Mahardika, Elisa
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Kualitatif Faktor-Faktor Pendukung Kepatuhan Pasien Infeksi Dalam Meminum Antibiotik Cefixime Setelah Masa Rawat Inap Di Rumah Sakit Prof. Dr. Margono Soekarjo Mahardika, Elisa; Maharani, Laksmi; Suryoputri, Masita Wulandari
Acta Pharmaciae Indonesia Vol 6 No 2 (2018): Acta Pharmaciae Indonesia Volume 6 No.2 Tahun 2018
Publisher : Pharmacy Department, Faculty of Health Sciences, Jenderal Soedirman University, Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.909 KB)

Abstract

Latar Belakang: Penggunaan antibiotik harus sesuai dengan regimen yang telah ditentukan dokter atau apoteker untuk mencegah resistensi. Pasien setelah masa rawat inap berpotensi pada masalah kepatuhan dalam penggunaan antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi faktor-faktor pendukung kepatuhan pasien infeksi dalam meminum antibiotik cefixime setelah masa rawat inap di Rumah Sakit Prof. Dr. Margono Soekarjo. Metode: Penelitian dilakukan menggunakan metode non-experimental berdasarkan pada pendekatan kualitatif fenomenologis dengan cara wawancara mendalam (indepth interview). Wawancara dilakukan di rumah informan pada hari ke-7 setelah keluar dari rumah sakit dan triangulasi waktu (wawancara kedua) dilakukan satu minggu setelah wawancara pertama. Hasil wawancara dianalisis secara deskriptif dengan proses berfikir induktif. Hasil dan Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor pendukung kepatuhan pasien infeksi dalam meminum antibiotik cefixime setelah masa rawat inap adalah keinginan untuk sembuh, informasi bahwa antibiotik harus dihabiskan, takut terjadi kekambuhan, diingatkan anggota keluarga, bentuk sediaan, kondisi kesehatan yang memburuk dan mengikuti saran dokter. Selain itu, didapatkan hasil bahwa pasien patuh meminum dan menghabiskan antibiotik sesuai aturan pakai, etiket membantu pasien dalam mengingat jam minum obat, pasien mendapatkan informasi antibiotik harus dihabiskan dari tenaga kesehatan dan pasien mendapatkan informasi manfaat obat dari internet.