Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

MODEL PEMBINAAN ANAK JALANAN DI PONDOK PESANTREN SALAFIYAH SABILUL HIKMAH MALANG Agustin, Anita Dwi; Widodo, Rohmad; Syahri, Mohammad
Jurnal Civic Hukum Vol 3, No 1 (2018): Mei 2018
Publisher : Civic Education Department, Faculty of Teacher Training and Education, University of Muham

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jch.v3i1.7724

Abstract

ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan: 1) Modelpembinaan anak jalanan di Pondok Pesantren, 2) Kendala-kendala yang terjadi dalam pembinaan anak jalanan, 3) Mengatasi kendala yang ada. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data meliputi: observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun metode analisis datanya melalui: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian menjelaskan bahwa: 1) Pembinaan yang dilakukan di Pondok Pesantren Salafiyah Sabilul Hikmah ini adalah pendekatan secara personal sosial dimana pengurus pondok pesantren harus berinteraksi sosial secara anak per anak agar tahu apa yang sebenarnya diinginkan oleh masing-masing anak serta pembinaan dengan pendekatan secara agama (religius), 2) Kendala yang paling menonjol adalah sulitnya masa peralihan anak-anak yang semula hidup bebas dijalanan dan kemudian hidup di lingkungan pondok pesantren serta kurangnya dana operasional untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari para santri, 3) Mengatasi anak yang susah diatur adalah dengan membuat anak - anak tersebeut merasa nyaman maka itulah guna dari pembinaan melalui pendekatan personal sosial,sedangkan kendala dari keuangan adalah bagaimana pendiri Pondok Pesantren menggunakan uang pribadi dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari para santri.Kata Kunci : Model Pembinaan, Anak Jalanan, Personal sosial dan religi.ABSTRACTThe research objective is to understand and describe: 1) The mentoring model for street children at Islamic Boarding School, 2) The problems in mentoring for street children, and 3) The solution for solving the problems. This research applied the descriptive qualitative research. The techniques for data collection were observation, interview, and documentation. The analysis data started from data collection, data reduction, result of research and conclusion. The result of this research showed that: 1) The mentoring which was done by Salafiyah Sabilul Hikmah Islamic Boarding School was a personal and social approach where Islamic boarding school staffs should make an social interaction to eachof street children so they could understand their real needs, 2) the most problem which faced by street children was the difficulties on their adaptation from the life street to Islamic boarding school which did not have a good financial to support all their daily needs, and 3) To mentor the street childern who could not be taught easily was by making them feelmore comfortable so it aligned with the goal of a personal and social approach, and to cover the lack of financial on the student?s daily needs was by using the staff?s personal money.Keywords: Mentoring Model, Street Children, Personal and social approach, and religion.
Implementasi Sikap Spiritual Pada Mata Pelajaran Biologi Kelas X Di MAN Model Kota Ternate Muhammad, Saiful; Syahri, Mohammad
Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan Vol 4, No 2 (2016): Juli
Publisher : Program Studi Magister Pedagogi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jkpp.v4i2.11581

