atikah, atikah
Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Palembang

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH WAKTU DAN BERAT ADSORBEN BENTONIT PADA PROSES DEHIDRASI BIOETANOL atikah atikah
Jurnal Redoks Vol 4, No 2 (2019): REDOKS JULI - DESEMBER
Publisher : Universitass PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (613.805 KB) | DOI: 10.31851/redoks.v4i2.3506

Abstract

AbstrakSalah satu metode untuk mengurangi kadar air dalam bioetanol selain distilasi adalah dengan cara adsorpsi. Penelitian dilakukanuntuk mengetahui pengaruh waktu dan berat adsorben pada proses dehidrasi bioetanol secara adsorpsi dengan menggunakan adsorben bentonit.  Bentonit digunakan karena memiliki ukuran partikel koloid yang sangat kecil dan kapasitas permukaan ion yang tinggi sehingga bentonit mempunyai sifat mengadsoprsi.Proses adsorpsi dilakukan secara batch dengan memasukkan bioetanol kadar 70% dan bentonite yang telah teraktivasi dengan HCl 1 M kemudian dilakukan pengadukan. Proses adsorpsi dilakukan masing-masing selama 30, 50, 70, 90 dan 110 menit. Selanjutnya bioetanol dan bentonitdipisahkan untuk selanjutnya dianalisa kadar air dan etanolnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat adsorben dan waktu proses memberikan pengaruh terhadap penurunan kadar air dalam bioetanol.Hasil terbaik berlangsung pada waktu proses 110 menit dan berat bentonite 50 gram dengan kadar air 6.71 %, kadar etanol 93.29% dan penurunan kadar air 77,63% dari kadar awal 30% .Kata kunci : bioetanol, dehidrasi, adsorpsi, bentonit 
Penyisihan Logam Dalam Limbah Cair Kerajinan Tenun Songket Dengan Metode Elektrokimia Atikah Atikah
Jurnal Redoks Vol 6, No 1 (2021): REDOKS JANUARI - JUNI
Publisher : Universitass PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/redoks.v6i1.5613

Abstract

Kerajinan tenun songket yang ada di Kota Palembang menghasilkan limbah cair yang berasal dari proses pewarnaan yang umumnya menggunakan pewarna sintetis. Limbah yang dibuang tanpa pengolahan sebelumnya akan melewati perairan menuju ke Sungai Musi, oleh karena itu perlu dilakukan pengolahan limbah lebih lanjut agar limbah ini aman bagi lingkungan perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi kadar logam pada limbah cair kerajinan tenun songket sehingga dapat mengurangi beban pencemaran pada perairan Sungai Musi. Parameter yang diamati adalah perubahan kadar logam Zn dan Fe . Penelitian dilakukan pada skala laboratorium secara batch dengan menggunakan lempengan aluminium berukuran 24, 32 dan 40 cm2 sebagai elektroda. Variasi dilakukan pada waktu dan ukuran lempengan. Tegangan listrik yang digunakan adalah 12 volt dengan kuat arus 0.5 ampere. Jarak elektroda yang digunakan 5 cm. Sampel diambil pada 20, 30, 40, 50 dan 60 menit sejak elektroda mulai dialiri arus listrik. Analisa sampel dilakukan setelah sampel terlebih dahulu diendapkan selama 30 menit. Hasil analisa menunjukkan persentase penurunan kadar Fe tertinggi mencapai 94.14% dengan kadar 0.15 mg/L terjadi pada menit ke 60 dengan ukuran lempengan elektroda 40 cm2. Kondisi terbaik untuk Zn terjadi pada waktu 60 menit dan luas lempengan elektroda 40 cm2 dimana penurunan Zn sebesar 98.04 % dengan kadar 0.02 mg/L.
P PENGARUH UKURAN PARTIKEL DAN KOMPOSISI TERHADAP KUALITAS BRIKET DARI CAMPURAN BATUBARA DAN CANGKANG SAWIT Ummi Kalsum; Atikah Atikah; Ahmad Ibrahim
Jurnal Teknik Patra Akademika Vol 14 No 02 (2023): Jurnal Teknik Patra Akademika
Publisher : Politeknik Akamigas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52506/jtpa.v14i02.222

Abstract

Briket biobatubara merupakan salah satu produk pembriketan yang menggunakan bahan baku berasal dari batubara, biomassa, dengan atau tanpa bahan perekat dan imbuh lainnya. Penelitian yang telah dilakukan ini menggunakan limbah hasil analisa batubara dan juga cangkang sawit sebagai bahan utama pembuatan briket. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui nilai optimal berdasarkan variasi ukuran partikel bahan baku dan variasi komposisi bahan baku. Variabel ukuran partikel menggunakan mesh nomer 60, mesh nomer 100, dan mesh nomer 200, serta variasi komposisi bahan baku batubara 75:25 cangkang sawit, batubara 50:50 cangkang sawit, dan batubara 25:75 cangkang sawit. Hasil penelitian menunjukkan briket yang memiliki ukuran partikel mesh nomer 60 dengan komposisi batubara 75:25 cangkang sawit memiliki nilai mendekati standar Permen ESDM nomer 47 tahun 2006, dengan hasil pengujian briket memiliki kadar air 6,50%, kadar abu 28,81 %, kadar zat terbang 23,09 %, nilai total sulfur 0,46 %, dan nilai kalor 4.298 cal/g (adb).