Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PENGEMBANGAN MEDIA PUZZLE MATERI SIKLUS AIR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA Icha Febyanita; Dyah Ayu Pramoda Wardhani
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 1 No 6: Nopember 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jip.v1i6.221

Abstract

Penelitian ini dilakukan karena media yang digunakan dalam proses pembelajaran IPA hanya menggunakan buku dan gambar, sehingga siswa kurang termotivasi dalam proses pembelajaran. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan media puzzle materi siklus air pada siswa kelas V SD. Jenis penelitian R&D (Research and Development). Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran puzzle siklus air dikatakan valid dengan mendapatkan skor persentase 96% dengan kategori sangat layak tidak perlu revisi dan hasil validasi materi mendapatkan skor 95% dengan kategori sangat layak tidak perlu revisi. Motivasi belajar siswa juga meningkat, hal ini dapat dilihat pada hasil angket motivasi belajar siswa sebelum pembelajaran mendapatkan skor 36% dengan kategori kurang, sedangkan pada angket motivasi belajar siswa sesudah pembelajaran mendapatkan skor 71% dengan kategori baik. hasil angket respon siswa mendapatkan skor 75% dengan kategori baik. Hasil peningkatan motivasi belajar siswa pada uji coba kelompok utama mendapatkan skor 35%.
ANALISIS KESALAHAN SISWA SD DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA OPERASI HITUNG BILANGAN CACAH DAN PEMBERIAN SCAFFOLDING Fitri Edi Ningrum; Dyah Ayu Pramoda Wardhani
Indiktika : Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika Vol 2, No 1 (2019): Indiktika : Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (605.021 KB) | DOI: 10.31851/indiktika.v2i1.3396

Abstract

 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesalahan siswa dalam memecahkan masalah di kelas III SD Negeri 2 Sumberejo dalam menyelesaikan soal cerita materi operasi hitung bilangan cacah. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian terdiri dari 19 siswa. Berdasarkan hasil tes, diambil 3 siswa dari subjek berkemampuan rendah, sedang, dan tinggi. Instrumen penelitian yaitu tes yang berupa soal uraian dengan materi operasi hitung bilangan cacah, kemudian dilakukan wawancara dan scaffolding. Dari hasil tes tersebut dilakukan analisis dan penarikan kesimpulan, lalu diberikan scaffolding. Hasil penelitian menunjukkan jenis kesalahan yang dilakukan subjek berkemampuan rendah yaitu kesalahan konsep berupa kurangnya memahami isi yang ada pada soal, dan kesalahan prosedur  berupa siswa tidak menyelesaikan sampai hasil akhir, memecahkan masalah soal cerita tidak dilakukan dengan baik sehingga berpengaruh terhadap hasil jawaban yang diperoleh. Jenis kesalahan yang dilakukan subjek berkemampuan sedang yaitu   kesalahan konsep dan kesalahan prosedur. Jenis kesalahan yang dilakukan subjek berkemampuan tinggi yaitu kesalahan prosedur berupa siswa kurang tepat saat menghitung hasil akhir. Cara pemberian scaffolding kepada anak berkemampuan rendah dan sedang dengan cara peninjauan kembali, penjelasan, dan penguatan. Sedangkan anak berkemampuan tinggi pemberian scaffolding dengan cara penguatan saja.                                                                                                                  Kata kunci : analisis kesalahan, soal cerita, scaffolding ABSTRACTThis study aims to find out the students' mistakes in solving problems in class III SD Negeri 2 Sumberejo in solving story problems in counting numbers. This type of research uses descriptive qualitative research. The research subjects consisted of 19 students. Based on the test results, 3 students were taken from low, medium, and high ability subjects. The research instrument was a test in the form of a description of the material with a count operation number, then conducted interviews and scaffolding. From the test results the analysis and conclusion are taken, then scaffolding is given. The results showed the type of error made by low-ability subjects, namely concept errors in the form of a lack of understanding of the contents of the questions, and procedural errors in the form of students not completing until the final results, solving problems with story problems were not done well so that it affected the results of the answers obtained. The types of errors made by subjects with moderate ability are concept errors and procedural errors. The type of mistakes made by highly capable subjects is procedural errors in the form of students being incorrect when calculating the final results. How to provide scaffolding to children with low and moderate abilities by way of review, explanation, and reinforcement. While high-ability children giving scaffolding by way of reinforcement.Keywords : error analysis, story matter, scaffolding
Developing Hot Mathematics Task with Indonesian Heritage as Context to Assess Mathematical Literacy of Students in Primary School Wuli Oktiningrum; Dyah Ayu Pramoda Wardhani
International Journal for Educational and Vocational Studies Vol 2, No 1 (2020): January 2020
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/ijevs.v2i1.1997

