Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISIS KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT PADA BTM RENGAT KABUPATEN INDRAGIRI HULU Astarman, Astarman
JURNAL MANAJEMEN DAN BISNIS Vol 7 No 3 (2018): Jurnal Manajemen dan Bisnis (Terbit 30 September 2018)
Publisher : LPPM Press STIE Indragiri Rengat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34006/jmb.v7i3.17

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada BTM Rengat Kabupaten Indragiri Hulu. Perumusan masalah adalah bagaimana Kelayakan Pemberian Kredit pada BTM Rengat Kab. Indragiri Hulu. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis kelayakan pemberian kredit pada BTM Rengat Kabupaten Indragiri Hulu. Data dan informasi yang digunakan dalam penelitian ini dihimpun dengan cara penelitian lapangan dan pengamatan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan menganalisis kelayakan pemberian kredit menggunakan Prinsip 6C, menganalisis kelayakan pemberian kredit usaha mikro dan menganalisis kredit bermasalah dari kredit pada BTM Rengat selama 5 tahun terakhir. Hasil penlitian dapat disimpulkan bahwa berdasarkan hasil analisis prinsip 7C untuk menguji kelayakan pemberian kredit pada BTM Rengat diantaranya: penilaian aspek: character, capacity, capital, collateral, conditions of economy, constraint telah dilaksanakan oleh BTM Rengat dengan baik dan sesuai dengan SOP yang dimiliki BTM Rengat. Dari hasil analisis kelayakan pemberian kredit pada BTM Rengat menggunakan Prinsip 3R, BTM Rengat telah melaksanakan aspek Return, Repayment Capacity, dan Risk Bearing Ability sebagai penilaian pemberian kredit kepada calon debitur, ini berguna untuk mengurangi risiko kredit macet dikemudian hari. Persentase NPL pada BTM Rengat dari tahun 2013 s/d 2017 masuk dalam kategori sangat baik. Hal ini dinilai sangat baik karena NPL dari tahun ke tahun semakin mendekati 0% dan masih berada dalam batas kewajaran yaitu di bawah 5% sesuai dengan Peraturan yang ditetapkan BI
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA PERUSAHAAN DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU Astarman, Astarman
JURNAL MANAJEMEN DAN BISNIS Vol 8 No 1 (2019): Jurnal Manajemen dan Bisnis (Terbit Juni 2019)
Publisher : LPPM Press STIE Indragiri Rengat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34006/jmbi.v8i1.61

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada Perusahaan Daerah Kabupaten Indragiri Hulu. Perumusan masalah adalah apakah budaya organisasi dan motivasi kerja secara simultan dan parsial berpengaruh terhadap disiplin kerja pegawai. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh budaya organisasi dan motivasi kerja secara simultan dan parsial terhadap disiplin kerja pegawai. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pengambilan sampel dengan metode sensus yakni sampel sebanyak 51 responden. Responden dalam penelitian ini adalah pegawai Perusahaan Daerah Kabupaten Indragiri Hulu. Alat analisis yang penulis gunakan aialah Analisis Regresi Linear Berganda dengan pendekatan analisis deskriptif kuantitatif dengan bantuan Software SPSS Versi 21. Hasil penlitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Analisis Regresi Linear Berganda diperoleh Y = 1,580 + 0,302 X1 + 0,389 X2  a = 1,580 artinya jika budaya organisasi dan motivasi kerja sama dengan 0 (nol) maka besarnya disiplin kerja sebesar 1,580 poin, b1 = 0,302 artinya jika budaya organisasi meningkat sebesar 1 (satu) satuan (sementara motivasi kerja tetap) maka disiplin kerja akan mengalami peningkatan sebesar 0,302 poin, b2 = 0,389 artinya jika motivasi kerja meningkat sebesar 1 (satu) satuan (sementara budaya organisasi tetap) maka disiplin kerja akan mengalami peningkatan sebesar 0,389 poin. (2) Hasil Uji simultan (Uji F) diperoleh nilai Fhitung > Ftabel yaitu 8,374 > 3,19, maka berdasarkan kriteria pengujian data dapat diketahui bahwa Ha diterima dan H0 ditolak, artinya budaya organisasi dan motivasi kerja secara bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap disiplin kerja. (3) Hasil perhitungan uji R, diperoleh nilai R atau korelasi adalah 0,509 artinya mempunyai hubungan yang sedang serta searah antara budaya organisasi dan motivasi kerja dengan disiplin kerja, maksudnya apabila budaya organisasi dan motivasi kerja meningkat maka disiplin kerja juga akan meningkat dan diperoleh nilai R Square atau koefisien determinasi (R2) sebesar 0,259 artinya variabel disiplin kerja dapat dijelaskan oleh variabel budaya organisasi dan motivasi kerja sebesar 25,9%, sedangkan sisanya sebesar 74,1% dijelaskan oleh variabel-variabel bebas lainnya yang tidak diteliti.
PENGARUH PENGAWASAN DAN KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA PADA KANTOR CAMAT SEBERIDA KABUPATEN INDRAGIRI HULU Astarman, Astarman
JURNAL MANAJEMEN DAN BISNIS Vol 7 No 1 (2018): Jurnal Manajemen dan Bisnis (Terbit 31 Maret 2018)
Publisher : LPPM Press STIE Indragiri Rengat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34006/jmbi.v7i1.97

