Tiurlan Mariasima Doloksaribu
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Medan

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEJADIAN DIARE PADA ANAK USIA 2-4 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANDAR KECAMATAN BANDAR TAHUN 2015 Doloksaribu, Tiurlan Mariasima; Sitanggang, Marlina
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol 10 No 3 (2016): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Januari - April 2016
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemetrian Kesehatan Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.791 KB)

Abstract

Diare adalah penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi buang air besar lebih dari biasanya (lazimnya frekuensi ini lebih dari 3 kali/hari) disertai adanya perubahan bentuk dan konsistensi tinja dari penderita. Upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam meningkatkan tingkat kesehatan yang optimal diantaranya program pemberantasan penyakit menular, salah satunya adalah program pemberantasan penyakit diare. Puskesmas memiliki sub unit pelayanan seperti posyandu. Salah satu kegiatan pokok dari posyandu yaitu penanggulangan diare. Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan melihat gambaran fenomena yang terjadi dalam populasi tertentu, dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu metode yang merupakan rancangan penelitian dengan melakukan pengukuran atau pengamatan pada saat bersamaan (sekali waktu). Hasil penelitian dilakukan terhadap 38 responden, mayoritas yang terkena diare yaitu 27 responden (71,1%). Hasil ini menunjukan tingginya tingkat kejadian diare pada usia 2-4 tahun di Puskesmas Bandar Kec. Bandar. Faktor lingkungan kurang, terdapat 15 responden (39,4%)kejadian diare, hasil ini menunjukan ada pengaruh lingkungan terhadap kejadian diare. Fakator perilaku yang buruk terdapat 23 responden (60,5%)dengan kejadian diare, menunjukan ada pengaruh perilaku terhadap kejadian diare. Status gizi yang baik dengan ada kejadian diare 17 responden (44,7%), hasil ini menunjukkan ada pngaruh status gizi terhadap kejadian diare.
FINGER PAINTING BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MENGGUNAKAN DENVER II PADA ANAK USIA 3-5 TAHUN DI YAYASAN PUTERI SION MEDAN Doloksaribu, Tiurlan Mariasima
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol 13 No 1 (2018): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Mei-Agustus 2018
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemetrian Kesehatan Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (127.431 KB)

Abstract

Finger painting adalah kegiatan melukis dengan jari untuk melatih kemampuan otot tangan dan jari sertauntuk melatih daya imajinasi anak. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh finger painting terhadapkemampuan motorik halus pada anak usia 3-5 tahun di Yayasan Puteri Sion Medan.Jenis dan desainpenelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen (eksperimen semu)dengan rancangan penelitian onegrouppretest-posttest design. Alat yang digunakan dalam pengumpulan data adalah lembar ceklis Denver IIdan peralatan seperti kubus 8 buah, pensil, kertas gambar dll sedangkan alat untuk intervensi fingerpaintingmenggunakan pewarna, pensil, kertas gambar, air, dan tissue. Populasi penelitian adalah anak usia 3-5 tahun yang merupakan murid di Yayasan Puteri Sion Medan. Sampel diambil dengan teknik total samplingsebanyak 19 orang anak. Hasil uji statistik t-test menunjukkan peningkatan kemampuan motorik halussebelum dan setelah dilakukan intervensi finger painting yaitu 0,004 dengan tingkat kemaknaan p<0,05.Kesimpulan penelitian ini menunjukkan terjadi peningkatan kemampuan motorik halus anak umur 3-5 tahundi Yayasan Puteri Sion Medan sebesar 0,29 kali lebih baik setelah dilakukan intervensi fingerpainting.Diharapkan guru-guru memberikan finger paintingsebagai salah satu kegiatan bermain pada anakumur 3-5 tahun di Yayasan Puteri Sion Medan.
FAKTOR-FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI KEPATUHANI ORANGTUA YANG MEMPUNYAI ANAK DENGAN LEUKEMIA DALAM MENJALANI TERAPI KEMOTERAPI DI RB4 RSUP H.A.MALIK MEDAN TAHUN 2014 Doloksaribu, Tiurlan Mariasima; Manurung, Risma Dumiri
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol 9 No 3 (2015): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Januari-April 2015
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemetrian Kesehatan Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.72 KB)

