Erfan Achmad Dahlan
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Published : 25 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

PERANCANGAN PERANGKAT MULTI SWITCH OPERATION MODE RECTENNA (MSOMR) UNTUK TELEVISI DAN RADIO BERBASIS MIKROKONTROLLER ATmega328 Nada Kautsar; Rudy Yuwono; Erfan Achmad Dahlan
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 5, No 3 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses energy harvesting dapat dilakukan dengan berbagai cara. Rectenna merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan. Rectenna dapat mengkonversi gelombang elektromagnetik menjadi tegangan listrik. Penelitian ini membahas cara pensaklaran antara rectenna dengan tv dan radio yaitu dengan melalui multi switch operation mode rectenna. MSOMR bekerja dengan menggunakan sensor arus, rectenna dan mikrokontroller atmega328. Tv dan radio dihubungkan pada sensor arus yang berfungsi untuk mendeteksi tegangan sehingga dapat memicu Arduino untuk bekerja. Output dari sensor arus akan diteruskan ke Arduino dan output Arduino akan dihubungkan pada rectenna. Proses switching terjadi apabila mikrokontroller mendapatkan input dari sensor arus sehingga memicu Arduino untuk mengirimkan sinyal analog pada rectenna. Rectenna akan mati apabila Arduino mendapatkan informasi bahwa sensor arus menyala . Sebaliknya, rectenna akan menyala dengan nilai tegangan sebesar 47,6 mV apabila Arduino mendapatkan informasi bahwa sensor arus mati. Abstrak- The process of energy harvesting can be done in various ways. Rectenna is one of the alternatives that can be used. Rectenna can convert electromagnetic waves into electrical voltage. This research discusses how to switch between rectenna with tv and radio that is through multi switch operation mode rectenna. MSOMR works by using current sensors, rectenna and atmega328 microcontroller. The tv and radio are connected to a current sensor that detect the voltage so that it can trigger the Arduino to work. The output of the current sensor will be forwarded to the Arduino and the Arduino output will be connected to the rectenna. The switching process occurs when the microcontroller gets input from the current sensor so as to trigger the Arduino to transmit analog signals to the rectenna. Rectenna will be off when the Arduino gets the information that the current sensor is on. Instead, the rectenna will light up with a voltage value of 47.6 mV when the Arduino gets the information that the current sensor is off. Kata Kunci : Rectenna, TV, Radio, Switch, Tegangan Output DC
Perancangan Dan Pembuatan Antena Rectangular Patch Array Switched Beam Pada Range Frekuensi Kerja 2400 - 2483.5 Mhz Sofyan Arie Sandi; Erfan Achmad Dahlan; Dwi Fadila Kurniawan
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1177.248 KB)

Abstract

Pada penelitian ini dilakukan perancangan, realisasi, serta pengukuran antena mikrostrip berupa empat buah array antena rectangular yang dihubungkan dengan sistem butler matrix 4x4. Butler matrix 4x4 terdiri atas empat port masukan. Sistem ini bertujuan untuk menghasilkan arah pola radiasi antena yang bervariasi ketika antena diberi sinyal masukan pada port input yang berbeda. Antena ini beroperasi pada frekuensi frekuensi kerja 2400 – 2483.5 MHz. Bahan yang dipilih dalam perancangan atau simulasi adalah duroid 5880 (εr=2.2) dan FR-4 (εr=4.4), sedangkan yang direalisasikan dan diukur adalah antena FR-4. Hasil simulasi kedua bahan menunjukkan perbedaan yang  jauh dari nilai gain dan efisiensi. Antena berbahan duroid 5880 memiliki gain tertinggi 12.4 dBi sedangkan FR-4 sebesar 4.8 dBi.. Hasil simulasi efisiensi menunjukkan bahwa efisiensi sebuah antena peradiasi bahan duroid sebesar 91.9% sedangkan FR-4 hanya sebesar 36.8%. Sedangkan nilai Voltage Standing Wave Ratio (VSWR) kedua antena memiliki nilai yang optimum yaitu duroid berkisar 1.0201 – 1.038 dan FR-4 berkisar 1.021 – 1.094. Simulasi pola radiasi menunjukkan bahwa kedua antena memiliki empat variasi arah radiasi sesuai dengan pencatuan salah satu dari keempat port masukannya. Untuk antena duroid pada pencatuan keempat masukannya berturut-turut memiliki arah radiasi 100, -300, 300, dan -100, sedangkan antena FR-4 memiliki arah radiasi 150, -400, 400, dan 150.
PERBANDINGAN EFEK CELL BREATHING PADA JARINGAN CDMA 20001X EVDO PADA FREKUENSI CARRIER YANG BERBEDA Wakhida Rahmawati; Erfan Achmad Dahlan; Sigit Kusmaryanto
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (560.223 KB)

