Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Respati

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Animasi Menggunakan Metode Jarimatika Bernadhed, Bernadhed; Fuady, Muhammad Dzikri; Laelangge, M. Johan; Rahman, Jairufi
Jurnal Teknologi Informasi RESPATI Vol 14, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (616.563 KB) | DOI: 10.35842/jtir.v14i1.268

Abstract

INTISARIJarimatika adalah singkatan dari jari dan aritmatika yaitu metode berhitung degan mengggunakan jaritangan.  Perkembangan multimedia saat ini sudah meningkat jauh, pertukaran informasi sudah sangat mudah dengan bantuan teknologi. Dari latar belakang tersebut peneliti membuat aplikasi multimedia dengan tujuan agar pengguna dapat belajar berhitung dalam lingkungan multimedia. Peneliti menggunakan metode pengembangan multimedia Luther yang terdiri dari 6 tahap yaitu concepts, design, material collecting, assembly, testing, dan distribution. Metode ini dipilih karena metode ini dirancang untuk pengembangan perangkat lunak berbasis multimedia.Kata kunci: Jarimatika, Aritmatika, Multimedia.  ABSTRACT                    Jarimatika stands for finger and arithmetic, which is a method of counting by using a finger. The development of multimedia has now increased considerably, the exchange of information has been very easy with the help of technology. From this background, researchers create multimedia applications with the aim that users can learn to count in a multimedia environment.                    The researcher used Luther's multimedia development method which consisted of 6 stages namely concepts, design, collecting materials, assembly, testing, and distribution. This method was chosen because this method was designed for the development of multimedia-based software.Keywords: jarimatika, arithmetic, multimedia
Implementasi Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Penerimaan Karyawan Baru Dengan Metode Profile Matching Sulistiyono, Mulia; Bernadhed, Bernadhed
Jurnal Teknologi Informasi RESPATI Vol 13, No 3 (2018)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (663.745 KB) | DOI: 10.35842/jtir.v13i3.246

Abstract

INTISASIPengambilan keputusan diantara berbagai alternatif pilihan karyawan merupakan hal yang sulit untuk dilakukan, dalam situasi yang kompleks  pengambilan keputusan tidak dipengaruhi oleh satu faktor saja melainkan multi faktor dan mencakup berbagai jenjang maupun kepentingan. Biasanya pengambil keputusan dalam menentukan pilihan terbaik menggunakan intuisi dan subyektifitas semata, sehingga menjadi sebuah tantangan dengan berbagai resiko. Pendekatan dengan metode pencocokan profil atau profile matching merupakan salah satu jawaban dalam permasalahan ini. Dengan menggunakan metode ini keputusan diambil dengan mengidentifikasikan terhadap kelompok karyawan atau pelamar pekerjaan yang baik maupun buruk. Para karyawan dalam kelompok tersebut diukur menggunakan beberapa kriteria penilaian. Pelamar kerja yang diangkat adalah pelamar yang paling mendekai profil ideal seorang karyawan yang berhasil. Hasil dari penelitian ini menunjukkan nilai terbesar yang mempengaruhi seleksi calon karyawan adalah kriteria kognitif (K1) sebesar 40%, kemudian kriteria kepribadian (K2) sebesar 30% dan kriteria sikap kerja sebesar 30%. Untuk nilai yang digunakan untuk melakukan perankingan berdasarkan jumlah core factor dan secondary factornya.Kata kunci— Sistem pendukung keputusan, Penerimaan karyawan, Profile Matching, SDM . ABSTRACTDecision making among various alternative choices of employees is a difficult thing to do, in complex situations decision making is not influenced by just one factor but multi factors and includes various levels and interests. Usually decision makers in determining the best choice using intuition and subjectivity alone, so that it becomes a challenge with various risks. The approach with profile matching method is one of the answers to this problem. By using this method the decision is taken by identifying the good or bad group of employees or job applicants. Employees in the group are measured using several assessment criteria. Appointed job applicants are the most applicants who approach the ideal profile of a successful employee. The results of this study indicate the greatest value that affects the selection of prospective employees is cognitive criteria (K1) of 40%, then personality criteria (K2) of 30% and criteria for work attitudes of 30%. For values used to rank based on the number of core factors and secondary factors.Keyword—  Decision support system, employee recruitment, Profile Matching
Implementasi Metode Pose to Pose dalam Pembuatan Animasi 2D Gerakan Ruku’ Shalat Bernadhed, Bernadhed; Affandi, Yusuf; Nuryanto, Niko Satia; Mahendra, Ega; Setiawan, Supriyanto Eka
Jurnal Teknologi Informasi RESPATI Vol 14, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (877.312 KB) | DOI: 10.35842/jtir.v14i1.265

