Khusumadewi, Ari
Unknown Affiliation

Published : 19 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

STUDI TENTANG RESILIENSI PESERTA DIDIK KORBAN LABELLING Hidayah, Riska; KHUSUMADEWI, ARI
Jurnal BK UNESA Vol 11, No 3 (2020)
Publisher : Jurnal BK UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui resiliensi peserta didik korban labelling, yang berfokus pada faktor pendukung resiliensi, tahap proses resiliensi, dan dampak labelling terhadap peserta didik. Penelitian ini dilaksanakan melalui pendekatan kualitatif dengan rancangan studi kasus. Subjek dari penelitian ini adalah empat peserta didik korban labelling tetapi tetap resilien dan sumber penelitian berasal dari data primer serta skunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan serta verivikasi. Temuan dari penelitian ini adalah ke empat subjek penelitian memiliki faktor pendukung resiliensi dan, tahap resiliensi yang dicapai oleh ke empat subjek berbeda-beda. Hal ini dapat dilihat dari faktor pendukung resiliensi yang di miliki oleh setiap individunya. Semakin banyak faktor pendukung yang dimiliki, maka akan semakin resilien individu tersebut. Dampak yang terjadi karena labelling berupa dapak psikologis dan emosional serta dampak sosial. Penelitian ini memberikan gambaran bahwa, resiliensi bagaikan kekuatan dasar yang menjadi pondasi pada diri seseorang dalam menghadapi kesulitan, dengan demikian hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi bagi guru, orang tua maupun peserta didik itu sendiri, sehingga dapat memberikan pandangan mengenai betapa pentingnya memahami dan menerima perbedaan demi terciptanya individu yang resilien dan hubungan sosial yang harmonis. Kata Kunci : Resiliensi, Peserta Didik, Labelling
PENGEMBANGAN APLIKASI LET’S END BODY SHAMING UNTUK MENINGKATKAN SELF CONFIDENCE PUTRI AINI AZIS, ATIKAH; KHUSUMADEWI, ARI
Jurnal BK UNESA Vol 11, No 3 (2020)
Publisher : Jurnal BK UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Body shaming merupakan salah satu permasalahan yang sering terjadi di dunia, termasuk di Indonesia. Body Shaming merupakan bentuk dari bullying verbal maupun non-verbal. Seperti studi pendahuluan yang dilakukan pada SMA Muhammadiyah 10 Surabaya diperoleh informasi bahwa kurangnya media yang menarik untuk digunakan peserta didik dalam pencegahan body shaming. Penelitian ini menggunakan penelitian pengembangan dan bertujuan untuk mengembangkan suatu produk berupa media aplikasi yaitu let?s end body shaming. Prosedur penelitian pengembangan ini mengacu pada Borg and Gall (1983). Penelitian ini hanya dilakukan sampai tahap ke lima, yaitu revisi produk utama, dikarenakan keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya. Pada hasil uji akseptabilitas ahli menggunakan metode content validity ratio (CVR) dan di rata-rata menjadi CVI. Sedangkan pada uji akseptabilitas calon pengguna (peserta didik) menggunakan metode presentase. Hasil CVI pada uji ahli materi dan calon pengguna (guru bimbingan dan konseling) sebesar 0,63. Hasil CVI pada uji ahli media sebesar 0,53. Hasil CVI pada buku panduan sebesar 0,53. Dan hasil pada uji validasi calon pengguna (peserta didik) 86,2%. Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa produk media aplikasi let?s end body shaming telah memenuhi kriteria akseptabilitas. Kata Kunci: Body Shaming, Penelitian pengembangan, Aplikasi
TEKNIK SELF CONTROL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KOMENTAR DI MEDIA SOSIAL FITRI RODIANA, NURIL; KHUSUMADEWI, ARI
Jurnal BK UNESA Vol 11, No 3 (2020)
Publisher : Jurnal BK UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perilaku menulis komentar negatif merupakan perilaku kurang kontrol diri dalam menggunakan media sosial yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Akibatnya adalah penggunaan etika dalam berbahasa dan penggunaan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) semakin dikesampingkan. Tujuan penelitian ini untuk menguji keefektifan penggunaan teknik self control dalam konseling kelompok untuk meningkatkan keterampilan menulis komentar positif di media sosial. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan salah sat rancangan pra-eksperimen, yakni Single Subject Design A-B. Subject penelitian adalah enam peserta didik di SMAN 1 Kamal yang teridentifikasi memiliki perilaku menulis komentar negatif di media sosial yang tinggi. Data penelitian diukur melalui wawancara dan observasi serta dianalisis berdasarkan frekuensi dan durasi perilaku subject. Hasil dari analisis yang sudah dilakukan oleh peneliti pada level stabilitas menunjukkan bahwa subyek S pada fase baseline (A) sebesar 85% menjadi 42% (B), subyek R pada fase baseline (A) sebesar 85% menjadi 71% (B), subyek D pada fase baseline (A) sebesar 85% menjadi 71% (B), subyek M pada fase baseline (A) sebesar 85% tetap 85% pada fase intervensi (B), subyek A pada fase baseline (A) sebesar 85% menjadi 57% (B), dan subyek F pada fase baseline (A) sebesar 85% menjadi 28% (B).Dapat disimpulkan bahwa terdapat perubahan skor dari perilaku menulis komentar negatif dimedia sosial setelah diberikan konseling kelompok dengan teknik self control Kata Kunci: Konseling Kelompok, Teknik Self Control, Perilaku Menulis Komentar di Media Sosial
PENGEMBANGAN VIDEO CINEMATHERAPY BULLYING BAGI PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 2 GEDANGAN SURYA ADI LESTARI, DINNA; KHUSUMADEWI, ARI
