ABSTRACT Penelitian ini berlatar belakang oleh adanya penurunan daya kerja ginjal pada pasien gagal ginjal. Dikarenakan dengan adanya gangguan fungsi ginjal maka dapat menyebabkan daya kerja ginjal akan mengalami penurunan termasuk mengagangu fisiologi hormon eritropoetin. Jika proses eritropoiesis tidak optimal maka sumsum tulang akan memproduksi eritrosit yang tidak normal. Salah satu parameter yang digunaka untuk mengetahui gambaran kualitas eritrosit adalah indeks eritrosit dan sediaan apusan darah tepi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan penilaian morfologi eritrosit menggunakan indeks eritrosit da sediaan apusan darah tepi pada pasien gagal ginjal kronik pre hemodialisa di RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah 42 orang, menggunakan teknik pengambilan sampel secara purposive terhadap 21 sampel darah EDTA untuk melihat hasil indeks eritrosit (MCH, MCV) dan sediaan apusan darah tepi. Hasil penelitian penilaian morfologi eritrosit menggunakan indeks eritrosit (MCH, MCV) dan sediaan apusan darah tepi, yang diuji menggunakan uji statistik wilcoxon mempunyai nilai signifikan 0,046 untuk warna eritrosit 0,014 untuk penilaian terhadap ukuran eritrosit. dimana sig < 0,05. Hal tersebut menunjukan Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa penilaian morfologi eritrosit menggunakan indeks eritrosit (MCH, MCV) dan sediaan apusan darah tepi terdapat perbedaan yang signifikan. Saran yang dapat diberikan adalah pihak laboratorium sebaiknya melakukan pemeriksaan morfologi eritrosit menggunakan sediaan apusan darah tepi sebagai tes konfirmasi dari pemeriksaan indeks eritrosit yang dikerjakan dengan metode otometik dalam hal diagnosis anemia.