Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGGUNAAN METODE QULITY FUCTION DEPLOYEMENT DALAM MENENTUKAN KARAKTERISTIK KEBUTUHAN PENGGUNA ALAT PEMOTONG SINGKONG Lestariningsih, Siti; Mindhayani, Iva
Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer Vol 9, No 2 (2018): JURNAL SIMETRIS VOLUME 9 NO 2 TAHUN 2018
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.189 KB) | DOI: 10.24176/simet.v9i2.2484

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik-karakteristik kebutuhan pengguna yang perlu diperhatikan dalam membuat alat pemotong singkong baru  berdasarkan metode Quality Fuction Deployement (QFD).Terdapat 11 karakteristik kebutuhan pengguna alat pemotong singkong dengan engkol kaki.  Setelah dilakukan analisis dan evaluasi  kebutuhan pengguna (voice of customer) terhadap alat pemotong singkong saat ini, ada 10 karakteristik kebutuhan pengguna yaitu mudah dibersihkan,  mudah dalam pengoperasian, perawatan mudah, harga alat terjangkau, kecepatan pemotongan, dapat dipakai oleh siapapun, masa pakai lama,  tekstur hasil pemotongan, kesesuaian alat dengan kondisi kerja, desain alat ergonomis. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik teknik yang perlu  diperhatikan dalam melakukan perbaikan alat pemotong singkong dengan engkol kaki secara berurutan yaitu ukuran sesuai antropometri, kualitas bahan, alat potong, posisi alat potong, ketinggian meja dan kursi, posisi pedal. Agar keinginan dan kebutuhan pengguna dapat terpenuhi dalam perancangan alat potong singkong dengan pedal kaki disarankan sesuai dengan penentuan target dalam pembahasan.
PENGGUNAAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM REDESAIN KOMPOR BATIK ELEKTRIK “KOMBATRIK” Lestariningsih, Siti; Jono, Jono
JURNAL REKAYASA INDUSTRI (JRI) Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (502.248 KB) | DOI: 10.37631/jri.v1i1.58

Abstract

Penelitian dengan judul “ Penggunaan Metode Quality Function Deployement (QFD) dalam Redesain Kompor Batik Elektrik ”KOMBATRIK” untuk mengetahui karakteristik-karakteristik kebutuhan pengguna kompor batik elektrik yang perlu diperhatikan dalam membuat kompor batik elektrik baru yang berdasarkan House of Quality (HOQ ).Dalam penelitian ini telah dilakukan analisis dan evaluasi kebutuhan pengrajin (voice of customer) terhadap kompor batik elektrik “KOMBATRIK” yang ada saat ini. Hasil penelitian bahwa Karakteristik Kombatrik yang diperlukan pengrajin meliputi bentuk kompor dan posisi tombol (On Of), sehingga desain Kombatrik baru dengan bentuk wajan ditambah pengait canting dan tinggi tombol (On Of) berada ditengah (6,8Cm).Harapannya setelah dilakukan penelitian dapat dibuat kombatrik baru agar keinginan pengguna dapat terpenuhi.
Analisis Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Metode Hazard And Operability Study (HAZOP) (Studi Kasus : CV. Bina Karya Utama) Savitri, Eva Ditya Yulia; Lestariningsih, Siti; Mindhayani, Iva
JURNAL REKAYASA INDUSTRI (JRI) Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/jri.v3i1.291

Abstract

CV. Bina Karya Utama merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang industri furniture dan kayu olahan. Perusahaan telah melakukan penerapan K3, tetapi kurangnya kesadaran pegawai dalam menggunakan APD (Alat Perlindungan Diri) dilapangan menjadi alasan penulis untuk melakukan penelitian tentang sumber bahaya apa saja yang ada, apa resiko-resiko dari sumber bahaya, dan berapa besar tingkat resiko sumber bahaya tersebut. Berdasarkan permasalahan diatas dilakukan penelitian menggunakan metode Hazard and Operability Study (HAZOP).Penelitian ini diawali dengan melakukan identifikasi kecelakaan kerja dan selanjutnya mencari sumber potensi bahaya kecelakaan kerja sehingga dapat dilakukan pencegahan kecelakaan dengan menggunakan metode Hazard and Operability Study (HAZOP). Identifikasi bahaya dengan metode HAZOP dilakukan berdasarkan pekerjaan yang dikerjakan oleh karyawan di area produksi. Titik kajian ditentukan berdasarkan semua pekerjaan yang dilakukan karyawan di masing-masing alat/stasiun. Langkah selanjutnya setelah proses identifikasi adalah penilaian pada likelihood dan consequences untuk mendapatkan risk level pada masing-masing titik kajian. Berdasarkan hasil pengamatan, diketahui terdapat resiko rendah, sedang, tinggi dan ekstrim. Penelitian dilaksanakan di CV. Bina Karya Utama pada bulan Juli 2019 - Agustus 2019. Saat pembuatan Chair Arm.Hasil dari penelitian menemukan tingkat resiko dari sumber bahaya yang ada diseluruh stasiun produksi di CV. Bina Karya Utama tergolong ekstrem 35%, tergolong tinggi 30%, tergolong sedang 30%, dan tergolong rendah 5%.  
PKM bagi Industri Rumah Tangga di Desa Trimulyo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul Mindhayani, Iva; Lestariningsih, Siti; Susianti, Susianti
Jurnal Ilmiah Padma Sri Kreshna Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.854 KB) | DOI: 10.37631/psk.v1i2.75