Abstract

The goal of this research produces a set of HOT mathematics tasks with Indonesian heritage as a context that is valid and practical to assess the mathematical literacy of students in primary school. The participants of the study were 120 students in primary school. The data was collected through documentation, questionnaire, test result, and interviews. This is design research using a type of development research with formative evaluation. The mathematics task not only reviewed by 7 experts, who assess the context, content, and language of prototype but also beyond empirical evaluation of validation and reliability testing. The field test result showed that the HOT mathematics task has a potential effect on the mathematical literacy of primary school students.
PENGEMBANGAN MEDIA POP-UP BOOK DALAM PEMBELAJARAN DIAGRAM BATANG MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Rani Astika; Dyah Ayu Pramoda Wardhani
Primary Education Journals Vol 1 No 2 (2021): Agustus 2021
Publisher : Universitas Islam Raden Rahmat Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.257 KB) | DOI: 10.33379/primed.v1i2.851

Abstract

Pembelajaran yang cenderung konvensional dan kurangnya pemanfaatan media pada materi diagram batang matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media belajar pop-up book pada materi diagram batang matematika kelas IV Sekolah Dasar. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (research and development) dengan model Borg & Gall dengan menggunakan 4 tahapan, yaitu: tahap pengumpulan data, tahap perencanaan, tahap pengembangan produk, serta tahap validasi dan uji coba. Instrumen yang digunakan merupakan lembar validasi kelayakan media, angket motivasi belajar siswa, dan angket respon siswa. Hasil validasi yang diperoleh dari ahli materi 76,47% kualifikasi valid dan tidak revisi, ahli media mencapai 98,46% kualifikasi sangat valid dan tidak revisi. Angket motivasi belajar kelompok kecil mendapatkan persentase 78,5% dengan kategori Tinggi. Kelompok terbatas sebelum penggunaan media memperoleh persentase 46,25% dengan kategori Sedang, setelah penggunaan media memperoleh persentase 78,5% dengan kategori Tinggi. Adapun hasil tanggapan angket respon siswa terhadap media pada kelompok kecil mendapatkan persentase 86% kategori sangat baik, tanggapan angket respon siswa kelompok terbatas mendapatkan persentase 89,5% kategori sangat baik. Jadi, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pop-up book materi diagram batang matematika yang telah dikembangkan layak dan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Kata Kunci : Media Pop-Up Book, Diagram Batang, Motivasi Belajar
A PERBANDINGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER DENGAN PEMBELAJARAN KONVESIONAL: NHT Roichatul Aini; Dyah Ayu Pramoda Wardhani
Primary Education Journals Vol 1 No 2 (2021): Agustus 2021
Publisher : Universitas Islam Raden Rahmat Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.011 KB) | DOI: 10.33379/primed.v1i2.883