Abstract

Leukemia adalah jenis kanker darah, dimana sel darah putih diproduksi melebihi yang seharusnya ada.Leukemia adalah keganasan yang mewakili hampir sepertiga dari semua kanker pada anak, ditandai denganpucat, kelelahan, memar dan ptekie, nyeri tulang, demam, hepatosplenomegali, limfadenopati, anemia,neutropenia, dan trombositopenia. Terapi paling efektif untuk penyembuhannya adalah kemoterapi. Tujuanpenelitian untuk mengetahui faktor-faktor dominan yang mempengaruhi orangtua sebagai support sistemutama bagi anak dalam kepatuhan menjalani kemoterapi. Jenis penelitian deskriptif dengan desain crosssectional. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dengan analisis univariat dan bivariat dengan ujichi-square. Jumlah sampel 18 responden. Hasil penelitian dengan analisis univariat menunjukkan, tingkatsosial ekonomi responden mayoritas adalah keluarga sejahtera III sebanyak 8 responden (44,4 %), tingkatpengetahuan baik sebanyak 10 responden (55,6%) dan berdasarkan kelompok umur, sebanyak 7 responden(38,88%) kelompok umur 40-49 tahun, 6 responden (33.3%) kelompok umur 30-39 tahun. Analisis bivariat,menurut tingkat sosial ekonomi dari keluarga sejahtera III sebanyak 7 responden (38,8%) patuh, sedangkanyang tidak patuh pada keluarga sejahtera I dan II masing-masing sebanyak 2 responden (11,11%).Responden yang berpengetahuan baik dan patuh mengikuti kemoterapi sebanyak 8 orang (44,4%)sedangkan yang berpengetahuan kurang dan tidak patuh sebanyak 2 responden (11,1%). Berdasarkankelompok umur 30-39 tahun, dari 6 responden sebanyak 5 responden (83,3%) patuh, kelompok usia 50-59tahun dari 2 responden sebanyak 1 responden (50%) tidak patuh. Berdasarkan hasil penelitian, pengetahuanmerupakan faktor paling dominan yang mempengaruhi kepatuhan orangtua dalam menjalankan kemoterapibagi anaknya, sehingga disarankan bagi petugas kesehatan untuk memberikan seluas-luasnya informasitentang penyakit leukemia dan pengobatan yang efektif (kemoterapi) kepada orangtua dengan anak penderitaleukemia dalam menjalankan kemoterapi.
PENGARUH TERAPI OKUPASI DENGAN TEKNIK KOLASE TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK AUTIS DI TERAPI ANAK MANDIRI CENTER SETIABUDI MEDAN TAHUN 2015 Doloksaribu, Tiurlan Mariasima; Giawa, Martianus
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol 10 No 2 (2015): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode September-Desember 2015
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemetrian Kesehatan Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.427 KB)

