Elisia, Rini
Program Studi Peternakan Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Padang.

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Pengaruh Pemberian Tepung Limbah Roti Dalam Ransum Terhadap Organ Dalam Ayam Broiler Dwi Triani, Hera; Prianto, Prianto; Elisia, Rini
Jurnal Peternakan Mahaputra Vol 1 No 2 (2020): Jurnal Peternakan Mahaputra
Publisher : Universitas Mahaputra Muhammad Yamin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36665/jpm.v1i2.75

Abstract

Pemanfaatan bahan pakan inkonvensional merupakan salah satu alternatif untuk mengurangi biaya pakan. Limbah tepung roti yang merupakan sisa dari pabrik pembuatan roti dapat digunakan sebagai bahan pakan alternatif sumber energi pada ransum broiler untuk mengurangi pemakaian jagung. Limbah roti mengandung Gross Energy 4217 Kkal/kg, Protein Kasar (PK) 10,25 % dan Lemak (LK) 13,42 %. Limbah tepung roti ini mempunyai gross energi yang cukup tinggi sehingga dapat mengurangi pemakaian jagung dalam formulasi ransum broiler. Keamanan pemanfaatan limbah tepung roti sebagai ransum broiler dapat dilihat dari organ dalam broiler seperti berat hati, gizzard dan panjang usus. Penelitian ini dilakukan secara eksperimen dengan membandingkan dua perlakuan yang terdiri dari 2 perlakuan yang terdiri dari 2 jenis ransum yaitu ransum J ( konsentrat + dedak padi + jagung) dan ransum R : konsentrat + dedak padi + tepung limbah roti. Data dianalisis menggunakan uji T. Parameter yang diamati adalah persentae bobot gizzard, persentase bobot hati dan panjang usus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang nyata (P>0,05) antara 2 jenis perlakuan terhadap organ dalam yang meliputi persentase bobot gizzard, persentase bobot hati dan panjang usus. Pemberian limbah tepung roti tidak mempengaruhi persentase berat gizzard, berat hati dan panjang usus (organ dalam) ayam broiler sehingga limbah tepung roti dapat mensubsitusi kelangkaan jagung sebagai salah satu bahan pakan ayam broiler yang nantinya akan menekan biaya pakan.
Pengaruh Pemberian Tepung Limbah Roti dalam Ransum terhadap Organ Dalam Ayam Broiler Hera Dwi Triani; Prianto; Rini Elisia
Jurnal Peternakan Mahaputra Vol. 1 No. 2 (2021): Jurnal Peternakan Mahaputra
Publisher : Program Studi Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36665/jpm.v1i2.34

Abstract

The use of unconventional feed ingredients is an alternative to reduce feed costs. The bread meal waste which is the residue from the bakery factory can be used as an alternative feed material for energy sources in broiler rations to reduce corn consumption. Bread waste contains Gross Energy 4217 Kcal / kg, Crude Protein (PK) 10.25% and Fat (LK) 13.42%. This bread meal waste has a high enough gross energy so that it can reduce the use of corn in the broiler ration formulation. The safety of using bread flour as a broiler ration can be seen from the internal organs of the broiler, such as the weight of the liver, gizzard and intestinal length. This research was conducted experimentally by comparing two treatments consisting of 2 treatments consisting of 2 types of rations, namely J ration (concentrate + rice bran + corn) and R ration: concentrate + rice bran + bread waste meal. Data were analyzed using the T test. The parameters observed were the percentage of gizzard weight, percentage of liver weight and intestinal length. The results showed that there was no significant difference (P> 0.05) between the 2 types of treatment for internal organs including the percentage of gizzard weight, percentage of liver weight and intestinal length. The provision of bread flour waste does not affect the percentage of gizzard weight, liver weight and intestinal length (internal organs) of broiler chickens so that bread meal waste can substitute the of corn as one of the broiler chicken feed ingredients which will reduce the cost of feed.
Pengaruh Lama Pengasinan terhadap Organoleptik Telur Itik: organoleptic REFIKA KOMALA; Rahmat Hidayat; Rini Elisia
Jurnal Peternakan Mahaputra Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Peternakan Mahaputra
Publisher : Program Studi peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36665/jpm.v2i2.64

Abstract

Duck eggs are poultry products that invite higher nutrients value than chicken eggs, especially the content of proteins, fats and carbohydrates. The existence of eggs as a source of animal protein is actually very much needed by the community, but the high level of protein and fat possessed by duck eggs makes the aroma of duck eggs somewhat different from chicken eggs, making some people dislike it as a source of family side dishes. The purpose of this study was to determine the effect of salting duration on the egg organolpetic. The purpose of this study was to determine the effect of long salting on the organoleptic of duck eggs. The study was conducted by expletives in which the hail obtained, modulated and transformed which was then processed using a Complete Randomized Design (RAL) according to Steel and Torrie (1993). The results showed that the effect of salting duration did not differ markedly (P<0.05%) to the aroma, color, texture and taste of egg white and yolk. Conclude that the length of salting has no effect on the aroma, color, texture, taste of egg white and taste of egg yolk.
Pengaruh Media Swim-up terhadap Karakteristik Spermatozoa Epididimis Kerbau: Sperma kerbau Rini Elisia; Maiyontoni
Jurnal Peternakan Mahaputra Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Peternakan Mahaputra
Publisher : Program Studi peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36665/jpm.v2i2.93

