Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PKM bagi Industri Rumah Tangga di Desa Trimulyo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul Mindhayani, Iva; Lestariningsih, Siti; Susianti, Susianti
Jurnal Ilmiah Padma Sri Kreshna Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.854 KB) | DOI: 10.37631/psk.v1i2.75

Abstract

Industri rumah tangga bisa menjadi solusi perekonomian dalam rumah tangga. Industri rumah tanggamilik ibu Rondiyah selaku mitra dengan nama “keripik Pak Slamet” di Desa Trimulyo mengalamibeberapa permasalahan. Terutama mutu produk yang belum stabil, pengemasan yang hanya alakadarnya tanpa pemberian label serta tidak adanya pencatatan/pembukuan keuangan usaha. Usaha yangdijalankan oleh mitra belum dikelola dengan baik dan profesional. Melalui Program KemitraanMasyarakat (PKM) ini tim pengabdi menawarkan solusi terhadap permasalahan yang dialami oleh mitradengan melakukan pendampingan. Kegiatan pokok pendampingan dilakukan dengan cara; 1)memberikan pelatihan tentang proses pembuatan keripik tempe dengan metode produksi terkontrol, 2)pelatihan kewirausahaan dengan melakukan branding kemasan, 3) pelatihan manajemen keuangandengan membuat pembukuan keuangan sederhana. Kegiatan pendampingan ini bertujuan agar terjaditransfer ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEKS) dari perguruan tinggi langsung kepada mitra untukmembantu menyelesaikan permasalahan yang ada. Hasil yang dicapai dalam kegiatan pengabdianmasyarakat adalah kualitas dan mutu produk meningkat, kemasan menjadi lebih menarik dengan memberikan label pada kemasan, pengetahuan dan kemampuan pembukuan keuangan sederhanameningkat. 
PENYULUHAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DI UD. BAROKAH BANTUL Mindhayani, Iva
Jurnal Berdaya Mandiri Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.361 KB) | DOI: 10.31316/jbm.v1i1.287

Abstract

Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat  adalah untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman di UD. Barokah, sehingga resiko kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dapat dikendalikan. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah dengan mengadakan penyuluhan dan pelatihan mengenai; a) identifikasi potensi bahaya di tempat kerja dan tindakan pencegahan kecelakaan akibat kerja (KAK), b) mengenai penyakit akibat kerja (PAK). Hasil dari kegiaan penyuluhan dan pelatihan K3 yang telah dilakukan diketahui bahwa peserta sangat antusias untuk mengikuti kegiatan ini. Hal tersebut terlihat dengan peserta yang aktif bertanya sehingga diskusi berjalan menarik dan hidup. Selain itu, peserta yang pada mulanya belum mengetahui tentang K3 setelah mengikuti penyuluhan dan pelatihan menjadi paham dan menjadi tentang betapa pentingnya K3 dalam dunia kerja. Berdasar kuisioner yang diberikan kepada peserta sebelum dan sesudah penyuluhan dan pelatihan pengetahuan serta pemahaman peserta tentang K3 mengalami peningkatan sebesar 73,5 %, pengetahuan tentang prosedur K3 mengalami peningkatan sebesar 45,7 %, pengetahuan adanya potensi bahaya di tempat kerja yang bisa berakibat terjadinya kecelakaan kerja mengalami peningkatan sebesar 73,0 % dan pengetahuan peserta mengenai penyakit akibat kerja juga mengalami peningkatan sebesar 48,6 %. Kata Kunci: K3, KAK, PAK, UD. Barokah, potensi bahaya
PENGGUNAAN METODE QULITY FUCTION DEPLOYEMENT DALAM MENENTUKAN KARAKTERISTIK KEBUTUHAN PENGGUNA ALAT PEMOTONG SINGKONG Lestariningsih, Siti; Mindhayani, Iva
Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer Vol 9, No 2 (2018): JURNAL SIMETRIS VOLUME 9 NO 2 TAHUN 2018
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.189 KB) | DOI: 10.24176/simet.v9i2.2484

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik-karakteristik kebutuhan pengguna yang perlu diperhatikan dalam membuat alat pemotong singkong baru  berdasarkan metode Quality Fuction Deployement (QFD).Terdapat 11 karakteristik kebutuhan pengguna alat pemotong singkong dengan engkol kaki.  Setelah dilakukan analisis dan evaluasi  kebutuhan pengguna (voice of customer) terhadap alat pemotong singkong saat ini, ada 10 karakteristik kebutuhan pengguna yaitu mudah dibersihkan,  mudah dalam pengoperasian, perawatan mudah, harga alat terjangkau, kecepatan pemotongan, dapat dipakai oleh siapapun, masa pakai lama,  tekstur hasil pemotongan, kesesuaian alat dengan kondisi kerja, desain alat ergonomis. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik teknik yang perlu  diperhatikan dalam melakukan perbaikan alat pemotong singkong dengan engkol kaki secara berurutan yaitu ukuran sesuai antropometri, kualitas bahan, alat potong, posisi alat potong, ketinggian meja dan kursi, posisi pedal. Agar keinginan dan kebutuhan pengguna dapat terpenuhi dalam perancangan alat potong singkong dengan pedal kaki disarankan sesuai dengan penentuan target dalam pembahasan.
Pelatihan Membubut Untuk Karang Taruna di Pedukuhan Bromonilan, Purwomartani, Kalasan, Sleman Mindhayani, Iva
Jurnal Ilmiah Padma Sri Kreshna Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/psk.v2i1.120

