Yuwono, Rudy
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

SWITCH RECTENNA: RANCANG BANGUN SWITCH RECTIFIER ANTENNA SEBAGAI PEMANEN ENERGI ELEKTROMAGNETIK (RF HARVESTING) YANG EFISIEN PADA FREKUENSI 2.4GHZ Syamsuddin, Abdul Rozaq; Yuwono, Rudy; Dahlan, Erfan Achmad
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Switch rectifier antenna adalah sebuah sistem yang dibuat dengan melakukan integrasi rangkaian rectifier, antena, relay dan webserver. Fungsi utama dari sistem ini adalah mengurangi jumlah polusi gelombang elektromagnetik dengan mengkonversikannya menjadi daya DC dan lebih efisien tanpa campur tangan manusia secara langsung ketika ingin dinonaktifkan atau dinyalakan. Switch rectifier antenna bekerja dengan mematikan atau menghidupkan sebuah relay yang terhubung dengan rectifier antenna dan dapat diakses secara nirkabel dalam satu jaringan melalui webserver. Secara prinsip kerja, antena mikrostrip sebagai penangkap gelombang elektromagnetik yang meneruskan gelombang AC menuju rectifier dan rectifier melakukan proses konversi menjadi gelombang DC. Relay terhubung dengan webserver dan dapat diakses dalam satu jaringan yang sama menggunakan protokol IP. Penggunaan switch rectifier antenna ini diaplikasikan pada frekuensi 2400MHz dengan menghasilkan gelombang DC yang dapat diukur menjadi sebuah tegangan. Komponen yang digunakan dalam perancangan ini meliputi, modul WiFi ESP8266, relay SRD-05VDC-SL-C, antena mikrostrip bahan FR-4 berkonstanta dielektrik (εr) = 3,9 dan dioda berjenis HSMS 2828. Daya keluaran pada saat pengukuran berlangsung untuk rectifier tanpa switch adalah -1.884dBm, 2m adalah -5.333dBm, 3 meter adalah -8.713dBm, 4 meter adalah -9.605dBm, dan 5m adalah -14.948dBm. Sedangkan daya keluaran untuk switch rectifier antenna pada jarak 1m dari sumber adalah -3.071dBm, 2m adalah -6.241dBm, 3 meter adalah -8.299dBm, 4 meter adalah -11dBm, dan 5m adalah -14.948dBm. Kata Kunci: switch rectifier antenna, webserver rectenna, relay rectenna.
ANALISIS PENJADWALAN KANAL UPLINK LONG TERM EVOLUTION (LTE) MENGGUNAKAN ALGORITMA ROUND ROBIN Islami, Fernesia Dini; Purnomowati, Endah Budi; Yuwono, Rudy
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract— Single Carrier - Frequency Division Multiple Access (SC-FDMA) technology is a multiple access technique used in the Long Term Evolution (LTE) channel uplink. SC-FDMA has a transmission block called resource block, the transmission block will be assigned to the user. A scheme to allocate resource block power is needed so that each resource block can work optimally, for example the round robin algorithm. Round Robin algorithm allocates resource block fairly with each user. This research was conducted in simulation with Matlab which aims to determine the effect of using the round robin algorithm compared to Proportional Fair and Maximum Throughput algorithm as the allocation of the resource blocks. Performance parameters based on fairness values. The results showed that the fairness was better in the round robin algorithm than Proportional Fair and Maximum Throughput algorithm. Index Terms—SC-FDMA, LTE, Round Robin
Analisis Model Kanal Propagasi COST 231 Hata Pada Jaringan Mobile Worldwide Interoperability for Microwave Access (WIMAX) Firmansyah, Rizky; Yuwono, Rudy; Dahlan, Erfan Achmad
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 2, No 5 (2014)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (555.922 KB)

Abstract

Pathloss adalah penurunan kekuatangelombang elektromagnetik karena menyebar melaluiruang bebas. Pada sistem komunikasi nirkabel, sepertiteknologi mobile WIMAX diperlukan adanya analisisperhitungan pathloss. Model propagasi pun digunakanuntuk analisis perhitungan pathloss tersebut. Modelpropagasi yang digunakan pada penelitian ini adalahmodel empirik, yaitu COST 231 Hata. Performansisistem yang diamati meliputi signal to noise ratio(SNR) dan bit error rate (BER) yang kemudiandibandingkan dengan model propagasi lain, yaituECC 33. Perhitungan juga mensimulasikanpergerakan pengguna dengan kecepatan 5 km/jam, 60km/jam, dan 100 km/jam serta jarak antara basestation dan user equipment yang berubah dari 1000 m -2500 m.Hasil analisis membuktikan bahwa semakincepat kecepatan pengguna maka semakin besarbandwidth sistem yang didapatkan. Nilai bandwidthsistem terbesar adalah pada laju data total 14.26Mbps pada kecepatan 100 km/jam, yaitu 2.7204 MHz.Nilai. Nilai SNR sistem dipengaruhi oleh kecepatanpengguna dan jarak base station dan userequipment. Nilai SNR terbesar didapat ketikamenggunakan model COST 231 Hata denganmodulasi 64-QAM pada laju data total 9.5 Mbpsuntuk kecepatan 5 km/jam dan jarak 1000 m yaitu124.8716 dB. Sedangkan nilai BER dipengaruhi olehjarak base station dan user equipment serta teknikmodulasi yang digunakan. Nilai BER terkecildiperoleh ketika menggunakan modulasi QPSKuntuk laju data total 3.17 Mbps yaitu 0.0020 denganmodel COST 231 Hata.Kata Kunci: Mobile WiMAX, model kanal propagasi,COST 231 Hata, OFDMA, performansi