Abstract

Skripsi ini akan membahas perbandingan efekcell breathing pada jaringan CDMA 2000 1x EVDOdengan frekuensi carrier yang berbeda yaitu padafrekuensi 800 MHz dan 1900 MHz. Parameter yangdiamati antara lain MAPL (Maximum Allowedable PathLoss), radius sel, dan jumlah user. Berdasarkan data danhasil perhitungan, efek cell breathing yang terjadi ketikajaringan CDMA 20001X EVDO menggunakan frekuensicarrier yang berbeda menimbulkan efek yang berbeda.Disini perhitungan dilakukan dengan merubahinterference margin dan diterapkan pada frekuensi carrieryang berbeda yaitu 800 MHz dan 1900 MHz yang manahasilnya akan merubah pathloss, radius sel, dan jumlahuser. Dengan nilai pathloss dan radius sel juga berbeda,efek cell breathing yang terjadi juga berbeda. Padafekuensi carrier 800 MHz, ketika digunakan modelpropagasi okumura-hata, radius sel maksimum adalah2,38 km, sedangkan pada frekuensi carrier 1900 MHz,radius sel maksimum adalah 1,98 km. Sedangkan dari sisijumlah user, dengan memisalkan ada 27 user yangmeminta sambungan dengan jarak teratur yang dimulaidari jarak 0,1 km dari BS, menggunakan model propagasiokumura-hata, pada frekuensi carrier 800 MHz dapatmenampung user sebanyak 26 user dengan radius sel 1,35km. Sementara pada frekuensi carrier 1900 MHz dapatmenampung 13 user dengan radius sel hanya 0,7 km.Kata Kunci—Cell Breathing, Frekuensi Carrier, Pathloss
PENATAAN ULANG SISTEM ACCESS POINT (WI-FI) PADA GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT UNIVERSITAS BRAWIJAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA Mutia Prameswari; Erfan Achmad Dahlan; Raden Arief Setyawan
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Suatu peletakan sistem Wi-Fi yang baik diperlukan untuk mengoptimalkan level daya terima dari transmitter ke receiver.  Karakteristik yang paling berpengaruh dalam menentukan performance sebuah sistem Wi-Fi adalah nilai level daya, karena nilai ini yang dapat digunakan untuk menentukan Coverage Area dari sebuah pemancar (access  point).  Metode Algoritma Genetika dipilih karena dilihat dari referensi yang peneliti baca cukup sesuai untuk mengatasi masalah yang terkait dengan optimasi. Dengan diadakannya penelitian ini akan sangat membantu dalam pengoptimalan jaringan Wi-Fi dan dapat mengurangi biaya implementasi.  Lokasi yang dipilih untuk melakukan pengoptimalan yaitu di daerah kampus Universitas Brawijaya, tepatnya di Perpustakaan Pusat. Pada Gedung Lantai 2 Perpustakaan Universitas Brawijaya yang terdapat 10 titik access point dan 8 titik access point di area Gazebo Perpustakaan yang mana akan dilakukan penataan ulang agar dapat memenuhi kebutuhan mahasiswa seperti Kuat Sinyal, SNR, Kanal, dan Coverage Area. Pada Area Lantai 2 Perustakan penulis mengurangi 1 buah access di ruang Label Putih, karena area tersebut banyak terdapat access point yang overlap. Dan untuk letak posisi access point yang paling optimal untuk Ruang Label Putih yaitu pada koordinat (28,47); (29,13); (13,21); (19,36) dengan Coverage Area sebesar 93,3904 %. Untuk di Ruang Label Merah titik optimal access point yaitu pada koordinat (24,4); (27,17); (10,18) dengan Coverage Area sebesar 93,7501 %. Sedangkan untuk Ruang Skripsi Thesis dan Disertasi titip optimal access point yaitu pada koordinat (16,30); (34,16) dengan Coverage Area sebesar 94,6205 %. Performansi titik access point tersebut mendapatkan Kuat Sinyal sebesar 62,4 % , SNR sebesar 68,1 % kemudian access point tidak terlalu banyak mengalami overlapping serta dana yang di butuhkan sebesar Rp. 68.670.000,-. Sedangkan jika dibandingkan dengan performansi sebelum dilakukan penataan ulang , performansi Kuat sinyal sebesar 57,4 %, SNR 59,4 %, kemudian banyak access point yang mengalami overlapping serta dana yang dibutuhkan untuk pemasangan access point tersebut mencapai Rp. 70.440.000,-. Untuk area Gazebo tidak memerlukan penataan ulang karena area tersebut tidak mengalami masalah pada kanal, kuat sinyal, dan SNR. Kata Kunci: Wi-Fi, Algoritma Genetika, Optimasi
Pengaruh Radiasi Gelombang Wi-Fi 2.4 GHz Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau Achmad Aburizal Bakhri; Rudy Yuwono; Erfan Achmad Dahlan
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada penelitian ini, digunakan sebanyak 3 buah access point yang didekatkan di sampel biji kacang hijau untuk mengetahui pengaruh gelombang elektromagnetik frekuensi 2,4 GHz terhadap pertumbuhan biji kacang hijau. Pengambilan data dilakukan dengan meletakkan kelompok sampel dekat (jarak 30cm) dengan access point wi-fi dengan divariasikan jumlah access point yang digunakan yaitu sebanyak 3 buah, 2 buah, dan 1 buah selama 6 x 24 jam. Sebagai kontrol perlakuan, maka satu kelompok sampel diletakkan di area tanpa koneksi wi-fi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan kuat medan listrik yang berasal dari 3 access point wi-fi sebesar 63 mV/m, sampel dapat tumbuh paling tinggi hingga 8,6 cm. Untuk sampel dengan 2 access point dengan kuat medan listrik 63 mV/m, sampel dapat tumbuh mencapai 8,8 cm. Dan untuk sampel dengan 1 access point dengan kuat medan 1 access point 0.792 mV/m , sampel dapat tumbuh mencapai 8,8 cm dan 9 cm. Sedangkan sampel kontrol yang tidak didekatkan dengan access point dapat tumbuh hingga 9,5 cm. Dari hal tersebut dapat terlihat bahwa sampel mengalami pertumbuhan lebih lambat jika diberi radiasi gelombang elektromagnetik. Penulis menyimpulkan bahwa radiasi gelombang elektromagnetik 2,4 GHz mengganggu kinerja dari kacang hijau untuk tumbuh.
Perancangan Dan Pembuatan Antena Mikrostrip Rugby Ball Dengan Slot Lingkaran Pada Frekuensi Ultra Wideband (UWB) Silvi Aisiyah Dita Permana; Rudy Yuwono; Erfan Achmad Dahlan
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (902.624 KB)

