Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengembangan Sekolah Inklusi dan Pengaruhnya terhadap Strategi Asesmen Anak Difabel di Safa Islamic Preschool Yogyakarta Zahroh, Shofiyatuz
ACIECE Vol 4 (2019): Annual Conference on Islamic Early Childhood Education
Publisher : Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this study is to look at the implementation of the curriculum of children withspecial needs, strategies for assessing children with special needs, methods or strategies learning of children with special needs, and the concept of inclusive education. This research was conducted at Safa Islamic Preschool Yogyakarta, 2019 which developed the curriculum 2013 and combined it with a Montessori curriculum that breathed in Islam. The method research used was qualitative with a case study approach. The results of this study are,Safa Islamic Preschool really maintains the excitement of the education system inclusive, bymaking careful planning of the learning process and the assessment of children with specialneeds. Conclusion children with special needs are able to develop their potential well in accordance with the obstacles they have, shadow teacher is able to guide children in developing their potential, the environment is able to create situations that are very supportive of children's development, assessment is carried out in accordance with rocedures with special needs
Peran Lingkungan Sosial terhadap Pembentukan Karakter Anak Usia Dini di Jogja Green School Shofiyatuz Zahroh; Na'imah Na'imah
PG-PAUD Trunojoyo Vol 7, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.074 KB) | DOI: 10.21107/pgpaudtrunojoyo.v7i1.6293

Abstract

This study aims to examine the role of the environment on the formation of children's character in Jogja Green School. The research method used is qualitative with a case study approach. Data collection techniques used interviews with school principals and class teachers, observations of children in Caterpillar A and Caterpillar classes as well as documentation studies such as daily plain activity, weekly plain activity, daily notes, and children's work documented in the classroom. Data analysis techniques with data reduction, then all data are presented with perfect and good exposure, and make conclusions and verify data. The results showed that the social environment significantly influenced the formation of children's character through learning strategies and methods. Jogja Green School together with parents and the community creates a conducive environment in forming good character of children. The school always communicates with the family through diary or meet directly related to the child's development, so parents understand that the education provided at home must be in accordance with the education available at the school, besides that the school or family has the task of providing stimulus to the community. The community does not teach children with negative words, does not scold the child when the child accidentally destroys neighboring plants but rather gives an understanding to the child, so the child must apologize when making a mistake. 
PENGARUH PENERIMAAN ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSI ANAK DIFABEL Shofiyatuz Zahroh
WELFARE : Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.002 KB) | DOI: 10.14421/welfare.2019.081-05

Abstract

Anak difabel adalah anak yang memiliki kemampuan berbeda dari anak pada umunya, namun kenyataannya masyarakat masih memandang difabel sebagai anak yang “cacat”. Sehingga, hal ini berpengaruh pada sikap orang tua terhadap anak difabel. Sikap orang tua yang ditunjukkan terhadap anak difabel ada yang menerima dan ada yang menolak kehadiran anak difabel, yang merupakan bagian dari reaksi psikologis orang tua. Permasalahan yang diteliti adalah apakah penerimaan orang tua mempengaruhi perkembangan emosi anak difabel. Kemudian, dari permasalahan tersebut, ditentukan hipotesis kerja yaitu ada pengaruh antara penerimaan orang tua terhadap perkembangan emosi anak difabel di Desa Bragung. Untuk menelaah masalah tersebut, digunakan variabel penerimaan orang tua (X) sebagai variabel bebas dan perkembangan emosi anak difabel (Y) sebagai variable terikat. Populasi dalam penelitian ini adalah semua orang tua yang memiliki anak difabel di Desa Bragung. Sedangkan teknik sampling yang digunakan adalah sampel populasi yaitu, orang tua dengan anak difabel yang berjumlah 40 orang. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah skala penerimaan orang tua dan skala perkembangan emosi anak difabel. Hasil dari penelitian ini yaitu, tingkat penerimaan orang tua adalah 47,5% berada pada kategori rendah. Sedangkan tingkat perkembangan emosi anak difabel (a) tunanetra 45,5% berada pada kategori rendah, (b) tunarungu 33,33% berada pada kategori seimbang, (c) tunagrahita 60% berada pada kategori rendah, (d) tunadaksa 60% berada pada kategori rendah. Analisis data penelitian ini menggunakan bantuan komputer program SPSS 16.0 for windows yang menunjukkan korelasi positif dan signifikan antara penerimaan orang tua dengan perkembangan emosi anak difabel (a) tunanetra 0,723, (b) tunarungu 0,706, (c) tunagrahita 0,780, (d) tunadaksa 0,665. Hal ini menunjukkan bahwa Ha diterima karena Rhitung > Rtabel. Kata kunci: Penerimaan orang tua, perkembangan emosi, anak difabel
MEMBANGUN KEMANDIRIAN ANAK USIA 2-4 TAHUN MELALUI TOILET TRAINING (Studi Kasus di KB GRIYA NANDA YOGYAKARTA) Shofiyatuz Zahroh; Suyadi Suyadi
Islamic EduKids: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol. 1 No. 2 (2019): Islamic EduKids (Desember 2019)
Publisher : UIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.067 KB) | DOI: 10.20414/iek.v1i2.1631

