This Author published in this journals
All Journal Mesin
Widyanto, Bambang
Institut Teknologi Bandung

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Studi Kasus: Analisis Kegagalan Sambungan Las Pipa CRA Clad Penyalur Gas 12 inch Akibat Terjadinya Perubahan Fasa dan Terbentuknya Cacat Las pada Saat Konstruksi Widyanto, Bambang
Mesin Vol 27, No 2 (2018)
Publisher : Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (991.417 KB)

Abstract

Suatu sistim perpipaan penyalur gas telah dibangun dengan mempergunakan material baja karbon API 5LX60, PSL2 yang dilapis dengan baja tahan karat 316L atau disebut juga sebagai Corrosion Resistance Alloy (CRA) dibagian dalamnya (CRA Clad Pipe). Mengingat bahwa suatu sistim penyalur yang dibangun akan mencapai ukuran yang cukup panjang, maka sudah barang tentu perlu dilakukan penyambungan dengan mempergunakan proses las. Pelaksanaan penyambungan ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati mengingat jenis pipa yang dipergunakan merupakan pipa baja yang dilapis oleh bahan yang berbeda yaitu mempergunakan bahan baja tahan karat 316L yang memiliki sifat dan kemampuan las yang berbeda dengan baja. Demikian pula material lasan yang dipergunakan adalah baja tahan karat 309L. Dalam kondisi normal, hasil pengelasan tidak akan menunjukkan terjadinya perubahan struktur yang ekstrim, dimana logam-logam tersebut akan tersambung dengan baik dan tidak ada perubahan sifat dasar dari logam-logam yang disambung baik itu bahan baja karbon sebagai bahan pipanya, bahan baja pelapis yang terbuat dari baja tahan karat 316L dan bahan lasan antara yang sering disebut sebagai buttering yang dalam hal ini mempergunakan bahan SS 309L. Tetapi pada kenyataannya suatu kegagalan berupa retakan, terjadi pada saat dilakukannya konstruksi sehingga perlu dilakukan suatu evaluasi terhadap kegagalan tersebut, sebagai bahan pembelajaran dan hasil evaluasi ini dapat dijadikan bahan untuk melakukan tindakan pencegahan agar kegagalan serupa tidak terulang lagi dikemudian hari. Metoda analisa yang dipakai dimulai dari pemeriksaan visual, pemeriksaan spesifikasi material dan komposisi kimia, pemeriksaan fraktografi, pemeriksaan metalografi mikro dan makro, pengukuran kekerasan, pemeriksaan dokumen seperti WPS dan WPQR. Dari pengamatan fraktografi dan metalografi ternyata terungkap adanya sambungan yang tidak sempurna yang disebut sebagai Lack of Fusion,dan adanya pembentukan fasa martensit yang berlebihan disertai adanya retakan mikro pada akar lasan. Dari hasil pengamatan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kegagalan terjadi karena adanya cacat lasan dan terjadinya retakan pada logam lasan akibat terbentuknya fasa martensit, yang saling berasosiasi untuk menghasilkan kegagalan final dari sambungan las.
Effect of L-Citrulline from Watermelon Seed Extract as a Green Corrosion Inhibitor against the Corrosion Rate of Pipe Steel API 5L X65 Widyanto, Bambang
Mesin Vol 27, No 1 (2018)
Publisher : Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1172.737 KB)

Abstract

API 5L X65 carbon steel is used in many industries, especially as oil and gas pipelines. However, this carbon steel pipe is vulnerable to corrosion at the inner surface owing to the flow of oil that is a multiphase system and contains dissolved salts. The corrosion phenomenon of the internal surface can be prevented by using an inhibitor. Most of the inhibitors used in industry are composed of compounds that are toxic and environmentally unfriendly. Consequently, the use of a natural inhibitor is at the forefront of corrosion inhibition studies. This study examines the efficiency of watermelon seed extract as an inhibitor before and after the addition of methyl ethyl glycol (MEG). The influence of L-citrulline from watermelon seed extract (WMSE) and MEG on the inhibition of corrosion of carbon steel in 3% NaCl containing acetic acid saturated by CO2 at room temperature was investigated by the immersion test, polarization test, electrochemical impedance spectroscopy (EIS), and surface analysis by scanning electron microscopy (SEM). According to the experiment results, the corrosion rate increased with the acid concentration and the effect of CO2. The corrosion rate can be inhibited by MEG, WMSE, and mixtures thereof. In comparison with 3% NaCl media containing acetic acid (HAc) 3360 ppm in saturated CO2 at room temperature, the inhibition efficiency of WMSE using polarization and EIS methods were 93.54% and 95.89%, respectively. However, based on the immersion test results, the inhibition efficiency was decreased. The inhibition efficiency of WMSE dropped after 120 hours of the immersion process by almost 40fold to 2.38%, while the efficiency of MEG was able to inhibit the surface by 80.48%. The mechanism of the inhibition by a WMSE molecule is through a chemisorption process, which forms a complex bond and generates a passive layer of Fe-WMSE.
Pembuatan dan Karakterisasi Bioplastik Pati-Kitosan Dengan Menggunakan Metode Dialisis-Solution Casting Steven, Steven; Mardiyati, Mardiyati; Widyanto, Bambang
Mesin Vol 27, No 1 (2018)
Publisher : Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.911 KB)

Abstract

Bioplastik pati merupakan salah satu solusi yang ditawarkan untuk mengatasi permasalahan yang ditimbulkan oleh material plastik konvensional. Namun dikarenakan ketahanan airnya yang buruk, bioplastik pati umumnya digabungkan dengan material yang memiliki ketahanan air yang lebih baik, seperti kitosan. Didalam pembuatan bioplastik pati-kitosan umumnya melibatkan asam asetat yang dapat membuat bioplastik yang dihasilkan menjadi asam dan kurang baik untuk dimanfaatkan pada beberapa aplikasi. Untuk mengatasi hal tersebut, pada penelitian ini dilakukan pembuatan bioplastik pati-kitosan dengan metode dialisis-solution casting. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari pengaruh penambahan kitosan didalam bioplastik pati-kitosan. Didalam penelitian ini pembuatan bioplastik pati-kitosan dilakukan dengan menggunakan metode dialisis-solution casting. Untuk mengukur peforma dari bioplastik pati-kitosan dilakukan pengujian tarik, pengujian ketahanan air serta pengujian degradasi tanah. Pengujian tarik dilakukan dengan mengacu pada ASTM D882. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa seiring peningkatan konsentrasi kitosan didalam bioplastik pati-kitosan akan meningkatkan kekuatan tarik, kekakuan tarik, dan ketahanan air namun menurunkan perpanjangan dan kemampuan degradasi dari bioplastik pati-kitosan.