Jurnal BK UNESA Vol 11, No 3 (2020)
Publisher : Jurnal BK UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fenomena bullying masih banyak terjadi di lingkungan sekolah. Perilaku bullying dalam bentuk verbal, nonverbal dan reasional merupakan perilaku yang banyak terjadi antar peserta didik pada mitra sebayanya. Layanan bimbingan dan konseling yang ada di sekolah dapat membantu menyelesaikan permasalahan bullying. Pemberian layanan BK dapat diberikan secara langsung maupun secara tidak langsung, yakni melalui perantara media. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan satu produk media bimbingan dan konseling guna mencegah dan menangani perilaku bullying di kalangan peserta didik, yakni video cinematherapy ?STOP BULLYING? yang layak dan efektif untuk mencegah dan menghentikan perilaku bullying. Penelitian dilaksanakan dengan rancangan penelitian pengembangan dari Borg and Gall (2008). Data penelitian dikumpulkan melalui angket askseptabilitas produk. Sumber data pada penelitian ini yakni validator media, validator materi, dan calon pengguna video cinematherapy. Analisis data dilakukan melalui teknik Content Validity Index (CVI) menurut Lawshe (1985). Hasil penelitian ini yakni terciptanya video cinematherapy yang memenuhi kriteria kegunaan, kelayakan, kepatutan dan ketepatan. Berdasarkan media yang dikembangkan, maka implikasi pada penelitian ini adalah video cinematherapy ?STOP BULLYING? dapat membantu guru bimbingan dan konseling menahan dan menangani perilaku bullying yang terjadi di lingkungan sekolah. Kata Kunci: Pengembangan Video Cinematherapy, Bullying, Peserta Didik
PENGEMBANGAN MEDIA BUKU CERITA DALAM BENTUK POP-UP UNTUK MEMBERIKAN GAMBARAN LABELLING OVIEANTI YOLA MIRANDA, KARINA; KHUSUMADEWI, ARI
Jurnal BK UNESA Vol 11, No 3 (2020)
Publisher : Jurnal BK UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perilaku Bullying terdiri dari dua bentuk yaitu verbal dan non verbal. Bullying verbal berupa labelling. Pada tingkat sekolah dasar masih banyak terdapat perilaku labelling karena rendahnya pemahaman akan arti serta efek dari labelling. Guru kelas memiliki tanggung jawab untuk memberikan gambaran terkait labelling karena tidak adanya guru BK di Sekolah. Untuk memberikan gambaran labelling kepada peserta didik tingkat sekolah dasar dapat menggunakan bacaan buku cerita. Tujuan penelitian ini menghasilkan buku cerita dalam bentuk pop-up ?Kelinci dan Kura-kura? yang memenuhi kriteria akseptabilitas berupa kegunaan, kelayakan, kepatutan, dan ketepatan dengan menggunakan model pengembangan dari Borg & Gall (2008). Metode untuk menganalisis data uji validasi media, uji validasi materi dan calon pengguna adalah metode content validity ratio (CVR) yang dirumuskan oleh Lawshe, seperti yang dipaparkan dalam (Purwoko, 2015). Pengujian dilaksanakan bersama dengan ahli materi, ahli media dan calon pengguna. Berdasarkan penilaian uji ahli serta calon pengguna didapatkan hasil bahwa uji ahli media memiliki nilai CVI pada media buku cerita 0,86 dan pada buku panduan 0,85. uji ahli materi memiliki nilai CVI pada media buku cerita 0,91 dan pada buku panduan 0,92. Uji calon pengguna (guru kelas) memiliki nilai CVI pada media buku cerita sebesar 0,95 . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media buku cerita ?Kelinci dan Kura-kura? pencegahan Labelling telah memenuhi kriteria akseptabilitas berupa kegunaan, kelayakan, kepatutam, dan ketepatan. Kata Kunci: buku cerita, pop-up, labelling,
PENGEMBANGAN MEDIA PERMAINAN TRADISIONAL BOI-BOIAN UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR , LUSIANI; KHUSUMADEWI, ARI
Jurnal BK UNESA Vol 11, No 3 (2020)
Publisher : Jurnal BK UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Media Permainan Tradisional Boi-Boian untuk Meningkatkan Karakter Peserta Didik Sekolah Dasar yang digunakan oleh guru Bimbingan dan Konseling atau Guru kelas sebagai media pemberian layanan pendidikan karakter kepada peserta didik sekolah dasar. Dalam penelitian ini juga mencoba mengumpulkan data guna menilai tingkat aseptabilitas dari produk yang dikembangakan. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan penelitian pengembangan. Metode yang digunakan yaitu Borg &Gall yang telah disederhanakan oleh Tim Pusat Penelitian Kebijakan dan Inovasi (Puslitjaknov) pada tahun 2008 dengan lima langkah yaitu melakukan analisis produk awal yang dikembangakan, pengembangan produk awal, uji ahli (ahli materi, ahli media, dan uni coba calon pengguna) Validasi dinilai berdasarkan kriteria akseptabilitas produk. Berdasarkan hasil uji ahli materi yaitu 93%. Apabila dibandingkan dengan kriteria kelayakan produk menurut Mustaji (2005) maka produk sangat baik, tidak perlu direvisi, hasil uji validasi me ahli media sebesar 100% dan hasil uji validasi calon pengguna sebesar 88,24%.s Media Permainan Tradisional Boi-Boian untuk Meningkatkan Karakter Peserta Didik sekolah Dasar telah memenuhi kreteria akseptabilitas produk berdasarkan kreteria kegunaan, kelayakan, ketepatan, serta kepatutan. Kata Kunci: Pengembangan Media, Permainan Boi-Boian, Pendidikan Karakter
IDENTIFIKASI GEJALA STRES KLIEN DI YAYASAN RUMAH ORBIT SURABAYA SELAMA PROSES REHABILITASI Sari, Nurma Yulya; Khusumadewi, Ari
Jurnal Bikotetik (Bimbingan dan Konseling: Teori dan Praktik) Vol 2, No 1 (2018): Volume 2 Nomer 1, Mei 2018
Publisher : Jurusan Bimbingan dan Konseling

