Sinaga, Jernita
Kesehatan Lingkungan, Poltekkes Kemenkes Medan, Indonesia

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

IDENTIFIKASI DAN DISTRIBUSI NYAMUK AEDES SP. SEBAGAI PREVALENSI PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE DI KABUPATEN KARO Sinaga, Jernita; Emita, Likasi
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol 13 No 3 (2019): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Januari-April 2019
Publisher : Poltekkes Kemenkes Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.56 KB) | DOI: 10.36911/pannmed.v13i3.580

Abstract

Distribusi nyamuk Aedes sp. dipengaruhi oleh perubahan lingkungan. Aedes spi adalah nyamuk yangtermasuk dalam subfamili Culicinae, famili Culicidae ,ordo Diptera, kelas Insecta. Nyamuk ini berpotensiuntuk menularkan penyakit demam berdarahdengue (DBD). DBD adalah suatu penyakit yang ditandaidengan demam mendadak, perdarahanbaik di kulit maupun di bagian tubuh lainnya serta dapatmenimbulkan syok dan kematian.Penyakit DBD ini terutama menyerang anak-anak termasuk bayi,meskipun sekarang proporsipenderita dewasa meningkat.Kabupaten Karo memiliki potensi mengalami perubahan lingkungan yang dapat mengganggukarakteristik habitat normalgenus nyamuk Aedes sp.,sehingga perlu dilakukan penelitian. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui distribusi nyamuk Aedes sp. di Kabupaten Karo berdasarkan karakteristikhabitat normalnya. Sampelpenelitian adalah nyamuk genus Aedes sp yang ditemukan di dalam perangkapyang dipasang berdasarkan prevalensi penyakit DBD di Kabupaten Karo yaitu Kecamatan Kabanjahe,Kecamatan Berastagi dan Kecamatan Merek. Metode penelitian Explanatory Research bersifatdeskriptifmenarasikan perbedaan populasi semua nyamuk Aedes spyang ditemukan di dalam perangkapyang dipasang di lokasi penelitian dan melakukan pemeriksaan laboratorium dengan tehnikidentivikasigenus nyamuk Aedes sp.,dan pengukurankarakteristik habitat normal nyamuk Aedes Aegiptydengan mengukur ketinggian lokasi, suhuudara lokasi, dan kelembaban.Hasil penangkapan nyamuk Aedes sp setelah di identivikasi di laboratoriumdi seluruh lokasi penangkapandiperoleh 106 ekor nyamuk yang yaitu Aedes Aegipty 6.77% dan Aedes Abopiktus 5.09%. Spesies yangpalingbanyak ditemukan adalah Aedes Aegipty yaitu sebanyak 59 ekor dan Aedes Albopiktus adalah 47ekor, rata-rata ketingian daerah 1208.15 m dpl yang diukur di temukan nyamuk Aedes sp 82 ekor denganrincian Aedes Aegipty 47 ekor dan Aedes Albopiktus35 ekor.Rata-rata suhu 270C didapat nyamuk Aedes sp 61 ekor dengan rincian Aedes Aegipty 36 ekor dan AedesAlbopiktus25 ekor dan species nyamuk Aedes sp terbanyak di dapat pada suhu 25,00C - 30,00Cditemukanspecies nyamuk Aedes sp61 ekor dengan rincianAedes Aegipty 36 ekor dan Aedes Albopiktus25 ekor, rataratakelembaban daerah 73,900F dengan nyamuk Aedes sp 65 ekor.Species nyamuk Aedes sp terbanyakdi dapat pada kelembaban 60 ? 800F, ditemukan 65 ekor nyamuk Aedes sp. dengan rincianAedes Aegipty37 ekor dan Aedes Albopiktus28 ekor, Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang pengaruh karakternyamuk Aedes spakibat perubahan lingkungan termasuk suhu, kelembaban, ketingian daerah diKabupaten Karo.
IDENTIFIKASI DAN DISTRIBUSI NYAMUK AEDES SP. SEBAGAI PREVALENSI PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE DI KABUPATEN KARO Sebayang, Likasi Emita; Sinaga, jernita
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol 14 No 2 (2019): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode September-Desember 2019
Publisher : Poltekkes Kemenkes Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.151 KB) | DOI: 10.36911/pannmed.v14i2.617