Abstract

Industri rumah tangga bisa menjadi solusi perekonomian dalam rumah tangga. Industri rumah tanggamilik ibu Rondiyah selaku mitra dengan nama “keripik Pak Slamet” di Desa Trimulyo mengalamibeberapa permasalahan. Terutama mutu produk yang belum stabil, pengemasan yang hanya alakadarnya tanpa pemberian label serta tidak adanya pencatatan/pembukuan keuangan usaha. Usaha yangdijalankan oleh mitra belum dikelola dengan baik dan profesional. Melalui Program KemitraanMasyarakat (PKM) ini tim pengabdi menawarkan solusi terhadap permasalahan yang dialami oleh mitradengan melakukan pendampingan. Kegiatan pokok pendampingan dilakukan dengan cara; 1)memberikan pelatihan tentang proses pembuatan keripik tempe dengan metode produksi terkontrol, 2)pelatihan kewirausahaan dengan melakukan branding kemasan, 3) pelatihan manajemen keuangandengan membuat pembukuan keuangan sederhana. Kegiatan pendampingan ini bertujuan agar terjaditransfer ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEKS) dari perguruan tinggi langsung kepada mitra untukmembantu menyelesaikan permasalahan yang ada. Hasil yang dicapai dalam kegiatan pengabdianmasyarakat adalah kualitas dan mutu produk meningkat, kemasan menjadi lebih menarik dengan memberikan label pada kemasan, pengetahuan dan kemampuan pembukuan keuangan sederhanameningkat. 
ANALISIS BEBAN KERJA GUNA MENENTUKAN JUMLAH TENAGA KERJA OPTIMAL DENGAN METODE WORLOAD ANALYSIS DAN WORK FORCE ANALYSIS Wahyu Rustinawati; Jono Jono; Siti Lestariningsih
Jurnal Aplikasi Ilmu Teknik Industri (JAPTI) Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/japti.v2i1.1496

Abstract

UD. Rizqi Hadi Putra merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri kayu lapis. Hasil pengamatan awal ditemukan bahwa perusahaan ini belum menerapkan pengukuran beban kerja pada setiap posisi maka terjadi ketidaksesuaian antara beban kerja dan jumlah pekerja. Hal ini mengakibatkan inefisiensi kerja dan peningkatan beban kerja. Pengukuran beban kerja dan optimasi jumlah tenaga kerja dapat diupayakan melalui metode analisis beban kerja (workload analysis) dan work force analysis. Pengukuran beban kerja dalam penelitian ini didasarkan pada waktu proses kerja. Berkaitan dengan kondisi kerja di bagian produksi yang mempunyai pekerjaan beragam, maka pengukuran waktu kerja dapat dilakukan dengan metode work sampling. Melalui metode tersebut akan diperoleh waktu baku yang kemudian digunakan untuk mengukur beban kerja. Optimasi jumlah tenaga kerja dalam penelitian ini menggunakan metode work force analysis mempertimbangkan beban kerja, persediaan tenaga kerja dan tingkat absensinya. Besarnya beban kerja berdasarkan metode workload analysis adalah 134,97 % untuk stasiun pengeleman, 133,45 % untuk stasiun rapair, 133,77 % untuk stasiun cold & hot press dan 98,40 % untuk stasiun pemotongan. Jumlah tenaga kerja optimal berdasarkan metode workload analysis dan work force analysis yaitu stasiun  pengeleman 3 orang, stasiun rapair 12 orang, stasiun cold & hot press 3 orang, dan stasiun pemotongan tetap 4 orang. Jumlah tenaga kerja optimal departemen produksi yang dibutuhkan UD. Rizqi Hadi Putra adalah 22 orang.
PEMBUATAN PROTOTYPE CANTING ELEKTRIK “CANTRIK” BERDASARKAN KARAKTERISTIK KEBUTUHAN PENGGUNA DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYEMENT (QFD) Siti Lestariningsih
Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Teknik Industri (Jurnal Keilmuan Teknik dan Manajemen Industri)
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jitiuntar.v5i1.1775

Abstract

Penggunaan canting tradisional yang sulit bagi pemula sebagai dasar Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) membuat penelitian tentang Canting Elektrik (Cantrik) namun hasilnya masih terdapat kekurangan, sehingga dilakukan penelitian tentang pembuatan prototype Cantrik berdasarkan keinginan pengguna. Dalam membuat perancangan prototype baru penentuan atribut-atribut sesuai dengan keinginan pengguna dengan menggunakan metode Quality Function Deployement (QFD). Penelitian ini dengan membagikan kuesioner kepada 35 orang responden (pengguna) sebagai sampel sebagai dasarkan dalam pembuatan prototype Cantrik baru. Hasil penelitian Prototype Cantrik baru mempunyai diemeter sebesar 4,8 mm dan panjang 200,02 mm dan setelah dilakukan percobaan bahwa hasil goresan “ngawat” hal ini sesuai dengan penggunaan canting tradisional, penggunaannya lebih mudah, tempat lebih bersih tetapi masih sedikit panas. Kata Kunci: Quality Fuction Deployment (QFD), Canting Elektrik, Prototype.