Khusumadewi, Ari
Unknown Affiliation

Published : 19 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

IDENTIFIKASI GEJALA STRES KLIEN DI YAYASAN RUMAH ORBIT SURABAYA SELAMA PROSES REHABILITASI Sari, Nurma Yulya; Khusumadewi, Ari
Bikotetik (Bimbingan dan Konseling: Teori dan Praktik) Vol 2, No 1 (2018): Volume 2 Nomer 1, Mei 2018
Publisher : Jurusan Bimbingan dan Konseling

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/bikotetik.v2n1.p105-109

Abstract

Stress is a response to a person, both physically and psychologically to a change in the environment that is perceived to be disturbing and causing him/her to be threatened. To know someone experiencing stress need to know the symptoms of stress first. The background of this study was conducted to reduce the cases of suicide clients former drug users during the rehabilitation process. So it is necessary to know the symptoms of stress first. This study includes a type of literature study research by finding reference to the theory relevant to cases or problems found. Reference theory obtained by way of research literature study serve as the basic foundation and the main tool for research practice in the field. The study was conducted at the Orbit Healthy Home Foundation. Analysis of the results of research conducted by analyzing, comparing the standard of stress level with symptoms experienced by clients at the time of rehabilitation. The results showed that the client at Orbit Foundation Surabaya experienced stress at the third stage with symptoms of gastric disturbance was felt like an ulcer, muscle tension increasingly felt, feelings of unrest and emotional tension is increasing, disturbance of sleep patterns, body feels tired, easily sick.
BIBLIOTERAPI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN LABELLING NEGATIF PADA SISWA SMP Anggraeni, Amalia; Khusumadewi, Ari
Bikotetik (Bimbingan dan Konseling: Teori dan Praktik) Vol 2, No 1 (2018): Volume 2 Nomer 1, Mei 2018
Publisher : Jurusan Bimbingan dan Konseling

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/bikotetik.v2n1.p109-114

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui pemanfaatan biblioterapi untuk meningkatkan pemahaman siswa kelas VII-D mengenai labelling negatif di SMP. Indikator pemahaman labelling negatif meliputi pengertian dan jenis labelling, pemberian cap negatif yang umum di masyarakat, dan labelling negatif yang menghancurkan pertemanan. Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian pre-experimental design dengan bentuk one group pre-test post-test design. Alat pengumpul data yang digunakan adalah angket labelling untuk memperoleh data tingkat pemahaman labelling negatif. Subjek dalam penelitian ini adalah 7 siswa dari kelas VII-D yang memiliki skor rendah dalam pemahaman labelling negatif. Teknik analisis yang digunakan adalah statistic non-parametrik analisis uji Wilcoxon. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai ? = 0.018 lebih kecil dari ? = 0.05, berdasarkan hasil ini maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hipotesis penelitian ini yang berbunyi ?biblioterapi dapat meningkatkan pemahaman labelling negatif pada siswa kelas VII-D di SMP? dapat diterima, sehingga adapat disimpulkan bahwa biblioterapi efektif untuk meningkatkan pemahaman labelling negatif pada siswa kelas VII-D di SMP.
PENGEMBANGAN MODUL CULTURAL AWARENESS UNTUK KONSELOR SEBAYA Khusumadewi, Ari; W. S., Hadi Warsito; Wiyono, Bambang Dibyo
Bikotetik (Bimbingan dan Konseling: Teori dan Praktik) Vol 1, No 1 (2017): volume 1 Nomor 1 Mei 2017
Publisher : Jurusan Bimbingan dan Konseling

