p-Index From 2019 - 2024
0.961
P-Index
This Author published in this journals
All Journal LenteraBio
Trimulyono, Guntur
Universitas Negeri Surabaya

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI KITINOLITIK ENDOFIT BAWANG MERAH (ALLIUM ASCALONICUM) SERTA POTENSINYA DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN FUSARIUM OXYSPORUM Prasetya, Indra Adi Wira; Rahayu, Yuni Sri; Trimulyono, Guntur
LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi Vol 7, No 1 (2018): Vol 7 No 1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bakteri kitinolitik merupakan kelompok bakteri yang mampu menghasilkan enzim kitinase sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pengendali jamur. Fusarium oxysporum merupakan jamur yang menyebabkan penyakit pada bawang merah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengisolasi bakteri kitinolitik endofit bawang merah, menguji potensi penghambatan pertumbuhan F. oxysporum oleh isolat bakteri kitinolitik, serta mendeskripsi karakteristik isolat bakteri kitinolitik yang diperoleh. Penelitian yang dilakukan meliputi uji kitinolitik menggunakan agar koloidal kitin, karakterisasi bakteri, serta uji potensi sebagai antifungi. Pada penelitian ini telah berhasil diperoleh 11 isolat bakteri endofit akar bawang merah yang 5 di antaranya memiliki aktivitas kitinolitik. Kelima isolat bakteri tersebut antara lain: AA2, AA7, AA8, AA9 dan AA10. Empat isolat bakteri yaitu: AA2, AA8, AA9, dan AA10 mampu menghambat pertumbuhan F. oxysporum. Terdapat 37 karakter isolat bakteri kitinolitik yang telah diperoleh. Karakter tersebut meliputi morfologi koloni, morfologi sel, serta sifat fisiologis dan biokimia. Beberapa karakteristik isolat bakteri kitinolitik di antaranya adalah morfologi koloni berbentuk circular, irregular, dan filamentous. Morfologi sel bakteri berbentuk basil dengan rangkaian diplobasil dan streptobasil, serta Gram negatif dan positif.
IDENTIFIKASI JAMUR PENYEBAB PENYAKIT PADA UBI JALAR UNGU (IPOMOEA BATATAS) DAN SEBARANNYA DI KECAMATAN TUTUR KABUPATEN PASURUAN Alfarobi, Abdullah; Isnawati, Isnawati; Trimulyono, Guntur
LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi Vol 7, No 2 (2018): Vol 7 No 2 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ubi Jalar ungu (Ipomoea batatas) memiliki kandungan antosianin yang tinggi, dan memiliki manfaat menghambat peroksida lemak dan menangkap radikal bebas. Kecamatan Tutur memiliki daerah yang berpotensi tinggi menghasilkan ubi jalar ungu. Salah satu penyebab penurunan produksi ubi jalar ungu adalah penyakit dari jamur. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gejala yang disebabkan oleh jamur pada tanaman ubi jalar ungu, penyebab penyakit tanaman ubi jalar ungu, dan sebaran penyakit ubi jalar ungu. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Sampel diambil di tiga desa, yaitu Desa Wonosari, Desa Kayu Kebek, dan Desa Blarang. Di setiap desa diambil lima titik pengambilan sampel sebagai ulangan sehingga terdapat 15 titik pengambilan sampel. Penentuan 15 titik tersebut berdasarkan dekat dan jauhnya sumber air, dekat dan jauhnya hutan dan terdapat aktivitas warga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua genus jamur yang menyerang pada tanaman ubi jalar ungu, yaitu: Cercospora dan Fusarium. Genus jamur Cercospora ditemukan di tiga desa, khususnya di daerah yang dekat dengan hutan, sedangkan genus jamur Fusarium hanya ditemukan di Kayu Kebek di daerah dekat dengan hutan dan terdapat aktivitas warga.
