Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respons pertumbuhan dan hasil bawang merah akibat pemberian kombinasi jenis dan dosis pupuk organik. Penelitian dirancang dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) non factorial dengan perlakuan kombinasi dosis dan jenis pupuk organik yang terdiri dari 10 (sepuluh) taraf perlakuan dengan 3 (tiga) ulangan, yaitu k0= Kontrol; k1 = 15 t ha-1 atau 1.5 kg petak-1 (bahan dasar kotoran sapi); k2 = 30 t ha-1 atau 3.0 kg petak-1 (bahan dasar kotoran sapi); k3 = 45 t ha-1 atau 4.5 kg petak-1 (bahan dasar kotoran sapi); k4 = 15 t ha-1 atau 1.5 kg petak-1 (bahan dasar kotoran kambing); k5 = 30 t ha-1 atau 3.0 kg petak-1 (bahan dasar kotoran kambing); k6 = 45 t ha-1 atau 4.5 kg petak-1 (bahan dasar kotoran kambing); k7 = 15 t ha-1 atau 1.5 kg petak-1 (bahan dasar kotoran ayam); k8 = 30 t ha-1 atau 3.0 kg petak-1 (bahan dasar kotoran ayam); dan k9 = 45 t ha-1 atau 4.5 kg petak-1 (bahan dasar kotoran ayam). Analisis dilakukan dengan uji F (sidik ragam). Pengambilan sampel tanah untuk analisis sifat fisik dan kimia tanah dilakukan pada 5 titik yang ditentukan secara diagonal pada kedalaman + 20 cm kemudian dikompositkan. Sedangkan pengambilan sampel tanah dengan menggunakan ring sampel diambil pada 2 kedalaman yaitu 0 30 cm dan 30 60 cm. Analisis tanah dilakukan di Laboratorium PPHT Fakultas Kehutanan Unmul Samarinda.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik berpengaruh sangat nyata terhadap rata-rata tinggi tanaman dan jumlah anakan umur 35 hari setelah tanam, bobot umbi per tanaman dan bobot umbi kering per petak saat panen, dan berpengaruh nyata terhadap rata-rata jumlah umbi per tanaman. Pemberian pupuk organik k9 (45 t ha-1 bahan dasar kotoran ayam) menghasilkan bobot umbi kering per petak tertinggi dibandingkan perlakuan lainnya yaitu 130,25 g petak-1 atau 3,62 t ha-1.Keyword: Pupuk Organik, Produksi, Bawang Merah.