Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Keanekaragaman Vegetasi Riparian Sungai Polimaan, Minahasa Selatan – Sulawesi Utara (Riparian Vegetation Diversity of Polimaan River, South Minahasa- Sulawesi Utara) Bental, Winda Puspita; Siahaan, Ratna; Maabuat, Pience Vera
JURNAL BIOS LOGOS Vol 7, No 1 (2017): JURNAL BIOSLOGOS
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jbl.7.1.2017.16254

Abstract

Abstrak Degradasi riparian akibat aktivitas manusia dapat menyebabkan penurunan vegetasi riparian yang akan berdampak pada fungsi dalam mempertahankan kualitas air sungai, habitat hidupan liar dan menurunkan jasanya bagi kesejahteraan manusia. Penelitian vegetasi riparian Sungai Polimaan dilakukan untuk menganalisis keanekaragaman vegetasi riparian Sungai Polimaan. Penelitian dilakukan dari Desember 2016 sampai Maret 2017 di sepanjang sungai dari hulu, tengah hingga hilir Sungai Polimaan. Metode analisis vegetasi transek petak sistematik dilakukan pada tingkat rumput, semai, pancang, tihang dan pohon. Vegetasi riparian yang ditemukan di Sungai Polimaan sebanyak 665 individu, 68 spesies, 41 suku. Keanekaragaman vegetasi riparian (H’) secara keseluruhan tergolong sedang untuk tingkat rumput (1,55), pancang (1,53), tihang (1,64) dan pohon (1,76) dan tergolong tinggi pada tingkat semai (3,59).  Upaya pengelolaan zona riparian diperlukan untuk mempertahankan keanekaragaman vegetasi riparian di Sungai Polimaan. Kata kunci: keanekaragaman, Sungai Polimaan, vegetasi riparian. Abstract Riparian degradation due to human activities can lead to decreased riparian vegetation that affects riparian function to maintain river quality, wildlife habitat and riparian services for human well-being. The riparian vegetation research of the Polimaan River was conducted to analyze the diversity of riparian vegetation of the Polimaan River. The study was conducted from December 2016 to March 2017 along river from upper, middle to down the Polimaan River. Method of systematic transect vegetation analysis was carried out at the levels of grass, seedling, stake, banana and tree. The riparian vegetation found in the Polimaan River consisted of 665 individuals, 68 species, 41 families. Riparian vegetation diversity (H ') could be classified into middle diversity for grass (1.55), sapling (1.53), poles (1.64) as well as tree (1.76), and high diversity for seedlings (3.59). Riparian zone management are required to preserve the diversity of riparian vegetation of Polimaan River.Key words: biodiversity, Polimaan River, riparian vegetation
Pelatihan Jenis Dan Fungsi Lamun Di Pesisir Dalam Upaya Konservasi Lamun Di Pesisir Kecamatan Bunaken Daratan Kepada Siswa Sekolah Dasar GMIM Molas dan SD GMIM 88 Meras Maabuat, Pience Vera; Suoth, Verna A.
VIVABIO: Jurnal Pengabdian Multidisiplin Vol 1, No 2 (2019): VIVABIO: Jurnal Pengabdian Multidisiplin
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/vivabio.1.2.2019.24935

Abstract

Ekosistem lamun merupakan salah satu ekosistem penyangga yang bisa ditemukan di pesisir laut, dapat ditemui seperti padang rumput yang luas di pesisir, terdiri dari beberapa jenis ataupun tunggal yang disebut padang lamun.  Keberadaannya saat ini masih memperihatinkan dengan kurangnya perhatian dalam pelestarian, dikarenakan pengetahuan akan lamun itu sendiri masih sangat minim. Hasil survey sebelumnya telah menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat menyangkut lamun masih kurang, baik itu anak-anak maupun sampai orang dewasa, baik itu jenis bahkan fungsi dan manfaatnya. Kegiatan pembangunan cottage, hotel bahkan aktivitas masyarakat lainnya di daerah pesisir tentu saja ikut mengambil bagian dalam mempengaruhi lingkungan pertumbuhan lamun. Untuk itu perlu adanya upaya lewat penyadaran masyarakat melalui pendidikan sejak dini pada anak sekolah dasar dalam melestararikan lamun. Mitra yang dipilih yaitu SD GMIM Molas dan SD GMIM 88 Meras di Kecamatan Bunaken Kota Manado. Sekolah merupakan sarana penting untuk meningkatkan pengetahuan tentang kehidupan yang benar dan sehat untuk menunjang kelangsungan generasi dari waktu ke waktu, seperti halnya pengetahuan akan keanekaragaman hayati laut seperti lamun. Program PKM ini bertujuan untuk 1. Meningkatkan pengetahuan guru dan siswa tentang ekosistem lamun laut (Seagrass) yang penting keberadaannya di pesisir, sebagai salah satu ekosistem penyangga yang sangat penting secara ekologis, 2. Meningkatkan kesadaran untuk melestarikan lingkungan pesisir. Metode untuk mencapai tujuan tersebut yaitu metode workshop dengan teknik ceramah/pelatihan dan pendampingan. Metode ini dilakukan secara langsung dengan tatap muka, melalui beberapa tahapan yaitu : pemberian penjelasan dengan materi ceramah dikemas secara menarik dalam bentuk power point sehingga bisa menarik perhatian peserta dan mendiskusikannya bersama dalam tanya jawab, selain itu diberikan permainan untuk melihat respon penyerapan materi kepada siswa. Guru khususnya dilatih secara bersama untuk bisa memotivasi siswa dan anggota masyarakat tentang pengetahuan yang diberikan. Hasil yang diperoleh, ada respon positif dan peningkatan pengetahuan dengan diskusi interaktif bersama siswa dan guru yang menunjukkan bahwa materi yang diberikan telah diserap dengan baik. Diharapkan kegiatan ini memberikan pengaruh yang positif sehingga kedepannya bisa lebih meningkatkan peran serta dan perhatian dalam konservasi sumberdaya pesisir laut seperti ekosistem lamun.