Abstract

Penelitian ini membahas tentang perancanganantena mikrostrip rugby ball dengan slot lingkaransehingga dapat bekerja pada frekuensi ultra wideband(UWB). Konsep UWB yang ditemukan dalamperancangan antena, ditujukan agar satu antena denganbandwidth yang lebar dapat diaplikasikan pada banyaksistem komunikasi dengan alokasi frekuensi yang berbedatiap aplikasinya. Antena mikrostrip ini dirancang denganmenggunakan insed feed line sebagai metodepencatuannya. Dimensi antena mikrostrip diperolehmelalui perhitungan dan optimasi serta dilakukansimulasi. Fabrikasi antena mikrostrip ini menggunakanbahan Epoxy Fiberglass – FR4 dengan konstantadielektrik (εr)= 4,5. Hasil pengukuran antena mikrostriprugby ball dengan slot lingkaran menunjukkan bahwaantena tersebut dapat bekerja pada frekuensi 1500 – 2700MHz dengan bandwidth sebesar 1200 MHz danbandwidth fraksional sebesar 57,14%. Nilai gain tertinggiterletak pada frekuensi 2,5 GHz sebesar 6,15 dBi.Memiliki polarisasi elips dengan jenis pola radiasibidirectional.Kata Kunci: Antena, Ultra Wideband, Rugby Ball
IMPLEMENTASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN HSUPA (HIGH SPEED UPLINK PACKET ACCESS) DENGAN MEDIA IPv6 MENGGUNAKAN SIMULATOR OPNET MODELER v.14.5 Deby Cahya Nurdiansyah; Erfan Achmad Dahlan; Muhammad Fauzan Edy Purnomo
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 1, No 4 (2013)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1013.12 KB)

