensi TTestmenghasilkan dosis serap yang diterima lensa mata kanan maupun lensa mata kiriadalah sebesar (3.64279 ± 1.40286) cGy per fraksi penyinaran 200 cGy.
Analisis Nilai Piksel Liver-Kidney Pada Citra Ultrasonografi Pasien Non-Alcoholic Fatty Liver Disease Suci Rahmawati; Samsun Samsun; Ari Mutanto; Ni Larasati Kartika Sari
Jurnal Ilmiah Giga Vol 21, No 2 (2018): Volume 21 Edisi 2 Tahun 2018
Publisher : Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.914 KB) | DOI: 10.47313/jig.v21i2.607

Abstract

Studi ini bertujuan untuk mengetahui selisih nilai piksel Liver-kidney berdasarkan derajat perlemakan hati, perbandingan selisih nilai piksel Liver-kidney berdasarkan derajat perlemakan hati, dan membandingkan hasil analisis selisih nilai piksel Liver-kidney dengan diagnosis klinisi. Penelitian ini menggunakan 80 citra ultrasonografi dengan klinis Non-Alcoholic Fatty Liver Disease pada setiap derajat perlemakan hati dan citra normal, dan analisis nilai piksel dilakukan dengan software Matlab 2013a. Sebelum pengamatan nilai piksel, citra USG diproses dengan preprocessing terlebih dahulu. Adapun preprocessing memanfaatkan algoritma filtering berupa filter Gaussian dan filter Wiener. Hasil penelitian menunjukkan selisih nilai piksel semakin besar sesuai dengan derajat perlemakan hati. Penggunaan filter Gaussian dalam menentukan selisih nilai piksel liver-kidney lebih baik dibandingkan filter Wiener. Selain itu, penentuan selisih nilai piksel liver-kidney lebih sensitif pada citra kategori severe dibandingkan derajat perlemakan hati lainnya.