Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERAN KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN BISNIS Mauliyah, Nur Ika; Sinambela, Ella Anastasya
An-Nisa' : Jurnal Kajian Perempuan dan Keislaman Vol. 12 No. 1 (2019)
Publisher : LP2M IAIN Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/annisa.v12i1.7

Abstract

The chance to be a leader, open for anyone, both men and women. Although, it cannot be denied, culture still considers that women are weak, inconsistent and only concerned with feelings than logic, so they do not deserve to be a leader. As the world develops, the assumption is a little bit of changes, which gives women chance to be a leader. In the 21st century, women's progress in working world was increased dramatically, because the quality of women is sometimes more than men. Getting a quality and high education, giving women have chance to be leader in organizations / companies. Names such as Susi Pudjiastuti, Catherine Hindra Sutjahyo, Grace Tahir, Veronika Linardi, Mary Barra, Gini Rometty, Marillyn Hewson, Sheryl Sandberg, Marissa Mayer are some of the names of women who are able to lead companies and business decision makers. Work decision making is an condition for measuring leaders, women have feminine characteristics which make them able to take business decisions well, by considering rational, realistic, logical, and pragmatic. The mindset that considers leaders only carried out by men has changed step by step. Women can also have character of a leader, such as; give direction, speeches, rhetoric and ideas. Women are not completely weak, they are also able to be a strong foundation in building organizations/ companies. Kesempatan menjadi pemimpin, terbuka bagi siapa saja, baik pria maupun wanita. Meski tidak bisa dipungkiri, budaya masih menganggap perempuan lemah, tidak konsisten dan hanya mementingkan perasaan daripada logika, sehingga tidak pantas menjadi pemimpin. Seiring perkembangan dunia, asumsinya adalah sedikit perubahan, yang memberi peluang bagi perempuan untuk menjadi pemimpin. Pada abad ke-21, kemajuan perempuan dalam dunia kerja meningkat drastis, karena kualitas perempuan terkadang lebih dari laki-laki. Mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan tinggi, memberikan perempuan kesempatan untuk menjadi pemimpin dalam organisasi / perusahaan. Nama-nama seperti Susi Pudjiastuti, Catherine Hindra Sutjahyo, Grace Tahir, Veronika Linardi, Mary Barra, Gini Rometty, Marillyn Hewson, Sheryl Sandberg, Marissa Mayer adalah beberapa nama perempuan yang mampu memimpin perusahaan dan pengambil keputusan bisnis. Pengambilan keputusan kerja merupakan salah satu syarat untuk mengukur pemimpin, perempuan yang memiliki sifat feminin sehingga mampu mengambil keputusan bisnis dengan baik, dengan mempertimbangkan rasional, realistis, logis, dan pragmatis. Pola pikir yang menganggap pemimpin hanya dilakukan oleh laki-laki berubah sedikit demi sedikit. Wanita juga bisa memiliki karakter seorang pemimpin, seperti; memberi arahan, pidato, retorika dan ide. Perempuan tidak sepenuhnya lemah, mereka juga mampu menjadi fondasi yang kuat dalam membangun organisasi / perusahaan.