Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAKNYA YANG BERKEBUTUHAN KHUSUS DAN BERPRESTASI DALAM BELAJAR MATEMATIKA Rahayu, Sri Mulyati
EKUIVALEN - Pendidikan Matematika Vol 27, No 2 (2017): EKUIVALEN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (75.315 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah pola asuh orang tua pada anaknya yang berkebutuhan khusus dan berprestasi dalam belajar matematika. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan desain penelitian fenomenologi. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa dan orang tua siswa berkebutuhan khusus SLB Muhammadiyah Purworejo yang berprestasi dalam pembelajaran matematika. Teknik pengambilan subjek menggunakan snowball sampling. Instrumen pengumpulan data yaitu peneliti sendiri dengan alat bantu berupa panduan observasi, panduan angket, dan panduan wawancara yang sudah divalidasi oleh dua validator. Analisis data menggunakan model Miles dan Huberman dengan menggunakan triangulasi teknik. Analisis data dalam penelitian ini meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Dari penelitian tersebut diperoleh pola asuh orang tua pada anaknya yang berkebutuhan khusus dan berprestasi dalam belajar matematika yaitu: (1) kontrol terhadap anak yang fleksibel, (2) terjadi komunikasi dua arah antara anak dan orang tua, (3) orang tua tidak memberikan hukuman sesuai dengan kesalahan yang dilakukan anak, (4) orang tua tidak memaksakan disiplin kepada anak. Orang tua juga memahami kondisi anak.   Kata kunci: pola asuh orang tua, prestasi belajar matematika, anak berkebutuhan khusus
Efektifitas therapy aktivitas kelompok terhadap kecemasan pada lansia penderita diabetes melitus Indarna, Asep Aep; Rahayu, Sri Mulyati
JOURNAL OF Qualitative Health Research & Case Studies Reports Vol 3 No 2 (2023): Edisi Desember 2023: Penanggulangan penyakit berpotensi kejadian luar biasa
Publisher : Published by: Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/quilt.v3i2.383

Abstract

Background: Elderly people with chronic illnesses are prone to experiencing anxiety, one of which is diabetes mellitus sufferers. Efforts made to overcome anxiety in the elderly can come from family factors, environmental factors, and group activity therapy (GAT). Purpose: To determine the effectiveness of group activity therapy (GAT on anxiety levels in elderly people with diabetes mellitus at PKM Cibiru, Bandung City. Method: With a quasi-experiment research design with a pre-posttest one-group design approach. The population of all elderly people suffering from diabetes mellitus is 40, with a sample of all elderly people suffering from diabetes mellitus of 40 taken using the total sampling method. The independent variable is group activity therapy (GAT), and the dependent variable is anxiety. The instruments used were questionnaire sheets and observation sheets. Statistical tests used the Wilcoxon test with a significance value of α = 0.05. The research results before the group activity therapy (GAT) activity from 40 respondents showed a moderate anxiety level of 65.5%. After the group activity therapy (GAT) activity, there was a ligth anxiety level of 72.5%. The Wilcoxon Sign Rank test in the treatment group showed ρ = 0.001, ρ < α. Conclusion: Meaning that group activity therapy (GAT) was effective in reducing anxiety levels in elderly people with diabetes mellitus Keywords: Anxiety; Elderly; Group Activity Therapy (GAT). Pendahuluan: Lansia dengan penyakit kronis, rentan mengalami kecemasan salah satunya adalah penderita diabetesmelitus. Upaya yang dilakukan dalam mengatasi kecemasan pada lansia bisa dari faktor keluarga, kemudian faktor lingkungan dan terapi aktivitas kelompok (TAK). Tujuan: Untuk mengetahui efektifitas terapi aktivitas kelompok (TAK) terhadap tingkat kecemasan pada lansia penderita diabetes melitus di PKM Cibiru Kota Bandung. Metode: Desain penelitianQuasy-Experiment dengan pendekatanpre posttest one group design. Populasi seluruh lansia penderita diabetes melitus sebanyak 40 orang dengan sampel seluruh lansia penderita diabetes melitussebesar 40 diambil menggunakan metode total sampling. Variabel independen terapi aktivitas kelompok (TAK), variabel dependen adalah kecemasan. Instrument yang digunakan adalah lembar kuesioner dan lembar observasi. Uji statistik menggunakan Uji Wilcoxon Sign Rankdengan nilai kemaknaan α = 0,05. Hasil: Sebelum kegiatan terapi aktivitas kelompok (TAK) dari 40 responden terdapat tingkat kecemasan sedang 65,5 %, dan setelah kegiatan terapi aktivitas kelompok (TAK)terdapat tingkat kecemasan ringan72,5 %. Uji Wilcoxon Sign Rank pada lansia penderita diabetes melitus menunjukkan ρ = 0,001, ρ<α. Simpulan: Terapi aktivitas kelompok (TAK) efektif dilakukan untuk menurunkan tingkat kecemasan pada lansia penderita diabetes melitus.
MASS CIRCUMCISION AS A FORM OF TRUST IN THE COMMUNITY WITHIN THE FRAMEWORK OF GEBYAR LLDIKTI: MASS CIRCUMCISION AS A FORM OF TRUST IN THE COMMUNITY WITHIN THE FRAMEWORK OF GEBYAR LLDIKTI Pratidina, Eki; Rahayu, Sri Mulyati; Sutrisno, Entris; Muslim, Dede Nur Aziz; Manaf, Manaf; Ulfah, Diana; Amini, Nadia Ushfuri
JURNAL PENGMAS KESTRA (JPK) Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Pengmas Kestra (JPK)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (675.664 KB) | DOI: 10.35451/jpk.v2i2.1461