APLIKASI PROBIOTIK, PREBIOTIK DAN SINBIOTIK PADA PAKAN TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN GURAMI (OSPHRONEMUS GOURAMY LAC.) Sari, Putri Mayang; Hariani, Dyah; Trimulyono, Guntur
LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi Vol 7, No 2 (2018): Vol 7 No 2 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ikan gurami memiliki tingkat pertumbuhan yang lambat karena kondisi fisiologis saluran pencernaannya. Oleh karena itu perlu upaya penambahan bakteri probiotik, prebiotik, dan sinbiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pemberian probiotik, prebiotik, dan sinbiotik melalui pakan terhadap pertumbuhan ikan gurami. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain percobaan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri atas empat perlakuan dengan lima ulangan. Adapun perlakuan yang diberikan yakni perlakuan A (kontrol), perlakuan B (penambahan probiotik 1%), perlakuan C (penambahan prebiotik 2%), dan perlakuan D (penambahan sinbiotik yakni probiotik 1% dan prebiotik 2%). Ikan gurami uji dengan bobot 70 ? 130 g diberi pakan perlakuan selama 35 hari dan dipelihara dalam wadah (53x35x35 cm) dengan kepadatan 5 ekor/55 L. Data penelitian berupa laju pertumbuhan spesifik (Spesific Growth Rate/SGR) dan rasio konversi pakan (Feed Conversion ratio/FCR dianalisis menggunakan uji ANAVA kemudian dilanjutkan menggunakan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan probiotik, prebiotik, dan sinbiotik memberikan pengaruh yang signifikan terhadap SGR dan FCR (p > 0,05) dengan perlakuan sinbiotik memberikan pengaruh terbaik dibandingkan dengan perlakuan lainnya yakni menghasilkan SGR sebesar 0,97 ± 0,28 %, FCR sebesar 1,92 ± 0,94. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pemberian probiotik, prebiotik dan sinbiotik dapat meningkatkan pertumbuhan pada ikan gurami.
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN KADAR ASAM LAKTAT YOGHURT TEMPE KEDELAI (GLYCINE MAX) DAN YOGHURT TEMPE KACANG HIJAU (VIGNA RADIATA) Af?idah, Fitrotul; Trimulyono, Guntur
LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi Vol 8, No 1 (2019): Vol 8 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tempe merupakan salah satu produk fermentasi yang memiliki banyak manfaat, salah satunya sebagai antioksidan. Tempe dapat diolah menjadi yoghurt yang dapat meningkatkan kadar antioksidan melalui peningkatankadar asam laktat selama proses fermentasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jenis susu, jenis starter dan kombinasi jenis susu dan jenis starter terhadap aktivitas antioksidan, kadar asam laktat dan pH. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan variabel manipulasi jenis susu dan jenis starter. Penelitianini memiliki dua faktor perlakuan yang diulang sebanyak empat kali dan diuji pada jam ke 0, 4, 8, 12. Data dianalisis dengan menggunakan Anova dua arah dan dilanjutkan uji Duncan. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa jenis susu memengaruhi peningkatan kadar asam laktat dan penurunan pH, sehingga aktivitas antioksidan meningkat. Peningkatan kadar asam laktat dipengaruhi oleh jenis starter bakteri yang digunakan. Kombinasi jenis susu dan jenis starter dapat memengaruhi peningkatan kadar asam laktat dan penurunan pH. Hasil Duncan menunjukkan bahwasusu tempe kedelai dan susu tempe kacang hijau memiliki hasil terbaik terhadap aktivitas antioksidan dan kadar asam laktat, sedangkan interaksi antara jenis susu dan jenis starter menunjukkan susu tempe kacang hijau memiliki nilai terbaik.
PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU SEBAGAI SUMBER NITROGEN TERHADAP KUALITAS NATA DE COCO Sakti, Dwi Widya; Trimulyono, Guntur
LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi Vol 8, No 1 (2019): Vol 8 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nata de coco merupakan produk makanan kaya serat yang dihasilkan oleh bakteri Acetobacter xylinum.  Proses pembuatan nata de coco membutuhkan media tumbuh dan nutrisi pendukung lainnya yaitu karbon dan nitrogen. Limbah cair tahu merupakan limbah yang dihasilkan dari proses pembuatan tahu yang masih mengandung nutrisi, salah satunya adalah nitrogen. Penelitian dilakukan bertujuan untuk menguji pengaruhpenambahan berbagai konsentrasi sumber nitrogen dari limbah cair industri tahu terhadap ketebalan, berat basah, rendemen, dan uji hedonik nata de coco serta untuk menentukan konsentrasi limbah cair tahu yang optimal untuk menghasilkan produk nata de coco. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor perlakuan yaitu konsentrasi limbah cair tahu (5%, 10%, 15%, dan 20%). Media difermentasi selama 15 hari kemudian dilakukan pemanenan. Parameter yang diukur dalam penelitian ini antara lain ketebalan, berat basah,rendemen, dan uji hedonik. Data ketebalan dan rendemen dianalisis dengan analisis variansi satu arah dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Data hedonik dianalisis dengan uji Kruskal Wallis. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi limbah cair tahu 5%, 10%, 15%, dan 20% berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap ketebalan, rendemen,dan hasil uji hedonik. Konsentrasi limbah cair tahu yang paling optimal untuk menghasilkan produk nata de coco adalah 20% yang menghasilkan rata-rata ketebalan 0,9 cm; berat basah 258,34 g; dan rendemen 2,58%.
PENGGUNAAN MIKORIZA VESIKULAR ARBUSKULAR (MVA) GENUS GLOMUS UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KACANG HIJAU (VIGNA RADIATA) PADA CEKAMAN AIR Putri, Titis Eka; Yuliani, Yuliani; Trimulyono, Guntur
LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi Vol 8, No 2 (2019): Vol 8 No 2 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian berbagai dosis Mikoriza Vesikular Arbuskular (MVA) genus Glomus untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman kacang hijau (Vigna radiata) pada kondisi cekaman air. Parameter yang diamati adalah pertumbuhan (tinggi dan biomassa tanaman), produksi (berat basah biji), dan persentase infeksi MVA pada tanaman kacang hijau dalam berbagai kondisi cekaman air. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), perlakuan terdiri atas 2 faktor, yaitu dosis Mikoriza Vasikular Arbuskular (MVA) (20 gram dan 25 gram) dan tingkat cekaman air (0%, 25%, 50% dan 75%) dengan 3 pengulangan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANAVA dua arah. Hasil penelitian menunjukkan nilai tinggi tanaman kacang hijau tertinggi terdapat pada perlakuan dosis MVA 25 gram dan tingkat cekaman air 25% (M2W1) yaitu 49.63 cm. Biomassa tanaman kacang hijau tertinggi terdapat pada perlakuan dosis MVA 25 gram dan tingkat cekaman air 25% (M2W1) yaitu 49.53 gram. Berat basah biji tertinggi terdapat pada dosis MVA 25 gram dan cekaman air 25% yaitu6.72 gram. Persentase infeksi MVA tertinggi terdapat pada perlakuan pemberian dosis MVA 20 gram dan tingkat cekaman air 50% yaitu 53.33%. Pemberian dosis MVA dan tingkat cekaman air berpengaruh terhadap pertumbuhan, produksi dan persentase infeksi MVA pada tanaman kacang hijau (Vigna radiata).
PENGARUH PEMBERIAN ASAP CAIR KULIT KACANG TANAH (ARACHIS HYPOGEA) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI PADA IKAN CAKALANG (KATSUWONUS PELAMIS) Nurin, Laila Alvi; Trimulyono, Guntur
LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi Vol 8, No 2 (2019): Vol 8 No 2 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pemberian asap cair kulit kacang tanah  terhadap pertumbuhan bakteri pada ikan cakalang dan mengetahui konsentrasi asap cair kulit kacang tanah yang optimal untuk mengurangi pertumbuhan bakteri. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan dua faktor perlakuan yaitu konsentrasi asap cair kulit kacang tanah (8%, 10%, dan 12%) dan waktu penyimpanan (0 jam, 12 jam, dan 24 jam). Parameter yang diamati adalah pertumbuhan bakteri (jumlah bakteri) dan nilai pH. Data dianalisis menggunakan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov. Selanjutnya, data TPC dan nilai pH dianalisis menggunakan Uji Analisis Varian Dua Arah untuk untuk membuktikan adanya pengaruh perendaman ikan cakalang dengan asap cair kulit kacang tanah pada konsentrasi yang berbeda yaitu 8%, 10%, dan 12% pada 0 jam, 12 jam, dan 24 jam pasca perlakuan dan dilanjutkan dengan uji DMRT (Duncan Multiple Range Test) dengan signifikasi ? = 0,05. Berdasarkan analisis data, diketahui bahwa pemberian konsentrasi asap cair kulit kacang tanah 8%, 10%, dan 12% berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan bakteri dan konsentrasi asap cair kulit kacang tanah yang paling optimal dalam menghambat pertumbuhan bakteri hingga waktu penyimpanan 12 jam adalah konsentrasi 12% tetapi hasil tersebut tidak berbeda nyata dengan konsentrasi 10%.
AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK LICHEN USNEA SUBFLORIDANA TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI ESCHERICHIA COLI FNCC 0091 DAN STAPHYLOCOCCUS AUREUS FNCC 0047 Amalia, Rizki; Trimulyono, Guntur
LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi Vol 8, No 2 (2019): Vol 8 No 2 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus merupakan beberapa contoh jenis bakteri patogen yang menyebabkan penyakit diare dan pioderma dengan tingkat prevalensi yang tinggi. Oleh karena itu, diperlukan pengendalian terhadap kedua jenis bakteri ini dengan memanfaatkan bahan yang tersedia di alam, salah satunya yaitu lichen Usnea subfloridana yang memiliki sifat antibakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari perbedaan konsentrasi ekstrak dan jenis bakteri terhadap aktivitas antibakteri ekstrak Usnea subfloridana dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus FNCC 0047 serta Escherichia coli FNCC 0091. Pembuatan ekstrak Usnea subfloridana dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut methanol 96% selama 3 hari. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan menggunakan metode difusi cakram dengan 5 perlakuan yaitu ekstrak lichen dengan konsentrasi 1,25%; 2,5%; dan 5%, kontrol negatif (akuades steril) dan kontrol positif (kloramfenikol 100 mg/mL) yang diulang sebanyak tiga kali. Data yang diperoleh berupa rata-rata diameter zona hambat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak Usnea subfloridana memiliki aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri S. aureus FNCC 0047 dan E. coli FNCC 0091. Perlakuan ekstrak Usnea subfloridana dengan konsentrasi 5% merupakan konsentrasi optimal dalam menghambat pertumbuhan bakteri S. aureus FNCC 0047 dan E. coli FNCC 0091 dengan masing-masing zona hambat sebesar 9,50 ± 0,50 mm dan 8,80 ± 0,25 mm.
PENGARUH PEMBERIAN ASAP CAIR AMPAS TEBU TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI PADA IKAN KAKAP PUTIH (LATES CALCARIFER) Mawli, Rizka Efi; Trimulyono, Guntur
LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi Vol 8, No 2 (2019): Vol 8 No 2 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh pemberian asap cair ampas tebu dalam menghambat pertumbuhan bakteri pada ikan kakap putih (Lates calcarifer), menentukan konsentrasi asap cair yang paling efektif untuk menghambat pertumbuhan bakteri pada ikan kakap putih serta konsentrasi asap cair ampas tebu yang memiliki nilai rata-rata hedonik tertinggi pada ikan kakap putih. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan dua faktor perlakuan yaitu konsentrasi asap cair ampas tebu (0%, 3%, 6%, dan 9%) dan waktu penyimpanan (0 jam, 12 jam, dan 24 jam). Variabel yang diukur adalah pertumbuhan bakteri dilihat dari jumlah bakteri, nilai hedonik ikan kakap setelah diberi perlakuan dan nilai pH. Data yang diperoleh dalam penelitian ini kemudian dianalisis menggunakan statistik. Hasil analisis menunjukkan konsentrasi asap cair ampas tebu 0%, 3%, 6%, dan 9% berpengaruh nyata terhadap jumlah bakteri, pH, dan nilai hedonik. Konsentrasi asap cair ampas tebu yang paling optimal dalam menghambat pertumbuhan bakteri pada ikan kakap putih adalah konsentrasi 9% pada waktu penyimpanan 24 jam dengan jumlah bakteri 1,7 x 10^5± 0,568 CFU/g namun hal ini tidak berbeda nyata dengan konsentrasi 6%, sedangkan untuk nilai hedonik dengan rata-rata tertinggi adalah pada konsentrasi 6% waktu penyimpanan 0 jam.