Zaki Faddad Syarif Zain
Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Islam Realitas: Journal of Islamic and Social Studies

THE DYNAMIC OF MALAY-MUSLIM CHINESE RELATION IN CONTEMPORARY PALEMBANG Zaki Faddad Syarif Zain; Anisatul Mardiah
Islam Realitas: Journal of Islamic and Social Studies Vol 5, No 1 (2019): June 2019
Publisher : Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.1 KB) | DOI: 10.30983/islam_realitas.v5i1.931

Abstract

This paper aims to determine the dynamics of Muslim Chinese and Malay relation in Palembang. This qualitative research is conducted with descriptive analytics. Data are obtained by interviews, documentation, and observation. This study engages the socio-historical approach, namely studying the conflict and integration between Malays and Chinese in Palembang by looking at the history and the socio-politics. The research finds that the conflict between the two groups was strongly influenced by the political dynamics at the national level which spreads to Palembang. On the other hand, the process of integration between Chinese and Malays is unique and naturally integrated which is solved pragmatically The integration potentiality lies on the local narratives of a strong attachment between Malay and Chinese cultures. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui pasang surut relasi kelompok Muslim Tionghoa dan Melayu di tingkat lokal yaitu Palembang. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif yang disajikan dengan deskriptif analitis. Data diperoleh dengan wawancara, dokumentasi dan observasi. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan sosio historis, yaitu mengkaji konflik dan integrasi antara Melayu dan Tionghoa di Palembang dengan menilik pada sejarah dan kondisi sosial politik yang melatarbelakanginya Dari penelitian yang dilakukan ditemukan bahwa konflik antara kedua kelompok itu sangat dipengaruhi oleh dinamika politik di tingkat nasional (baca: yang terjadi di Jawa) yang berkembang hingga Palembang. Selanjutnya, integrasi antara Tionghoa dan Melayu memiliki keunikan tersendiri karena berjalan dengan natural didasarkan pada prinsip pragmatis. Sedangkan potensi integrasi dapat dilihat narasi-narasi keterikatan yang kuat antara Melayu dan Tionghoa yang menambah khazanah multikultural dari budaya Melayu Palembang itu sendiri.