Abstract

Gebyar LLDIKTI IV Jawa Barat Banten merupakan kegiatan yang diselenggarakan dalam menyambut HUT RI ke-77. Universitas Bhakti kencana merupakan institusi Pendidikan yang berada dibawah koordinasi LLDIKTI Jawa Barat Banten. Sebagai institusi pendidikan dengan mayoritas program studi bidang Kesehatan, Program Studi Diploma III Keperawatan, Program Studi S2 Farmasi dan Program Studi S1 Ilmu Komunikasi ikut andil dalam kegiatan sebagai Tim Kesehatan untuk kegiatan khitanan massal bagi anak-anak yang berasal dari keluarga tidak mampu yang berada di daerah sekitar wilayah LLDIKTI IV Jawa Barat Banten. Kegiatan ini merupakan bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR) Universitas Bhakti Kencana dan Pengabdian kepada Masyarakat dosen dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan melibatkan mahasiswa dalam pelaksanaan kegiatannya. Khitanan massal diikuti oleh 15 anak yang mendaftar, namun 1 orang tidak hadir karena sakit, sehingga jumlah yang hadir 14 anak. Proses khitanan berjalan dengan lancar dan kondisi anak-anak sehat baik sebelum, saat khitan dan setelah khitan. Harapan untuk tahun yang akan datang kegiatan Gebyar LLDIKTI IV dapat terus terselenggara dengan baik dan dapat membantu meningkatkan derajat kesehatan dan mencegah terjadinya penyakit kelamin yang diakibatkan tidak dilakukannya khitan pada laki-laki.
Mitigasi Bencana dalam Mempersiapkan Kader Siaga Bencana di Desa Cilengkrang Kecamatan Cilengkrang Kabupaten Bandung Rahayu, Sri Mulyati; Herawati, Ade Tika; Dirgahayu, Inggrid; Sumbara, Sumbara
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 5 (2024): Volume 7 No 5 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i5.13437

Abstract

ABSTRAK Bencana alam merupakan hasil dari kejadian yang terjadi secara alamiah, sedangkan bencana non-alam disebabkan oleh aktivitas manusia yang merusak lingkungan. Perlunya           penilaian yang matang dengan banyaknya alih fungsi perkebunan menjadi perumahan beresiko timbulnya bencana alam, seperti banjir dan longsor. Desa Cilengkrang memiliki tanah dengan kontur perkebunan, namun banyak mengalami alih fungsi menjadi perumahan dan berada di daerah sesar lembang sehingga berisiko terdampak gempa, banjir, dan tanah longsor. Kader merupakan tokoh masyarakat yang membantu dalam mensukseskan program pemerintah. Desa Cilengkrang memiliki 45 kader, yang jika disiapkan menjadi kader siaga bencana, sangat membantu meminimalkan resiko dari bencana alam yang mungkin terjadi. Menyiapkan kader siaga bencana. Metode penelitian meliputi pengajaran tentang mitigasi bencana dan simulasi penatalaksanaan pertolongan pertama jika terjadi bencana alam dengan jumlah sampel 35 orang. Hasilnya menunjukkan bahwa lebih dari setengah responden memiliki pengetahuan kurang tentang mitigasi bencana dalam mempersiapkan kader siaga bencana sebelum penyuluhan, dan setelah penyuluhan lebih dari setengah responden memiliki pemahaman yang cukup tentang mitigasi bencana untuk mengembangkan kader kesiapsiagaan bencana. Untuk mengurangi dampak bencana dan memberikan pertolongan pertama jika terjadi bencana, sehingga saran diperlukan kader-kader siaga bencana. Kata Kunci: Kader, Mitigasi Bencana, Siaga Bencana  ABSTRACT Natural disasters are the result of naturally occurring events, while non-natural disasters are caused by human activities that damage the environment. The need for careful assessment of the conversion of plantations into housing is at risk of natural disasters, such as floods and landslides. Cilengkrang Village has land with plantation contours, but many plantations have been converted into housing and are located on the Lembang fault, putting it at risk of earthquakes, floods and landslides. Cadres are community leaders who assist in the success of government programmes. Cilengkrang village has 45 cadres, who, if prepared to become disaster preparedness cadres, can help minimise the risk of natural disasters that may occur. Purpose to prepare disaster preparedness cadres. The research method included teaching about disaster mitigation and simulation of first aid management in the event of a natural disaster with a total sample of 35 people. The results showed that more than half of the respondents had insufficient knowledge of disaster mitigation in preparing disaster preparedness cadres before counselling, and after counselling more than half of the respondents had sufficient understanding of disaster mitigation to develop disaster preparedness cadres. Conclusion To reduce the impact of disasters and provide first aid in the event of a disaster, so that advice is needed disaster preparedness cadres. Keywords: Cadres, Disaster mitigation, Disaster Preparedness