Kota Baubau merupakan enam Kabupaten/Kota yang menjadi daerah dengan tingkat kasus demam berdarah tertinggi salama periode 2010 sampai 2014.Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pola kejadian demam berdarah dengue dan sebaran tingkat kerentanan wilayah terhadap penyakit demam berdarah dengue di Kota Baubau. Jenis penelitian ini adalah deskriptif-kuantitatif yang berbasis penginderaan jarak jauh dan sistem informasi geografi berdasarkan proses observasi, interpretasi citra satelit dan pemberian skor terhadap variabel penelitian yang terdiri dari penggunaaan lahan, kepadatan permukiman, pola permukiman, kepadatan penduduk, jangkauan terbang nyamuk infektif, curah hujan, suhu udara dan kelembaban udara. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis tetangga terdekat (analysis nearest neighbor) dan analis tumpang susun (overlay). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pola kejadian demam berdarah dengue di Kota Baubau terjadi secara mengelompok (clustered) dengan nilai indeks 0,371705. Pengelompokan kasus demam berdarah terjadi di 4 kecamatan yaitu Kecamatan Wolio, Murhum, Betoambari dan Kecamatan Batu Puaro. Secara umum Kota Baubau dikategorikan rentan terhadap penyakit demam berdarah dengue dengan persentase luas wilayah rentan dan sangan rentan sebesar 22,91% dan 15,61%. Sebaran kerentanan wilayah terhadap penyakit demam berdarah dengue dengan kategori tinggi ditemukan pada Kecamatan Wolio, Kecamatan Murhum, Kecamatan Betoambari dan Kecamatan Batu Puaro.Kata Kunci:Pola Spasial, Persebaran, Tingkat Kerentanan, DBDDOI : 10.5281/zenodo.2658155