Mudrika, Syarifah
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KONSEP JIHAD (Studi Komparatif Terhadap Pemikiran Sayyid Qutb Dan M. Quraish Shihab) Mudrika, Syarifah
At-Tibyan: Jurnal Ilmu Alqur'an dan Tafsir Vol 2 No 1 (2017): Volume 2 No.1, Juni 2017
Publisher : Department of Alquran Science and Interpretation of the Faculty of Ushuluddin, Adab, and Da'wah of IAIN Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/tibyan.v2i1.252

Abstract

Secara nash, kata jihad itu sendiri disebutkan dalam Alquran yang tersebar di beberapa surat. Kata jihad ini dengan derivasinya terulang sebanyak empat puluh satu kali dalam berbagai bentuknya. Diskursus mengenai jihad merupakan bagian dari berbagai wacana ke-Islaman hingga saat ini, bahkan menjadi salah satu isu sensitif yang menjadi perdebatan menarik di kalangan para ulama, intelektual Islam dan juga intelektual Barat, baik dalam kaitannya dengan doktrin fikih maupun dalam konteks politik. Mereka banyak melakukan kajian dan analisa mengenai jihad ini, baik menyangkut ruang lingkupnya, pembahasan maupun pro-kontra mengenai maknanya. Salah satu contoh yaitu munculnya pemahaman yang ketat, di mana jihad dipahami sebagai suatu perang fisik melawan sesuatu yang dianggap batil dan menyimpang dari syariat Islam. Akhirnya ini kemudian dipraktikkan, umumnya terorganisir dalam suatu wadah atau organisasi tertentu. Muncullah kasus-kasus peledakan dan bom bunuh diri dengan sengaja dilakukan di tempat-tempat umum yang dianggap sebagai tempat maksiat dan tempat-tempat yang dipandang sebagai saham dan produk Barat (kafir). Di sini, jihad diartikan sebagai suatu perang suci melawan orang-orang kafir yang memang menurut mereka halal darahnya dan bahkan wajib diperangi. Artikel ini mengulas pemahaman jihad yang sesuai aturan Islam dengan mengkomparasikan dua pemahaman penafsir yang berbeda sudut pandang dan zaman. Sayyid Qutb dan Muhammad Quraish Shihab adalah dua tokoh ulama tafsir yang sangat terkenal sehingga dengan menganalisis dan mengkomparasikan dua pemahaman ahli tafsir ini dapat menjembatani pemahaman-pemahaman yang dianggap melenceng dan kembali kepada pemahaman syariat Islam yang dibawa oleh Rasulullah saw.
WANITA ANTARA POSISI DEPAN DAN PINGGIRAN Mudrika, Syarifah; Yusri, Dian
Al-Bukh?r? : Jurnal Ilmu Hadis Vol 2 No 1 (2019): Januari- Juni 2019 M/ 1440 H
Publisher : Department of Hadis Sciences (IH), Faculty of Usuluddin, Adab, and Da'wah (FUAD), State Islamic Institute of Langsa (IAIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1044.931 KB) | DOI: 10.32505/al-bukhārī.v2i1.1131

Abstract

Kehidupan umat Islam dari waktu ke waktu selalu mengalami perubahan, termasuk dalam persoalan nilai yang di jadikan ukuran atau standar. Akibat dari perubahan ini, terutama era pengetahaun dan teknologi segala sesuatu selalu di nilai dengan akal. Oleh sebab itu, banyak produk hukum Islam termasuk dalam hal politik kenegaraan tidak bisa di terima begitu saja, karena tidak sesuai dengan akal, salah satu contoh kepemimpinan perempuan. Hadis yang di jadikan landasan bagi ketidak bolehan pemimpin perempuan di pandang sudah tidak relevan lagi dengan perubahan kondisi struktur sosial, ekonomi dan teknologi. Menurut Jumhur Ulama', salah satu syarat yang harus di penuhi bagi seorang Khalifah (kepala negara) adalah laki-laki. Hal tersebut di dasarkan pada respon Nabi SAW mendengar berita bahwa masyarakat Persia telah memilih putri Kisra sebagai pemimpin, kemudian Nabi bersabda (tidak akan beruntung suatu kaum manakal menyerahkan urusannya kepada seorang wanita). Hadis tersebut dipahami sebagai isyarat bahwa perempuan tidak boleh dijadikan pemimpin dalam urusan pemerintahan
PASANG SURUT INKAR SUNNAH: Mudrika, Syarifah; Nur, Imamul Authon
Al-Bukhari : Jurnal Ilmu Hadis Vol 3 No 1 (2020): Januari - Juni 2020 M / 1441 H
Publisher : Department of Hadis Sciences (IH), Faculty of Usuluddin, Adab, and Da'wah (FUAD), State Islamic Institute of Langsa (IAIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/al-bukhari.v3i1.1474

Abstract

Although the function of Sunnah is as a second source of Islamic teachings.  however, it has been continously debated and even rejected by certain group of people known as inkarusunnah group. The ideology developed in the late of the second century Hijriyah yet it muffled by Imam Shafie until the greatly long period. Unfortunately,  during  the shift of 19th to 20th centuries, this idea has reemerged and grown up to the present. This article analyzes the development of the ideology using the content analysis method from the various literatures related to the history of InkarSunnah Ideology and movement. This research found the modern InkarSunnah concept is a continuity of the previous movement. According to this group, the rejection of Sunnah due to the fact that Qur?an has cover all matters. In fact, this group lack of understanding on it's real position and function as the second source of Islamic teaching. Whereas, later, they deny it's validity, though it was narrated by a truthful narrators including the companions.
PASANG SURUT INKAR SUNNAH: Mudrika, Syarifah; Nur, Imamul Authon
Al-Bukhari : Jurnal Ilmu Hadis Vol 3 No 1 (2020): Januari - Juni 2020 M / 1441 H
Publisher : Department of Hadis Sciences (IH), Faculty of Usuluddin, Adab, and Da'wah (FUAD), State Islamic Institute of Langsa (IAIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/al-bukhari.v3i1.1474

Abstract

Although the function of Sunnah is as a second source of Islamic teachings.  however, it has been continously debated and even rejected by certain group of people known as inkarusunnah group. The ideology developed in the late of the second century Hijriyah yet it muffled by Imam Shafie until the greatly long period. Unfortunately,  during  the shift of 19th to 20th centuries, this idea has reemerged and grown up to the present. This article analyzes the development of the ideology using the content analysis method from the various literatures related to the history of InkarSunnah Ideology and movement. This research found the modern InkarSunnah concept is a continuity of the previous movement. According to this group, the rejection of Sunnah due to the fact that Qur?an has cover all matters. In fact, this group lack of understanding on it's real position and function as the second source of Islamic teaching. Whereas, later, they deny it's validity, though it was narrated by a truthful narrators including the companions.