Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Jurnal Saintika Unpam : Jurnal Sains dan Matematika Unpam

TOPOLOGI KUAT DAN LEMAH PADA KOLEKSI OPERATOR KONTRAKSICT(H) Yulianti Rusdiana; Dzikrullah Akbar
JURNAL SAINTIKA UNPAM Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Program Studi Matematika FMIPA Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.805 KB) | DOI: 10.32493/jsmu.v1i1.1714

Abstract

Setiap ruang Hilbert merupakan ruang topologis. Oleh karena itu, koleksi semua pemetaan linear kontinu pada ruang tersebut juga merupakan ruang topologis. Ruang topologis kuat dan ruang topologis lemah berkorespondensi dengan kekovergenan kuat dan kekovergenan lemah. Jika diberikan ruang Hilbert H, pada koleksi semua operator kontraksi Ct(H), dapat dibangun oleh suatu ruang metrik. Paper ini membahas tentang topologi operator kuat dan topologi operator lemah pada Ct (H). Ruang topologis termetrik lengkap adalah ruang topologis yang dibangun dari suatu ruang metrik lengkap. Dapat ditunjukkan bahwa, ruang topologis operator kuat dan ruang topologis operator lemah merupakan ruang topologis yang separabel termetrik lengkap.
ANALISIS CLUSTER MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS CLUSTER UNTUK CULSTERING JENIS PENYAKIT MENULAR PADA PUSKESMAS DI KECAMATAN KOTA TANGERANG Aninda Rachma; Aden Aden; Yulianti Rusdiana
JURNAL SAINTIKA UNPAM Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : Program Studi Matematika FMIPA Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.288 KB) | DOI: 10.32493/jsmu.v2i1.2915

Abstract

The research in this paper aims to cluster the types of diseases in the sub-district Puskesmas in the city of Tangerang, to facilitate the handling and improvement of the environment, and to find out which disease is the most dominant in each cluster, during clustering at the sub-district Puskesmas in Tangerang City. The subject of this research is the result of clustering of infectious diseases with the method used is Cluster Analysis using the K-means Cluster Algorithm using calculations using SPSS 22. And the results of this study can find out the type of disease with each Puskesmas according to the sub-district, for which clusters are determined there are four clusters where each cluster is a type of infectious disease itself, namely pulmonary Tuberculosis, pneumonia, dengue, and diarrhea, for each cluster each divided according to its sub-district or Puskesmas. With these results, it can be concluded that the clustering results know which sub-districts have contracted infectious diseases according to the cluster formed.
ANALISIS JARINGAN KERJA PADA EVALUASI PENJADWALAN WAKTU DAN BIAYA PENYELESAIAN PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERT & CPM Dhonna Febby Lintang Asri; Tabah Heri Setiawan; Yulianti Rusdiana
JURNAL SAINTIKA UNPAM Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Matematika FMIPA Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.304 KB) | DOI: 10.32493/jsmu.v2i2.3323

Abstract

PERT dan CPM merupakan suatu metode yang bertujuan untuk meminimalisir adanya gangguan dan penundaan dalam tahap produksi sehingga dapat mengevaluasi penjadwalan waktu dan biaya dalam penyelesaian proyek. Tugas Akhir ini membahas tentang metode PERT dan CPM dalam mengevaluasi waktu dan biaya yang telah ditentukan oleh CV. Mitra Data Perkasa dalam pengerjaan proyek pengelolaan arsip inaktif. Penelitian ini mendapatkan waktu tercepat dalam penyelesaian proyek dengan menggunakan jalur kritis (critical path) selama 80 hari kerja. Hasil evaluasi penjadwalan dengan metode PERT dan CPM memperoleh hasil yang baik dalam mempercepat penyelesaian proyek.
TRIGONOMETRI SEGITIGA BOLA DALAM PENENTUAN WAKTU SALAT Aisah Nur Eka Rahmawati; Yulianti Rusdiana; Ilmadi Ilmadi
JURNAL SAINTIKA UNPAM Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Program Studi Matematika FMIPA Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/jsmu.v4i1.19497

