Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

AKTIVITAS DAN SYNOMORPHY PADA RUANG PUBLIK KAMPUNG WARNA-WARNI JODIPAN KOTA MALANG Nur Ratih Ratnawati; Lisa Dwi Wulandari; Antariksa
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 3 No 01 (2019): PAWON : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.477 KB) | DOI: 10.36040/pawon.v3i01.128

Abstract

Kampung Warna-Warni Jodipan merupakan salah satu kampung di Kota Malang yang berkembang menjadi kampung wisata. Perkembangan tersebut mendorong terbentuknya aktivitas baru di dalam kampung, khususnya di ruang publiknya, yang didominasi oleh pelaku wisatawan. Aktivitas baru tersebut perlu dianalisis kesesuaiannya (synomorphy) dengan lingkungan fisik kampung yang memiliki kepadatan cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aktivitas dan synomorphy yang terbentuk di ruang publik kampung sehubungan dengan perkembangan fungsi kampung. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan metode pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hubungan kesesuaian antara aktivitas dan lokasi aktivitas (milieu) yang disebut dengan synomorphy, terbentuk dengan adanya unsur-unsur, physical forces, social forces, physiognomic perception, influence of behavior on the milieu serta physiological processes.
Dominasi Konsep Lokal pada Rancangan Karsten Albertus Sidharta Muljadinata; Antariksa; Purnama Salura
Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia Vol. 7 No. 4 (2018): JLBI
Publisher : Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32315/jlbi.8.1.1

Abstract

Di dalam perkembangan kota pada era globalisasi ini, terjadi fenomena yang menarik, banyak bagian kota yang chaos dalam perkembangannya, namun terdapat kota yang tetap, tidak berubah. Kota Semarang yang dirancang oleh Herman Thomas Karsten sebagai kota modern mulai tahun 1916, merupakan kota yang tidak berubah karena perkembangan jaman. Sejarah menunjukkan, karya arsitektur yang bertahan adalah yang memiliki aspek lokal dalam konsep rancangannya. Melalui telaah literatur tentang teori kota, arsitektur dan aspek lokal, dan dengan mengambil kasus pada Kota Semarang sebagai kota modern hasil rancangan Karsten, akan didapat dominasi aspek lokal dalam karya Karsten, serta relasi antara aspek lokal dan elemen kota rancangan Karsten. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap konsep Karsten, mengupas semua aspek lokal dalam arsitektur dan kota yang mempengaruhi Karsten, mengungkap dominasi aspek lokal yang terdapat pada kasus studi. Penelitian ini akan memberi manfaat bagi pengembangan keilmuan arsitektur, dan akan memberi wawasan baru kepada para masyarakat akademisi tentang pentingnya aspek lokal pada rancangan kota dan arsitektur. Penelitian ini akan memberi kejelasan, bahwa suatu kota akan tetap bertahan bila arsitektur kotanya memiliki relasi dengan aspek lokal yang ada. Sedangkan bagi masyarakat, penelitian ini akan memberi kontribusi dalam membantu penciptaan lingkungan binaan baru pada artefak benda cagar budaya melalui strategi kerja konservasi arsitektur yang baik.
Unsur Rupa Gorga Pada Fasad Rumaparsaktian Hadomuan Golongansi Radjabatak Toba Sihombing, Pablo Ruberto; Antariksa
Jurnal Mahasiswa Departemen Arsitektur Vol. 12 No. 2 (2024): Jurnal Mahasiswa Arsitektur
Publisher : Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengkaji unsur rupa pada gorga yang terdapat pada Rumaparsaktian Hadomuan Golongansi Radjabatak di Toba. Rumaparsaktian Hadumoan Golongansi Radjabatak adalah satu-satunya rumah bolon parsaktian parmalin di Kabupaten Toba dan sudah tidak difungsikan sebagai tempat ibadah, sehingga perlu dilestraikan sebagai bentuk peninggalan dari umat Umago Malim. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana hubungan antara elemen-elemen rupa ini mempengaruhi hasil akhir dari karya gorga tersebut. Unsur rupa yang dianalisis meliputi bentuk, ukuran, warna, dan barik. Bentuk dalam gorga diidentifikasi melalui pola dan struktur visual yang khas, sementara ukuran diteliti berdasarkan proporsi dan skala elemen-elemen tersebut. Warna dianalisis dengan melihat palet yang digunakan dan kontras yang dihasilkan, sedangkan barik ditinjau melalui tekstur dan motif yang terlihat pada gorga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan sinergis antara elemen-elemen rupa ini tidak hanya memperkaya estetika gorga, tetapi juga menjadi alat penting dalam menafsirkan bahasa rupa dalam karya tradisional Batak. Dengan memahami unsur rupa pada gorga, kita dapat lebih menghargai nilai seni dan makna budaya yang terkandung di dalamnya, serta menjaga keberlanjutan warisan budaya Batak di masa depan. Kata kunci: unsur rupa, gorga, ornamen tradisional, batak.
Tipologi Arsitektur Rumah Joglo di Kawasan Kotagede Yogyakarta Nabila, Rafa; Antariksa
Jurnal Mahasiswa Departemen Arsitektur Vol. 12 No. 2 (2024): Jurnal Mahasiswa Arsitektur
Publisher : Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rumah asal Jawa, yaitu rumah Joglo memiliki karakteristik yang unik setiap daerahnya. Salah satu bentuk arsitektur tradisional tersebut berbentuk limas megah dengan tiang tiang yang kokoh sehingga menunjukkan keindahan, simbolisme, dan fungsi yang beragam dalam kehidupan masyarakat Jawa. Tipologi dari rumah Joglo memiliki makna yang mencerminkan budaya dan sejarah dari Kota Gede, Yogyakarta. Sangat penting untuk mengetahui keragaman dan karakteristik arsitektur rumah adat melalui tipologi. Pada penelitian ini dilakukan analisa kualitatif deskriptif pada rumah Joglo di Kota Gede, Yogyakarta dan terdiri dari 15 kasus bangunan yang berbeda. Analisis tipologi dilakukan dengan sistem stilistik. Sistem stilistik rumah Joglo ditandai dengan variasi dalam motif, warna, dan desain yang mencerminkan perbedaan waktu pembangunan, kepemilikan, atau preferensi estetika pemilik. Kata kunci : Tipologi, Rumah Joglo, Sistem Stilistik
Sustainability Analysis of Urban Settlement Distribution in Kanigoro Widodo, Trisno; Antariksa; Putra, Fadillah; Hariyani, Septiana; Satria, Punjung Aziz
Indonesian Journal of Environment and Sustainable Development Vol. 15 No. 1 (2024): Jurnal Pembangunan dan Alam Lestari
Publisher : Postgraduate School Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpal.2024.015.01.01