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/bikotetik.v1n1.p30-36

Abstract

The process of attaining adolescent self-identity is strongly influenced by environmental conditions in which group culture greatly influences its success. Therefore students need to have a mantab cultural awareness to minimize the negative influence of the surrounding culture. Cultural awareness is a competence that naturally exists in the individual and develops according to the pattern of individual development, meaning individual cultural awareness can be developed.Limitations on the number of school counselors lead to many unresolved issues. Peer guidance program (peer counselor) is one solution to help students. Given the importance of the position of peer counselor then it is necessary that the media develop the competence of multicultural counselors in self counselor peer. One of the competencies developed is the competence of cultural awareness. Cultural awareness competencies help peer counselors to integrate their surrounding culture with their own culture, meaning that this competency is a capability that helps peer counselors take a proactive stance toward cultural differences, recognize and value each individual's multiculturality.   The importance of developing multicultural counselor competencies in peer counselors has not been matched by the development of the media. Therefore, it takes a medium that can be used as a guide for peer counselors in developing their cultural awareness competence. The media is a cultural awareness module for peer counselors. Development This module is limited to acceptability stages that meet the four aspects of standard usability, convenience, accuracy and propriety. With the module developed, it is expected to maximize the implementation of peer guidance in school.   Validation tests are performed by media validators, material validators and users. The revision of phase 1 is done after material validation and revision phase 2 after media validation. Material validation is done by counseling expert with minimum education qualification of S2 and teaching cross-cultural counseling course, media validation is done by expert in media with minimum qualification S2. User validation is performed by peer counselors at SMAN 11 Surabaya.   From the expert validation result get the percentage value 85,93% from media validator, 87,5% from material validator and 82,5% from user validator for usability aspect, feasibility, accuracy, and propriety. The averages when adjusted to the assessment criteria according to Mustaji (2005: 102) turned out to fall into very good category (81% -100%). So it can be stated that this cultural awareness module meets the criteria of acceptability with very good predicate, no need to be revised.
STUDI TENTANG PERENCANAAN KARIR PESERTA DIDIK SMA NEGERI 7 SURABAYA DITINJAU DARI LATAR BELAKANG ETNIS FASEH I, RAMADHANI; KHUSUMADEWI, ARI
Jurnal BK UNESA Vol 10, No 3 (2019)
Publisher : Jurnal BK UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di SMA Negeri 7 Surabaya, ditemukan sekolah tersebut mempunyai keberagaman etnis disana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik perencaaan karir pada peserta didik, faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan karir, dan permasalahan tentang perencanaan karir. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan rancangan penelitian deskriptif kualitatif dengan subyek 3 siswa dan 3 orang tua siswa dari setiap etnis yang diteliti yaitu Etnis Jwawa, Etnis Arab, dan Etnis Madura. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara terstuktur, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dengan Etnis Jawa dan Etnis Arab masih belum mampu mengetahui beberapa karakteristik perencanaan karirnya. Sedangkan siswa dengan Etnis Madura mempunyai kesiapan dan mampu mengethaui karakteristik perencanaan karirnya lebih baik. Faktor keluarga dan pengaruh Etnis yang dipercaya didalam keluarga tersebut cukup berpengaruh, terutama untuk etnis Arab dan Etnis Madura. untuk siswa dari Etnis Jawa lebih berpengaruh di faktor internal dalam perencanaan karirnya masing-masing. Permasalahan yang ditemukan adalah semua siswa masih belum mendapatkan tempat mereka untuk meneruskan studi lnajut. Mereka masih menunggu pengumuman SBMPTN. Namun untuk siswa dari Etnis Jawa, dan Etnis Madura sudah mempunya rencana lain jika mereka tidak lolos SBMPTN. . Kata kunci : perencanaan karir, karakteristik perencanaan karir, latar belakang etnis.
IMPLEMENTASI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU AT-TAQWA SURABAYA KHOLILAH, NUR; KHUSUMADEWI, ARI
Jurnal BK UNESA Vol 8, No 3 (2018)