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat ini merupakan wujud dari tri dharma perguruan tinggi seorang dosen supaya bisa memberikan manfaat bagi masyarakat. tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikanbekal pengetahuan kepada pemuda karang taruna di pedukuhan Bromonilan Purwomartani KalasanSleman dalam hal: 1) memahami teori pahat bubut, 2) mengetahui cara pengoperasian mesin bubut,3)mengetahui cara perawatan mesin bubut, 4) mampu membuat benda kerja sederhana. Kegiatanpengabdian ini dilakukan dengan memberikan kerampilan-ketrampilan dasar teori dan praktekmembubut kepada para pemuda karang taruna, khususnya mereka yang putus sekolah, agar memilikibekal dan pengetahuan praktis tentang membubut mereka dapat mandiri berwiraswasta, menciptakan lapangan pekerjaan sendiri serta menghidupi dirinya sendiri. Diharapkan secara umum dapat menggurangi pengangguran yang selanjutnya akan dapat menggurangi tingkat kemiskinan. Pelatihandilaksanakan pada hari Senin-Selasa, 16-17 April 2018 di Laboratorium Teknik Industri UniversitasWidya Mataram. Pelatihan diikuti oleh pemuda karang taruna padukuhan Bromonilan dan mahasiswaTeknik Industri UWM sebanyak 15 peserta. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah: 1) pengetahuanpeserta tentang membubut bertambah, 2) peserta mengetahui cara pengoperasian mesin bubut, 3)peserta mengetahui cara perawatan mesin bubut, 4) peserta bisa membuat benda kerja sederhana.Indikator keberhasilan kegiatan ini adalah peserta dapat membubut benda kerja sederhana, mengetahuicara perawatan mesin bubut dan bertambah pengetahuan mengenai pembubutan. Peserta pelatihansangat berharap program pelatihan membubut bisa berlanjut di masa-masa mendatang.
Intervensi Ergonomi Pada Perancangan Meja Las Untuk Sekolah Vokasi Suhartono, Suhartono; Mindhayani, Iva
JURNAL REKAYASA INDUSTRI (JRI) Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.791 KB) | DOI: 10.37631/jri.v2i1.130

Abstract

Untuk memenuhi kebutuhan laboratorium pengelasan, pelatihan pengelasan listrik dan asetilena, pengelasan yang dapat digunakan untuk semua pekerja produktif, seks dan untuk orang yang sehat atau tidak valid, terutama cacat kaki yang tidak valid, sangat penting untuk merancang meja pengelasan. Selain memberikan kenyamanan, meja juga memberikan kemudahan, keamanan, dan mengurangi kelelahan otot. Posisi pengelasan tabler dapat dirancang yang sesuai dengan kebutuhan semua posisi pengelasan. Namun demikian, untuk orang Indonesia (orang Asia pada umumnya), dimensi dapat diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut: ketinggian meja geser adalah 2165 mm, tinggi meja di posisi pengelasan kepala adalah 17010 mm untuk posisi berdiri dan 1040 mm untuk posisi tapak. Sementara itu pada posisi pengelasan vertikal dan horizontal, ketinggian meja adalah 890 mm untuk posisi berdiri dan 530 mm untuk posisi tapak. Penyesuaian meja pengelasan untuk posisi pengelasan rata adalah 700 mm untuk posisi berdiri dan 340 mm untuk posisi duduk di kursi roda.
Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Pada Produksi Roti Varian Moka Studi kasus di CV. Roti bangkit M, Istikmalatun Nuril; Jono, Jono; Mindhayani, Iva
JURNAL REKAYASA INDUSTRI (JRI) Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/jri.v2i2.181