Abstract

Video conference merupakan aplikasi multimedia yang memungkinkan komunikasi data, suara, dan gambar yang bersifat duplex dan real time. Jaringan HSUPA dapat mencapai kecepatan uplink hingga 5,76 Mbps. Alamat pada IPv4 semakin terbatas, maka untuk mengatasi hal tersebut digunakan alamat IPv6 yang membutuhkan penanganan khusus dan juga mendukung sistem autentifikasi untuk kerahasiaan data pada lapis IP (IP secure). Skripsi ini membahas implementasi video conference pada jaringan HSUPA dengan media IPv6 menggunakan simulator OPNET Modeler v.14.5. Performansi yang diamati pada penelitian ini adalah delay, throughput, dan SNR dengan melakukan 2 skenario, yaitu soft handover dan hard handover. Berdasarkan hasil simulasi, pada soft handover diperoleh nilai rata-rata pada UE_0 adalah dengan delay 0,08436 s; throughput yang dihasilkan sebesar 786,07 bits/s; dan SNR sebesar 10,103 dB. Sedangkan pada UE_1 adalah dengan delay 0,10150 s; throughput yang dihasilkan sebesar 785,31 bits/s; dan SNR sebesar 9,673 dB. Hal ini mempresentasikan bahwa kualitas jalur koneksi adalah fair (cukup) dan rentan terhadap variasi perubahan kondisi pada jaringan. Kemudian pada hasil simulasi, pada hard handover diperoleh nilai rata-rata pada UE_0 adalah dengan delay 0,08267 s; throughput yang dihasilkan sebesar 807,02 bits/s; dan SNR sebesar 4,5611 dB. Sedangkan pada UE_1 adalah dengan delay 0,085000 s; throughput yang dihasilkan sebesar 807,66 bits/s; dan SNR sebesar 4,5618 dB. Hal ini mempresentasikan bahwa kualitas jalur koneksi adalah bad (buruk) dan sinkronisasi sinyal gagal atau tidak lancar (terputus-putus).Kata Kunci — video conference, HSUPA, IPv6, OPNET
PERANCANGAN SWITCH OPERATION MODE RECTENNA (SOMR) PADA PONSEL GSM 1800 MHz Hadi Saputra; Rudy Yuwono; Erfan Achmad Dahlan
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 6, No 6 (2018)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.093 KB)

