Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM MELAKUKAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAMBUT KABUPATEN BANJAR, KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013 Wulandatika, Darmayanti
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 8, No 2 (2017): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v8i2.269

Abstract

Kebijakan Departemen Kesehatan dalam upaya mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), adalah dengan cara mendekatkan pelayanan ibu dan anak di tingkat dasar dan rujukan yang pada dasarnya mengacu kepada intervensi strategis “empat pilar safe mother hood”, pada pilar kedua adalah asuhan Antenatal yang sangat penting karena dapat memantau perkembangan kehamilan dan mendeteksi kelainan atau komplikasi yang menyertai kehamilan secara dini dapat ditangani secara cepat dan benar, sehingga dapat mengurangi risiko kesakitan bahkan kematian. Tujuan penelitian ini adalah untuk Mengetahui Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan  Ibu Dalam Melakukan Antenatal Care di Wilayah Kerja Puskesmas Gambut Tahun 2013.Jenis penelitian kuantitatif dengan cross sectional. Jumlah populasi 192 dan  sampel menggunakan total populasi yaitu sebanyak 192 responden,. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner. Data dianalisis secara kuantitatif  dengan menggunakan uji statistik Chi Square. Hasil uji statistiK diperoleh p-value masing-masing variable independent yaitu paritas ( p-value=0.017) ada hubungan antara paritas dengan kepatuhan ANC, umur ( p value = 0.409) tidak ada hubungan antara umur bidan dengan kepatuhan ANC, pengetahuan (p-value=0.032) ada hubungan antara pengetahuan dengan kepatuhan ANC, pendidikan (p-value=0.04) ada hubungan antara pendidikan dengan kepatuhan ANC, sikap (p-value=0.016) ada hubungan antara sikap dengan kepatuhan ANC, pekerjaan (p-value=0.578) tidak ada hubungan antara pekerjaan dengan kepatuhan ANC, keterjangkauan waktu (p-value=0.506) tidak ada hubungan yang bermakna antara keterjangkauan waktu dengan kepatuhan ANC, dorongan petugas  (p-value =0.032) ada hubungan antara dorongan petugas dengan kepatuhan ANC, dorongan keluarga (p-value =0.035) ada hubungan antara dorongan keluarga dengan kepatuhan ANC, pelayanan ANC (p-value=0.039) ada hubungan antara pelayanan ANC dengan kepatuhan ANC, ketersediaan transportasi (p-value=0.377) tidak ada hubungan antara ketersediaan transportasi dengan kepatuhan ANC, keterjangkauan jarak (p-value=0.570) tidak ada hubungan antara keterjangkauan jarak dengan kepatuhan ANC.Variabel dominan dalam penelitian ini adalah pendidikan setelah dikontrol variabel paritas, dorongan petugas, dorongan keluarga, dan pelayanan ANC dengan p-value = 0.001 dan OR 11.814 (95%CI : 3.994-34.946) yang berarti responden dengan pendidikan tinggi 11.814 kali lebih patuh dibandingkan dengan responden dengan pendidikan rendah.
Optimalisasi Peningkatan Cakupan ASI Eksklusif pada Ibu Hamil di Desa Pemurus Dalam Afkarina, Ashfa; Assyfa, Mutia Aura Nazwa; Afifah, Ramadhana Alya Nuur; Astuti, Elsi; Sari, Delima Indah Permata; Wulandatika, Darmayanti
JPEMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2024): JPEMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Yayasan Pendidikan Tanggui Baimbaian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemberian ASI pada dasarnya bermanfaat bagi Ibu. Ibu yang memberikan ASI akan mendapatkan keuntungan yang tidak didapatkan pada saat tidak memberikan ASI Namun tentunya juga terdapat tantangan yang dihadapi dimasyarakat mengenai pemberian ASI Ekslusif adalah banyaknya ibu yang tidak paham mengenai cara memberikan ASI dengan benar dan bagaimana tekhnik menyusui secara tepat saat kehamilan sehingga proses menyusui saat setelah melahirkan menjadi berjalan lancar sehingga ASI Ekslusif dapat tercapai. Kabupaten Banjar menduduki urutan kedua persentase pemberian ASI eksklusif terendah pada tahun 2022, yaitu sekitar 45,4%, yang dimana angka ini masih dibawah rata-rata persentase secara keseluruhan yaitu sekitar 60% dan mengalami penurunan jika dibandingkan dengan persentase ASI eksklusif pada tahun 2021. Didapatkan kesimpulan yaitu berdasarkan dari diagram pertama, dari total 16 ibu hamil didapatkan hasil rata-rata seluruh ibu hamil mengalami kenaikan kearah positif tentang kemampuan keterampilan melakukan teknik menyusui yang benar sejak dari pertemuan pertama hingga pertemuan terakhir yaitu sebesar 38%. Pemberian ASI juga bukan sekedar memberi makanan kepada bayi, akan tetapi di saat yang sama ibu juga memberikan kasih sayang, rasa nyaman dan aman, serta celoteh dan senandung yang dapat merangsang memori dan keterampilan seorang anak.
THE FREQUENCY OF VISITS PROVIDES A KNOWLEDGE EFFECT ON DANGER SIGNS OF PREGNANCY Deswita Puteri, Mahfuzhah; Wulandatika, Darmayanti