Abstract

The objective this study was to improve the best of swim-up media for buffalo epididymal spermatozoa used embryos produce by in vitro fertilization. Epididymal sperm collected from buffalo examined macroscopically and microscopically. Three media were used for the swim-up sperm: TALP, mBO and TCM-199. The results epididmys buffalo sperm motility percentage indicates that more influenced significantly (P<0,05) on all three swim-up media with TALP averaging 74,17 ± 7,35; mB-O 77,5 ± 4,03; TCM-199 67,5 ± 5,15. For buffalo epididymal spermatozoa percentage was also influential shows significant (P<0,05) on the three swim-up media with TALP averaging 90,76 ± 4,04; mB-O 91,86 ± 4,63; TCM-199 80,73 ± 9,6. While the percentage TAU of buffalo epididymal spermatozoa showed that no significant effect (P>0,05) in the three swim-up media with TALP averaging 81,36 ± 5,38; medium BO 80,22 ± 6,35; TCM-199 79,62 ± 7,69. From these results it can be concluded that the use of media medium BO is able to maintain the characteristics of buffalo epididymal spermatozoa in vitro better than the other two media.
KENDALA TEKNIS PENGEMBANGAN TERNAK SAPI DI KECAMATAN IV NAGARI KABUPATEN SIJUNJUNG Rini Elisia; Cendra Febri
Journal of Scientech Research and Development Vol 4 No 2 (2022): JSRD, December 2022
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56670/jsrd.v4i2.123

Abstract

Usaha peternakan sapi di Indonesia sebagian besar masih merupakan peternakan rakyat. Pola pemeliharaan yang tradisional, serta kepemilikkan ternak relatif sedikit antara 2-3 ekor/peternak. Hal ini yang menjadi kendala dalam pengembangan usaha ternak sapi di pedesaan Indonesia, termasuk di Kecamatan IV Nagari Kabupaten Sijunjung. Data BPS Kecamatan IV Nagari menunjukan bahwa tidak ada peningkatan populasi ternak sapi selama 5 tahun terakhir. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kendala teknis dalam pengembangan ternak sapi di Kecamatan IV Nagari Kabupaten Sijunjung. Lokasi penelitian adalah ke-5 nagari/desa yang berada di Kecematan IV Nagari Kabupaten Sijunjung. Ressponden penelitian adalah 61 orang peternak sapi yang ditentukan secara purposive sumpling. Penelitian ini menggunakan metode survey (observasi) dengan menggunakan Pendekatan Analisa Data Primer dan Pendekatan Analisa Data Sekunder. Data yang diperoleh diolah dan dianalisis menggunakan metode analisis deskriptif dengan IBM SPSS Statistics 26. Hasil penelitian didapat: peternak sapi masih tergolong usia produktif (98%) dengan jenis kelamin laki-laki (92%), tingkat pendidikan terbanyak SLTA (49%) dengan pengalaman beternak antara 1-5 tahun (83%). Aspek teknis pemeliharan; semua ternak sudah dikandangkan (kandang individu: 53%), pakan berasal dari rumput lapangan dan leguminosa, pengendalian dan pencegahan penyakit belum optimal 6%, system perkawinan 93% aseptor IB. Kendala teknis pengembangan ternak sapi di Kecamatan IV Nagari Kabupaten Sijunjung sangat dipengaruhi oleh sumber daya peternak dan sifat pemeliharaan ternak sapi yang belum berorientasi usaha/bisnis.
Penggunaan Tepung Limbah Roti Dalam Ransum Terhadap Performa Ayam Broiler Hera Dwi Triani; Rini Elisia; Ibnu Qorma Siddiq
Journal of Livestock and Animal Health Vol. 2 No. 2 (2019): August
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.749 KB) | DOI: 10.32530/jlah.v2i2.132