Abstract

Abstract: This research aims to describe the implementation of religious-based spiritual attitudes in biology subjects in the MAN Model Ternate City. This research uses a descriptive qualitative approach. Sources of data in this study were obtained from primary and secondary data. Primary data include obtained from observations and interviews with biology subject teachers, deputy school principals in the curriculum, counseling guidance teachers, and students. Secondary data include learning device documents and observations. Data analysis techniques use Miles and Huberman's (1992) stages, namely data reduction, data presentation, and concluding. To obtain valid data, a data validity test is performed using source triangulation techniques. The results showed that the role of Biology Teachers in MAN Model Ternate City had fulfilled the stages to implement the education of the spiritual attitudes of students. Constraints faced are the many assessments that hinder the process of implementing spiritual attitudes in the classroom. The solution is to reduce the assessment and elaboration of existing regulations with school policies and provide the widest opportunity for Biology Teachers to improve the spiritual attitude education in MAN Model Ternate City.Keywords: Education, Spiritual Attitudes, Religious Biology Subjects Abstrak: Penilitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi sikap spiritual berbasis religius pada mata pelajaran biologi di MAN Model Kota Ternate. Penilitian ini mengunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari data primer dan sekunder. Data primer meliputi diperoleh dari hasil observasi dan wawancara kepada guru mata pelajaran biologi, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, guru bimbingan konseling, dan siswa. Data sekunder meliputi dokumen perangkat pembelajaran dan hasil pengamatan. Teknik analisis data mengunakan tahapan Miles dan Huberman (1992) yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Untuk mendapatkan data yang valid maka dilakukan uji keabsahan data dengan menggunakan teknik triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukan bahwa peran Guru Biologi di MAN Model Kota Ternate sudah memenuhi tahapan-tahapan untuk mengimplementasi pendidikan sikap spiritual peserta didik. Kendala yang di hadapi yaitu banyaknya penilain sehingga menghambat terhadap proses implementasi sikap spiritual di kelas. Solusi yang dilakukan yaitu dengan pengurangan penilaian dan elaborasi antara peraturan yang ada dengan kebijakan sekolah serta memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi Guru Biologi untuk meningkatkan pendidikan sikap spiritual di MAN Model Kota Ternate. Kata kunci: Pendidikan, Sikap Spiritual, Religius Mata Pelajaran Biologi
Analisis Kompetensi Profesional Guru Yang Tidak Sesuai Mata Pelajaran Di SMP Muhammadiyah 1 Sampit Rahmadani, Nina Yusac; Syahri, Mohammad; Budiyanto, Mochammad Agus Krisno
Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan Vol 5, No 1 (2017): Januari
Publisher : Program Studi Magister Pedagogi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jkpp.v5i1.11595

Abstract

Abstract: This study aims to describe (1) the Professional competence of teachers who do not match subjects in SMP Muhammadiyah 1 Sampit. (2) The impact of teacher teaching that is not by the subjects at SMP Muhammadiyah 1 campsite. (3) Strategies for enhancing Teacher Professional Competence that does not match subjects in SMP Muhammadiyah 1 campsite. The research method used is a qualitative descriptive approach through observation, interview, and documentation techniques. Data validity is used by the source triangulation technique. The results showed that there were problems in Teacher Professional Competencies that did not match subjects in SMP Muhammadiyah 1 Sampit Central Kalimantan including (1) The ability of teachers to master the material, respond to questions, create learning conceptual frameworks, apply learning indicators, develop learning materials and use learning diversity of learning materials. (2) Teacher teaching that is not by the subject matter has an impact on classroom management and the use of learning resources in the classroom. (3) Strategies for enhancing Teacher Professional Competence that is not in line with subjects in Muhammadiyah 1 Sampit Middle Kalimantan Middle School include magazine training and Internet Media.Keywords: Teacher, Professional competence, Subjects are not suitable Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) Kompetensi profesional guru yang tidak sesuai mata pelajaran di SMP Muhammadiyah 1 Sampit. (2) Dampak pengajaran guru yang tidak sesuai dengan mata pelajaran di SMP Muhammadiyah 1 sampit. (3) Strategi peningkatan Kompetensi Profesional Guru yang tidak sesuai mata pelajaran di SMP Muhammadiyah 1 sampit. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif melalui teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Keabsahan data digunakan teknik triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan masalah dalam Kompetensi Profesional Guru yang tidak sesuai mata pelajaran di SMP Muhammadiyah 1 Sampit Kalimantan Tengah meliputi (1) Kemampuan guru dalam hal menguasai materi, menyikapi pertanyaan, membuat kerangka konsep pembelajara, mengaplikasikan indikator pembelajaran, mengembangkan materi pembelajaran dan menggunakan keragaman bahan pembelajaran. (2) Pengajaran Guru yang tidak sesuai mata pelajaran berdampak terhadap pengelolaan kelas dan penggunaan sumber belajar didalam kelas. (3) Strategi peningkatan Kompetensi Profesional Guru yang tidak sesuai mata pelajaran di SMP Muhammadiyah 1 Sampit Kalimantan Tengah meliputi pelatihan majalah serta Media Internet.Kata Kunci: Guru, Kompetensi profesional, Mata pelajaran tidak sesuai
IMPLEMENTASI KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIOLOGI DI SMA NEGERI 6 HALMAHERA UTARA Purnomo, Eko; Syahri, Mohammad
Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan Vol 5, No 1 (2017): Januari
Publisher : Program Studi Magister Pedagogi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jkpp.v5i1.11591

