Rasdanelwati, Rasdanelwati
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perbanyakan Secara Vegetatif Cacahan Daun Terhadap Pertumbuhan Stek Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis) Sebagai Tanaman Lanskap Jonni, Jonni; Rasdanelwati, Rasdanelwati
LUMBUNG Vol 18 No 1 (2019): Januari
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.808 KB) | DOI: 10.32530/lumbung.v18i1.177

Abstract

Tanaman hias merupakan elemen lunak pada lanskap yang dipergunakan sebagai dekorasi dalam ruangan atau luar ruangan. Anggrek dikenal sebagai tanaman hias yang sangat indah dan variasinya hampir tidak terbatas dan dapat digunakan sebagai tanaman hias lanskap indoor maupun outdoor. Anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) tanaman yang tumbuh tegak, dapat dijumpai pada daerah hutan tropis basah, memiliki beragam keunikan, antara lain bunga yang indah dengan warna-warni yang menarik sehingga banyak dijadikan sebagai tanaman lanskap. Untuk mempercepat perbanyakan dan menghasilkan bibit yang sama dengan induknya dan dalam waktu yang cepat, jumlah yang banyak, dilakukan teknologi stek daun dengan cara mencacah daun. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan teknologi perbanyakan tanaman hias anggrek phaleonopsis, dan mendapatkan bagian daun yang terbaik untuk dijadikan bahan perbanyakan pada tanaman hias anggrek phaleonopsis sebagai tanaman lanskap.  Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai Agustus 2018 bertempat kebun percobaan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 4 perlakukan dan 4 ulangan, dengan variabel yang diamati dan diukur adalah waktu muncul kalus, jumlah cacahan berkalus, jumlah berkecambah, dan persentasi cacahan. Hasil perbanyakan tanaman anggrek dengan cacahan daun tidak berpengaruh terhadap waktu muncul kalus, jumlah kalus, jumlah berkecambah, namun berpengaruh nyata terhadap persentase hidup cacahan. Cacahan pada pangkal daun anggrek merupakan yang terbaik dari pada daun utuh, cacahan tengah, dan cacahan ujung daun anggrek sebagai tanaman lanskap. Disarankan dalam penelitian selanjutnya dilakukan cacahan pada ujung daun anggrek dengan berbagai media tanam tanaman lanskap.
RESPON PERTUMBUHAN TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum mill)TERHADAP KOMBINASI PEMBERIAN PUPUK ORGANIK POS, EP DAN ST DI PT. INDMIRA YOGYAKARTA Effendi, Fatma; Rasdanelwati, Rasdanelwati
HORTUSCOLER Vol. 1 No. 02 (2020): Oktober
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32530/jh.v1i02.252

Abstract

Tomat (Lycopersicum esculentum mill) merupakan tanaman Amerika Latin, seperti Peru, Ekuador dan Meksiko. Permintaan pasar tomat sangat banyak, karena tomat merupakan komoditas hortikultura yang diperlukan dalam kebutuhan sehari – hari. Potensi hasil tanaman tidak tercapai, hal ini disebabkan tanah tidak mengandung unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah cukup. Cara untuk memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman tomat dengan penambahan beberapa pupuk berupa pupuk organik serbuk (POS), essen post (EP), dan soil treatment (ST). Tujuan pelaksanaan percobaan adalah mengetahui respon pertumbuhan tanaman tomat dengan pemberian kombinasi beberapa jenis pupuk organik dan menentukan respon pertumbuhan tanaman tomat terbaik dengan pemberian kombinasi beberapa jenis pupuk organik. Percobaan dilaksanakan di lahan percobaan Wonogiri, PT. Indmira Yogyakarta mulai akhir Februari sampai awal Mei 2019. Percobaan kombinasi beberapa jenis pupuk ini dilakukan dengan perlakuan A (Kontrol), perlakuan B (POS), perlakuan C (EP), perlakuan D (ST), perlakuan E (POS + ST), dan perlakuan F (EP + ST). Parameter yang diamati yaitu tinggi tanaman (cm), jumlah daun per tanaman (helai), jumlah tandan bunga, dan jumlah buah. Pemberian kombinasi jenis pupuk organik memberikan pengaruh berbeda terhadap pertumbuhan tanaman tomat. Berdasarkan parameter yang diamati dapat disimpulkan, penggunaan kombinasi pupuk organik dan pembenah tanah pada perlakuan F (EP + ST) memperlihatkan hasil lebih baik, diikuti perlakuan C (EP), perlakuan D (ST), perlakuan E (POS + ST), perlakuan B (POS) dan perlakuan A (Kontrol). Penggunaan kombinasi pupuk EP dan pembenah tanah pada perlakuan F (EP + ST)memberikan hasil optimal. Berdasarkan kesimpulan disarankan menggunakan kombinasi pupuk organik dan pembenah tanah untuk mendapatkan hasil optimal.