Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

A PENGARUH FAKTOR USIA IBU TERHADAP PENGETAHUAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI USIA 6-12 Susila, Ida
Jurnal Kebidanan Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya Vol 5 No 2 (2018): Midfiwery journal
Publisher : Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.706 KB)

Abstract

Pendahuluan: Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) menyatakan bahwa di bawah usia 6 bulan telah diberikan susu ASI secara komplementer, sehingga dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan pada bayi, seperti penyakit pada sistem pencernaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang pemberian ASI komplementer susu pada bayi usia 6-12 bulan. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki bayi usia 6-12 bulan di RW 02 Desa Sidokepung Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo. Sebanyak 45 responden. Ukuran sampel adalah 40 responden. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner. Pengambilan sampel menggunakan teknik probability sampling dengan teknik simple random sampling, analisis data berupa tabel dan tabulasi silang. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu yang berusia> 35 tahun berpengetahuan luas (16,7%). Diskusi: Setelah diolah dalam persentase, dapat disimpulkan bahwa pengetahuan ibu tentang pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 6-12 bulan kurang. Saran untuk petugas kesehatan untuk lebih meningkatkan konseling tentang tujuan pemberian makanan pendamping ASI, dan waktu untuk pemberian makanan tambahan, sehingga ibu memahami risiko pemberian makanan pendamping ASI pada saat yang  tidak tepat.   Kata kunci: Pengetahuan, usia, pendamping ASI
A PENGARUH FAKTOR USIA IBU TERHADAP PENGETAHUAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI USIA 6-12 Susila, Ida
Jurnal Kebidanan Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya Vol 5 No 2 (2018): Midfiwery journal
Publisher : Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.706 KB)

Abstract

Pendahuluan: Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) menyatakan bahwa di bawah usia 6 bulan telah diberikan susu ASI secara komplementer, sehingga dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan pada bayi, seperti penyakit pada sistem pencernaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang pemberian ASI komplementer susu pada bayi usia 6-12 bulan. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki bayi usia 6-12 bulan di RW 02 Desa Sidokepung Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo. Sebanyak 45 responden. Ukuran sampel adalah 40 responden. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner. Pengambilan sampel menggunakan teknik probability sampling dengan teknik simple random sampling, analisis data berupa tabel dan tabulasi silang. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu yang berusia> 35 tahun berpengetahuan luas (16,7%). Diskusi: Setelah diolah dalam persentase, dapat disimpulkan bahwa pengetahuan ibu tentang pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 6-12 bulan kurang. Saran untuk petugas kesehatan untuk lebih meningkatkan konseling tentang tujuan pemberian makanan pendamping ASI, dan waktu untuk pemberian makanan tambahan, sehingga ibu memahami risiko pemberian makanan pendamping ASI pada saat yang  tidak tepat.   Kata kunci: Pengetahuan, usia, pendamping ASI
Pengaruh Ekstrak Daun Ngokilo (Stachytarpheta Mutabilis, Vahl) Terhadap Penyakit Diabetes Mellitus Kustini, Kustini; Susila, Ida
Journal of Pharmaceutical Care Anwar Medika (J-PhAM) Vol 1 No 2 (2019): Volume 1, Nomor 2, Juni 2019
Publisher : STIKES Rumah Sakit Anwar Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.97 KB) | DOI: 10.36932/jpcam.v1i2.10

Abstract

Diabetes adalah suatu penyakit, dimana tubuh penderitanya tidak bisa mengendalikan tingkat gula (glukosa) dalam darahnya. Penderita diabetes tidak bisa memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup atau tubuh yang tak mampu menggunakan insuin secara efektif, sehingga terjadi kelebihan gula di dalam darah. Kelebihan gula yang kronis di dalam darah (hiperglikemia) menjadi racun bagi tubuh.Tanaman ngokilo dipercaya mampu mengobati penyakit diabetes militus. Penelitian terdahulu menjelaskan bahwa ekstrak daun keji beling dapat menurunkan kadar glukosa darah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Potensi Ekstrak Etanol Daun Ngokilo (Stachytarpheta mutabilis, Vahl ) sebagai Penurun Kadar Glukosa Darah pada Tikus Putih (Rattus norvegicus). Pengujian dilakukan dengan metode eksperimen menggunakan mencit (Rattus norvegicus) jantan strain Swiss Webster usia 2-3 bulan dengan barat badan 30-40 gram sebagai hewan uji. Penelitian ini menggunakan empat perbandingan dosis ekstrak daun ngokilo yakni 1:10:30:50 dan kontrol menggunakan aguadest. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun ngokilo mempunyai nilai F Hitung 27.907 > F Tabel 2.60. Hal ini menunjukkan bahwa variable bebas (perbedaan konsentrasi ekstrak etanol daun ngokilo) terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat (kadar gula darah). Artinya ekstrak daun ngokilo mempunyai efektivitas dalam menurunkan kadar gula darah mencit.
Pengobatan Penyakit Vitiligo Melalui Penggunaan Cream Biji Lada Hitam (Piper nigrum L.) Nasihah, Mimatun; Susila, Ida
Journal of Pharmacy and Science Vol. 4 No. 1 (2019): Journal of Pharmacy and Science
Publisher : Akademi Farmasi Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53342/pharmasci.v4i1.131