Abstract

Distribusi nyamuk Aedes sp. dipengaruhi oleh perubahan lingkungan. Aedes spi adalah nyamuk yang termasuk dalam subfamili Culicinae, famili Culicidae, ordo Diptera, kelas Insecta. Nyamuk ini berpotensi untuk menularkan penyakit demam berdarah dengue (DBD). DBD adalah suatu penyakit yang ditandai dengan demam mendadak, perdarahan baik di kulit maupun di bagian tubuh lainnya serta dapat menimbulkan syok dan kematian. Penyakit DBD ini terutama menyerang anak-anak termasuk bayi, meskipun sekarang proporsi penderita dewasa meningkat. Kabupaten Karo memiliki potensi mengalami perubahan lingkungan yang dapat mengganggu karakteristik habitat normal genus nyamuk Aedes sp., sehingga perlu dilakukan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi nyamuk Aedes sp. di Kabupaten Karo  berdasarkan karakteristik habitat normalnya. Sampel penelitian adalah nyamuk genus Aedes sp yang ditemukan di dalam perangkap yang dipasang berdasarkan prevalensi penyakit DBD di Kabupaten Karo yaitu Kecamatan Kabanjahe, Kecamatan Berastagi dan Kecamatan Merek. Metode penelitian Explanatory Research bersifat deskriptif menarasikan perbedaan populasi semua nyamuk Aedes sp yang ditemukan di dalam perangkap yang dipasang di lokasi penelitian dan melakukan pemeriksaan laboratorium dengan tehnik identivikasi genus nyamuk Aedes sp., dan pengukuran karakteristik habitat normal nyamuk Aedes Aegipty dengan mengukur ketinggian lokasi, suhu udara lokasi, dan kelembaban. Hasil penangkapan nyamuk Aedes sp setelah di identivikasi di laboratorium di seluruh lokasi penangkapan diperoleh 106 ekor nyamuk yang yaitu Aedes Aegipty 6.77% dan Aedes Abopiktus 5.09%. Spesies yang paling banyak ditemukan adalah Aedes Aegipty yaitu sebanyak 59 ekor dan Aedes Albopiktus adalah 47 ekor, rata-rata ketingian daerah 1208.15 m dpl yang diukur di temukan nyamuk Aedes sp 8 ekor dengan rincian Aedes Aegipty 3 ekor dan Aedes Albopiktus 5 ekor. Species nyamuk Aedes sp terbanyak diketingian 913 ? 1100 dengan jumlah nyamuk Aedes sp adalah 32 ekor dengan rincian Aedes Aegipty 16 ekor dan Aedes Albopiktus 16 ekor, Rata-rata suhu 270C didapat nyamuk Aedes sp 61 ekor dengan rincian Aedes Aegipty 36 ekor dan Aedes Albopiktus 25 ekor dan species nyamuk Aedes sp terbanyak di dapat pada suhu 25,00C - 30,00C ditemukan species nyamuk Aedes sp 61 ekor dengan rincian Aedes Aegipty 36 ekor dan Aedes Albopiktus 25 ekor, rata-rata kelembaban daerah 73,900F dengan nyamuk Aedes sp 65 ekor. Species nyamuk Aedes sp terbanyak di dapat pada kelembaban 60 ? 800F, ditemukan 65 ekor nyamuk Aedes sp. dengan rincian Aedes Aegipty 37 ekor dan Aedes Albopiktus 28 ekor.
FAKTOR RESIKO PENYAKIT TB (TUBERKULOSIS) DI KECAMATAN KABANJAHE KABUPATEN KARO TAHUN 2021 Tanbunan, Helfi Nolia; Tanjung, Risnawaty; Sihombing, Nurmala Hayati; Sinaga, Jernita
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol. 16 No. 2 (2021): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Mei - Agustus 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.086 KB) | DOI: 10.36911/pannmed.v16i2.1132