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk (1) mengetahui keberhasilan membangun kemandirian anak melalui toilet training di Griya Nanda, (2) menganalisis cara-cara penanaman kemandirian melalui toilet training di Griya Nanda. Peneliti meggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Analisis data sederhana digunakan dalam penelitian ini, yaitu semua data di reduksi, diferivikasi kemudian ditarik sebuah simpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Griya Nanda berhasil menerapkan toilet training untuk menumbuhkan kemandirian anak usia dini. Metode yang digunakan adalah pembiasaan dan modelling atau keteladanan yang diberikan oleh guru kepada anak. Melalui metode ini, anak-anak di Griya Nanda dapat dikatakan mandiri, yaitu 90% dari anak didik Griya Nanda usia 2-4 tahun telah lulus toilet training dengan sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa metode yang digunakan sangat cocok dengan kondisi anak usia dini yang memiliki sifat suka mengamati dan meniru dari apa yang telah dilihatnya.
Pengembangan Sekolah Inklusi dan Pengaruhnya Terhadap Strategi Asesmen Anak Difabel shofiyatuz zahroh
Al-Athfaal: Jurnal Ilmiah Pendidikan Anak Usia Dini Vol 2, No 2 (2019): Al-Athfaal: Jurnal Ilmiah Pendidikan Anak Usia Dini
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.512 KB) | DOI: 10.24042/ajipaud.v2i2.5739

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat implementasi kurikulum terhadap anak berkebutuhan khusus, strategi penilaian anak berkebutuhan khusus, metode atau strategi pembelajaran anak berkebutuhan khusus, dan konsep pendidikan inklusi. Penelitian ini dilakukan di Safa Islamic Preschool Yogyakarta, 2019 yang mengembangkan kurikulum 2013 dan dikombinasikan dengan kurikulum Montessori yang bernafaskan Islam. Metode penelitian yang dilakukan adalah kualitatif dengan pendektakan studi kasus. Hasil dari penelitian ini adalah, Safa Islamic Preschool benar-benar menjaga marwah sistem pendidikan inklusi, dengan membuat perencanaan yang matang terhadap proses pembelajaran serta penilaian anak berkebutuhan khusus. Kesimpulan anak berkebutuhan khusus mampu mengembangkan potensinya dengan baik sesuai dengan hambatan yang dimilikinya, shadowteacher mampu membimbing anak dalam mengembangkan potensinya, lingkungan mampu menciptakan situasi yng sangatmendukung terhadap perkembangan anak, penilaian dilakukan sesuai dengan proseduranak berkebutuhan khusus. 
Membangun Pola Parenting Berkeadilan Gender (Analisis Gender Terhadap Pemberdayaan Perempuan Dan Anak Oleh Rifka Annisa Wcc Di Gunung Kidul Dalam Praktik Pekerjaan Sosial) Shofiyatuz zahroh
Childhood Education : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol. 4 No. 2 (2023): Juni
Publisher : Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam (IAI) Al-Qodiri Jember, Jawa Timur Indonesia bekerjasama dengan Kopertais Wilayah 4 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53515/cej.v4i2.5358

Abstract

Diskursus tentang pola pengasuhan (parenting) menjadi isu krusial di tengah wacana kesetaraan gender yang semakin meluas dalam beberapa dekade tarakhir. Isu-isu tentang kesetaraan gender menjadi satu narasi yang coba diletakkan menjadi wacana global oleh kelompok-kelompok feminis, dengan menekankan pengarusutaman gender di dalam semua sektor kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, Rifka Annisa WCC bersama mahasiswa praktikum dan peneliti dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta berkolaborasi melakukan program pengabdian kepada masyarakat di daerah Gunugn Kidul, dengan upaya-upaya pemberdayaan terhadap perempuan dan anak dalam rangka mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak berbasis gender, dan membangun pola pengasuhan yang berkeadilan gender. Metode pelaksaan pemberdayaan ini dilakukan dengan langkah-langkah partisipasi aktif dengan peserta pemberdayaan, melalui sistem kelas edukasi kepada perempuan, laki-laki dan remaja. Hasil yang dicapai dari proses pemberdayaan ini adalah, baik laki-laki dan perempuan yang terlibat di dalam kelas edukasi memiliki pemahaman tentang keadilan gender secara teoritis, hal itu diketahui dari hasil pre-test dan post-test yang dilakukan oleh penyelenggara pemberdayaan kepada para peserta. Kata kunci: gender, pemberdayaan, edukasi