Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

TANGGUNG JAWAB BADAN PEMERIKSAAN KEUANGAN (BPK) DALAM MELAKSANAKAN PEMERIKSAAN PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA UNTUK MEWUJUDKAN PEMERINTAHAN YANG BAIK DAN BERSIH Kusuma, Surya
LEX ADMINISTRATUM Vol 6, No 3 (2018): Lex Administratum
Publisher : LEX ADMINISTRATUM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kewenangan BPK terhadap pemeriksaan dan pengelolaan keuangan negara dan bagaimana tanggung jawab BPK dalam pemeriksaan pengelolaan keuangan untuk mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih. Dengan mwenggunakan metode penelitian yuridis normatif, disimpulkan: 1. BPK memiliki kewenangan untuk menentukan objek pemeriksaan, merencanakan serta melaksanakan pemeriksaan. Penentuan waktu dan metode pemeriksaan serta menyusun maupun menyajikan laporan juga menjadi wewenang dari BPK tersebut. Semua data, informasi, berkas dan semua hal yang berkaitan dengan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara hanya bersifat sebagai alat untuk bahan pemeriksaan. BPK harus dalam memberikan pendapat kepada DPR, DPD, DPRD, dan semua lembaga keuangan negara lain yang diperlukan untuk menunjang sifat pekerjaan BPK. Selain itu, BPK harus memberi nasihat/pendapat berkaitan dengan pertimbangan penyelesaian masalah kerugian negara. 2. BPK bertanggung jawab dalam pengelolaan keuangan negara, mencakup adanya transparansi dalam penyelenggaraan pemerintahan, pemerintahan yang partisipatif bagi masyarakatnya, memiliki akuntabilitas dan keterbukaan dalam pengelolaan keuangan negara sesuai dengan aturan pokok yang telah ditetapkan dalam Undang-Undang Dasar. Penjabaran aturan pokok yang telah ditetapkan dalam Undang-Undang Dasar tersebut harus dituang ke dalam asas-asas umum dalam pengelolaan keuangan negara sebagai pencerminan best practices (penerapan kaidah-kaidah yang baik). Dalam melaksanakan tanggung jawabnya BPK selalu berdampingan dengan prinsip atau asas dimana asas tersebut merupakan tuntunan bagi BPK atau lembaga pemerintahan lainnya.Kata kunci: Tanggung Jawab Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Pemeriksaan Pengelolaan Keuangan Negara, Pemerintahan Yang Baik Dan Bersih
Perlindungan Hukum Bagi Peserta Misi Khusus PBB Terkait dengan Kematian dalam Pelaksanaan Tugas (Studi Kasus Pasukan Garuda Lebanon 2022) Kusuma, Surya; Harisman, Harisman
UNES Law Review Vol. 6 No. 3 (2024): UNES LAW REVIEW (Maret 2024)
Publisher : LPPM Universitas Ekasakti Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31933/unesrev.v6i3.1763

Abstract

In order to protect the rights and obligations of UN special mission participants while they carry out their duties, this research aims to determine the legal arrangements for UN special missions. It also seeks to ascertain the UN's responsibility for UN special mission participants who die while performing their duties. Normative legal research is the kind of study that is employed. The findings demonstrate how crucial it is for UN special missions to have legal guidelines when performing their duties in order to guarantee that all actions are compliant with UN policies and goals. This entails compliance with international laws like the Geneva Conventions, internal UN policies, and approval from the nations in which the mission operates. When viewed from the perspective of sending countries against participants in special UN peace missions, there is protection in the form of compensation, medical assistance, and family support. Through this arrangement, the UN can carry out humanitarian and peace missions safely and effectively, and provide protection to mission personnel. The sending nation also provides training to the soldiers, including topics such as international law, human rights, law enforcement methods, and mission guidelines. Additionally, to help them deal with the difficulties they could encounter on a peace mission, participants receive training in stress management, communication, negotiation, and conflict resolution techniques. In order for mission participants to contribute to global peace in a secure and efficient manner, it is critical that these legal provisions be upheld and monitored. When a mission member dies while performing their duties, the UN is held accountable. They are required to look into the death with great care, support the relatives of the deceased, and make sure that future missions have stronger preventive measures in place.
Simulasi Pengenalan Evakuasi Dini terhadap Bencana Kebakaran Guna Meningkatkan Edukasi Siswa SD Labschool UPI Purwakarta Berbasis Internet of Things Agustin, Sarah; Novelia, Eka; Fadhlullah, Wafiq Nur; Kusuma, Surya; Salmadiina, Ashrida; Fauzan, Muhammad Iqbal; Putrinismara, Moktika; Aziz, Shofwan Abdul; Setyowati, Endah
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Terintegrasi Vol. 8 No. 1 (2023): J-INDEKS
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/jindeks.v8i1.4753

Abstract

Perkembangan teknologi saat ini berkembaang di berbagai bidang dan membawa berbagai dampak dalam kehidupan. Dalam bidang pendidikan salah satunya, dengan memnafaatkan teknologi dapat membantu perkembangan pengetahuan wawasan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Sistem Pendeteksi Kebakaran atau SISPEK berbasis Internet of Things (IoT) merupakan sistem yang dirancang untuk mendeteksi kebakaran maupun asap yang diimplementasikan dengan media edukasi sebagai pembelajaran untuk siswa agar mengetahui dan mengenai teknologi IoT yang dapat digunakan dan dimanfaatkan dalam kegiatan sehari-hari. Selain itu, tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai pendeteksi kebakaran yang mampu membantu mengidentifikasi apabila terjadi kebakaran didalam ruangan maupun di kelas, sehingga dengan adanya SISPEK dapat membantu pengevakuasian murid dan meminimalisir terjadinya kerugian baik untuk anak sekolah maupun pihak sekolah itu sendiri. Serta hal ini dapat mengurangi kerusakan properti, perlengkapan, dan aset berharga, serta menghindari korban luka bagi anak-anak sekolah. Penelitian ini, menggunakan metode pendekatan User-Centered Design (UCD) dimana prototipe alarm kebakaran yang dirancang merupakan sistem interaktif terhadap pengguna berbasis IoT sebagai bentuk media edukasi keselamatan didalam ruangan atau di kelas. Berdasarkan kuisioner didapatkan hasil pre-test menunjukkan kesadaran tinggi bagi seluruh siswa kelas 5B di SD Lab School UPI Purwakarta, terkait akan pentingnya keselamatan dari kebakaran di sekolah dasar. Antusiasme siswa menjadi faktor kunci keberhasilan simulasi, dengan tingkat kesadaran terhadap kebakaran yang tinggi. Hasil post-test menunjukkan efektivitas kegiatan, dengan 96,3% siswa menyatakan materi bermanfaat. Tingkat pemahaman siswa tentang IoT meningkat, dan 27 siswa menganggap alat pendeteksi kebakaran berbasis IoT (SISPEK) diperlukan oleh sekolah. Oleh karena itu, kegiatan ini sukses meningkatkan kesadaran dan pengetahuan siswa kelas 5B terkait evakuasi dini dan penerapan IoT dalam kehidupan sehari-hari yang dapat memberikan nyamanan dan kemudahan.