Abstract

Matematika merupakan mata pelajaran yang berguna dalam kehidupan sehari-hari. Namun tidak sedikit siswa yang merasa bahwa matematika merupakan mata pelajaran yang sulit, sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa. Selain faktor individu siswa yang mempersepsikan matematika sebagai mata pelajaran yang sulit, juga dipengaruhi oleh penggunaan metode pembelajaran dalam penyampaiannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Perbedaan Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Numbered Head Together (NHT) dan Pembelajaran Konvensional Terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa Pada Pembelajaran Matematika Kelas IV SD. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif menggunakan metode eksperimen semu (quasi eksperimen) dengan Nonequivalent Control Group Design yang memilih kelompok eksperimen dan kelompok kontrol secara acak. Pengujian hipotesis menggunakan Independent Sample T Test. Sampel penelitian adalah 8 siswa kelas eksperimen yang menggunakan metode pembelajaran kooperatif NHT dan 8 siswa kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Instrumen penelitian yang digunakan meliputi RPP, soal tes dan dokumentasi. Dari hasil pengolahan dan analisis data terdapat informasi perbedaan hasil belajar kognitif siswa antara penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dengan pembelajaran konvensional. Penggunaan metode pembelajaran kooperatif model Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar kognitif siswa kelas IV pembelajaran matematika SD sebesar 27%. Kata kunci: Numbered Head Together (NHT), Konvensional, Hasil belaja Matematika merupakan mata pelajaran yang berguna dalam kehidupan sehari-hari. Namun tidak sedikit siswa yang merasa bahwa matematika merupakan mata pelajaran yang sulit, sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa. Selain faktor individu siswa yang mempersepsikan matematika sebagai mata pelajaran yang sulit, juga dipengaruhi oleh penggunaan metode pembelajaran dalam penyampaiannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Perbedaan Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Numbered Head Together (NHT) dan Pembelajaran Konvensional Terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa Pada Pembelajaran Matematika Kelas IV SD. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif menggunakan metode eksperimen semu (quasi eksperimen) dengan Nonequivalent Control Group Design yang memilih kelompok eksperimen dan kelompok kontrol secara acak. Pengujian hipotesis menggunakan Independent Sample T Test. Sampel penelitian adalah 8 siswa kelas eksperimen yang menggunakan metode pembelajaran kooperatif NHT dan 8 siswa kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Instrumen penelitian yang digunakan meliputi RPP, soal tes dan dokumentasi. Dari hasil pengolahan dan analisis data terdapat informasi perbedaan hasil belajar kognitif siswa antara penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dengan pembelajaran konvensional. Penggunaan metode pembelajaran kooperatif model Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar kognitif siswa kelas IV pembelajaran matematika SD sebesar 27%.Kata kunci: Numbered Head Together (NHT), Konvensional, Hasil belajar
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA MELALUI PENGEMBANGAN SOAL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS COVID-19 Dyah Ayu Pramoda Wardhani; Wuli Oktiningrum
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 11, No 1 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (628.711 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v11i1.4377

Abstract

AbstrakKeterampilan berpikir kritis penting bagi mahasiswa, karena berpikir kritis tidak hanya menggambarkan kemampuan berpikir menurut aturan logika, tetapi juga kemampuan untuk menerapkan keterampilan tersebut pada masalah kehidupan nyata. Namun kemampuan berpikir kritis mahasiswa Program Studi PGSD UNIRA Malang tergolong rendah. Berdasarkan hasil ujian Mata Kuliah Matematika SD 2 kurang dari 50% mahasiswa dapat menjawab soal pemecahan masalah dengan tepat Hal ini dikarenakan mahasiswa belum terbiasa menyelesaikan soal-soal berpikir tingkat tinggi. Berdasarkan permasalahan tersebut, diperlukan pengembangan soal  matematika berbasis AKM dengan konteks Covid-19, dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa PGSD UNIRA Malang. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development dengan model ADDIE. Subjek penelitian adalah mahasiswa PGSD UNIRA Malang. Tahap analisis dimulai dari isi, konteks, dan proses kognitif. Pada tahap desain, subjek merancang pertanyaan esai berdasarkan konten, konteks, dan AKM berbasis proses kognitif. Peneliti menggunakan covid-19 sebagai konteks. Validitas berasal dari evaluasi empiris validasi dan uji reliabilitas kelompok kecil. Tahap implementasi menunjukkan bahwa pertanyaan memiliki dampak potensial pada berpikir kritis mahasiswa. Tahap evaluasi menjelaskan kemampuan berpikir kritis mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan jika soal matematika yang dikembangkan valid dan praktis serta dapat memberikan efek potensial berupa dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa. Kata kunci: ADDIE, AKM, Covid-19, Kemampuan berpikir kritis, Pengembangan soal AbstractThe critical thinking skill is important for students, because critical thinking not only describe the ability to thinking accordance with the rules of logic and probability, but also the ability to apply these skills to real-life problems. But, the critical thinking of students in Prodi PGSD UNIRA Malang is low. It is showed by interviewed results by mathematics lecturer and showed by final test in literacy course. It is because students are not accustomed to solving high-order thinking questions. While now the government is implementing a new policy that's AKM test for students from elementary school until high school. The aim of the new policy is to improve students' literacy skills including critical thinking skill. Based on the problems, the researcher develop a mathematics task based on AKM with Covid-19 as context to enhancing the critical thinking skill of students in Prodi PGSD UNIRA Malang. This research used Research and Development method with ADDIE models. The subject is students in Prodi PGSD UNIRA Malang. The analysis Phase starts from content, context, and cognitive process. In the design phase researcher design the essay question based on content, context, and cognitive process-based AKM. The researcher used covid-19 as context. The validity came from the empirical evaluation of validation and reliability testing of the small group. The implementation phase showed that the question has a potential impact on the students' critical thinking. The last part, the evaluation phase indicate if students need to improve mathematical literacy skill including critical thinking skill to produce the teacher who can learn and think creatively and critically. Keywords: ADDIE, AKM, Covid-19, Critical Thinking Skill, Developing mathematic task
Pengembangan Media Perel (Peta Relief) Pada Materi Karakteristik Geografis Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Kelas V Dini Nabilla; Dyah Ayu Pramoda Wardhani
Jurnal Educatio FKIP UNMA Vol. 7 No. 4 (2021): October-December
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/educatio.v7i4.1688

