Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh latihan fisik akut terhadap fev1 (forced expiratory volume in one second) pada pemain basket mahasiswa Fakultas Kedokteran Unsrat Dumat, Grace N.; Engka, Joice N.A.; Sapulete, Ivony M.
eBiomedik Vol 4, No 2 (2016): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.4.2.2016.14645

Abstract

Abstract: Acute physical exercise is an exercise activity that is carried out with a long duration of ± 10-15 minutes with mild to moderate intensity. Several studies have shown that reduced physical exercise may lower lung resistance. Physical exercise causes an increase in respiratory muscle endurance so that respiratory function will increase. One assessment measure lung function FEV1 (Forced Expiratory Volume in One Second) by using a spirometry. The objective of this study is to overlook the effect of physical exercise on lung function of FEV1 at medical student basketball players in Sam Ratulangi University. The subject of this study are 35 medical students that have been active playing basketball for more or less than 6 months within 10-15 minutes exercise duration. Subject was measured with spirometry to see the effect of this treatment on FEV1. All of 35 subjects finish this program. FEV1 before the treatment was 3.4871 and 3.4474 after treatment.Conclusion: FEV1 increase about 0,73 litres, but it’s not statistically significant (p>0,05) Abstrak: Latihan fisik akut adalah aktivitas olahraga yang dilakukan dengan durasi latihan ± 10-15 menit dengan intensitas ringan-sedang. Penelitian menunjukan bahwa terjadi penurunan daya tahan paru yang diakibatkan oleh kurangnya aktivitas fisik olahraga. Latihan fisik meningkatkan daya tahan otot pernapasaan sehingga dapat melancarkan aliran darah ke dalam paru dan meningkatkan kapasitas paru. Salah satu penilaian yang dapat dilakukan untuk menilai faal paru yaitu dengan menilai FEV1 (Forced Expiratory Volume in One Second) dengan menggunakan alat spirometri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan fisik akut terhadap FEV11 faal paru pada pemain basket mahasiswa kedokteran Unsrat, subyek penelitian terdiri dari 35 orang mahasiswa kedokteran yang aktif bermain basket ± 6 bulan dengan durasi latihan fisik selama 10-15menit. FEV1 subyek diukur sebelum diberikan perlakuan. Kemudia subyek diberikan perlakuan latihan fisik berupa permainan bola basket dengan durasi latihan selama 10-1 menit. FEV1 diukur kembali setelah dilakukan perlakuan. Keseluruhan subyek total 35 orang mengikuti program. Nilai FEV1 sebelum perlakuan adalah 3.4871L dan nilai FEV1 setelah perlakuan adalah 3.4474L.Simpulan: Terdapat peningkatan nilai rerata FEV1 sebesar 0,39 liter, namun setelah dilakukan uji t berpasangan menyatakan tidak ada perbedaan yang bermakna rerata FEV 1 awal dan akhir (p > 0,05).
Musculoskeletal Disorder pada Ekstremitas Atas akibat Penggunaan Telepon Cerdas secara Aktif pada Remaja Pelajar SMA Darmawan, Arondino P.; Doda, Diana V. D.; Sapulete, Ivony M.
Medical Scope Journal Vol 1, No 2 (2020): Medical Scope Journal
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/msj.1.2.2020.28005

Abstract

Abstract: Advances in technological development have led to increased use of smartphones. To date, the prevalence of musculoskeletal disorder (MSD) of the upper extremities is increasing and according to previous studies one of the MSD causes is the continued use of smart phones by high school students. This study was aimed to determine the prevalence of MSD of the upper extremities experienced in the last 7 days and to evaluate the relationship between MSD complaints and smartphone usage among adolescent high school students. This was an analytical study with a cross-sectional design. The instruments in this study were demographic questionnaire, smartphone usage, and modified Nordic Body Map Questionaire. Data were analyzed by using the Spearman Rho correlation test. There were 170 respondents (N = 170) involved in this study. Most of the MSD complaints were in the neck (n = 73; 42.9%), followed by in the shoulder (n = 61; 35.9%), and finger (n = 49; 28.8%). Most of the pain was categorized as mild pain. The Spearman Rho test showed significant correlations, as follows: between MSD in the neck and gaming as well as chat frequency (p=0.040); between MSD in the upper arm and one sesion gaming duration (p=0.005); and between MSD in the fingers and gaming duration in one sesion (p=0.007) and in a day (p=0.042). In conclusion, among adolescent high school students, frequency as well as duration of smartphone usage could influence the occurrence of MSD in the upper extremities.Keywords: musculoskeletal disorder, smartphone, duration of usage, frequency of usage, gaming Asbtrak: Kemajuan perkembangan teknologi menyebabkan peningkatan penggunaan telepon cerdas. Prevalensi musculoskeletal disorder (MSD) dari ekstremitas atas meningkat dan menurut penelitian salah satu penyebabnya ialah akibat penggunaan berkelanjutan dari telepon cerdas oleh remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi MSD pada ekstremitas atas yang dialami dalam 7 hari terakhir dan mengevaluasi hubungan antara keluhan MSD dengan penggunaan smartphone pada remaja pelajar SMA. Jenis penelitian ialah analitik dengan desain potong lintang. Penelitian ini menggunakan kuesioner demografi, smartphone, dan modifikasi dari Nordic Body Map Questionnaire. Analisis statistik menggunakan tes korelasi Spearman Rho. Hasil penelitian mendapatkan 170 responden (N=170). Keluhan MSD paling sering dirasakan pada leher (n=73; 42,9%), bahu (n=61; 35,9%), dan jari tangan (n=49; 28,8%). Karakteristik keparahan nyeri yang dirasakan sebagian besar merupakan nyeri ringan. Uji korelasi Spearman Rho mendapatkan korelasi bermakna antara: keluhan MSD pada leher yang dialami dalam 7 hari terakhir dengan frekuensi gaming dan frekuensi chatting (p=0,040); keluhan MSD pada lengan atas dengan durasi gaming satu sesi (p=0,005); dan keluhan MSD pada jari tangan dengan durasi gaming dalam satu sesi (p=0,007) dan dalam sehari (p=0,042). Simpulan penelitian ini ialah frekuensi dan durasi penggunaan telepon cerdas berpengaruh terhadap timbulnya keluhan MSD ekstremitas atas pada remaja pelajar SMA.Kata kunci: musculoskeletal disorder, telepon cerdas, durasi, frekuensi, gaming