NURSING UPDATE : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan P-ISSN : 2085-5931 e-ISSN : 2623-2871 Vol 14 No 4 (2023): DESEMBER
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Introduction: Antenatal care is an effort so that the mother until the end of pregnancy is as healthy or healthier than before pregnancy and any pregnancy complications can be prevented or detected early and given adequate management. The purpose of this study was to determine the relationship between ANC frequency and pregnant women's knowledge of the danger signs of pregnancy at PMB Banjarmasin. Methods: This type of research is analytic correlation with a cross sectional approach. The research population is pregnant women as many as 68 mothers. A sample of 34 mothers with purposive sampling technique. The independent variable in this study was the frequency of ANC, while the dependent variable was the knowledge of pregnant women about the danger signs of pregnancy. Data analysis using chi-square Results: the frequency of ANC according to the minimum standard of the ANC program was 70.6% had high knowledge about danger signs of pregnancy and those who performed ANC that did not meet the standard of 64.7% had less knowledge about danger signs of pregnancy. Conclusions: There is a relationship between the frequency of ANC and the knowledge of pregnant women about danger signs of pregnancy. The p value was 0.039.
Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kemandirian Personal Hygiene Pada Anak Retardasi Mental Di SLB Pelambuan Banjarmasin Mathuridy, Roly Marwan; Wulandatika, Darmayanti; Anjani, Amellia Dewi
JIKES : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2024): Januari-Juni 2024
Publisher : Yayasan Pendidikan Tanggui Baimbaian Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jumlah anak dengan retardasi mental di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya dengan jumlah mencapai 80.837 dan jumlah anak retardasi mental di Kalimantan Selatan sebanyak 1.286 anak. Permasalahan pada anak dengan retardasi mental adalah kesulitan hidup secara mandiri termasuk kemandirian personal hygiene. Oleh karena itu, dukungan keluarga sangat dibutuhkan untuk mendorong kemandirian personal hygiene pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kemandirian personal hygiene anak retardasi mental di SLB Negeri Pelambuan Banjarmasin. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini berjumlah 30 responden retardasi mental ringan berusia 6-20 tahun dengan menggunakan teknik incidental sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang telah dimodifikasi. Hasil dari penelitian ini diperoleh nilai p-value 0,000 Lebih Kecil Dari 0,05. Sehingga disimpulkan dukungan keluarga mempunyai hubungan dengan kemandirian personal hygiene pada anak retardasi mental di SLB Negeri Pelambuan Banjarmasin. Oleh karena itu, guru atau pihak sekolah dianjurkan untuk memberikan edukasi dan fasilitas berupa media informasi tentang pentingnya
Effectiveness of video versus leaflet education on anemia prevention knowledge among young women: A comparative study Rosyad, Shelly Rodliah; Wulandatika, Darmayanti; Fatimah, Siti
Journal of Health Technology Assessment in Midwifery Vol. 7 No. 1 (2024): May
Publisher : Universitas Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31101/jhtam.3561

Abstract

Iron deficiency Anemia is a national health problem that is associated with nutritional problems. Knowledge of anemia in adolescents is very necessary as a way of habituation to the consumption of FE tablets with one's own awareness. Through attractive Health Promotion media will increase health awareness by adolescents. Researchers want to aim to determine the difference in the effectiveness of education through video and leaflet media on the level of knowledge of young women about the Prevention of anemia in the city of banjarmasin. This study uses the type of quantitative research with quasi experiment design with pretest posttest approach non-equivalent control group design with pretest and posttest. Sampling technique is done by total sampling. The instruments in this study used questionnaires and statistical analysis using paired t-test to determine the level of knowledge of adolescent girls about anemia and independent t-test to determine the difference in the effectiveness of education through video and leaflet media on adolescent girls ' knowledge about anemia. The provision of education with video and leaflet media on young women's knowledge about anemia Prevention showed no significant difference. The results of this study indicate that the provision of education through leaflet media is slightly more effective than the provision of education through video media