Publisher : Jurnal BK UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dalam sistem pendidikan. Tetapi pada kenyataannya tidak semua sekolah dasar memiliki program bimbingan dan konseling. SDIT At Taqwa adalah salah satu sekolah dasar yang memiliki progrm tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perencanaan, pelaksanaan evaluasi layanan bimbingan dan konseling serta hambatan apa saja dan bagaimana cara engatasi hambatan tersebut. Jenis peneitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari kepala sekolah, waka kesiswaan, koordinator bimbingan dan konseling, guru bimbingan dan konseling serta wali kelas. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data ialah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan ialah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data kemudian penarikan kesimpulan. Sedangkan uji keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi, perpanjangan pengamatan dan peningkatan ketekunan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bimbingan dan konseling di SDIT At Taqwa terdapat perencanaan yang terstruktur dan terprogram. Pola yang diterapkan merupakan pola 17+ yang kemudian dikombinasikan dengan kurikulum yang ada disekolah. Untuk pelaksanaan bimbingan dan konseling sudah sesuai dengan layanan dan kegiatan pendukung yang terdapat pada BK pola 17+. Evaluasi yang digunakan ialah LAISEG, LAIJAPEN dan LAIJAPAN. Faktor penghambat pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah tersebut kurangnya SDM dan kerjasama orang tua yang kurang berkomitmen. Upaya yang dilakukan untuk hambatan tersebut adalah kerjasama dengan wali kelas dan membuat surat komitmen orang tua. Kata Kunci: Bimbingan, Konseling, Sekolah Dasar
PENERAPAN KONSELING KELOMPOK COGNITIVE RESTRUCTURING UNTUK MENINGKATKAN ACADEMIC SELF EFFICACY SISWA KELAS VIII-D SMPN 1 SEMEN KEDIRI FATIMATUS ZAHRO, NANING; KHUSUMADEWI, ARI
Jurnal BK UNESA Vol 9, No 1 (2018)
Publisher : Jurnal BK UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan konseling kelompok Cognitive Restructuring untuk meningkatkan Academic Self Efficacy siswa kelas VIII-D SMPN 1 Semen Kediri. Penelitian ini menggunakan desain pre experimental design dengan bentuk one group pre-test and post-test design. Dengan subyek yang memiliki Academic Self Efficacy rendah sebanyak 6 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa angket Academic Self Efficacy dengan 28 item pernyataan. Teknik analisis data menggunakan uji wilcoxon. Hasil analisis menunjukkan bahwa peningkatan skor Academic Self Efficacy setelah diberikan konseling kelompokCognitive Restructuring signifikan. Berdasarkan hasil uji sktatistik diketahui Asymp. Sig (2-talled) sebesar 0,028. Bila dalam ketetapan ? (taraf kesalahan) sebesar 5% maka 0,028 < 0,05 jadi dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa penerapan konseling kelompok Cognitive Restructuring dapat meningkatkan Academic Self Efficacy siswa kelas VIII-D SMPN 1 Semen Kediri.
PENERAPAN KONSELING KELOMPOK REALITA UNTUK MENINGKATKAN RESILIENSI DIRI (SELF RESILIENCE) SISWA AINIAH, QURROTUL; KHUSUMADEWI, ARI
Jurnal BK UNESA Vol 9, No 1 (2018)
Publisher : Jurnal BK UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Setiap siswa seharusnya memiliki kemampuan resiliensi diri yang tinggi dalam kehidupannya. Faktanya bahwa di SMA Negeri 1 Gedangan ditemukan gejala siswa yang memiliki resiliensi diri yang rendah. Oleh karena itu, peneliti ingin memberikan suatu intervensi dengan memanfaatkan kegiatan konseling kelompok realita untuk meningkatkan resiliensi diri siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menguji keberhasilan penggunaan konseling kelompok realita untuk meningkatkan resiliensi diri siswa kelas X IPA 6 di SMA Negeri 1 Gedangan Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan desain pre experimental design dengan bentuk one group pre-test and post-test design. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah angket. Angket tersebut digunakan untuk mencari data mengenai resiliensi diri yang rendah. Subyek penelitiannya adalah 5 siswa kelas X IPA 6 SMA Negeri 1 Gedangan Sidoarjo. Analisis data yang digunakan adalah statistik non parametrik dengan uji wilcoxon. Hasil analisis menunjukkan bahwa diketahui nilai Z adalah -2023 dan nilai Asymp. Sig. (1-tailed) sebesar 0,021. Bila dalam ketetapan ? (taraf signifikasi) sebesar 5% maka, 0,021< 0,05 jadi dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa penerapan konseling kelompok realita dapat meningkatkan resiliensi diri siswa kelas X IPA 6 SMA Negeri 1 Gedangan Sidoarjo. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu acuan yang dapat dikembangkan dalam melakukan penelitian selanjutnya berkaitan dengan konseling kelompok realita Kata kunci : Konseling Kelompok Realita, Resiliensi Diri
PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GAYA POLA ASUH ORANG TUA BERDASAR PERMASALAHAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU INSAN KAMIL SIDOARJO MAPULTA INMAS, MUHAMAD; KHUSUMADEWI, ARI
Jurnal BK UNESA Vol 10, No 1 (2019)