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/bikotetik.v2n1.p105-109

Abstract

Stress is a response to a person, both physically and psychologically to a change in the environment that is perceived to be disturbing and causing him/her to be threatened. To know someone experiencing stress need to know the symptoms of stress first. The background of this study was conducted to reduce the cases of suicide clients former drug users during the rehabilitation process. So it is necessary to know the symptoms of stress first. This study includes a type of literature study research by finding reference to the theory relevant to cases or problems found. Reference theory obtained by way of research literature study serve as the basic foundation and the main tool for research practice in the field. The study was conducted at the Orbit Healthy Home Foundation. Analysis of the results of research conducted by analyzing, comparing the standard of stress level with symptoms experienced by clients at the time of rehabilitation. The results showed that the client at Orbit Foundation Surabaya experienced stress at the third stage with symptoms of gastric disturbance was felt like an ulcer, muscle tension increasingly felt, feelings of unrest and emotional tension is increasing, disturbance of sleep patterns, body feels tired, easily sick.
PENGEMBANGAN MODUL CULTURAL AWARENESS UNTUK KONSELOR SEBAYA Khusumadewi, Ari; W. S., Hadi Warsito; Wiyono, Bambang Dibyo
Jurnal Bikotetik (Bimbingan dan Konseling: Teori dan Praktik) Vol 1, No 1 (2017): volume 1 Nomor 1 Mei 2017
Publisher : Jurusan Bimbingan dan Konseling