Abstract

Tuberculosis (TB) is a direct infectious disease caused by TB (mycobactic tuberculosis) germs. The disease is still in the attention of the world and until now, there are no one neither country free from TB. Deli Serdang regency is an regency with the highest Tuberculosis case discovery in North Sumatra Province. This study was observational research with the design of study control cases, in order to determine the characteristics of the patient and the risk factor for the tuberculosis incident. The number of samples is 45 cases and 45 controls. The characteristic association and risk factors with the incidence of tuberculosis were analyzed in univariat and bivariat, Analysis is carried out using cross-con 2x2 to calculate the value of prevalen ratios and confidence values (CI). Statistical test used for analysis is chi square at the trust rate 95% (? = 5%). The results of the lighting study are obtained from the value of OR 0.348, CI 0.144 - 0.840 and p-value 0,031. Residence density obtained from the OR 0.35 CI 0.142 - 0.700 p-value 0.020 and Venting obtained from the OR 0,348 CI 0,144 – 0,840 p-value 0.031. Lighting, venting, and residence density have a relation with the incident TB in Kabanjahe District, while the variables with no relation are temperature, moisture and house floor condition.
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR MENJADI PUPUK ORGANIK CAIR (POC) DI INDUSTRI TAHU GUNUNG USAHA GIAT KABUPATEN KARO 2021 Nolia R, Helfi; Sinaga, Jernita; Tarigan, Kristina
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 7, No 1 (2022): JIMKesmas (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jimkesmas.v7i1.23483

Abstract

AbstrakMemanfaatkan limbah cair tahu sebagai bahan baku Pupuk Organik Cair (POC) dapat menjadi jalan dari masalah ketersediaan pupuk dan limbah yang mengotori lingkungan. Limbah cair tahu mengandung unsur hara N 1,24%, P2O5 5.54 %, K2O 1,34 % dan C-Organik 5,803 % yang merupakan unsur hara essensial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi dolomit pada limbah cair tahu dengan pH pupuk organic cair dan pengaruh POC limbah cair tahu terhadap pertumbuhan kangkung (Ipomoea aquatica.) Penelitian dilaksanakan pada Juli hingga September 2021 dengan susunan rancangan percobaan adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL), yang terdiri atas POC A: limbah cair tahu dan dolomit 2 kg; POC B: limbah cair tahu dan dolomit 1,5 kg; POC C: limbah cair tahu dan dolomit 0,5 kg; POC D: limbah cair tahu tanpa dolomit. Hasil penelitian yang diperoleh adalah  POC  B mempunyai pH limbah cair tahu dengan penambahan dolomit 1,5 kg (POC B) menghasilkan pH 7,4 (netral) sehingga POC B dikatagorikan pupuk organic cair yang berkualitas baik  karena sudah memenuhi standar yang ditentukan untuk POC pH berkisar antara 7 – 7,5 yang bisa membuat pertumbuhan benih kangkung sebanyak 7 batang dan tinggi batang kangkung yang mengalami pertumbuhan pada hari 1 (pertama) : 4,2 cm an pada hari ke 6 (enam) tingginya : 5,8 cm . Pemberian pupuk cair organik limbah cair tahu dengan dolomit 1,5 kg atau POC B mempunyai nilai ekonomi dan ramah lingkungan dan siap dipasarkan dengan label FINATA MEGEMBURKata Kunci: Limbah Cair Tahu,Dolomit,pH,Pupuk Organik Cair (POC), Tahu 
Determinants of Environmental Sanitation Related to the Incidence of Diarrhea among Infants Jernita Sinaga; Risnawati Tanjung; Eka Lestari Mahyuni; Helfi Nolia; Raflizar Raflizar
Disease Prevention and Public Health Journal Vol. 16 No. 1 (2022): Disease Prevention and Public Health Journal
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/dpphj.v16i1.4384

Abstract

Background: Incidence of diarrhea increased by poor environmental conditions factors. The several factors of environmental health are housing, disposal waste, clean water supply, and sewerage. This study's purpose was to determine the determinants of environmental sanitation related to the incidence of diarrhea in infants at the work area of Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Singa, Karo District. Method: This research was quantitative research as a case study of diarrhea among infants in Puskesmas Singa. The subjects were housewives who had infants and suffered from diarrhea in the last six months of the study, with 225 total population and 63 people selected by simple random sampling. The data analyzed used logistic regression to found the influence of environmental sanitation on diarrhea. Results: The results found there were six variables analyzed, there were three variables that influenced the incidence of diarrhea, the variable ownership of feces disposal facilities was the most dominant factor with Exp B 18.267 (p-value 0.003; 95% CI: 2.750-121.334), and the quality of clean water are variables that influence the incidence of diarrhea with Exp B 5.763 (p-value 0.026; 95% CI: 1.234-26.904), food and drink sanitation are variables that influence the incidence of diarrhea with Exp B 12.451 (p-value 0.004; 95% CI: 2.190 - 70.773). Conclusion: It concludes that diarrhea among infants has a dominant relationship of water sanitation, disposal sanitation, and food sanitation as determinants. It needs to improve basic sanitation to decrease the count of diarrhea.
Pembuatan Biolarvasida Sederhana dalam Pemberantasan Jentik Nyamuk Aedes Agypti dengan Pemanfaatan Ekstrak Daun Sirih Jernita Sinaga; Risnawati Tanjung; Restu Auliani
Jurnal Abdidas Vol. 2 No. 2 (2021): April, Pages 161-458
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v2i2.259