Abstract

INTISARIProses animating merupakan hal terpenting dalam sebuah perancangan animasi 2D. Seringkali dalam menghasilkan animasi 2D, gerakan pada animasi 2D jauh dari kesan nyata dan halus, sehingga cerita dan pesan pada animasi 2D tersebut tidak tersampaikan dengan baik. Hal tersebut dikarenakan kurangnya pengalaman dan pemahaman akan metode dan prinsip-prinsip dasar animasi.Penelitian ini membahas tentang salah satu metode yang berkaitan dengan prinsip-prinsip dasar animasi, yaitu metode Pose to Pose. Pada penelitian ini, metode Pose to Pose akan di aplikasikan pada sebuah objek 2D yang akan memperagakan gerakan ruku? sholat. Perancangan animasi dalam penelitian ini dilakukan melalui tiga tahapan yaitu pra produksi, produksi, dan pasca produksi, serta menggunakan aplikasi Adobe flash CS6 untuk pembuatan objek 2D.Penelitian ini berhasil mengimplementasikan gerakan ruku? shalat dalam bentuk animasi 2D. Diharapkan melalui penelitian ini dapat memperkenalkan metode pose to  pose kepada para pembaca yang sedang mempelajari pembuatan animasi 2D serta dapat menghasilkan suatu animasi 2D dengan kualitas gerakan yang baik.Kata kunci: Pose to Pose, Adobe Flash, Animasi 2D, Gerakan Shalat. ABSTRACTAnimating process is the most important thing in a 2D animation design. Often in producing 2D animation, the movement in 2D animation is far from real and subtle, so the stories and messages in the 2D animation are not conveyed properly. This is due to a lack of experience and understanding of the methods and basic principles of animation.This study discusses one method that is related to the basic principles of animation, namely the method of pose to pose. In this study, the Pose to Pose method will be applied to a 2D object that will demonstrate the prayer movement. Animation design in this research is carried out through three stages, namely pre-production, production, and post-production, and using Adobe flash CS6 application for making 2D objects.This research successfully implemented the prayer prayer movement in the form of 2D animation. It is hoped that this research can introduce pose to pose methods to readers who are studying 2D animation making and can produce a 2D animation with good quality movement.Keywords: Pose to Pose, Adobe Flash, 2D Animation, Prayer Movement.
Video Iklan Layanan Masyarakat Command Center Dan Reserse Riminal Di Polda DIY Dengan Judul “Peningkatan Pelayanan Masyarakat Melalui Optimalisasi Command Center” Bernadhed, Bernadhed; Ihwanudin, Ihwanudin
Jurnal Teknologi Informasi RESPATI Vol 16, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/jtir.v16i3.424

Abstract

INTISARIModernisasi sistem di tubuh Polri merupakan suatu keniscayaan guna membantu pelaksanaan tugas - tugas polri yang semakin kompleks. Saat ini pembangunan Command Center di Indonesia sudah menjangkau 26 Polda dan ditunjang dengan Monitoring Center ditingkat Polres sebanyak 249 unit.Pada pelaksanaannya Command Center perlu pembenahan agar lebih optimal dalam mewujudkan pelayanan kepada masyarakat. Polda DIY telah membuat gagasan inovasi proyek perubahan dengan judul “Peningkatan Pelayanan Masyarakat Melalui Optomalisasi Command Center”. Salah satu aspek penting untuk mewujudkan optimalisasi Command Center adalah dengan masyarakat yang mengetahui akan fungsi Command Center itu sendiri. Untuk mengatasi masalah ini, penulis diminta untuk membuatkan sebuah video iklan layanan masyarakat yang nantinya akan menjadi salah satu media informasi bagi khalayak umum. Dengan menggabungkan teknik liveshot dan motion graphic, diharapkan video mempunyai informasi yang mudah ditangkap dan tepat sasaran. Dalam pembuatan video motion graphic, software yang digunakan adalah Adobe After Effect, Adobe Illustrator, Adobe Premiere dan Adobe Lightroom.Kata kunci— Liveshoot, Motion graphic, Iklan Layanan Masyarakat.. ABSTRACTModernization of the system within the Police is a necessity to assist the implementation of the increasingly complex tasks of the Police. Currently, the construction of the Command Center in Indonesia has reached 26 Polda and is supported by a Monitoring Center at the Polres level as many as 249 units.In its implementation, the Command Center needs to be improved so that it is more optimal in realizing services to the community. Polda DIY has made an innovative idea for a change project with the title "Improving Community Service through Optimizing the Role of the Command Center". One important aspect to realize the optimization of the Command Center is that there are people who know the function of the Command Center itself.To overcome this problem, the author was asked to make a video of public service advertisements which later became one of the information media for the wider community. By combining live shot and motion graphics techniques, it is hoped that the video will have information that is easy to capture and on target. In making motion graphics videos, the software used is Adobe After Effects, Adobe Illustrator, Adobe Premiere, and Adobe Lightroom.Key word—  Liveshoot, Motion graphic, Video Public Service Announcement
Analisis Teknik Pengambilan Gambar pada Serial Web Mengakhiri Cinta Dalam 3 Episode Karya Yandy Laurens Bernadhed, Bernadhed; Mansur, Ahmad Farid; Mulya, Raffi Indra; Adjie, Resnafian Khrisna; Setyawan, Yoga Fitri
Jurnal Teknologi Informasi RESPATI Vol 14, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/jtir.v14i1.266