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/bikotetik.v1n1.p30-36

Abstract

The process of attaining adolescent self-identity is strongly influenced by environmental conditions in which group culture greatly influences its success. Therefore students need to have a mantab cultural awareness to minimize the negative influence of the surrounding culture. Cultural awareness is a competence that naturally exists in the individual and develops according to the pattern of individual development, meaning individual cultural awareness can be developed.Limitations on the number of school counselors lead to many unresolved issues. Peer guidance program (peer counselor) is one solution to help students. Given the importance of the position of peer counselor then it is necessary that the media develop the competence of multicultural counselors in self counselor peer. One of the competencies developed is the competence of cultural awareness. Cultural awareness competencies help peer counselors to integrate their surrounding culture with their own culture, meaning that this competency is a capability that helps peer counselors take a proactive stance toward cultural differences, recognize and value each individual's multiculturality.   The importance of developing multicultural counselor competencies in peer counselors has not been matched by the development of the media. Therefore, it takes a medium that can be used as a guide for peer counselors in developing their cultural awareness competence. The media is a cultural awareness module for peer counselors. Development This module is limited to acceptability stages that meet the four aspects of standard usability, convenience, accuracy and propriety. With the module developed, it is expected to maximize the implementation of peer guidance in school.   Validation tests are performed by media validators, material validators and users. The revision of phase 1 is done after material validation and revision phase 2 after media validation. Material validation is done by counseling expert with minimum education qualification of S2 and teaching cross-cultural counseling course, media validation is done by expert in media with minimum qualification S2. User validation is performed by peer counselors at SMAN 11 Surabaya.   From the expert validation result get the percentage value 85,93% from media validator, 87,5% from material validator and 82,5% from user validator for usability aspect, feasibility, accuracy, and propriety. The averages when adjusted to the assessment criteria according to Mustaji (2005: 102) turned out to fall into very good category (81% -100%). So it can be stated that this cultural awareness module meets the criteria of acceptability with very good predicate, no need to be revised.
PERBEDAAN PERSEPSI TERHADAP PELECEHAN SEKSUAL DI SMA AL-MUQODDASAH Safitri, Ika; Khusumadewi, Ari
KOPASTA : Jurnal Program Studi Bimbingan Konseling Vol 8, No 2 (2021): JURNAL KOPASTA (NOVEMBER 2021)
Publisher : UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN, BATAM, INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/kop.v8i2.3198

Abstract

Pelecehan seksual sudah bukan masalah baru bagi masyarakat,fenomena pelecehan seksual masih terjadi sampai saat ini dan terjadi di berbagai tempat tak terkecuali dalam lingkup pendidikan,terutama pendidikan keagamaan atau pondok pesantren.Dalam pondok pesantren motif pelecehan seksual didasarkan oleh ajaran agama,hal ini dapat terjadi karena cara pandang seseorang terhadap pelecehan seksual sangat berbeda satu sama lain.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan persepsi santri terhadap pelecehan seksual yang ada di SMA Al-Muqoddasah dari segi jenis kelamin dan usia. Pendekatan penelitian menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode penelitian kausal komparatif. Variabel yang akan diteliti persepsi sebagai variabel X dan pelecehan seksual sebagai variabel Y.Populasi penelitian adalah santri di SMA Al-Muqoddasah Ponorogo dari kelas 10 hingga kelas 12 yang berjumlah 138 orang, maka dari itu peneliti mengambil keseluruhan jumlah populasi sebagai sampel penelitian.Teknik pengumpulan data menggunakan skala persepsi sexual harassment. Analisis data menggunakan statistik parametris yaitu Independent Sample T-Test.Hasil penelitian diperoleh nilai Sig.(2-tailed) untuk jenis kelamin adalah 0,000 ,dengan a = 0,05. Maka dapat ditarik kesimpulan 0,000 < 0,05 ,yang artinya terdapat perbedaan persepsi peserta didik terhadap pelecehan seksual dari segi jenis kelamin. Sedangkan hasil penelitian untuk usia adalah nilai Sig. (2-tailed) 0,067 ,dengan a = 0,05. Maka dapat ditarik kesimpulan 0,067 > 0,05 ,yang artinya tidak terdapat perbedaan persepsi terhadap pelecehan seksual dari segi usia.