Abstract

CV. Roti Bangkit merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri makanan khususnya memproduksi roti yang berlokasi di Kadisono, Berbah, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Selama ini kebutuhan bahan baku di perusahaan belum direncanakan dengan baik. Dampak dari hal tersebut ialah terjadinya penumpukan beberapa jumlah persediaan bahan baku di gudang dan munculnya biaya penyimpanan. Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan suatu perencanaan kebutuhan bahan baku yang baik dalam menangani permasalahan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah permintaan, jumlah kebutuhan bahan dan menetukan metode yang tepat pada persediaan bahan baku. Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku dengan menggunakan teknik lot sizing merupakan salah satu langkah dalam penentuan jumlah pemesanan kebutuhan bahan baku. Tiga teknik lot sizing yang digunakan adalah Least Unit Cost, Least Total Cost, dan Lot for Lot. Teknik lot sizing digunakan untuk membandingkan total biaya dengan tiga teknik lot sizing yang digunakan yaitu Least Unit Cost, Least Total Cost, dan Lot For Lot. Dengan menggunakan data penjualan roti moka bulan Desember 2018 – November 2019, didapatkan hasil peramalan permintaan bulan Desember 2019 sebanyak 33.280 buah roti moka. Berdasarkan tiga teknik lot sizing yang digunakan maka didapatkan kesimpulan metode Least Total Cost dipilih sebagai metode paling efisien karena menghasilkan biaya persediaan bahan baku produk roti varian moka paling sedikit dibandingkan dengan metode lot sizing yang lainnya, dengan biaya persediaan tepung terigu Rp 42.068,52; susu bubuk Rp 34.108,18; pengembang Rp 16.439,73; mentega Rp 200.787,66; gula pasir Rp 35.537,95; telur ayam Rp 34.667; dan meses coklat Rp 6.335,67. 
Analisis Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Metode Hazard And Operability Study (HAZOP) (Studi Kasus : CV. Bina Karya Utama) Savitri, Eva Ditya Yulia; Lestariningsih, Siti; Mindhayani, Iva
JURNAL REKAYASA INDUSTRI (JRI) Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/jri.v3i1.291

Abstract

CV. Bina Karya Utama merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang industri furniture dan kayu olahan. Perusahaan telah melakukan penerapan K3, tetapi kurangnya kesadaran pegawai dalam menggunakan APD (Alat Perlindungan Diri) dilapangan menjadi alasan penulis untuk melakukan penelitian tentang sumber bahaya apa saja yang ada, apa resiko-resiko dari sumber bahaya, dan berapa besar tingkat resiko sumber bahaya tersebut. Berdasarkan permasalahan diatas dilakukan penelitian menggunakan metode Hazard and Operability Study (HAZOP).Penelitian ini diawali dengan melakukan identifikasi kecelakaan kerja dan selanjutnya mencari sumber potensi bahaya kecelakaan kerja sehingga dapat dilakukan pencegahan kecelakaan dengan menggunakan metode Hazard and Operability Study (HAZOP). Identifikasi bahaya dengan metode HAZOP dilakukan berdasarkan pekerjaan yang dikerjakan oleh karyawan di area produksi. Titik kajian ditentukan berdasarkan semua pekerjaan yang dilakukan karyawan di masing-masing alat/stasiun. Langkah selanjutnya setelah proses identifikasi adalah penilaian pada likelihood dan consequences untuk mendapatkan risk level pada masing-masing titik kajian. Berdasarkan hasil pengamatan, diketahui terdapat resiko rendah, sedang, tinggi dan ekstrim. Penelitian dilaksanakan di CV. Bina Karya Utama pada bulan Juli 2019 - Agustus 2019. Saat pembuatan Chair Arm.Hasil dari penelitian menemukan tingkat resiko dari sumber bahaya yang ada diseluruh stasiun produksi di CV. Bina Karya Utama tergolong ekstrem 35%, tergolong tinggi 30%, tergolong sedang 30%, dan tergolong rendah 5%.  
Penempatan Karyawan Dapur Yang Optimal Untuk Meningkatkan Produktivitas Dengan Menggunakan Metode Hungarian Arya, Munika Ni Made Dwi; Jono, Jono; Mindhayani, Iva
JURNAL REKAYASA INDUSTRI (JRI) Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/jri.v3i2.484

Abstract

MILAS Vegetarian Restoran merupakan salah satu restoran di Yogyakarta yang menyajikan banyak makanan vegetarian. Adapun banyak variasi jenis makanan dan minuman yang diproduksi oleh restoran ini. Dalam setiap produksinya, penempatan karyawan dilakukan secara acak, tidak berdasarkan kemampuan operator sehingga tingkat produksi perusahaan menjadi kurang maksimal. Penempatan operator dan elemen kerja yang tepat perlu dikaji lebih lanjut untuk meningkatkan produktivitas perusahaan yang lebih optimal. Berdasarkan informasi yang didapatkan di perusahaan sementara ini tingkat produktivitasnya mencapai  26,3%.Penugasan adalah penempatan suatu karyawan/objek/operator pada suatu elemen kerja tertentu dengan tujuan untuk meminimumkan pengeluaran, biaya, waktu, jarak dan/atau sebaliknya untuk  memaksimalkan keuntungan perusahaan.  Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dapat dilakukan pengolahan data dengan menggunakan metode Hungarian. Metode ini dilakukan dengan mengambil data dari tiap-tiap operator dan elemen kerja yang dikerjakannya, selanjutnya di ketahui waktu baku dari masing-masing karyawan. Setelah didapatkan hasil waktu bakunya maka, dapat diketahui tingkat produktivitas perusahaan tersebut sebelum dan sesudah menggunakan metode Hungarian. Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan, diperoleh waktu baku dari setiap operator adalah selama 24,94 menit sebelum penerapan metode penugasan dan 23,81 menit sesudah metode penugasan. Jadi, perbedaan kedua waktu tersebut adalah 1,13 menit. Selanjutnya dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan program komputer SPSS-21 diketahui tingkat signifikasi penerapan metode tersebut sebesar 0,13. Dan produktivitas perusahaan meningkat 7 %  menjadi  33,3%.