Abstract

INTISARIDrama sudah menjadi salah satu genre yang diminati oleh para penonton film di dunia, tak terkecuali Indonesia. Kiprah drama tak hanya terjadi di perfilman saja, namun sudah merambah media media lain seperti sinetron, dan serial pendek. Antusiasme akan genre ini tidak hanya berhenti di siaran televisi dan bioskop saja, tetapi juga di berbagai Web TV di Internet seperti YouTube, Iflix, dan Netflix. Antusiasme ini dimanfaatkan oleh pembuat film untuk menarik perhatian pasar drama di Indonesia dengan menciptakan serial pendek di internet. Serial pendek di Internet ini biasa disebut Serial web. Tujuan dari paper ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa teknik pengambilan gambar dalam serial web, yang berfungsi sebagai pemaparan dan penekanan informasi kepada penonton dengan aspek visual storytelling.Kata kunci: Serial Web, Teknik Kamera, Drama, Sinematografi, Yandy Laurens ABSTRACTDrama has been on of the most popular genre by film audience in the world, even in Indonesia itself. Drama does not only exist in film, but already spreading on other medias like soap opera on TV, and short series. The enthusiasm for this genre does not stop only in TV show and movies, but also in many Web TVs in internet such as YouTube, Iflix, and Netflix. This enthusiasm being used by film makers to attract drama audiences in Indonesia by creating a short serials on internet. The short serials in internet also known as web series. The goal of this paper is to know and analyze web series shooting technique, which functions as exposure and emphasis on information to the audiences with visual storytelling aspect.Keywords: Web Series, Camera Technique, Drama, Cinematography, Yandy Laurens
Media Pembelajaran Sejarah di Indonesia untuk Sekolah Dasar di Yogyakarta Pamungkas, Pantra Rizal; Sulistiyono, Mulia; Bernadhed, Bernadhed
Jurnal Teknologi Informasi RESPATI Vol 16, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/jtir.v16i3.425

Abstract

INTISARIPenelitian ini bertujuan untuk membantu guru dalam memberikan materi sejarah tentang Indonesia dalam Ilmu Pengetahuan Sosialagar siswa lebih tertarik dan memiliki wawasan luas tentang masa lalu Indonesia. Penelitian ini ditujukan untuk siswa kelas 5 SD Negeri Bumijo Yogyakarta. Permasalahan yang dihadapi adalah metode pembelajaran yang digunakan guru masih menggunakan metode konvensional dalam pembelajaran dan kurang kreatif, serta keterbatasan alat bantu atau media, sehingga menyulitkan guru untuk menyampaikan materi. Untuk membantu pengajaran guru dalam proses belajar mengajar dan meningkatkan tingkat pemahaman siswa terhadap mata pelajaran sejarah, maka diperlukan pembelajaran dengan menggunakan Animasi 2D menggunakan metode SWOT. Dari hasil pengujian dengan jumlah responden 32 orang diantaranya merupakan mahasiswa dengan konsentrasi multimedia menghasilkan nilai prosentase 82,6% tergolong pada kategori sangat baik kemudian untuk hasil pengujian ahli dengan jumlah responden 2 orang menghasilkan nilai prosentase sebesar 85% dengan kategori sangat baik.Kata kunci— Media Pembelajaran, Animasi, Sejarah Indonesia. ABSTRACTThis study aims to assist teachers in providing historical material about Indonesia in Social Sciences so that students are more interested and have broad insight into Indonesia's past. This research is aimed at 5th grade students of SD Negeri Bumijo Yogyakarta. In this case, the problem faced is that the learning method used by the teacher still uses conventional methods in learning and is less creative, as well as the limitations of tools or media, making it difficult for teachers to deliver material. To assist the teaching of teachers in the teaching and learning process and increase the level of students' understanding of history subjects, it is necessary to learn using 2D animation using the SWOT method. From the test results with the number of respondents 32 people of whom are students with a concentration of multimedia produces a percentage value of 82.6% belonging to the very good category then for the results of expert testing with the number of respondents 2 people produce a percentage value of 85% with a very good category.Kata kunci—  Learning Media, Animation, Indonesian History.