Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh konsentrasi NaOH serta rasio serat daun nanas dan ampas tebu pada pembuatan biofoam Pamilia Coniwanti; Roosdiana Mu?in; Hendra Wijaya Saputra; M. Andre R.A.; Robinsyah
Jurnal Teknik Kimia Vol 24 No 1 (2018): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan styrofoam sebagai kemasan makanan secara terus menerus berdampak buruk bagi kesehatan manusia dan lingkungan sekitar. Untuk mengatasi dampak tersebut diperlukan kemasan makanan alternatif yang ramah lingkungan dan dapat menggantikan penggunaan styrofoam. Biodegrable foam atau biofoam merupakan kemasan makanan alternatif pengganti styrofoam yang dibuat dari bahan alami, yaitu pati dan serat. Serat daun nanas dan ampas tebu memiliki kandungan selulosa sebanyak 62,90% dan 37,65%. Dengan kandungan selulosa yang cukup tinggi ini maka serat daun nanas dan ampas tebu dapat dijadikan sebagai pilihan alternatif dalam pembuatan biofoam. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh variasi konsentrasi NaOH serta rasio massa serat daun nanas dan ampas tebu terhadap kualitas biofoam. Biofoam ini dibuat dengan teknik thermopressing dan waktu pencetakan 30 menit, temperatur pencetakan 170°C, konsentrasi NaOH sebesar 0%, 2,5%, 5%, 7,5%, 10% serta rasio serat daun nanas dan ampas tebu 100:0, 75:25, 50:50, 25:75, 0:100. Karakteristik biofoam ditandai dengan adanya uji kuat tarik, kuat tekan, daya serap air, kadar air, dan biodegradable. Hasil karakteristik biofoam terbaik dengan konsentrasi NaOH 5% serta rasio massa serat daun nanas dan ampas tebu 75:25 memiliki persentase kuat tarik sebesar 16,35%, kuat tekan sebesar 3,70%, daya serap air sebesar 15,60%, kadar air sebesar 6,90%, dan sifat biodegradable sebesar 4,49%.
Karakteristik fisik produk fermentasi kombucha dari berbagai daun berflavanoid tinggi Hendra Wijaya Saputra; Roosdiana Muin; Eka Permata
Jurnal Teknik Kimia Vol 23 No 4 (2017): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jtk.v23i4.1080

Abstract

Kombucha merupakan produk minuman hasil fermentasi larutan teh dan gula sukrosa sebagai nutrien yang difermentasi oleh bakteri Acetobacter Xylinum dan beberapa jenis khamir lainnya yang mengubah kandungan gula menjadi asam amino essensial yang bermanfaat bagi tubuh. Pada umumnya fermentasi Kombucha menggunakan teh hitam sebagai bahan dasar larutan fermentasi. Di Indonesia, kaya akan ragam jenis daun-daunan yang memiliki kandungan fenol dan flavanoid tinggi, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai minuman dan secara fungsional bisa sebagai pengganti teh hitam. Beberapa jenis daun yang memiliki kandungan fenol dan flavanoid tinggi antara lain daun salam, daun jambu, daun sirsak, dan daun sirih. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik fermentasi kombucha dari berbagai jenis daun tersebut. Metode penelitian menggunakan Rancang Acak Kelompok (RAK) dengan 1 faktor perlakuan dengan 3 kali pengulangan sehingga mendapatkan 16 sampel. Faktor yang digunakan adalah jenis daun berfenol tinggi, A1 = daun teh, A2 = daun jambu biji, A3= daun salam, A4 = daun sirsak dengan variabel peubah lainnya konsentrasi gula B1= 10%, B2 = 15%, B3 = 20%. Hasil menunjukkan kombucha dari daun teh dan daun sirsak memiliki karakteristik terbaik dengan ph 3,6-3,8 , gula reduksi 8,56-8,70%, total asam 5,8-6,4% dan tingkat kesukaan suka –agak suka.