This Author published in this journals
All Journal Dimensi Interior
Frans, Stephanie Melinda
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Makna Simbolik pada Banua Layuk Rumah Tradisional Mamasa, Sulawesi Barat Frans, Stephanie Melinda; Wardani, Laksmi Kusuma
Dimensi Interior Vol 13, No 1 (2015): JUNE 2015
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1144.481 KB) | DOI: 10.9744/interior.13.1.11-20

Abstract

Banua  yang  berarti  rumah,  merupakan  rumah  tradisional  yang  dimiliki  masyarakat  Mamasa,  bukan  hanya  sebagai  tempat  untuk berlindung (fungsi praktis) dan ungkapan estetis belaka, tetapi juga dipahami mengandung fungsi simbolik yaitu wujud dari cita-cita dan  pandangan  hidup  masyarakat  Mamasa,  selain  itu  difungsikan sebagai tempat untuk melakukan adat ritual, serta tempat  untuk memelihara  ternak.  Penelitian  ini  membahas  mengenai  makna  simbolik  pada  Banua  Layuk  antara  lain  tata  letak  bangunan,  arah hadap/orientasi bangunan, bentuk dan struktur bangunan, organisasi dan sirkulasi ruang,  elemen pembentuk ruang, elemen pengisi ruang,  elemen  transisi,  dan  ragam  hias.  Metode  analisis  data  yang  digunakan  yakni  metode  analisis  deskriptif  dengan  pendekatan hermeneutika Paul Ricouer. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa rumah tradisional Mamasa adalah rumah paradoks, yang berarti  bahwa di dalam rumah tradisional ini terdapat banyak unsur-unsur/pasangan koordinasi ruang  yang bertolak belakang atau berlawanan  tetapi  dapat  harmoni  menjadi  satu  kesatuan  sebuah  rumah  tradisional.  Bentuk  visual  rumah  tradisional  Mamasa  ini menghadirkan simbol kesatuan yang harmoni antara yang transenden (vertikal) dan yang imanen (horizontal). Filosofi dan pandangan hidup  masyarakat  Mamasa  dapat  ditemukan  pada  elemen  rumah  tradisional  Mamasa,  baik  elemen  arsitektural,  interior,  maupun makna ragam hiasnya.
Implementasi Konsep Eksistensi, Inovasi, Regenerasi pada Interior Pusat Komunitas Ludruk Irama Budaya Sinar Nusantara di Surabaya ., Immaculata; Wardani, Laksmi Kusuma; Frans, Stephanie Melinda
Dimensi Interior Vol 17, No 1 (2019): FEBRUARY 2019
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1308.658 KB) | DOI: 10.9744/interior.17.1.10-17

Abstract

Ludruk sebagai kesenian tradisional khas Jawa Timur sering dianggap kuno dan telah banyak ditinggalkan masyarakat khususnya di Surabaya.  Akan  tetapi,  salah  satu  kelompok ludruk yang masih bertahan yaitu Komunitas Ludruk Irama Budaya Sinar Nusantara. Demi  mempertahankan  kesenian  ludruk,  komunitas  ini  melakukan  pertunjukkan  setiap  minggu  dan  pengajaraan  pada  anak-anak, sehingga  komunitas  ini  membutuhkan  sebuah  wadah  untuk  melestarikkan  kesenian  ludruk.  Konsep  perancangan  yang  diterapkan terinspirasi dari visi misi komunitas yaitu eksistensi, inovasi, dan regenerasi. Konsep eksistensi ini diterapkan pada organisasi ruang yang terpusat, suasana ruang yang homey, karakter naturalisme, dan sistem self-service. Konsep inovasi diterapkan pada penggunaan teknologi dan ruang multifungsi. Sedangkan, konsep regenerasi diterapkan pada ruang yang openspace dan mudah digunakan untuk semua orang. Dengan desain ini, suasana eksistensi, inovatif, dan regenerasi dapat dirasakan semua orang yang berkunjung.