Abstract

Autis diartikan sebagai anak yang suka menyendiri / asyik dengan dunianya sendiri. Gangguan yang dialami anak autis adalah keterlambatan dalam perkembangan motorik halus. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis Pengaruh Terapi Okupasi Dengan Teknik Kolase Terhadap Perkembangan Motorik Halus  Pada Anak Autis di Terapi Anak Mandiri Center Setiabudi Medan. Terapi okupasi merupakan upaya penyembuhan terhadap anak yang memiliki kelainan fisik dan mental dengan cara memberikan keaktifan kerja. sebuah teknik menempel berbagai macam unsur kedalam satu frame sehingga menghasilkan karya  seni yang baru. Jenis Penelitian ini adalah analitik dengan desain Quasy Experimental dengan menggunakan metode pre test-post test one group design dengan metode pengambilan sampel adalah sampling jenuh/total sampling, jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 11 anak. Hasil penelitian dan Hasil Uji pada taraf kepercayaan 95% didapatkan bahwa adanya pengaruh terapi okupasi dengan teknik kolase terhadap rerata perkembangan motorik halus pada 11 anak autis dalam memberi lem pada gambar ( P value =0,000), mengambil bijian (P value = 0,006), menempel bijian (P value = 0,002) dan keberhasilan dalam mengisi gambar (P value =0,004).Disarankan kepada terapis untuk menerapkan terapi okupasi dengan teknik kolase dengan menggunakan benda-benda yang bervariasi untuk pengembangan kemampuan motorik halus anak berkebutuhan khusus terutama anak autis.
HUBUNGAN STATUS GIZI DAN USIA GESTASI TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS, MOTORIK KASAR, BAHASA DAN PERSONAL SOSIAL ANAK UMUR 4-6 TAHUN DI TK NEGERI PEMBINA PANCUR BATU TAHUN 2017 Doloksaribu, Tiurlan Mariasima; Nasution, Johani Dewita
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol 13 No 3 (2019): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Januari-April 2019
Publisher : Poltekkes Kemenkes Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (108.979 KB) | DOI: 10.36911/pannmed.v13i3.586

Abstract

Status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu atau perwujudannutrisi dalam bentuk variabel tertentu. Empat kategori Status gizi anak yaitu gizi buruk, gizi sedang, gizibaik dan gizi lebih. Status gizi anak berpengaruh pada setiap tahapan perkembangan anak.Empat sektorkemampuan perkembangan anak yaitu motorik halus, motorik kasar, bahasa dan personal sosial.Kemampuan perkembangan anak dipengaruhi oleh faktor herediter dan faktor lingkungan termasukdiantaranya status gizi dan usia gestasi anak.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status gizi dan usia gestasi terhadapkemampuan motorik halus, motorik kasar, bahasa dan personal sosial anak usia 4 sampai 6 tahun di TKNegeri Pembina, Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang.Metode penelitian adalah analitik korelasi dengan rancangan cross sectional study. Alat yang digunakandalam pengumpulan data adalah kuisioner, timbangan BB, alat ukur TB dan kuesioner Denver II.Populasi dalam penelitian ini adalah anak usia 4 ? 6 tahun yang merupakan murid-murid di TK NegeriPembina, Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang. Sampel diambil dengan tehnik total sampling sebanyak83 orang anak. Analisis data menggunakan uji chi-square.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak dapat ditarik hubungan antar dua variabel dimana salah satuvariabel adalah usia gestasi, disebabkan data pada usia gestasi tidak memiliki sebaran yang proporsional(usia gestasi normal 83 responden (98.8%) sedangkan usia gestasi tidak normal 1 responden (1.2%)).Hubungan status gizi terhadap kemampuan motorik halus dengan nilai p = 1.000, status gizi terhadapmotorik kasar dengan nilai p = .231, hubungan status gizi dengan kemampuan bahasa dengan nilai p = .727dan hubungan status gizi terhadap kemampuan personal sosial, nilai p = 663, dimana keseluruhan hasil dariuji statistik didapatkan bahwa nilai p>0.05. Nilai p > 0.05 menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antarvariabel
PENGARUH METODE BERCERITA DENGAN GAMBAR TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MENGGUNAKAN DENVER II PADA USIA 3-5 TAHUN DI YAYASAN PUTERI SION MEDAN TAHUN 2017 Tiurlan Mariasima Doloksaribu; Adelima Simamora; Sriningsih Sinaga
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol. 12 No. 1 (2017): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Mei - Agustus 2017
Publisher : Poltekkes Kemenkes Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (565.34 KB) | DOI: 10.36911/pannmed.v12i1.54