Abstract

Biolarvasida sederhana yang terbuat dari serbuk daun sirih dapat diaplikasikan kedalam penampungan air bersih dan mampu mengurangi jentik nyamuk aedes aegepty. Pembuatan biolarvasida ini secara sederhana disampaikan kepada masyarakat Desa Sibolangit Kecamatan Merek Kabupaten Karo Sumatera Utara melalui kegiatan Pengabdian Masyarakat. Sasaran kegiatan pengabdian ini adalah perangkat desa dan ibu PKK 25 orang dan masyarakat sebanyak 150 orang. Metode kegiatan menggunakan metode ceramah dan demonstrasi. Langkah-langkah kegiatan adalah ceramah untuk menjelaskan kajian tentang penyakit demam berdarah dengue (DBD) dilanjutkan tanya jawab, demonstrasi pembuatan biolarvasida dari daun sirih. Faktor pendukung kegiatan pengabdian dari Kepala desa dan perangkat desa Kader/ibu PKK, dan antusiasme peserta pengabdian, sedangkan faktor penghambat kegiatan adalah keterbatasan waktu pelaksanaan pengabdian. Kegiatan pengabdian secara keseluruhan dapat dikatakan baik dan berhasil, dilihat dari keberhasilan target jumlah peserta pelatihan (100%), ketercapaian tujuan pelatihan (92%), ketercapaian target materi yang telah direncanakan (80%), dan kemampuan peserta dalam penguasaan materi (92%). Kegiatan pengabdian dapat meningkatkan pengetahuan ibu PKK dasar tentang daur hidup nyamuk aedes aegepty, pola penyebaran penyakit demam berdarah dan pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan tempat tinggal dan keterampilan peserta dalam pembuatan biolarvasida dikatakan berhasil bila 80% mereka sudah terampil dalam pembuatan biolarvasida dengan benar sedangkan hasil yang didapatkan adalah 88%.
Paparan pestisida terhadap kejadian penyakit paru obstruktif kronis pada petani Jernita Sinaga; Nurliyani Nurliyani; Yusrizal Djam’an Saleh
Berita Kedokteran Masyarakat (BKM) Vol 33, No 11 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.378 KB) | DOI: 10.22146/bkm.24160

Abstract

Tujuan: Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis dan mendiskripsikan besarnya risiko paparan pestisida (umur, jenis kelamin, pendidikan, kebiasaan merokok, masa kerja, waktu penyemprotan, jumlah jenis pestisida dan alat pelindung diri) yang berhubungan dengan kejadian PPOK pada petani di Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo.Metode: Penelitian case control dengan total sampel 90 orang petani, terdiri dari 45 kasus dan 45 kontrol. Sampel diambil dengan Simple Random Sampling. Analisis data dilakukan mengunakan uji univariabel, bivariabel dengan uji Chi-square dan multivariable dengan uji regresi logistik.Hasil: Ada hubungan yang bermakna antara umur, jenis kelamin, pendidikan, alat pelindung diri dengan kejadian PPOK, tidak ada hubungan yang bermakna antara waktu penyemprotan, jumlah jenis pestisida dan status merokok dengan kejadian PPOK. Berdasarkan analisis multivariabel ada hubungan bermakna antara masa kerja dengan kejadian PPOK dan yang paling berpengaruh (dominan) dengan kejadian PPOK adalah masa kerja dan alat pelindung diri (APD).Implikasi Praktis: Para petani seharusnya selalu memakai alat pelindung diri dan menggunakan dosis pestisida yang sesuai dengan yang tertera pada label kemasan. Dinas kesehatan dapat mengurangi infeksi PPOK dengan deteksi dini pada petani yang setiap hari terpapar pestisida.Keaslian: Penelitian ini menyarankan untuk mempromosikan penggunaan alat pelindung diri untuk menghindari paparan pestisida.