Abstract

Penelitian dan pengembangan ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik kelas IV SDN Putat Lor 1 Gondanglegi. Faktor yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa yaitu keterbatasan ketersediaan media pembelajaran yang disajikan sehingga sebagian besar materi ditransformasikan melalui buku pegangan siswa (tematik). Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan media pembelajaran PEREL (Peta Relief) yang digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah RnD (Research and Development). Model yang digunakan dalam pengembangan ini adalah model ADDIE. Produk yang dikembangkan yaitu media pembelajaran PEREL (Peta Relief). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Putat Lor 1 yang berjumlah 19 siswa. Teknik dan instrumen yang digunakan adalah observasi, wawancara, angket, tes, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media PEREL layak digunakan sebagai media pembelajaran dengan validasi ahli media sebesar 100% dengan kriteria sangat layak, validasi ahli materi sebesar 87% dengan kriteria sangat layak, respon siswa kelompok kecil dan kelompok besar mendapat presentase sebesar 82% dan 80,5% dengan kriteria layak. Persentase peningkatan hasil belajar siswa menggunakan perhitungan klasikal pada kelompok kecil sebesar 80%, pada kelompok besar sebesar 74%. Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa media PEREL dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V Sekolah Dasar.
Penerapan Metode Role Playing untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa pada Mata Pelajaran IPS di Kelas V SDN 5 Jatiguwi Hanik Hidayati; Dyah Ayu Pramoda Wardhani
Lentera: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol 17 No 1 (2022)
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33654/jpl.v17i1.1800

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatkan keaktifan belajar siswa melalui metode Role Playing pada mata pelajaran IPS materi proklamasi kemerdekaan di SDN 5 Jatiguwi. Penelitian ini perlu dilakukan karena keaktifan belajar siswa masih kurang. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas V yang berjumlah 20 siswa. Pelaksanaan penelitian ini terdiri dari dua siklus dan tiap siklus terdiri dari dua pertemuan, setiap akhir siklus dilakukan refleksi sebelum melanjutkan ke siklus berikutnya. Intrumen pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan pencapaian apabila jumlah keaktifan siswa mencapai 75% dari jumlah indikator yang sudah dirumuskan dan hasil observasi aktivitas guru dan siswa mencapai 75% dari jumlah keseluruhan aktivitas pembelajaran. Data yang sudah diperoleh pada setiap tahapan penelitian dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Hal ini ditunjukan dari hasil keaktifan siswa pada siklus I, 30% siswa tuntas dan 70% siswa belum tuntas dengan nilai rata-rata 66. Berdasarkan lembar keterlaksanaan guru dan siswa, pada siklus I pertemuan pertama keterlaksanaan pembelajaran yang dicapai guru 90% dan siswa 85%. Sedangkan pada siklus I pertemuan kedua keterlaksanaan pembelajaran yang dicapai guru 93% dan siswa 86%. Hasil keaktifan siswa pada siklus II, menunjukan 90% siswa tuntas dan 10% siswa belum tuntas dengan nilai rata-rata 80. Berdasarkan lembar keterlaksanaan pembelajaran guru dan siswa, pada siklus II yang dicapai oleh guru adalah 100% dan siswa 95%. Berdasarkan perolehan data tersebut maka penerapan metode Role Playing dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan keaktifan siswa kelas V SDN 5 Jatiguwi. Penerapan metode Role Playing dapat menciptakan pembelajaran IPS yang menyenangkan bagi siswa, karena siswa akan terlibat aktif dalam pembelajaran.
PENGEMBANGAN SOAL AKM DENGAN ETHNOMATEMATIKA BERBASIS CANVA UNTUK SISWA MENGUKUR LITERASI NUMERASI SISWA SEKOLAH DASAR Dyah Ayu Pramoda Wardhani; Wuli Oktiningrum
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 11, No 4 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (603.077 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v11i4.6241

