Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

OPTIMASI TEMPERATUR YANG MEMPENGARUHI KEKERASAN PADA PEMBUATAN BALL MILL DENGAN CARA HOT ROLLING Wilastari, Santhi
Infotekmesin Vol 9, No 02 (2018): Infotekmesin, Juli 2018
Publisher : Politeknik Negeri Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (821.719 KB) | DOI: 10.35970/infotekmesin.v9i02.14

Abstract

Violence is one of the characteristics needed by the ball mill. To get this trait up to now is still done by trial and error so it is very ineffective. Therefore, a study was conducted to determine the parameters that affect the hardness of the ball mill and the optimal level. There are three parameters that are thought to affect ball mill hardness, namely the temperature of raw material (Tm), the initial temperature of the quenching process (Tq) and the final temperature of the quenching process (Tt).
Pengaruh Variasi Kecepatan Putar Dalam Metode Stir Casting Terhadap Sifat Kekerasan Al- Sic Untuk Aplikasi Blok Rem Kereta Api Wilastari, Santhi; AP, Bayuseno; Nugroho, Sri
Majalah Ilmiah Gema Maritim Vol 13 No 1 (2011): Februari 2011
Publisher : Politeknik Bumi Akpelni

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1225.935 KB) | DOI: 10.37612/gema-maritim.v13i1.15

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tentang sifat kekerasan pada Al- SiC yang dihasilkan dari proses pengecoran dengan metode stir casting dengan variasi putaran 300, 500, dan 700 rpm dengan lama waktu pengadukan 10 menit. Pada penelitian ini Al yang digunakan adalah Al hasil limbah produksi dengan penambahan SiC sebesar 10% sebagai penguat yang dicampurkan pada saat pengecoran. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa nilai kekerasan hasil pengecoran dengan variasi putaran masih jauh dibandingkan kekerasan besi cor karena kadar SiC sebagai penguat yang dicampurkan masih sangat sedikit hanya 10% sehingga tingkat kekerasannya juga masih sangat rendah. Tetapi bila dibandingkan dengan Al murni nilai kekerasan hasil pengecoran dengan variasi putaran berada diatas Al murni yang artinya kekerasan hasil pengecoran dengan variasi putaran lebih baik daripada kekerasan Al murni. Nilai kekerasan tertinggi terjadi pada posisi bawah sedangkan nilai kekerasan terendah terjadi pada posisi atas. Hal ini terjadi karena pada saat pengecoran ada waktu jeda antara selesainya proses pengadukan dengan waktu penuangan sehingga terjadi proses pengendapan yaitu turunnya SiC ke posisi bawah.
Analisa Penyebab Terjadnya Kegagalan Pembakaran Awal Pada Ketel Uap Bantu Wilastari, Santhi; Puryadi
Majalah Ilmiah Gema Maritim Vol 19 No 1 (2017): Gema Maritim Vol 19 No 1 Februari 2017
Publisher : Politeknik Bumi Akpelni

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (645.514 KB) | DOI: 10.37612/gema-maritim.v19i1.34

Abstract

Injektor dan injection pump di dalam sistem mesin induk sangat berperan besar dalam mendukung proses pembakaran. Prinsip kerja dari injektor ialah mengabutkan bahan bakar dan juga menyemprotkan bahan bakar ke dalam ruang silinder untuk mendukung terjadinya pembakaran dan prinsip kerja injection pump adalah memompa bahan bakar tekanan tinggi ke injector. Dengan melihat hal diatas sangat penting peran dari tekanan kerja bahan bakar dari injection pump untuk mempermudah proses pengabutan. Di dalam pelaksanaan penelitian terdapat permasalahan yang mengganggu kinerja dari injector antara lain: terjadi penyumbatan pada nozzle, jarum macet, nozzle telah longgar dan injection pump, antara lain: plunger aus, bearing aus, delivery valve aus dan bocornya pipa tekanan tinggi. Oleh sebab itu penulis melaksanakan penelitian tentang permasalahan apa saja yang dapat mengganggu kinerja injector dan turunnya tekanan bahan bakar.
Pengaruh Kualitas Udara Bilas Terhadap Proses Pembakaran Pada Mesin Type Matshui 31 M-29 Wilastari, Santhi; Djajari
Majalah Ilmiah Gema Maritim Vol 19 No 1 (2017): Gema Maritim Vol 19 No 1 Februari 2017
Publisher : Politeknik Bumi Akpelni

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (587.286 KB) | DOI: 10.37612/gema-maritim.v19i1.39

Abstract

Dengan berkembangnya dunia ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya dan segi transportasi laut, sangatlah efisien untuk memenuhi sarana angkutan dari satu negara ke negara lain. Dalam hal ini kapal laut mempunyai peranan yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Sesuai dengan ketentuan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi, dalam pengoperasian kapal diperlukan tenaga-tenaga yang professional. Begitu juga dalam perawatan alat-alat yang ada di atas kapal dan yang menunjang kelancaran gerak kapal. Salah satunya adalah perawatan terhadap motor diesel kapal. Dalam peranan dan fungsinya, motor diesel pada kapal merupakan bagian yang sangat penting dalam menunjang proses kelancaran dalam pelayaran dan kapal itu sendiri. Untuk menjaga agar motor diesel kapal tetap baik dan dapat memberikan manfaat yang maksimal perlu adanya perawatan. Salah satunya dengan diadakan pembilasan. Dimana pembilasan ini berguna untuk mengeluarkan gas-gas bekas dan silinder dan menggantinya lagi denganbahan bakar (udara) baru. Dengan demikian silinder tetap bersih sehingga dapat menunjang kelancaran gerak kapal itu sendiri. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka timbul keinginan penulis untuk mengetahui lebih banyak tentang pembilasan.