Publisher : Jurnal BK UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan menghasilkan buku panduan gaya pola asuh yang memenuhi kriteria akseptabilitas yang meliputi aspek kegunaan, kelayakan, ketepatan, dan kepatuhan bagi orang tua sebagai bahan bacaan dalam mendidik dan mendampingi proses perkembangan anak kelas V sekolah dasar. Berdasar pada kasus maraknya perilaku negatif di kalangan siswa kelas V SD di Sidoarjo dan mengingat peran pentingnya keluarga dalam menangani perilaku negatif siswa tersebut Penelitian ini dilakukan di SDIT Insan Kamil Sidoarjo dengan sasaran orang tua siswa kelas V. Penelitian ini menggunakan metode pengembangan. Penelitian pengembangan adalah pendekatan penelitian untuk mengembangkan suatu metode dalam pembelajaran, khususnya bidang bimbingan dan konseling pada penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode pengembangan Borg & Gall (2008). Tahap pengumpulan data meliputi : 1. Melakukan studi kepustakaan, 2. Melakukan assesmen berupa wawancara dengan kepala sekolah SDIT Insan Kamil, guru BK SDIT Insan Kamil, dan orang tua siswa kelas V, 3. Memberikan angket permasalahan siswa kepada orang tua siswa dan guru BK SDIT Insan Kamil, 4. Obervasi perilaku siswa. Buku panduan gaya pola asuh orang tua berdasar permasalahan siswa kelas V SDIT Insan Kamil diuji untuk melihat tingkat kelayakan. Uji kelayakan dilakukan oleh ahli materi, ahli media dan pengguna (orang tua dan guru BK). Hasil dari uji kelayakan meliputi : 1. Penilaian uji ahli materi adalah 85,37 %, 2. Penilaian uji ahli media adalah 85,93%, 3. Penilaian uji pengguna orang tua adalah 87,47% , dan Penilaian uji pengguna guru BK adalah 95,31%. Rata-rata penilaian tersebut adalah 88,52%. Maka disimpulkan bahwa produk masuk kedalam kategori sangat baik dan tidak perlu revisi. Sehingga buku panduan gaya pola asuh orang tua berdasar permasalahan siswa kelas V SDIT Insan Kamil telah menenuhi kriteria akseptabilitas. Kata Kunci: Penelitian pengembangan, buku panduan, gaya pola asuh orang tua, permasalahan siswa.
PERSEPSI REMAJA TERHADAP PERILAKU SEKSUAL BERDASARKAN GENDER PADA SISWA SEKOLAH MENENENGAH PERTAMA SE-KECAMATAN WARU SIDOARJO RIBKA PERWITASARI, PRISSILIA; KHUSUMADEWI, ARI
Jurnal BK UNESA Vol 10, No 2 (2019)
Publisher : Jurnal BK UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu fenomena kehidupan remaja yang paling menonjol adalah meningkatnya minat dan motivasi terhadap seksualitas. Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan di salah satu sekolah di Sidoarjo, diperoleh hasil wawancara dengan guru BK, yaitu menyatakan bahwa sekitar 90% siswa laki-laki dalam satu kelas VIII pernah menonton video porno. Setiap orang dapat mengekspresikan pendapat, penilaian, dan interpretasi mereka atas tindakan yang mereka amati yang disebut persepsi manusia. Kehadiran stereotip gender menciptakan perbedaan dalam karakteristik yang melekat baik pada laki-laki maupun perempuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi siswa SMP tentang perilaku seksual dan untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi siswa tentang perilaku seksual berdasarkan jenis kelamin. Metode penelitian ini adalah kuantitatif. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji Mann-Whitney menunjukkan bahwa nilai signifikan 0,160 > 0,05, sehingga hipotesis 0 diterima. Kesimpulannya adalah bahwa tidak ada perbedaan dalam persepsi siswa tentang perilaku seksual berdasarkan jenis kelamin. Kata kunci: persepsi, perilaku seksual, gender, bimbingan dan konseling
STUDI KASUS TENTANG KESADARAN GENDER PESERTA DIDIK SMA MUHAMMADIYAH 2 SUMBERREJO KAB. BOJONEGORO HILMAN, LUTHVAN; KHUSUMADEWI, ARI
Jurnal BK UNESA Vol 10, No 2 (2019)
Publisher : Jurnal BK UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Setiap fase memiliki yang namanya tugas perkembangan termasuk pada remaja. Tugas perkembangan ini harus dicapai oleh individu, karena apabila tugas perkembangan ini tidak bisa dicapai oleh individu maka dapat dipastikan akan menggangu perkembangan pada fase-fase berikutnya. Salah satu tugas perkembangan yang harus dicapai adalah tugas perkembangan kesadaran peran dan fungsi gender. Di SMA Muhammadiyah 2 Sumberrejo ada sebuah kasus yang menunjukkan diskriminasi gender yang akhirnya memunculkan sebuah pertanyaan bagaimana kesadaran gender peserta didik di SMA Muhammadiyah 2 Sumberrejo. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan metode deskriptif. Bentuk penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XII IPA. Teknik analisis data yang digunakan adalah triangulasi. Hasil penelitian ini adalah tidak tercapainya kesadaran gender mempengaruhi kehidupan peserta didik dan prestasi akademik peserta didik. Tidak tercapainya kesadaran gender pada peserta didik disebabkan oleh dua hal yaitu yang pertama karena sosialisasi gender yang tidak berhasil dan yang kedua karena peserta didik tidak diajarkan untuk menghargai peran antar gender. Kata Kunci : Kesadaran Gender, Peserta Didik