Abstract

Literasi numerasi merupakan suatu kemampuan yang dimiliki oleh siswa yang digunakan untuk memahami suatu konsep, prosedur, serta angka – angka matematika untuk menyelesaikan masalah sehari – hari, sehingga siswa menyadari bahwa matematika berperan penting dalam kehidupan sehari – hari untuk menyelesaikan permasalahan hidup. Literasi numerasi akan membentuk penalaran yang sistematis dan terstruktur. Tetapi kemampuan tersebut belum dikuasi sepenuhnya oleh siswa karena banyak factor, salah satunya adalah keterbatasan media serta penyajian soal yang monoton. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka peneliti merancang instrument soal AKM dengan ethnomatematika berbasis canva untuk mengukur literasi numerasi siswa sekolah dasar se-Kabupaten Malang.Penelitian ini menggunakan metode Research and Development dengan model ADDIE. Subyek penelitian adalah 100 siswa sekolah dasar se – Kabupaten Malang. Tahap analisis dimulai dari isi, konteks, dan proses kognitif. Pada tahap desain, peneliti merancang pertanyaan esai berdasarkan konten, konteks, dan AKM berbasis proses kognitif. Validitas berasal dari evaluasi empiris validasi dan uji reliabilitas kelompok kecil. Tahap implementasi menunjukkan bahwa pertanyaan memiliki dampak potensial pada kemampuan literasi numerasi siswa. Bagian terakhir, tahap evaluasi menunjukkan jika siswa perlu meningkatkan keterampilan literasi numerasi siswa untuk menghadapi era revolusi 4.0. 
PENDAMPINGAN BELAJAR MERAWAT DIRI DAN LINGKUNGAN MELALUI SETS LEARNING APPROACH UNTUK SISWA KELAS 2 SDN MODERN AL-RIFA’IE Andi Wibowo; Dyah Ayu Pramoda Wardhani
Jurnal Edukasi Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 1 (2022): Vol 1 No 1 (2022)
Publisher : FIP UNIRA MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36636/eduabdimas.v1i1.1767

Abstract

Program belajar merawat diri dan lingkungan bertujuan untuk memberikan sosialisasi kepada siswa kelas 2 SD Modern Al-Rifaie tentang cara merawat diri dan merawat lingkungan dengan baik. Cara merawat diri yang dibahas antara lain cara gosok gigi dan cuci tangan, sedangkan cara merawat lingkungan yang dibahas adalah tentang penanganan sampah. Program PkM ini dilaksanakan dengan pendekatan SETS yang meliputi tahap pendahuluan, tahap pembentukan dan pengembangan konsep, tahap aplikasi konsep, tahap pemantapan konsep, dan tahap penilaian. Metode-metode yang digunakan antara lain metode ceramah, diskusi, demonstrasi, dan tanya jawab. Teknik penilaian yang digunakan dengan teknik observasi. Hasil PkM yang diperoleh yaitu tingkat kesiapan siswa sebesar 74%, tingkat keaktivan siswa 52%, dan tingkat keterlibatan siswa 87% dalam kegiatan ini. Selain itu, siswa juga memperoleh pemahaman tentang cara merawat diri dan merawat lingkungan dengan baik.