Abstract

Limbah roti cukup potensial untuk digunakan dalam ransum broiler karena mengandung gross energi yang cukup tinggi (4217 Kkal/kg). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung limbah roti sebagai pengganti jagung dalam ransum terhadap performa ayam broiler. Penelitian ini menggunakan broiler berumur sehari atau DOC sebanyak 24 ekor yang dipelihara selama 4 minggu. Pakan terdiri dari jagung, dedak, tepung limbah roti dan konsentrat. Alat yang digunakan seperti : kandang panggung sebanyak 2 petak, tiap petak berukuran 1m x 1m yang berisi 12 ekor broiler dan dilengkapi dengan tempat pakan, tempat minum dan lampu. Penelitian dilakukan secara eksperimen dengan membandingkan dua perlakuan melalui uji T yang terdiri dari 2 perlakuan dari 2 jenis ransum yaitu : ransum J : konsentrat + dedak padi + jagung dan ransum R : konsentrat + dedak padi + tepung limbah roti. Kedua jenis ransum (ransum J dan R) masing-masing diberikan kepada 2 kelompok ayam, masing-masing kelompok terdiri dari 12 ekor ayam. Parameter yang diamati adalah konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, konversi ransum dan mortalitas. Hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh yang nyata lebih tinggi (P kecil dari 0,05) terhadap pertambahan bobot badan pada ransum perlakuan yang menggunakan jagung. Konsumsi ransum dan konversi ransum secara rataan juga menunjukkan perlakuan menggunakan jagung menghasilkan angka konsumsi lebih tinggi dan konversi ransum lebih rendah. Penggunaan tepung limbah roti dalam ransum broiler belum mampu memberikan hasil yang sama dengan ransum yang menggunakan jagung terhadap performa broiler yang meliputi konsumsi ransum, pertambahan bobot badan dan konversi ransum.
Potensi Pengembangan Ayam Buras Di Nagari Silokek Kabupaten Sijunjung Sebagai Kawasan Geopark Hera Dwi Triani; Riza Andesca Putra; Rini Elisia
Journal of Livestock and Animal Health Vol. 3 No. 1 (2020): February
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.372 KB) | DOI: 10.32530/jlah.v3i1.213

Abstract

Pengembangan peternakan berbasis ternak lokal merupakan salah satu strategi pembangunan daerah yang potensial. Ternak ayam buras merupakan salah satu ternak lokal yang berpotensi untuk dikembangkan, di negara berkembang. Berkembangknya wisata Geopark Ranah minang di Nagari Silokek dibutuhkan sumberdaya manusia yang sehat, cerdas dan berpendidikan. Pengembangan ayam buras sebagai ternak lokal dapat mempunyai peran untuk hal tersebut. Pada pengembagan ayam buras di Nagari Silolek perlu dikaji potensi pengembangannya. Penelitian ini menggunakan metode survey, dengan mengumpulkan informasi dari sebagian sampel untuk mewakili populasi. Pengambilan data menggunakan metode purposive sampling. Data yang dipakai adalah data primer dan sekunder. Data sekunder diperoleh dari BPS Kabupaten Sijunjung, Dinas Pertanian Kabupaten Sijunjung, BPP Kecamatan Sijunjung, Kantor Wali Nagari Silokek. Data primer diperoleh dengan melakukan survey dan wawancara langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ternak ayam buras mempunyai potensi untuk dikembangkan di Nagari Silokek sebagai kawasan Geopark Ranah Minang beberapa potensi yang ada meliputi bibit yang ada, bahan pakan lokal, pengalaman yang ada, manajemen pemeliharaan yang tidak sulit, meningkatkan kesejateran dan ketahanan pangan masyarakat, ayam, lebih tahan penyakit, warisan budaya serta adanya kelembagaan atau pasar sebagai faktor pendukung. Potensi pengembangan ayam buras di Nagari Silokek melalui perbaikan genetik, peningkatan jumlah populasi, perbaikan manajemen pemeliharaan dan pemanfaatan secara efektif sarana dan prasarana.
UJI ORGANOLEPTIK KULIT BUAH KAKAO YANG DIFERMENTASI DENGAN PENAMBAHAN LEVEL Efektife Microorganisme (EM4) BERBEDA Fadilla Meidita; Yuni Pebri Sahara; Afrini Dona; Rini Elisia
Journal of Scientech Research and Development Vol 5 No 1 (2023): JSRD, June 2023
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56670/jsrd.v5i1.151

Abstract

Kulit buah kakao (KBK) merupakan limbah pertanian yang dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak. Namun, KBK memiliki kandungan lignin tinggi, sehingga sulit dicerna. Salah satu cara menurunkan kandungan lignin pada KBK adalah dengan fermentasi. Proses fermentasi menyebabkan perubahan organoleptik karena aktivitas mikroorganisme. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui organoleptik KBK yang difermentasi efektife microoganisme (EM4) dengan level berbeda. Metode penelitian ini adalah eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 4 perlakuan dan 30 orang panelis sebagai ulangan. Perlakuan adalah level EM4, yaitu P0= KBK + gula merah 2% + urea 0,2% + 0% EM4 (kontrol), P1= KBK + gula merah 2% + urea 0,2% + 7,5% EM4, P2= KBK + gula merah 2% + urea 0,2% + 15% EM4, dan P3= KBK + gula merah 2% + urea 0,2% + 22,5% EM4. Parameter yang diukur yaitu organoleptik (warna, aroma, dan tekstur) fermentasi KBK. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan hasil uji organoleptik fermentasi KBK dengan penambahan level EM4 7,5% merupakan perlakuan yang terbaik. Pada level ini menghasilkan warna cokelat, aroma lebih baik (asam), dan memiliki tekstur lunak.