Abstract

Perkembangan bahasa merupakan aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk memberikan respon terhadap suara, mengikuti perintah dan berbicara spontan. Bercerita bertujuan mengembangkan kemampuan berbahasa anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kemampuan bahasa anak menggunakan instrument Denver II sebelum dan setelah dilakukan metode bercerita dengan gambar pada anak usia 3-5 tahun. Jenis dan desain penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen (eksperimen semu) dengan rancangan penelitian one group pretest-posttest. Alat yang digunakan dalam pengumpulan data adalah lembar ceklis Denver II. Populasi dalam penelitian adalah anak usia 3-5 tahun yang merupakan murid di Yayasan Putri Sion Medan. Sampel diambil dengan teknik total sampling sebanyak 19 responden. Hasil penelitian menyebutkan sebelum intervensi bercerita dengan gambar, kemampuan bahasa anak berada pada kategori keterlambatan ada sebanyak 3 orang (15.8%) sedangkan setelah intervensi bercerita kemampuan bahasa paling rendah adalah kategori peringatan sebanyak 3 anak (15.8%). Dari hasil uji statistik didapat hasil yang signifikan dimana P=0,000 dengan nilai rata-rata 0.79 artinya terdapat peningkatan kemampuan bahasa pada anak sebesar 0.79 kali setelah dilakukan intervensi bercerita dengan gambar. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan Ha diterima dan Ho ditolak : ada pengaruh bercerita dengan gambar terhadap kemampuan bahasa anak umur 3-5 tahun. Disarankan kepada guru-guru di Yayasan Puteri Sion Medan melakukan kegiatan metode bercerita sesering mungkin untuk meningkatkan kemampuan bahasa pada anak.
PENGETAHUAN IBU DALAM PENANGANAN DEMAM PADA ANAK BALITA (1-5 TAHUN) DI RSU FAJAR SARI REJO MEDAN POLONIA TAHUN 2016 Tiurlan Mariasima Doloksaribu; Marles Siburian
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol. 11 No. 3 (2017): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Januari - April 2017
Publisher : Poltekkes Kemenkes Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.51 KB) | DOI: 10.36911/pannmed.v11i3.103

Abstract

Demam adalah keadaan suhu tubuh di atas normal sebagai akibat peningkatan pengatur suhu di hipotalamus, dapat disebabkan karena inflamasi atau peradangan, efek samping obat tertentu, aktifitas fisik yang berlebihan dan berada terlalu lama di lingkungan yang panas. Penanganan demam harus dilakukan sesegera mungkin sehingga perlu bagi ibu untuk memahami penanganan demam. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu dalam penanganan demam pada anak balita (1-5 tahun) di RSU Fajar Sari Rejo Medan Polonia Tahun 2016. Jenis penelitian deskriptif korelasional dengan desain cross sectional dan pengambilan sampel dengan tekhnik accidental sampling jumlah 39 responden, menggunakan instrumen kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan dari 7 responden yang berumur 36-40 tahun sebanyak 5 responden (71,4%) berpengetahuan baik sedangkan pada kelompok umur 21-25 tahun, dari 8 responden hanya 3 responden (37,5%) yang berpengetahuan baik. Semakin bertambahnya umur seseorang akan terjadi peningkatan pada aspek psikis dan psikologis akibat bertambahnya informasi dan pengalaman, semakin matang dan dewasa. Dari 39 responden sebanyak 6 responden (100%) berpendidikan tinggi dan seluruhnya berpengetahuan baik sedangkan 15 responden yang berpendidikan dasar, hanya 2 responden (13,3%) berpengetahuan baik dan selebihnya (13 responden) berpengetahuan cukup. Seseorang yang tingkat pendidikannya lebih tinggi biasanya akan mempunyai tingkat pengetahuan yang lebih tinggi dari orang yang tingkat pendidikan formalnya lebih rendah. Dari 39 responden sebanyak 8 responden bekerja sebagai Pegawai swasta dan 1 responden bekerja sebagai PNS, seluruhnya berpengetahuan baik sedangkan dari 21 responden yang bekerja sebagai IRT, sebanyak 14 responden (66,7%) berpengetahuan cukup. Pekerjaan seseorang yang lebih berinteraksi dengan orang lain akan lebih banyak menerima informasi berupa pengetahuan dan pengalaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan, tingkat pendidikan dan pekerjaan ibu mempengaruhi pengetahuannya dalam penanganan demam pada balita.
PELAKSANAAN BERMAIN MENCIPTA DARI BENTUK GEOMETRI UNTUK MENINGKATKAN KREATIFITAS ANAK Tiurlan Mariasima Doloksaribu; Agustina Boru Gultom; Arbani Batubara
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2022): Volume 3 Nomor 3 Tahun 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v3i3.10147