Abstract

Abstract: This study aims to describe (1) the implementation of the professional competence of Biology Teachers at SMA Negeri 6 Halmahera Utara? 2) Constraints faced by teachers in the Implementation of Professional Competence of Biology Teachers in SMA 6 Halmahera Utara. This research uses the descriptive qualitative method. The subjects of this study were teachers, principals, and students. Data collection techniques used were observation, interviews, and documentation. Data were analyzed using steps of data reduction, data display, and concluding. Data validity checking techniques using source triangulation. The results of this study indicate that 1) the teacher in implementing professional competence is demonstrated by mastering the teaching process in the classroom as evidenced by the assessment of the principal who reaches 90%, learning tools and students understand biological material. The teacher also develops creative learning by using methods, models and creative learning media. Teachers take self-reflection actions through student learning outcomes that have not yet reached the KKM standard in schools. The teacher uses technology in teaching techniques through videos of teaching materials and power points, the teacher's self-development in the use of technology is supported by school facilities such as projectors, laptops, and wifi. (2) Constraints faced in the process of implementing Biology teacher Professional competence are the influence of internal and external factors, internal factors consist of student motivation and external consist of student learning environment that is the school environment in adjusting the teaching methods of teachers, family and community environment.Keywords: Biology, Teachers, Professional Competence Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) implementasi kompetensi profesional Guru Biologi di SMA Negeri 6 Halmahera Utara? 2) Kendala yang dihadapi guru dalam Implementasi Kompetensi Profesional Guru Biologi di SMA Negeri 6 Halmahera Utara. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini adalah guru, kepala sekolah, dan siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data dianalisis dengan menggunakan langkah-langkah reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Teknik pemeriksaan keabsahan data dengan menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) guru dalam mengimplementasikan kompetensi profesional ditunjukkan dengan menguasai proses mengajar di kelas dibuktikan dengan penilaian kepala sekolah yang mencapai 90%, perangkat pembelajaran dan siswa memahami materi biologi. Guru juga mengembangkan pembelajaran kreatif dengan menggunakan metode, model, dan media pembelajaran kreatif. Guru melakukan tindakan refleksi diri melalui hasil belajar siswa yang belum mencapai standar KKM di sekolah. Guru menggunakan teknologi dalam teknik mengajar melalui vidio materi ajar dan power point, pengembangan diri guru dalam pemanfaatan teknologi didukung dengan fasilitas sekolah berupa proyektor, laptop dan wifi. (2) Kendala yang dihadapi dalam proses implementasi kompetensi Profesional guru biologi adanya pengaruh faktor internal dan eksternal, faktor internal terdiri dari motivasi siswa dan ekternal terdiri dari lingkungan belajar siswa yaitu lingkungan sekolah pada penyesuaian metode mengajar guru, lingkungan keluarga dan masyarakat.Kata kunci: Biologi, Guru, Kompetensi Profesional
Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Mendukung Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter Di SD Muhammadiyah 9 Malang Rosyida, Ruli Alfi Mei; Juanda, Ahmad; Syahri, Mohammad
Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan Vol 7, No 1 (2019): Juni
Publisher : Program Studi Magister Pedagogi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jkpp.v7i1.12039