Abstract

Cities develop as activity centers because they provide more facilities than rural areas.  After being established as the capital of Blitar Regency based on Government Regulation No. 3/2010 dated January 5, 2010, Kanigoro experienced a shift from rural to urban land use followed by an increase in population, causing the quality of the environment to decline, requiring the structuring of sustainable urban development from social, economic, and environmental aspects. This study examines the development pattern of urban settlements with an environmental perspective to build an understanding of the spatial growth process that occurs in urbanization and urban formation in a small suburban area. This research uses a quantitative approach from secondary data analysis. Initial identification of the urban regions using Arc GIS to analyze land use conditions, especially settlements, using secondary data images in 2022 to obtain land use and settlement area maps in 2022. Kanigoro Urban Settlement area develops following grid and linear patterns, following road access and service trade. The thick rural-urban mix is primarily agricultural and residential. The ecological approach of Kanigoro Urban tends to be differentiated; the population lives scattered in convenient areas that are easy to reach, and spatial expression is fragmented, including "bridgeheads" prioritized settlements near the city center, learning centrifugal style, urban functions from inside the city to the outside. Based on the land use and spatial pattern of settlement distribution, Kanigoro Urban is proposed to use the stellar/radial city model. Keywords: Land Use, Sustainability, Urban Settlements
Performance Model of Planning Consulting Companies in Green Building and Sustainable Design Planning Achievements Prianto, Kusnul; Antariksa; Wisnumurti; Sarwono
Indonesian Journal of Environment and Sustainable Development Vol. 15 No. 1 (2024): Jurnal Pembangunan dan Alam Lestari
Publisher : Postgraduate School Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpal.2024.015.01.06

Abstract

This study is a collaborative effort aimed at finding a performance model for a planning consulting firm for achieving green building and sustainable design planning. The method used in this research is qualitative, with SEM analysis tools to find an ideal model. The results of the study found the Planning Consulting Company's performance model in achieving sustainable and green building design planning. It was found that the first model patterned a positive relationship between the consulting company performance indicators and green building. Meanwhile, the second model shows a positive relationship between the Green Building Planning Consulting Company's performance indicators and sustainable development. The test results for the coefficient of determination (R-square) obtained from the first model are the influence of variables site management to wastewater management on the variable green building of 0.757 so that variable green building can be explained by variables site management to wastewater management of 75.7%. Other variables outside this study influence the remaining 24.3%. The coefficient of determination (R-square) obtained from the second model is the effect of the variables green building and site management to wastewater management on the variable sustainable development of 0.790, so the variable sustainable development can be explained by the variables green building and site management to wastewater management of 79%, and other variables outside of this study influence the remaining 21%. We invite you to be part of this collaborative effort and share your insights on these findings. Keywords: performance model, planning consultant, green building, sustainability
Landak Industrial Park (LIP) Development Strategy Sagala, Tanty N. J.; Surjono; Antariksa; Sari, Indah Cahayaning; Dzvimbo, Munyaradzi Admire; LeaBarrett, Janine
Civil and Environmental Science Journal (CIVENSE) Vol. 6 No. 2 (2023)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/civense.v6i2.418

Abstract

Landak Industrial Park (KIL; Kawasan Industri Landak) is a national strategic project for Industrial Estates in West Kalimantan and is included in the List of 14 Priority Industrial Estate Developments Outside Java Island in the 2020-2024 National Medium-Term Development Plan (RPJMN; Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional). The construction of KIL is experiencing delays, and to prevent the project from stalling, the main sources of industrial growth are new investment and increased utility from the current capacity. This study’s approach is both qualitative and quantitative. The analysis technique used is SWOT analysis using Internal Strategic Factor Analysis Summary (IFAS) and External Strategic Factor Analysis Summary  (EFAS), developed using spatial analysis techniques from the concept of economic aggregation, which then generates value propositions and makes them the basis of a marketing strategy that includes market segmentation (segmenting), setting market targets (targeting), and creating a unique position (positioning). The result is from the SWOT analysis. KIL is in the turnaround quadrant, a position with a strategy of maximizing opportunities because it has major internal weaknesses. The geographical reach of other economic groups or business clusters that are quite close together is a trigger for the development of KIL. Scenarios from the KIL development strategy are expected to support strategic business decisions.