Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH MASSAGE VIRGIN COCONUT OIL TERHADAP PENCEGAHAN LUKA DEKUBITUS Fauzan, Suhaimi; Pramana, Yoga; Herdaningsih, Sulastri
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 15 No 1 (2024): Vol 15 No 1 (2024): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54630/jk2.v15i1.331

Abstract

Pasien ICU memiliki beberapa kondisi seperti penggunaan alat supportif seperti ventilator, kondisi koma yang menyebabkan pasien bed rest dalam kondisi lama. Beberapa kondisi ini yang menyebabkan terjadinya imobilisasi dapat menjadi kofaktor terjadinya luka tekan atau dekubitus ulcer. Pencegahan yang terjadi pada fenomena pasien dirawat di ruang ICU adalah dengan mengurangi tekanan langsung antara kulit dengan kasur menggunakan basis pelumas. Salah satu yang dapat digunakan adalah Virgin Coconut Oil (VCO). Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas penggunaan VCO dalam melakukan terapi pijat terhadap penurunan risiko luka tekan dan jumlah koloni bakteri. Penelitian ini bersifat quasy experimental dengan pendekatan pre-post test dengan kelompok kontrol. Sampel diambil secara non-probability sampling dengan consecutive sampling. Jumlah sampel sebanyak 32 yang terbagi menjadi 2 kelompok. Hasil rata-rata skala braden sebesar 16,38 dan setelah dilakukan tindakan menurun sebesar 14,38. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang bermakna melakukan terapi pijat dengan menggunakan bahan VCO terhadap penurunan skala braden.
POTENSI INTERAKSI OBAT-OBAT POLIFARMASI PADA PASIEN GERIATRI: STUDI RETROSPEKTIF DI SALAH SATU APOTEK KOTA PONTIANAK Herdaningsih, Sulastri; Inderiyani, Inderiyani; Fauzan, Suhaimi; Hairunnisa, Hairunnisa; Aulia, Gina; Asmara, Ratna Dewi Lintang
Edu Masda Journal Vol 7, No 1 (2023): Edu Masda Journal Volume 7 Nomor 1
Publisher : STIKes Kharisma Persada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52118/edumasda.v7i1.185

Abstract

Drug-drug interactions are changes in the effectiveness or toxicity of one drug due to the presence of other drugs that are given simultaneously. These drug interactions can cause several problems, including decreased therapeutic effect, increased toxicity, or unexpected pharmacological effects. The purpose of this study was to determine the potential for drug-drug interactions in geriatric patients in a retrospective study and to determine the percentage of potential drug-drug interactions in geriatric patients in a retrospective study at a Pontianak City Pharmacy. This research method was carried out in a retrospective way, namely research conducted from January 2022 to March 2022 with inclusion criteria and exclusion criteria. Data is processed through the www.drugs.com database or Drug Interactions Checker. Of the total prescriptions that have been analyzed, there is a percentage of potential drug interactions of 9.76% consisting of major 11.72%, moderate 64.06% and minor 24.22%. From this study it is known that moderate drug interactions are higher than major and minor interactions, so the use of polypharmacy drugs in geriatric patients must be watched out so as not to cause a decrease in the patient's clinical status.ABSTRAKInteraksi obat-obat merupakan perubahan efektivitas atau toksisitas satu obat karena adanya obat lain yang diberikan secara bersamaan. Interaksi obat ini dapat menyebabkan beberapa masalah antara lain penurunan efek terapi, peningkatan toksisitas, atau efek farmakologis yang tidak diharapkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya potensi interaksi obat dengan obat pada pasien geriatri studi rektrospektif dan untuk mengetahui berapa persentase potensi kejadian interaksi obat dengan obat pada pasien geriatri studi rektrospektif disalah satu Apotek kota Pontianak. Metode penelitian ini dilakukan dengan cara rektrospektif yaitu penelitian yang dilakukan pada bulan januari 2022 sampai maret 2022 dengan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Data diproses melalui www.drugs.com database atau Drug Interactions Checker. Dari total resep yang telah dianalisis terdapat persentase potensi interaksi obat sebesar 9,76% yang terdiri dari mayor 11,72%, moderat 64,06 %, dan minor 24,22 %.  Dari penelitian ini diketahui bahwa interaksi obat moderat lebih tinggi dibandingan dengan interaksi mayor dan minor, sehingga penggunaan obat polifarmasi pada pasien geriatri harus diwaspadai agar tidak menyebabkan penurunan status klinis pasien.
UJI AKTIVITAS ANTIDIARE INFUSA KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.) TERHADAP MENCIT PUTIH (Mus musculus) JANTAN Inderiyani, Inderiyani; Herdaningsih, Sulastri; Pramana, Yoga; Olivia
Jurnal Insan Farmasi Indonesia Vol 7 No 1 (2024): Jurnal Insan Farmasi Indonesia
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36387/jifi.v7i1.1761

