Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Al - Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir

PERKEMBANGAN KAJIAN TAFSIR DI INDONESIA ABAD XX Ritonga, Muhammad Soleh
Al - Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Vol 4, No 02 (2019): Al-Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (582.594 KB) | DOI: 10.30868/at.v4i02.599

Abstract

Pada Abad XX banyak kajian tafsir Indonesia. Para penafsir (mufassir) tersebut  melakukan penafsiran 30 juz dengan memakai bahasa dan huruf  Indonesia. Metode yang digunakan menggunakan bentuk ijmali dan tematik, namun ada juga berbentuk terjemah, khusus menafsirkan pada ayat, surat, atau juz tertentu, tafsir tematis dan tafsir ijmali dengan menafsirkan lengkap 30 juz. Tokoh penafsir yang tekenal pada abad XX adalah Mahmud Yunus, Buya Hamka, dan Quraisy Shihab.
HAK ASASI MANUSIA DALAM KAJIAN TAFSIR Ritonga, Muhammad Soleh
Al - Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Vol 5, No 01 (2020): Al-Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.719 KB) | DOI: 10.30868/at.v5i01.817

Abstract

Hak Asasi manusia merupakan hal yang sudah lama dipersoalkan oleh dunia. Islam sebagai agama terakhir sangat menjunjung tinggi hak asasi manusi tersebut terbukti banyaknya aturan bagaimana manusia itu berhubungan dengan sesama manusia juga mengatur hunbungan manusia dengan makhluk lainnya. Islam adalah Agama yang sangat menghargai HAM, hal ini jelas Allah memberikan kemulian bagi bani Adam (Q.S. Al-Isra[17]: 70), sebagaimana pendapat mufassir Imam Nawaw, menyatakan bahwa manusia diberi Allah hak-hak, yang berupa hakal-karmahyang berhubungan dengan fisik dan penguasaan dan hakal-fadllah berhubungan dengan pikiran dan kekuataan kesadaran yang mempunyai prinsip tauhid dan Prinsip persamaan dan kebebasan manusia yang ada aturannya.
PENGARUH MANTHÛQ DALAM PENAFSIRAN Ritonga, Muhammad Soleh; Erlangga, Fajar
Al - Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Vol 5, No 02 (2020): Al-Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/at.v5i02.1056

Abstract

Manthûq pengaruhnya sangat besar sekali dalam pemahaman Al-Qur’an. Makaseorang mufassir harus menguasainya. Pengaruhnya dapat membuat penafsiranyang berbeda. Tanpa menguasai Manthûq akan menjadikan penafsiran tidakkredibel, tidak akan mengerti dengan teks dan tekstual. Memahami Manthûq dapatmenetapkan hukum dalam ayat tersebut dan bisa dijadikan hujjah. Dalamkajiannya Manthûq akan berpengaruh dalam pemahaman ayat. Manthûq terbagikepada lima bagian. Pertama, Nash (lafaznya mengandung makna tegas, tidakkepada makna yang lain). Kedua, Zhâhir (selain menunjukkan satu makna,menerima ada makna dengan qarinah yang tidak terbatas). Ketiga, Mu’awwal(lafaz diartikan dengan makna yang lemah karena menghalangi penggunaanpemaknaan yang kuat). Keempat, Dalâlah Iqtidhâ’ (kebenaran petunjuk lafazbergantung pada yang tidak disebutkan). Kelima, Dalâlah Isyârah (lafazmenunjukkan makna yang tidak dimaksud pada mulanya).
Perspektif Al-Qur’an tentang Kepemimpinan Ritonga, Muhammad Soleh
Al - Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Vol 6, No 02 (2021): Al-Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/at.v6i02.1743

Abstract

Dalam realita kehidupan politik modern ini sedikit banyaknya mempengaruhi pandangan para umat Islam. Dinamika yang berkembang saat ini umat Islam dihadapkan dengan masalah kepemimpinan. Terjadinya dua pengaruh pendapat dalam umat Islam antara yang membolehkan dan tidaknya memilih pemimpin yang yang bukan Islam. Setelah ditelaah pandangan Islam melalui penggalian ayat2 Al-Qur’an dengan interpretasi para ulama tafsir tentang kepemimpinan Islam, diketemukan bahwa memilih pemimpin harus mempunyai aqidah yang sama. Dalam Al-Qur’an ada beberapa ayat yang melarang umat Islam memilih pemimpin yang bukan seaqidah. Umat Islam yang mau mendengarkan menjalankan isi perintah Al-Qur’an akan menjadi muslim yang sebenarnya, terhindar dari sifat zholim dan munafik.. hall tersebut digambarkan dalam Al-Qur’an dengan jelas, sehingga umat Islam pun seharusnya mengimani tentang kebenaran isi Al-Qur’an tersebut. Karena kebenaran Al-Qur’an adalah kebenaran yang haqiq