Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pola Spasial Persebaran Tingkat Kerentanan Wilayah Terhadap Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Kasus Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara Mizan, Rahmat azul; Widayati, Weka; Harimudin, Jamal
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 1, No 1 (2017): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1334.95 KB) | DOI: 10.33772/jagat.v1i1.6338

Abstract

Kota Baubau merupakan enam Kabupaten/Kota yang menjadi daerah dengan tingkat kasus demam berdarah tertinggi salama periode 2010 sampai 2014.Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pola kejadian demam berdarah dengue dan sebaran tingkat kerentanan wilayah terhadap penyakit demam berdarah dengue di Kota Baubau. Jenis penelitian ini adalah deskriptif-kuantitatif yang berbasis penginderaan jarak jauh dan sistem informasi geografi berdasarkan proses observasi, interpretasi citra satelit dan pemberian skor terhadap variabel penelitian yang terdiri dari penggunaaan lahan, kepadatan permukiman, pola permukiman, kepadatan penduduk, jangkauan terbang nyamuk infektif, curah hujan, suhu udara dan kelembaban udara. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis tetangga terdekat (analysis nearest neighbor) dan analis tumpang susun (overlay). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pola kejadian demam berdarah dengue di Kota Baubau terjadi secara mengelompok (clustered) dengan nilai indeks 0,371705. Pengelompokan kasus demam berdarah terjadi di 4 kecamatan yaitu Kecamatan Wolio, Murhum, Betoambari dan Kecamatan Batu Puaro.  Secara umum Kota Baubau dikategorikan rentan terhadap penyakit demam berdarah dengue dengan persentase luas wilayah rentan dan sangan rentan sebesar 22,91% dan 15,61%. Sebaran kerentanan wilayah terhadap penyakit demam berdarah dengue dengan kategori tinggi ditemukan pada Kecamatan Wolio, Kecamatan Murhum, Kecamatan Betoambari dan Kecamatan Batu Puaro.Kata Kunci:Pola Spasial, Persebaran, Tingkat Kerentanan, DBDDOI : 10.5281/zenodo.2658155
Pemetaan Distribusi Kerentanan Penyakit Demam Berdarah di Kota Baubau Menggunakan Algoritma Machine Learning Mizan, Rahmat Azul; Widayani, Prima; Farda, Nur Mohammad
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 4, No 2 (2020): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jagat.v4i2.14664

Abstract

Sejak tahun 2013 hingga tahun 2017 serangan penyakit demam berdarah (DBD) di Kota Baubau terus mengalami peningkatan jumlah angka kesakitan. Laporan Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2018 menunjukan fakta bahwa Baubau merupakan kota dengan angka kejadian DBD tertinggi ketiga dari 17 kabupaten/kota lainnya. Pemetaan distribusi tingkat kerentanan wilayah terhadap penyakit DBD merupakan langkah penting dalam mendukung penyusunan strategi penanganan penyakit DBD. Penelitian ini bertujuan memetakan dan mendeskripsikan distribusi tingkat kerentanan lokasi penelitian. Kota Baubau sebagai lokasi penelitian dengan mengambil populasi sebanyak 129 kasus kejadian sepanjang tahun 2015 hingga Februari 2016. Dalam penelitian ini, kami mensimulasikan distribusi kerentanan wilayah terhadap penyakit demam berdarah pada resolusi spasial 30x30 meter. Model dibuat menggunakan dua algoritma machine learning yang cukup kuat dan umum digunakan mencakup support vector machine (SVM) dan random forest (RF) dengan melibatkan sejumlah variabel seperti penggunaan/tutupan lahan, NDVI, BLFEI, LST, curah hujan dan kelembapan tahunan yang diturunkan dari citra Landsat 8 OLI/TIRS dan data iklim BMKG serta BWS. Kemampuan model dinilai menggunakan kurva area under curve-receiver operating characteristic (AUC-ROC). Hasil penelitian menunjukan Kecamatan Batupuaro dan Murhum merupakan kecamatan yang wilayah administrasinya didominasi oleh zona rentan sebesar 92,54% dan 41, 74% dari luas total wilayah masing-masing