Abstract

Salat merupakan ibadah umat islam yang sifatnya wajib dan tidak dapat dilakukan dalam sembarang waktu. Penentuan waktu salat berdasarkan pada pergerakan matahari. Penentuan waktu salat bisa melalui pengamatan secara langsung terhadap posisi matahari apabila cuaca cerah dan mendukung. Namun apabila pengamatan tersebut tidak dapat dilakukan karena cuaca yang tidak mendukung seperti hujan maka cara yang digunakan adalah dengan menggunakan fungsi trigonometri segitiga bola. Ketinggian tempat di suatu wilayah mengakibatkan perbedaan masuknya waktu salat dengan tempat lain serta deklinasi matahari pada bulan Juni mengakibatkan waktu siang lebih pendek dari malamnya.Penelitian ini merupakan jenis penelitian studi literatur dengan metode analisis deskriptif. Metode pengumpulan data menggunakan data sekunder bersumber dari Badan Pusat Statistik Provinsi Banten dan tabel emphemeris WinHisab yang dikeluarkan oleh Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syari’ah Ditjen Bimbingan Masyarakat Departemen Agama RI. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa fungsi trigonometri segitiga bola digunakan dalam menghitung tinggi matahari dan sudut waktu matahari. Ketinggian tempat pada dataran tinggi dan dataran rendah mengakibatkan perbedaan waktu salat maghrib, isya dan terbit matahari. Provinsi Banten dilewati oleh garis khatulistiwa sehingga tidak begitu merasakan akibat dari deklinasi matahari. Akurasi hasil perhitungan trigonometri dengan Bimas Kemenag RI terdapat perbedaan yang cukup signifikan pada salat maghrib, isya dan terbit karena pada Bimas Kemenag RI tidak didasarkan pada ketinggian tempat.
TRIGONOMETRI SEGITIGA BOLA DALAM PENENTUAN WAKTU SALAT Aisah Nur Eka Rahmawati; Yulianti Rusdiana; Ilmadi Ilmadi
JURNAL SAINTIKA UNPAM Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Program Studi Matematika FMIPA Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/jsmu.v4i1.19497

Abstract

Salat merupakan ibadah umat islam yang sifatnya wajib dan tidak dapat dilakukan dalam sembarang waktu. Penentuan waktu salat berdasarkan pada pergerakan matahari. Penentuan waktu salat bisa melalui pengamatan secara langsung terhadap posisi matahari apabila cuaca cerah dan mendukung. Namun apabila pengamatan tersebut tidak dapat dilakukan karena cuaca yang tidak mendukung seperti hujan maka cara yang digunakan adalah dengan menggunakan fungsi trigonometri segitiga bola. Ketinggian tempat di suatu wilayah mengakibatkan perbedaan masuknya waktu salat dengan tempat lain serta deklinasi matahari pada bulan Juni mengakibatkan waktu siang lebih pendek dari malamnya.Penelitian ini merupakan jenis penelitian studi literatur dengan metode analisis deskriptif. Metode pengumpulan data menggunakan data sekunder bersumber dari Badan Pusat Statistik Provinsi Banten dan tabel emphemeris WinHisab yang dikeluarkan oleh Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syari’ah Ditjen Bimbingan Masyarakat Departemen Agama RI. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa fungsi trigonometri segitiga bola digunakan dalam menghitung tinggi matahari dan sudut waktu matahari. Ketinggian tempat pada dataran tinggi dan dataran rendah mengakibatkan perbedaan waktu salat maghrib, isya dan terbit matahari. Provinsi Banten dilewati oleh garis khatulistiwa sehingga tidak begitu merasakan akibat dari deklinasi matahari. Akurasi hasil perhitungan trigonometri dengan Bimas Kemenag RI terdapat perbedaan yang cukup signifikan pada salat maghrib, isya dan terbit karena pada Bimas Kemenag RI tidak didasarkan pada ketinggian tempat.
Analisis Kepuasan Siswa Terhadap Proses Pembelajaran Pasca Pandemi Covid 19 Studi Kasus SMK dan MA AL-MANAR Kabupaten Bogor Gerry Sastro; Yulianti Rusdiana; Andi Nur Rahman; Mohamad Nuryadi Sirajudin; Fikria Fauziah; Fince Rauna Rehi Bota; Sri Intani
JURNAL SAINTIKA UNPAM Vol 5, No 2 (2023)
Publisher : Program Studi Matematika FMIPA Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/jsmu.v5i2.33315

Abstract

Salah satu acuan penting suatu lembaga pendidikan dalam meningkatkan kualitasnya adalah dengan meningkatkan proses pembelajaran di sekolah. Indikator keberhasilan dalam proses pembelajaran dapat diamati dari kepuasan peserta didik dalam melaksanakan pembelajaran. Terjadinya perubahan proses pembelajaran yang dilakukan disekolah SMK/MA Al-Manar sebelum dan setelah pandemi COVID-19 berdampak secara tidak langsung terhadap kepuasan peserta didik. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menganalisa kepuasan adalah dengan Metode Servqual dan IPA. Metode Servqual digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan peseta didik dan kesuksesan layanan yang diberikan sekolah dan dijadikan acuan untuk menyusun strategi baru dalam memberikan pelayanan yang maksimal kepada peserta didik. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan survey. Servqual menggunakan skala likert dengan kisaran 1 (Stronglydisagree) hingga 5 (stronglyagree). Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan sekunder. Berdasarkan nilai CSI-nya yaitu sebesar 64,24553, maka dapat disimpulkan bahwa siswa SMK/MA Al Manar cukup puas terhadap kualitas pelayanan dalam proses pembelajaran pasca pandemi COVID-19. Terdapat 6 Faktor yang berada di kuadran I yang artinya harapannya masih lebih tinggi dibandingkan kenyataan, 1 faktor di kuadran II yang sesuai harapan, 4 faktor di kuadran III yang artinya harapan dan kenyataannya sama-sama rendah dan terdapat 4 faktor yang kenyataaanya melebihi harapan