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada Kantor Camat Seberida Kabupaten Indragiri Hulu. Perumusan masalah adalah apakah pengawasan dan kedisiplinan secara simultan dan parsial berpengaruh terhadap kinerja. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pengawasan dan kedisiplinan secara simultan dan parsial terhadap kinerja. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pengambilan sampel Metode Sensus sebanyak 35 responden. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisa deskriptif dan analisa kuantitatif. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda diperoleh Y = 2,055 + 0,408 X1 + 0,355 X2  a = 2,055 artinya jika pengawasan dan kedisiplinan  sama dengan 0 (nol) atau konstan (tidak mengalami peningkatan dan penurunan) maka besarnya kinerja sebesar 2,055 poin, b1 = 0,408 artinya jika pengawasan meningkat sebesar 1 (satu) satuan (sementara kedisiplinan tetap) maka kinerja akan mengalami peningkatan sebesar 0,408 poin, b2 = 0,355 artinya jika kedisiplinan meningkat sebesar 1 (satu) satuan (sementara pengawasan tetap) maka kinerja akan mengalami peningkatan sebesar 0,355 poin. Hasil Uji simultan (Uji F) diperoleh Fhitung 5,360 > Ftabel 3,29, maka berdasarkan kriteria pengujian data dapat diketahui bahwa Ha diterima dan H0 ditolak, artinya pengawasan dan kedisiplinan secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap kinerja. Hasil uji parsial (Uji t) diperoleh nilai variabel pengawasan dengan thitung 2,520 > ttabel 2,0345, berdasarkan kriteria pengujian data dapat diketahui bahwa Ha diterima dan H0 ditolak artinya pengawasan secara parsial berpengaruh terhadap kinerja dan diperoleh nilai variabel kedisiplinan dengan thitung 1,911 < ttabel 2,0345, berdasarkan kriteria pengujian data dapat diketahui bahwa H0 diterima dan Ha ditolak artinya kedisiplinan secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja. Hasil perhitungan uji R, diperoleh nilai R atau korelasi adalah 0,501 artinya mempunyai hubungan yang sedang serta searah antara pengawasan dan kedisiplinan dengan kinerja, maksudnya apabila pengawasan dan kedisiplinan meningkat maka kinerja juga akan meningkat dan diperoleh nilai R Square atau Koefisien Determinasi (R2) sebesar 0,251 artinya variabel kinerja dapat dijelaskan oleh variabel pengawasan dan kedisiplinan sebesar 25,1%, sedangkan sisanya sebesar 74,9% dijelaskan oleh variabel-variabel bebas lainnya yang tidak diteliti.
MODEL PENGEMBANGAN ENTREPRENEURSHIP DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI RUMAH TANGGA PADA MASYARAKAT MELAYU RENGAT Fitrio, Tomy; Apriansyah, Roky; Astarman, Astarman
JURNAL MANAJEMEN DAN BISNIS Vol 8 No 2 (2019): Jurnal Manajemen dan Bisnis (Terbit Desember 2019)
Publisher : LPPM Press STIE Indragiri Rengat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34006/jmbi.v8i2.118