Abstract

Diarrhea is a disorder of defecation more than 3 times a day with a liquid stool consistency, which may be accompanied by blood and/or mucus. This plant has the potential to be used as an alternative treatment for diarrhea, one of which is cowpea (Vigna sinensis L.). Cowpea is a plant that has secondary metabolites in the form of flavonoids, sterols and tannins which are thought to have activity as antidiarrheal. This study aims to determine the activity and dose of cowpea as antidiarrheal against male white mice with oleum ricini-induced diarrhea protection. The test was carried out by inducing mice using 0,75 mL of Ricini oleum orally first, 1 hour later given a test solution in the form of 0,5% Na CMC suspension, 0,52 mg/kgBB loperamide test solution, cowpea infusa doses of 1,5 g/kgBB, 3 g/kgBB and 6 g/kgBB. Then observations were made on the weight of diarrhea feces and the diameter of water absorption every 30 minutes for 5 hours. The results showed that cowpea infusa with doses of 1,5 g/kgBB, 3 g/kgBB and 6 g/kgBB had activity as antidiarrheal indicated by a significant difference in the test group against the negative control group (p ≤0.05).
Pengaruh Pemberian Posisi Semi Fowler terhadap Perubahan Mean Arterial Pressure pada Pasien CHF Rumah Sakit Type A Kalimantan Barat Fauzan, Suhaimi; Novikadarti, RA Gabby; Lili Neri, Ervina; Ibnu Kahtan, Muhammad; Herdaningsih, Sulastri
Health Information : Jurnal Penelitian Vol 16 No 2 (2024): Mei-Agustus
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36990/hijp.v16i2.1073

Abstract

Pemantauan hemodinamik memiliki peran penting dalam manajemen pasien dengan gagal jantung. Perubahan MAP (Mean Arterial Pressure) harus selalu dalam pemantauan. Penatalaksanaan keperawatan yang dapat dilakukan antara lain istirahatkan klien untuk mengurangi konsumsi oksigen, pantau tanda-tanda vital, edukasikan tentang keadaan yang terjadi pada klien agar tidak timbul kecemasan, atur posisi (positioning) yang nyaman bagi klien. Tujuan:  Penelitian ini mengidentifikasi dan menganalisa Pengaruh Pemberian Posisi Semi Fowler Terhadap Perubahan Mean Arterial Pressure Pada Pasien CHF Rumah Sakit Type A Kalimantan Barat. Metode: penelitian memiliki desain quasy-experimental dengan kelompok kontrol berjenis non-equivalent. Pengukuran data dilakukan pre dan post test. Jumlah sampel yang dibutuhkan sebanyak 80 orang yang terbagi atas 2 kelompok, kelompok kontrol akan diberikan posisi supinasi, sementara kelompok intervensi akan diberikan posisi semi-fowler. Pemilihan sampel dilakukan secara purposive sampling. Uji statistik yang digunakan adalah paired sample t test terhadap penilaian nilai pre-post test, sementara menentukan efektivitas kedua kelompok, dilakukan pengujian menggunakan independent sample t test. Hasil : Uji statistik paired sample T, pada kelompok intervensi nilai MAP dari pre ke-post, terjadi perbedaan dengan significant  nilai P = 0,013, (P < 0.005),  sedangkan kelompok kontrol nilai MAP dari pre-post tidak terjadi perbedaan dengan  nilai P= 0,980, (P>0.005). Kesimpulan: Terdapat pengaruh pemberian reposisi pasien dengan semi-fowler  terhadap perubahan tekanan MAP.
Program Edukasi Ekstrikasi dan Transportasi Korban untuk Anggota Palang Merah Remaja dengan SMA Negeri 1 Pontianak Fauzan, Suhaimi; Novikadarti, Gabby; Pramana, Yoga; Maulana, M. Ali; Herdaningsih, Sulastri
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 7 (2024): Volume 7 No 7 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i7.13094

Abstract

ABSTRAK Ekstrikasi merupakan konsep penyelamatan darurat, sementara transportasi merupakan proses untuk memindahkan korban dari tempat darurat ke tempat yang aman ada atau tidak disertai menggunakan alat. Pertolongan pertama di sekolah seringkali diberikan oleh anggota Palang Merah Remaja (PMR). Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi melalui pelatihan tentang cara ekstrikasi dan transportasi, sehingga, diharapkan mempunyai bekal untuk dapat menerapkan pada situasi-situasi kegawatdaruratan. Program Pegabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini dilakukan dengan metode ceramah dan demonstrasi kelompok. Hasil tingkat pengetahuan diukur sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan. rataßrata tingkat pengetahuan peserta sebelum dilakukan tindakan sebesar 77,5, sementara setelah dilakukan edukasi, tingkat pengetahuan peserta menjadi 87,5. Hasil y score uji wilcoxon menunjukkan -2,409. Program ini menunjukkan ada pengaruh signifikan pemberian edikasi kesehatan tentang ekstrikasi dan transportasi korban pada peserta PMR di SMA Negeri Pontianak. Kata Kunci: Ekstrikasi, PMR, Siswa, Transportasi ABSTRACT Extrication is an emergency rescue concept, while transportation is the process of moving victims from an emergency place to a safe place, whether or not accompanied by the use of tools. First aid at school is often provided by members of the Youth Red Cross (PMR). This community service activity aims to provide education through training on extraction and transportation methods, so that it is hoped that they will have the skills to be able to apply it to emergency situations. The Community Service Program (PKM) is carried out using lecture and group demonstration methods. The results of the level of knowledge were measured before and after being given health education. The average level of knowledge of participants before the action was carried out was 77.5, while after the education was carried out, the level of knowledge of participants was 87.5. The Wilcoxon test y score results show -2.409. This program shows that there is a significant effect of providing health education regarding extrication and transportation of victims to PMR participants at Pontianak State High School. Keywords: Extrication, PMR, Student, Transportation