Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Major and Minor Head Losses Analysis on The Piping System in Pondok Pesantren Tahfizhul Qur'an Ibnu Abbas Tarakan Sudirman
BEST Vol 3 No 1 (2021): BEST
Publisher : Program Studi Teknik Elektro Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/best.vol3.no1.3535

Abstract

The head loss analysis in this study is focused on the existing piping system at the Ibnu Abbas Tarakan Tahfizhul Qur'an Islamic Boarding School, so that it is known that the flow losses that occur are both major losses and minor losses. The stages taken are; literature review by reviewing several previous studies then continued with data collection on the piping system in Ibnu Abbas Tarakan Islamic Boarding School. The discussion of head losses in the piping system is divided into four parts according to the existing branching of the pipe installation when the water comes out of the pump. Head losses in each section, namely; the first section (A) 0.21 m, the second section (B) 0.47 m, the third section (C) 0.3 m. Whereas in the fourth section, the existing pipe installation is not supplied by water when the water flow from the pump is distributed simultaneously in the four existing pipe branches. The pump is unable to serve the existing pipe installation, if it is flowed simultaneously.
Pelatihan Pembuatan Media Video dan Audio Visual Bagi Guru SD Negeri Gugus V Kecamatan Batukliang Utara Lombok Tengah: Media Audio Visual; Perangkat; Kegiatan pembelajaran. Sudirman; Abdul Kadir Jaelani; I Ketut Widiada; Muhammad Tahir; Radiusma
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 4 No 4 (2021)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.773 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v4i4.1112

Abstract

Banyak sekali peluang berbagai media pembelajaran bagi para guru. Akan tetapi, sangat disayangkan peluang-peluang belum banyak dimanfaatkan oleh guru termasuk media video pembelajaran. Keluhan tidak bisa membuat masih saja menjadi hambatan bagi guru untuk menangkap peluang-peluang tersebut, sehingga pengembangan diri dan karirnya berjalan tidak seperti yang diharapkan. Munculnya keluhan tidak bisa membuat video pembelajaran di kalangan guru tentu saja bukan tanpa sebab. Secara umum ada beberapa kendala yang bisa ditemukan sehingga membuat tingkat partisipasi dalam membuat media pembelajran dikalangan guru ini rendah. Di antaranya rendahnya minat membaca dan menulis, keterbatasan bahan bacaan yang bisa menjadi bahan tulisan, tidak adanya rasa percaya diri, ketidakpahaman guru atas bekal-bekal keilmuan untuk bisa terampil menulis, rendahnya motivasi untuk menulis, minimnya sarana untuk menuangkan ide dan gagasan dalam bentuk jurnal ilmiah.Target yang ingin dicapai dalam pelatihan ini adalah guru SD di Gugus V Kecamatan Batukliang Utara dapat memiliki pemahaman yang baik tentang media pembelajaran khususnya media Video, sebagai media dalam menelurkan ide-ide kreatif, terampil dalam menentukan tema menarik, menguasai langkah membuat video pembelajaran. Metode pelaksanaan dilakukan dengan menjelaskan konsep media pembelajaran, media visual dan media audio visual, mengembangkan media yang menarik khususnya tentang pendidikan, mendemonstrasikan dan menampilkan media audio visual pembelajaran serta memberikan pendampingan kepada peserta. Selanjutnya setelah peserta menyelesaikan membuat media, guru kemudia sosialisasikan kepada peserta didik untuk dapat digunakan. Hasil kegiatan pelatihan ini menunjukkan bahwa para peserta (guru-guru dari Kecamatan Batukliang Utara Kabupaten Lombok Tengah) memberikan sambutan positif terhadap materi yang diberikan. Hal ini terlihat dari antusiasme dan partisipasi aktif mereka terhadap materi dan tugas-tugas yang diberikan selama kegiatan berlangsung. Hal tersebut Nampak dari konsistensi peserta dalam mengikuti seluruh rangkaian kegiatan hingga akhir. Bahkan, semua peserta mengharapkan agar dilakukan kegiatan serupa secara berkelanjutan. Semua guru dari Kecamatan Batukliang Utara yang menjadi peserta berhasil membuat satu contoh media audio visual untuk digunakan dalam pembelajaran yang disesuaikan dengan materi dan kurikulum yang sedang berjalan saat ini. Namun demikian, masih ada peserta yang belum selesai sepenuhnya dalam pembuatan media audio visual dikarenakan keterbatasan waktu dan kendala yang dihadapai saat pelaksanaan PPM, dan factor lain adalah kemampuan peserta berbeda beda dalam mengoperasikan computer dan internet dan aplikasi Camtasia Studio 7. Hal ini menunjukkan bahwa masih perlu memberikan penyuluhan secara lebih intensif kepada guru-guru dalam mengembangkan perangkat pembelajran khususnya perangkat pembelajaran yang mengarah kepada penggunaan Media Audio Visual.
Pelatihan Model Pembelajaran Multiple-Intelligency Bagi Guru-Guru SD Untuk Pengelolaan Pendidikan Karakter Di Kecamatan Praya Barat Daya Sudirman; Abdul Kadir Jaelani; Asrin; Muhammad Tahir
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 5 No 1 (2022): Januari - Maret
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.485 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v5i1.1569

Abstract

Sistem pendidikan belum dapat secara maksimal membendung berbagai dampak yang ditimbulkan dari meluasnya destinasi wisata. Hal tersebut Nampak dari berbagai fakta di wilayah kecamatan Praya Barat Daya, diantaranya Rendahnya pemahaman guru bahwa kecerdasan anak masih dapat terus ditingkatkan. Anak-anak memiliki tingkat kecerdasan yang berbeda-beda satu dengan lainnya, tinggal kemampuan guru dalam mengembangkan kecerdasan masing-masing anak. Pelatihan model pembelajaran multiple intelligency bagi guru-guru SD untuk pengelolaan pendidikan karakter menghasilkan kemampuan guru dalam menyelenggaran pembelajaran yang efektif dengan menerapkan model pembelajaran multiple intelligence. kegiatan pelatihan ini memberikan bekal secara konseptual maupun praktis kepada peserta guna dapat menerapkan model pembelajaran multiple intelligence untuk pengelolaan pendidikan karakter. Secara konseptual peserta dibekali dengan konsep pembelajaran Multiple Intelligence, contoh penerapan model pembelajaran multiple intelligence, rumusan rencana pembelajaran berdasarkan model pembelajaran multiuple intelligence, peer teaching dalam menerapkan model pembelaajran.