Abstract

ABSTRAKVitiligo adalah penyakit yang menyebabkan terbentuknya bercak-bercak putih pada kulit. Penyakit ini dapat terjadi pada segala usia, tapi umumnya sebelum pengidap berusia 20 tahun. Ada yang mengalami penyebaran bercak dengan cepat dan ada yang lambat. Sebagian besar penderitanya kehilangan pigmen kulit secara perlahanlahan pada hampir seluruh permukaan kulit. Selama ini pengobatan medis kurang begitu memberikan efek penyembuhan yang signifikan. Salah satu alternatifnyaadalah melaluipenggunaan bijiladahitamsebagaialternatifpengobatan herbal. Kandungan piperine yang terdapat dalam biji lada hitam ternyata membantu menstimulasi pigmentasi. Penelitian dan pengaplikasianterutama dalambidang kesehatan masih terbatas sehingga perludilakukan banyak kajian dan penelitian lebih lanjut.Dalam penelitian ini dilakukan pengujian pengobatan penyakit vitiligo menggunakan cream biji lada hitam. Produk tersebut didapatkan dari percampuran antara biji lada hitam dengan basis cream emulgade, metyl paraben dan baking soda sehingga terbentuk cream. Pengujian yang dilakukanmeliputi uji pH, Uji mikrobiologi, Uji Farmasetika dan uji Efektivitas cream lada hitam dalam mengobati penyakit vitiligo. Hasil pengujian pH diperoleh hasil bahwa cream biji lada hitam dengan perbandingan 1:1, 1:2, 1:3 dan 1:4 adalah 7 yang merupakan pH normal untuk kulit. Uji mikrobilogi didapatkan hasil jumlah mikroba pada sampel sebesar 2.5 x 103 Cfu/gram. Tingginya nilai Angka Lempeng Total tersebut masih memenuhi persyaratan cemaran mikroba oleh BPOM yakni sebesar 104. Uji Farmasetika menunjukkan bahwa pemisahan fase tidak ada,terapat partikel kasar, struktur tidak rata, warna tidak rata dan tidak homogen. Uji daya lekatnya 16.1 detik, warna coklat kehitaman, konsistensinya semi solida, bau khas lada. Sementara uji daya sebar dengan beban 1000gram dihasilkan 5.2. Uji efektivitas cream lada hitam menggunakan Uji T Paired menghasilkan T hitung sebesar 4.522 sedangkan T tabel adalah sebesar 1.74588 sehingga nilai T hitung > T tabel, artinya terdapat perbedaan signifikan luas paparan vitiligo sebelum dan sesudah diberi cream ladahitam.Kata kunci: Vitiligo, Cream, Biji Lada Hitam. ABSTRACTVitiligo is a dermatology disorder characterized by whitish patches. This condition may occurs in all ages but commonly in twenties. The patches formed may spread fast or slowly throughout the body and gradually the skin loss its pigmen. By far, the treatments of vitiligo do not showed significant benefits. One of the alternatif treatments is the usage of black pepper seeds as herbal medicine. The Piperine content of black pepper seeds believed to help pigmentation process of the skin. However, the usage of black pepper seeds as vitiligo treatments still need to be overcome.This study was aimed to evaluate the effectiveness of black pepper seeds extract cream to treat vitiligo. The cream was formulated through the mixing of black pepper seeds extract with emulgade cream basic, methyl paraben and sodium bicarbonate. The cream then was evaluated for various parameters such as pH, mycrobiology, pharmaceutics and effectivity. The result of pH evaluation showed that all of formulation ratio (1:1, 1:2, 1:3 and 1:4) of the black pepper extract cream have neutral pH which is the same as normal skin pH. The microbiology test result showed the total number of viable microorganism were 2.5 x 103 Cfu/gram which is stil under the BPOM recommendation (104 Cfu/gram). The pharmaceutics test showed that the cream has no breaking phase, contain of some rough particle, unhomogen structure and colour. The adhessiveness of the cream was last for 16.1 second, has dark brown colour, semisolid consistency, and peppery smell. The spreadibility test using 1000 gram of weight showed 5.2 scale. The effectiveness test of the cream using Paired T-test showed calculated T-value was 4.522 which is hinger than the table value 1.74588. This concluded that there was significant different of vitiligo patches before and after the usage of black pepperextract cream.Keywords: Vitiligo, Cream, Black pepper seeds.