Sofyan, Asep
Program Studi Magister Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung Jl Ganesha 10 Bandung 40132

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERBEDAAN PERGERAKAN ANGIN PADA MUSIM HUJAN DAN MUSIM KEMARAU DAN PENGARUHNYA TERHADAP DISPERSI PENCEMAR UDARA DI KOTA SURABAYA Budaya, Betha Januardi; Lestari, Puji; Sofyan, Asep
Jurnal Teknik Lingkungan Vol 19, No 2 (2013)
Publisher : ITB Journal Publisher, LPPM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1920.113 KB) | DOI: 10.5614/jtl.2013.19.2.4

Abstract

Abstrak: Dinamika atmosfer merupakan faktor utama yang harus dipertimbangkan dalam studi tentang pencemaran udara. Kondisi atmosfer dari suatu wilayah sangat berpengaruh terhadap distribusi pencemar udara di wilayah tersebut. Kota Surabaya memiliki topografi yang unik dimana di wilayah barat dan selatan merupakan daerah perbukitan landai sedangkan di wilayah utara dan timur merupakan daerah tepi laut. Kondisi geografis Kota Surabaya yang terletak di tepi pantai utara dari Provinsi Jawa Timur akan menyebabkan adanya pengaruh dari angin lokal seperti angin darat dan angin laut. Dengan melakukan studi terhadap pergerakan angin maka akan diketahui pola pergerakan udara di Kota Surabaya dan efeknya terhadap pencemar udara yang diemisikan dari berbagai sumber di Kota Surabaya. Salah satu cara untuk mempelajari pola pergerakan udara adalah dengan melakukan pemodelan meteorologi skala meso WRF. Output dari model WRF kemudian akan digunakan sebagai input data meteorologi dalam model Calpuff yang digunakan untuk melihat pola dispersi pencemar udara di Kota Surabaya pada musim hujan dan musim kemarau. Hasil simulasi menunjukkan bahwa pada musim kemarau angin bergerak dari arah timur pada siang hari hingga sore hari yang akan menyebabkan pencemar udara bergerak ke arah barat dari Kota Surabaya, sedangkan pada malam hari pencemar udara akan bergerak ke arah timur kemudian berbelok arah karena terbawa angin yang bergerak dari arah tenggara menuju ke arah utara dan barat laut dari Kota Surabaya. Pada musim hujan, angin bergerak dari arah barat laut pada siang hari hingga sore hari yang akan menyebabkan pencemar udara ke arah tenggara dari Kota Surabaya, sedangkan pada malam hari hingga pagi hari pencemar udara akan bergerak secara dominan ke arah timur dari Kota Surabaya.