Abstract

Rectenna adalah gabungan dari antena dan rectifier yang memiliki kemampuan untuk mengkonversi gelombang RF menjadi tegangan DC dengan memanfaatkan energi elektromagnetik yang banyak terbuang percuma di udara. Switch rectifier antenna adalah sebuah sistem yang dirancang untuk mengatur kerja dari rectenna sehingga menjadikan fungsi dari antena penyearah menjadi lebih efesien . Pada penelitian  ini akan dibahas tentang perancangan dan pembuatan antena mikrostrip rectangular patch serta switch rectifier antenna yang akan dihubungkan ke sebuah ponsel. Perancangan dan simulasi antena dilakukan menggunakan program CST Microwave Studio 2014. Hasil simulasi pada rentang frekuensi 1790 – 1825 MHz menunjukkan antena mampu bekerja pada frekuensi GSM 1800 MHz dengan  nilai return loss 10 dB dimana   nilai minimumnya -10,143 dan nilai maksimum -19,672 dB serta bandwitdh 35 MHz. Switch yang dirancang  menggunakan sebuah relay. Kerja sistem relay disini adalah sebagai switch otomatis dimana ketika ponsel mati maka switch menghubungkan antena dengan rectifier dan menghubungkan antena dengan ponsel ketika ponsel hidup. Perancangan switch rectifier antenna dilakukan menggunakan antena mikrostrip dengan bahan FR-4 berkonstanta dielektrik ( = 3,9,Rectifier dengan 4 buah dioda HSMS2820 dan 1 buah kapasitor SMD C1206 serta relay SRD-05VDC-SL-C.Keluaran tegangan  ketika switch off  0,8 mV dan ketika switch on adalah 5,3 m V. Kata Kunci: rectenna, switch rectifier antenna                                                          antenna, relay rectenna
Simulasi dan Pengujian Lima Antena Mikrostrip Array Untuk Mengetahui Pengaruh Variabel Gain terhadap Efisiensi Daya Antena Oky Prana Wijaya; Rudy Yuwono; Erfan Achmad Dahlan
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 4, No 8 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Efisiensi daya dari antena bertujuan untuk mengurangi kerugian daya (losses). Rugi-rugi yang rendah membuat kinerja antena optimal dalam memancarkan dan menerima gelombang. Jangkauan (range) antena juga dapat dioptimalkan karena daya yang lebih besar dapat dipancarkan, sehingga mengurangi kebutuhan perangkat transceiver yang mengkonsumsi banyak daya. Penulis menggunakan antena mikrostrip dengan jumlah patch array yang berbeda-beda dibuat untuk menemukan nilai gain yang berbeda. Hasil dari simulasi antena didapatkan nilai gain antena berturut-turut 2.55 dBi, 3.08 dBi, 4.32 dBi, 5.05 dBi dan 6.21 dBi. Sedangkan untuk efisiensi antena didapatkan 0.98272323, 0.98395813, 0.9851897, 0.98815117, dan 0.99053464. Hasil dari pengukuran antena yang telah difabrikasi didapatkan nilai gain berturut-turut -2.44 dBi, -2.05 dBi, -0.77 dBi, -0.63 dBi dan 2.00 dBi. Dari pengukuran daya teradiasi antena didapatkan nilai efisiensi beturut-turut 0.3937, 0.4908, 0.5529, 0.57, dan 0.6262. Hasil penelitian ini diketahui bahwa semakin besar nilai gain dari antena, semakin tinggi efisiensi dayanya. Kata kunci: Efisiensi Antena, gain, mikrostrip, Antena Array, UWB.
PERENCANAAN PENEMPATAN POSISI ACCESS POINT PADA GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG DALAM MENDUKUNG AKTIVITAS DAN KINERJA JARINGAN INTERNET Endy Hendrawan; Erfan Achmad Dahlan; Raden Arief Setyawan
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 4, No 5 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jaringan Wireless sudah menjadi kebutuhan pokok di tiap gedung, kantor, pabrik, dan perusahan-perusahaan, salah satunya membuat pengguna fleksibel dalam memanfaatkan fasilitas jaringan wireless karena sangat mudah dalam proses instalasi. Universitas Brawijaya Malang memiliki perpustakaan atau ruang baca bagi mahasiswa/i yang terletak di sebelah selatan lapangan rektorat. Akan tetapi, di gedung Perpustakaan Pusat Universitas Brawijaya Malang belum pernah melakukan pengoptimalan untuk menentukan penempatan lokasi access point.Pada perencanaan ini yang akan dibahas adalah  perencanaan penempatan posisi access point di Gedung Perpustakaan Pusat Universitas Brawijaya Malang dengan menggunakan software Ekahau Site Survey. Untuk memenuhi kebutuhan user dan mengoptimalkan kekuatan sinyal yang diterima dari transmitter terhadap receiver oleh jaringan Wi-Fi, maka akan dilakukan perhitungan kapasitas user, pathloss, penempatan dan pengalokasian access point yang baik dan tepat. Pada perencanaan ini digunakan Cisco Aironet 1040 Series. Hasil dari penelitian ini adalah Ruang Baca Perpustakaan Pusat Universitas Brawijaya Malang (lantai 2) membutuhkan 14 access point dan area Gazebo membutuhkan 12 access point. Nilai signal strength dalam kondisi sangat baik sebesar 94,9% dan 95,8%, untuk nilai SNR dalam kondisi sangat baik sebesar 99,8% dan 98,6%. Pada perencanaan digunakan channel 1,6, dan 11 untuk menghindari interferensi. Kata kunci: Wireless, access point , Internet, Ekahau Site Survey