Abstract

Kreativitas merupakan potensi penting untuk dikembangkan sejak usia dini untuk mengembangkan potensinya. Permainan mencipta bentuk geometri dapat menstimulasi perkembangan kreativitas dan imajinasi anak. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kreativitas anak melalui pelaksanaan bermain mencipta dari bentuk geometri di TK Negeri Pembina Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2017. Metode yang digunakan adalah kegiatan bermain mencipta dari bentuk geometri dari bahan kertas asturo warna-warni yang ditempelkan menggunakan lem kastol pada spons. Anak diminta untuk membuat bentuk sesuai keinginannya, kemudian diberikan simulasi atau contoh cara membuat bentuk dari bentuk geometri selanjutnya anak diminta mencipta bentuk sesuai dengan contoh ataupun membuat berbagai bentuk sesuai yang diinginkannya. Penilaian pre tes dan post tes dilakukan menggunakan lembar observasi, wawancara menggunakan panduan wawancara yang berisi 6 pertanyaan. Sasaran adalah anak usia 4 – 6 tahun merupakan murid-murid di TK Negeri Pembina, Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang berjumlah 68 orang anak. Hasil penilaian pre test mayoritas anak kurang kreatif sebanyak 64 anak (94%), penilaian post test menunjukkan kreatifitas anak pada tingkat kurang kreatif sebanyak 28 anak (41%), kreatif sebanyak 22 anak (32%) dan sangat kreatif sebanyak 18 anak (27%). Ada peningkatan kreatifitas anak setelah diberikan kegiatan bermain mencipta dari bentuk geometri.
RIWAYAT ANEMIA DAN HIPERTENSI MENJADI FAKTOR DOMINAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH TIURLAN MARIASIMA DOLOKSARIBU; LUSYANA GLORIA DOLOKSARIBU
HEALTHY : Jurnal Inovasi Riset Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 3 (2022)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/healthy.v1i3.1427