Abstract

Fokus utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kenapa perempuan ikut berdagang di pasar rakyat kota Rengat. Bagaimana keterkaitannya dengan jiwa entrepreneurship serta keterkaitan entrepreneurship dengan pemberdayaan ekonomi di Kabupaten Indragiri Hulu Propinsi Riau. Adanya perempuan yang ikut berdagang merupakan cikal bakal lahirnya entrepreneur lainnya di kota Rengat sekaligus memberikan sumbangsih terhadap pengembangan ekonomi di Kabupaten Indragiri Propinsi Riau pada khususnya dan ekonomi nasional secara umum. Model perkembangan jiwa entrepreneurship dimulai dari usaha kecil dan dilakoni oleh individual, kemudian melibatkan keluarga, berkembang ke arah perusahaan berskala kecil, usaha berskala menengah, dan perusahaan besar. populasi penelitian adalah perempuan yang ikut berdagang di pasar Rakyat Rengat sebanyak 97 orang dengan sampel 17 orang informan. Penelitian ini mengarah pada pendekatan kualitatif (qualitative approach), dengan informasi yang bersifat subyektif dan historis. Penelitian ini multi metode antara lain: (1) metode sejarah sosiologis dengan pendekatan studi riwayat hidup, untuk melihat keberadaan perempuan di pasar Rengat dan bagaimana terjadinya proses transfer jiwa enterprenuership baik secara value maupun knowledge yang terjadi ditengah keluarga perempuan pedagang dalam bentuk keluarga inti (nuclear family) maupun keluarga besar (extended family); (2) metode interpretative hermeneutik, ini berangkat dari asumsi bahwa aktifitas perempuan pedagang adalah suatu realitas yang sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti politik, sosial-kultural, sehingga dibutuhkan berbagai metode dalam mendekati fenomena yang ada.
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA PERUSAHAAN DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU Astarman, Astarman
JURNAL MANAJEMEN DAN BISNIS Vol 8 No 1 (2019): Jurnal Manajemen dan Bisnis (Terbit Juni 2019)
Publisher : LPPM Press STIE Indragiri Rengat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34006/jmbi.v8i1.61

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada Perusahaan Daerah Kabupaten Indragiri Hulu. Perumusan masalah adalah apakah budaya organisasi dan motivasi kerja secara simultan dan parsial berpengaruh terhadap disiplin kerja pegawai. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh budaya organisasi dan motivasi kerja secara simultan dan parsial terhadap disiplin kerja pegawai. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pengambilan sampel dengan metode sensus yakni sampel sebanyak 51 responden. Responden dalam penelitian ini adalah pegawai Perusahaan Daerah Kabupaten Indragiri Hulu. Alat analisis yang penulis gunakan aialah Analisis Regresi Linear Berganda dengan pendekatan analisis deskriptif kuantitatif dengan bantuan Software SPSS Versi 21. Hasil penlitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Analisis Regresi Linear Berganda diperoleh Y = 1,580 + 0,302 X1 + 0,389 X2 a = 1,580 artinya jika budaya organisasi dan motivasi kerja sama dengan 0 (nol) maka besarnya disiplin kerja sebesar 1,580 poin, b1 = 0,302 artinya jika budaya organisasi meningkat sebesar 1 (satu) satuan (sementara motivasi kerja tetap) maka disiplin kerja akan mengalami peningkatan sebesar 0,302 poin, b2 = 0,389 artinya jika motivasi kerja meningkat sebesar 1 (satu) satuan (sementara budaya organisasi tetap) maka disiplin kerja akan mengalami peningkatan sebesar 0,389 poin. (2) Hasil Uji simultan (Uji F) diperoleh nilai Fhitung > Ftabel yaitu 8,374 > 3,19, maka berdasarkan kriteria pengujian data dapat diketahui bahwa Ha diterima dan H0 ditolak, artinya budaya organisasi dan motivasi kerja secara bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap disiplin kerja. (3) Hasil perhitungan uji R, diperoleh nilai R atau korelasi adalah 0,509 artinya mempunyai hubungan yang sedang serta searah antara budaya organisasi dan motivasi kerja dengan disiplin kerja, maksudnya apabila budaya organisasi dan motivasi kerja meningkat maka disiplin kerja juga akan meningkat dan diperoleh nilai R Square atau koefisien determinasi (R2) sebesar 0,259 artinya variabel disiplin kerja dapat dijelaskan oleh variabel budaya organisasi dan motivasi kerja sebesar 25,9%, sedangkan sisanya sebesar 74,1% dijelaskan oleh variabel-variabel bebas lainnya yang tidak diteliti.