Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PEMBERDAYAAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM USAHA PEMBUATAN ABON DENGAN BAHAN DASAR DARI JANTUNG PISANG DI DESA DOMPYONG KECAMATAN BENDUNGAN KABUPATEN TRENGGALEK Tukiman, Tukiman; N, Ertien Rining; Trisna, Andre Yusuf
JPSI (Journal of Public Sector Innovations) Vol 4, No 1 (2019): November 2019
Publisher : Department of Public Administration, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.292 KB) | DOI: 10.26740/jpsi.v4n1.p38-47

Abstract

Masyarakat pedesaan sebagai masyarakat miskin memiliki permasalahan yang kompleks; yakni faktor miskin secara ekonomi, terpinggir secara sosial, dan terlupakan secara fungsi dan martabat.  Selanjutnya faktor pendidikan dimana tingkat pendidikan masyarakat wilayah pedesaan sebagian besar masih rendah.  Pendidikan menjadi penting karena dengan pemberdayaan, masyarakat akan meningkatkan kapasitas pribadi maupun kelompok.          Salah satu masyarakat pedesaan di kabupaten Trenggalek adalah kelompok wanita tani (KWT) di desa Dompyong. Dalam upaya meningkatkan pendapatan keluarga petani antara lain adalah peran serta kelompok wanita tani dalam mencari penghasilan tambahan, baik dalam kegiatan pembuatan kripik singkong dan kripik pisang, abon jantung pisang di desa ini mempunyai potensi untuk dikembangkan, namun karena keterbatasan kemampuan sumber daya manusia (kurang berdaya) terutama menyangkut pengetahuan peningkatan produksi maupun pemasaran maka, home industri abon jantung pisang di desa Dompyong Trenggalek belum bisa dimaksimalkan dan tidak dapat diolah dengan baik. Padalah Manfaat untuk kesehatan pada tubuh kita adalah untuk mencegah resiko stroke, mencegah kolestrol, bisa menyehatkan perut, dan bisa dikonsumsi untuk penderita diabetes dan masih banyak lagi manfaat yang dimiliki oleh jantung pisang ini.  Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberikan ilmu pengetahuan dan wawasan kepada mitra tentang pembuatan abon jantung pisang yang baik dan benar serta bercitra rasa, dan memberikan wawasan tentang manajemen pemasaran sehingga dapat diperoleh model pengembangan jaringan pemasaran yang sesuai. Sedangkan Target dari kegiatan pengabdian ini adalah pemberdayaan kelompok wanita tani (KWT) dalam pengembangan usaha abon jantung pisang sebagai sumber penghasilan tambahan bagi keluarga kelompok wanita tani (KWT) di Desa Dompyong Kecamatan Bendungan, sehingga dapat dicapai pengetahuan yang lebih komprehensif tentang bagaimana mengolah produksi abon jatung pisang termasuk bagaimana cara pemasaran yang efektif dan benar
PEMBERDAYAAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM USAHA PEMBUATAN ABON DENGAN BAHAN DASAR DARI JANTUNG PISANG DI DESA DOMPYONG KECAMATAN BENDUNGAN KABUPATEN TRENGGALEK Tukiman, Tukiman; N, Ertien Rining; Trisna, Andre Yusuf
JPSI (Journal of Public Sector Innovations) Vol 4, No 1 (2019): November 2019
Publisher : Department of Public Administration, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.292 KB) | DOI: 10.26740/jpsi.v4n1.p38-47

Abstract

Masyarakat pedesaan sebagai masyarakat miskin memiliki permasalahan yang kompleks; yakni faktor miskin secara ekonomi, terpinggir secara sosial, dan terlupakan secara fungsi dan martabat.  Selanjutnya faktor pendidikan dimana tingkat pendidikan masyarakat wilayah pedesaan sebagian besar masih rendah.  Pendidikan menjadi penting karena dengan pemberdayaan, masyarakat akan meningkatkan kapasitas pribadi maupun kelompok. Salah satu masyarakat pedesaan di kabupaten Trenggalek adalah kelompok wanita tani (KWT) di desa Dompyong. Dalam upaya meningkatkan pendapatan keluarga petani antara lain adalah peran serta kelompok wanita tani dalam mencari penghasilan tambahan, baik dalam kegiatan pembuatan kripik singkong dan kripik pisang, abon jantung pisang di desa ini mempunyai potensi untuk dikembangkan, namun karena keterbatasan kemampuan sumber daya manusia (kurang berdaya) terutama menyangkut pengetahuan peningkatan produksi maupun pemasaran maka, home industri abon jantung pisang di desa Dompyong Trenggalek belum bisa dimaksimalkan dan tidak dapat diolah dengan baik. Padalah Manfaat untuk kesehatan pada tubuh kita adalah untuk mencegah resiko stroke, mencegah kolestrol, bisa menyehatkan perut, dan bisa dikonsumsi untuk penderita diabetes dan masih banyak lagi manfaat yang dimiliki oleh jantung pisang ini. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberikan ilmu pengetahuan dan wawasan kepada mitra tentang pembuatan abon jantung pisang yang baik dan benar serta bercitra rasa, dan memberikan wawasan tentang manajemen pemasaran sehingga dapat diperoleh model pengembangan jaringan pemasaran yang sesuai. Sedangkan Target dari kegiatan pengabdian ini adalah pemberdayaan kelompok wanita tani (KWT) dalam pengembangan usaha abon jantung pisang sebagai sumber penghasilan tambahan bagi keluarga kelompok wanita tani (KWT) di Desa Dompyong Kecamatan Bendungan, sehingga dapat dicapai pengetahuan yang lebih komprehensif tentang bagaimana mengolah produksi abon jatung pisang termasuk bagaimana cara pemasaran yang efektif dan benar
Trenggalek Community Empowerement Model Base on Local Food Innovation Tranggono, Didiek; Trisna, Andre Yusuf; Nuryananda, Praja Firdaus
Nusantara Science and Technology Proceedings 5th International Seminar of Research Month 2020
Publisher : Future Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11594/nstp.2021.0931

Abstract

Trenggalek is a regency that has abundant natural resources. Located in East Java, Trenggalek has agricultural, plantation, and fishery products. Unfortunately, some of its villages are categorized as underdeveloped villages (Desa Tertinggal). Tegaren village was once a village with IDT (Inpres Desa Tertinggal) status, which then often received assistance from the government. Whereas Winong village, a neighbor of Tegaren village, is also included in a developing village. Tasikmadu village, especially Watulimo Subdistrict, coastal area, is categorized as a developed village, but there are still many poor people. The research that we have done is the development of the ABCD (Asset-Based Community Development) model by Christopher Dureau which focuses on asset utilization. To determine the development of the ABCD method, this study used a mixed approach (mix method) with interview instruments, observation, and questionnaire distribution. This research will focus on developing and empowering communities in underdeveloped villages of Trenggalek Regency by focusing on local food innovation. The conclusion from this paper includes some reflections on the extent to which the concept of local food innovations. First must be there must be support from the government through both sustainable agriculture programs and food processing innovation. Second, to improve community capacity through systemic and controllable empowerment program. In the last, empowerment base on local food can help the capacity of the community to increase economic effect more widespread and sustainable change.