Abstract

Babies born weighing <2,500 grams are called LBW, the risk of causing death is 20 times higher than normal birth weight babies. Maternal factors, pregnancy factors, fetal factors, placental factors, and environmental factors are risk factors for LBW. The purpose of the study was to determine the dominant factor causing the occurrence of LBW in the perinatology room of RSUD Dr. Pirngadi Medan. This research is descriptive with a cross sectional approach. The population, namely mothers who gave birth to LBW as many as 117 people from January-December 2020, a sample of 32 respondents was taken by consecutive sampling. The results showed that the risk factors for the incidence of LBW were 46.9% age <20 years, history of anemia 34.4% and hypertension 25%, pyrimiparous mother (40.6%) and grande multipara (34.4%). family with income > Rp. 1-5 million/month as many as 53.1%, mothers without drinking alcohol and smoking habits as much as 84.4%, mothers experiencing antepartum bleeding as much as 65.6%, maternal intervals <1 and 1 year each 50.0 %, maternal gestational age <37 weeks as much as 53.1%, not gemelli as much as 78.1%, not exposed to infection 100%, premature rupture of membranes as much as 53.1%), no hydramion, living in highland areas as much as 81 ,2%. It was concluded that the highest risk factors for the incidence of LBW were maternal age at pregnancy <20 years, mothers with a history of anemia and hypertension, primiparas, antepartum bleeding and pregnancy <37 weeks. It is recommended that adolescents maintain their health, especially their reproductive health and delay the age of marriage until the age of 20 years to reduce the risk of low birth weight. ABSTRAKBerat bayi lahir <2.500 gram disebut BBLR, beresiko menyebabkan kematian 20 kali lebih tinggi dibanding bayi berat lahir normal. Faktor ibu, faktor kehamilan, faktor janin, faktor plasenta, dan faktor lingkungan merupakan faktor resiko terjadinya BBLR. Tujuan penelitian mengetahui faktor dominan penyebab terjadinya BBLR di ruang perinatologi RSUD Dr. Pirngadi Medan. Penelitian bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi yaitu ibu yang melahirkan BBLR sebanyak 117 orang dari bulan Januari-Desember 2020, sampel sebanyak 32 responden diambil secara consecutive sampling. Hasil penelitian menunjukkan faktor resiko terhadap kejadian BBLR adalah faktor umur <20 tahun sebesar 46,9%, riwayat penyakit anemia 34,4% dan hipertensi 25%, ibu pirimipara (40,6 %) dan grande multipara (34,4%), keluarga dengan penghasilan >Rp. 1-5 juta/bulan sebanyak 53,1%, ibu tanpa kebiasaan minum alkohol dan merokok sebanyak 84,4%, ibu mengalami perdarahan antepartum sebanyak 65,6%, jarak kehamilan ibu <1 dan ?1 tahun masing-masing 50,0%, usia kehamilan ibu <37 minggu sebanyak 53,1%, tidak gemelli  sebanyak 78,1%, tidak terkena infeksi 100%, ketuban pecah dini sebanyak 53,1%), tidak ada hidramion, bertempat tinggal di daerah dataran tinggi sebanyak 81,2%. Disimpulkan bahwa faktor resiko tertinggi penyebab kejadian BBLR yaitu usia ibu saat hamil <20 tahun, ibu memiliki riwayat penyakit anemia dan hipertensi, primípara, perdarahan antepartum dan kehamilan <37 minggu. Disarankan agar remaja memelihara kesehatan terutama kesehatan reproduksinya dan menunda usia pernikahan sampai usia ?20 tahun untuk menurunkan resiko terjadinya BBLR.
PENDIDIKAN KESEHATAN EFEKTIF MENINGKATKAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI DI UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN KECAMATAN PANCUR BATU TAHUN 2022 Lusyana Gloria Doloksaribu; Tiurlan Mariasima Doloksaribu; Winri Rotua Nababan
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol. 18 No. 1 (2023): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Januari - April 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36911/pannmed.v18i1.1515

Abstract

Makanan pendamping ASI (MP-ASI) diperlukan untuk melengkapi kebutuhan nutrisi bayi usia 6-24 bulan. MPASI memberikan energi dan zat gizi yang dibutuhkan bayi, membantu bayi beradaptasi dengan makanan yang mengandung kadar energi yang tinggi dan mengembangkan kemampuan untuk mengunyah. Tujuan penelitian mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan ibu tentang MPASI di UPT Puskesmas Tuntungan Kecamatan Pancur Batu. Jenis penelitian ini Deskriptif Kuantitatif dengan teknik accidental sampling. Populasi adalah seluruh ibu yang memiliki Balita di UPT Puskesmas Tuntungan Kecamatan Pancur Batu sebanyak 2967 orang terhitung sejak Januari-Juli 2022. Sampel berjumlah 44 responden. Alat pengumpulan data berupa kuesioner sebelum dan sesudah untuk mengukur tingkat pengetahuan ibu. Analisa menggunakan analisa bivariat. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan tingkat pengetahuan tentang MPASI sebelum dan sesudah mendapatkan penyuluhan, Menurut uji Chi-Square didapatkan nilai p.value sebesar 0,000 <? (?= 0,05), artinya ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan responden tentang MPASI. Saran untuk petugas kesehatan di UPT Puskesmas Pancur Batu diharapkan meningkatkan kegiatan penyuluhan kesehatan tentang MPASI agar ibu yang memiliki Balita dapat memberikan MPASI secara tepat dan benar.