Abstract

Abstract: The negative impact of globalization is the increasingly worsening character of the younger generation. In overcoming the problem of demoralizing the younger generation, the Government of Indonesia issued a policy of strengthening character education. This study aims to describe (1) the implementation of character education to support strengthening character education(PPK) movement at elementary school Muhammadiyah 9 Malang. (2) supporting and inhibiting factors in the process of character education implementation in the context of supporting the PPK movement at elementary school Muhammadiyah 9 Malang. This research is a qualitative descriptive study, located at elementary school Muhammadiyah 9 Malang, with data collection techniques in the form of interviews, observations, and documentation. The results showed that (1) the implementation of PPK policies in schools was not much different from the character education programs that had previously been implemented. Strengthening the character education that runs is to add a variety of character planting habituation programs, increase the hours of character habituation activities, increase student learning activities and intensify a variety of programs that are already running at school. Schools implement the PPK movement according to the Ministry of Education and Culture's reference with three basic approaches. (2) Supporting factors are none other than full support provided by all schools and parents of students while inhibiting factors faced by schools are none other than students themselves and there are parents of students.Keywords: Policy, Strengthening Character Education, Elementary Schools Abstrak: Dampak yang dihasilkan globalisasi secara negatif yaitu semakin memburuknya karakter generasi muda. Dalam mengatasi persoalan demoralisasi generasi muda Pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan penguatan pendidikan karakter. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) implementasi pendidikan karakter dalam rangka mendukung gerakan PPK di SD Muhammadiyah 9 Malang. (2) faktor pendukung dan penghambat proses impelementasi pendidikan karakter dalam rangka mendukung gerakan PPK di SD Muhammadiyah 9 Malang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, bertempat di SD Muhammadiyah 9 Malang, dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) implementasi kebijakan PPK di sekolah tidak jauh berbeda dengan program pendidikan karakter yang sebelumnya sudah dilaksanakan. Penguatan pendidikan karakter yang berjalan yaitu dengan menambah berbagai program pembiasaan penanaman karakter, menambah jam kegiatan pembiasaan karakter, menambah kegiatan pembelajaran siswa dan mengintensifkan berbagai program yang sudah berjalan di sekolah. Sekolah mengimplementasikan gerakan PPK sesuai acuan kemendikbud dengan tiga basis pendekatan. (2) Faktor pendukung tidak lain berupa dukungan penuh yang diberikan oleh seluruh pihak sekolah dan orang tua siswa, sedangkan faktor penghambat yang dihadapi sekolah tidak lain berasal dari para peserta didik sendiri dan ada dari orang tua siswa.Kata kunci: Kebijakan, Penguatan Pendidikan Karakter, Sekolah Dasar
Analisis Implementasi Kebijakan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) Pada Jenjang Sekolah Dasar Di Kabupaten Malang Minayugie, Apridhona Tito; Syahri, Mohammad
Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan Vol 7, No 2 (2019): Desember
Publisher : Program Studi Magister Pedagogi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jkpp.v7i2.12052

Abstract

Abstract: PISA (Program for International Student Assessment) states that literacy is an important ability to be mastered. Based on the 2019 PISA report, Indonesia is ranked 72 out of 78 countries for student reading skills. On one side of the school literacy movement (GLS) has been going on since 2016. This study aims to 1) describe the implementation of the GLS Elementary School level at SDN 2 and 3 PandansariNgantang District Malang Regency. 2) analyze the implementation of GLS policies and describe the supporting-inhibiting factors and efforts in their implementation. This research uses a descriptive qualitative approach. Data collection techniques are done using observation, interviews, and documents. Data analysis of the results of the study was carried out by data reduction, data presentation, and concluding (data verification). The results showed that 1) in general the implementation of GLS by structuring, using and utilizing library building facilities to support implementation. Supported by school residents such as school principals and teachers who have achievements at the national level of literacy. 2) The implementation of GLS has fulfilled 2 of 4 aspects, namely aspects of communication and resources. While the aspect that becomes an obstacle is the aspect of disposition and bureaucratic structure. The main constraints experienced in the implementation of GLS are the unavailability of librarians and the involvement of parents in the implementation of activities that are still lacking, and the School Literacy Team (TLS) has not been formed. Efforts to overcome obstacles in the implementation of GLS include involving students in the addition of literature, the appointment of teachers as library staff.Keywords: Implementation Analysis, Policy, School Literacy Movement Abstrak: PISA (Programme for International Student Assessment) menyebutkan bahwa literasi menjadi kemampuan yang penting untuk dikuasi. Berdasarkan laporan PISA tahun 2019 Indonesia menempati peringkat 72 dari 78 negara untuk kemampuan membaca siswa. Disatu sisi gerakan leterasi sekolah (GLS) telah berlangsung sejak tahun 2016. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan pelaksanaan GLS jenjang Sekolah Dasar di SDN 2 dan 3 Pandansari Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang.2) menganalisis implementasi kebijakan GLS dan mendeskripsikan faktor pendukung-penghambat serta upaya dalam implementasinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi, wawancara serta dokumen. Analisis data hasil penelitian dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan (verifikasi data). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) secara umum pelaksanaan GLS dengan penataan, penggunaan, dan pemanfaatan fasilitas gedung perpustakaan untuk menunjang implementasi. Didukung warga sekolah seperti kepala sekolah dan guru yang memiliki prestasi dibidanglieterasi tingkat nasional. 2) Pelaksanaan GLS telah memenuhi 2 dari 4 aspek, yaitu aspek komunikasi dan sumberdaya. Sedangkan aspek yang menjadi kendala adalah aspek disposisi dan struktur birokrasi. Kendala yang dialami dalam pelaksanaan GLS yang utama adalah belum tersedianya tenaga pustakawan serta keterlibatan orang tua dalam pelaksanaan kegiatan yang masih kurang, serta belum dibentuknya Tim Literasi Sekolah (TLS). Upaya mengatasi kendala dalam pelaksanaan GLS diantaranya melibatkan siswa dalam penambahan literatur, penunjukan guru sebagai tenaga perpustakaan.Kata kunci: Analisis Implementasi, Kebijakan, Gerakan Literasi Sekolah
Implementasi Kebijakan Majelis Dikdasmen Terhadap Pendekatan Saintifik Pada Pembelajaran Ismu Di SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo Huda, Bahrul; Syahri, Mohammad; Budiyanto, Mochammad Agus Krisno
Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan Vol 4, No 1 (2016): Januari
Publisher : Program Studi Magister Pedagogi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jkpp.v4i1.11576

Abstract

Abstract: This study aims to determine the implementation of the Primary and Secondary Education Policy (Dikdasmen) of the East Java Muhammadiyah Regional Leadership on Scientific Approaches to Improve Learning Outcomes of Al-Islam and Kemuhammadiyahan in students. The approach used in this research is a qualitative approach with the research method is a phenomenological qualitative method with data collection techniques through observation, in-depth interviews, and documentation. Sources of data in this study were obtained through basic sources such as observations and interviews with teachers. Secondary data in the form of curriculum documents, syllabus, lesson plans, photos of activities, school statistics and so on relating to research problems. The data validity test used in this study is the source triangulation technique. The results of the study showed that in implementing the policy of the Dikdasmen Council for Regional Leadership of Muhammadiyah in East Java on a scientific approach using communication in implementing a scientific approach to the learning of Al-Islam and Kemuhammadiyahan, it was delivered through two circular letters, workshops and training. The resources used in implementing the Basic and Secondary Education Council Policy of the East Java Muhammadiyah on a scientific approach are human resources or facilities and infrastructure, the disposition is the transfer of authority and bureaucratic structure.Keywords: Scientific Approach, Basic Education Policy, Al Islam-KemuhammadiyahanAbstrak: Penelitian ini bertujuan mengetahui implementasi Kebaijakan Mejelis Pendidikan dasar dan menengah (Dikdasmen) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah JawaTimur Terhadap Pendekatan Saintifik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Al-Islam Dan Kemuhammadiyahan pada siswa. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif dengan metode penelitiannya adalah metode kualitatif fenomenologi dengan teknik pengumpulan data melalui kegiatan observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh melalui sumber-sumber pokok seperti hasil observasi dan hasil wawancara terhadap guru. Data sekunder berupa dokumen kurikulum, silabus, RPP, foto kegiatan, data statistik sekolah dan sebagainya yang berkaitan dengan masalah penelitian. Uji keabsahan data dalam penelitian ini yang digunakan yaitu teknik triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam mengimplementasikan kebijakan Majelis Dikdasmen Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur tentang pendekatan saintifik menggunakankomunikasi dalam implementasi kebijakan pendekatan saintifik pada pembelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan disampaikan melalui dua cara surat edaran, workshop dan pelatihan. Sumber daya yang digunakan dalam mengimplementasikan Kebijakan Majelis Pendidikan dasar dan menengah Muhammadiyah Jawa Timur tentang pendekatan saintifik adalah sumber daya manusia atau sarana dan prasarana, disposisi merupakan pengalihan kewenangan dan struktur birokrasi.Kata kunci: Pendekatan Saintifik, Kebijakan Dikdasmen, Al Islam-Kemuhammadiyahan