p-Index From 2019 - 2024
0.659
P-Index
This Author published in this journals
All Journal TEKNO
Sompie, O. B. A.
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : TEKNO

Pengaruh Penambahan Abu Batu Bara Terhadap Kuat Geser Tanah Lempung Polii, Sindy Natalia; Sompie, O. B. A.; Manaroinsong, Lanny D. K.
TEKNO Vol 16, No 69 (2018): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kekuatan tanah dasar memegang peranan penting untuk mendukung beban. Seringkali tanah belum dapat digunakan karena kondisi yang tidak mendukung. Oleh karena itu, diperlukan stabilisasi tanah untuk memperbaiki sifat-sifat tanah tersebut.Dalam penelitian ini menggunakan abu batu bara sebagai bahan stabilisasi tanah. Abu batu bara adalah bagian dari sisa pembakaran batu bara pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang berbentuk partikel halus. Abu batu bara tidak memiliki kemampuan mengikat, namun dengan kehadiran air dan ukurannya yang halus, silikaoksida (SiO2) yang dikandung di dalam abu batu bara akan bereaksi secara kimia dan menghasilkan zat yang memiliki kemampuan mengikat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan abu batu bara terhadap kuat geser tanah lempung dengan variasi campuran 0%, 5%, 10%, 15%, 20%, dan 25%. Dari hasil penelitian yang dilakukan, pada pengujian pemadatan terjadi peningkatan γdmax menjadi 1.265 gr/cm3 pada campuran 25% abu batu bara. Untuk nilai kohesi terbesar yaitu 6.3526 t/m2 pada campuran 20% abu batu bara. Sedangkan untuk nilai sudut geser dalam (∅) = 17˚ pada campuran 15% dan 25% abu batu bara dan tegangan geser terbesar pada campuran 25% dengan nilai τ = 12.4899 kN/m2. Semakin besar jumlah abu batu bara yang digunakan semakan besar pula tegangan geser yang diberikan. Kemudian faktor keamanan dari 1.414 pada campuran 0% menjadi 2.194 pada campuran 20% abu batu bara.
Analisis Respon Spektra Pada Embankment Boulevard Amurang Loong, Cliefino A. F.; Sompie, O. B. A.; Manaroinsong, Lanny D. K.
TEKNO Vol 17, No 72 (2019): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gempa merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam merencanakan suatu bangunan. Kondisi gempa merupakan hal selalu berubah juga kejadiannya yang tidak dapat diprediksi kapan dan dimana akan tejadi. Percepatsn tanah maksimum merupakan salah satu parameter yang digunakan dalam merancang suatu bangunan yang merupakan syarat dari Standar Nasional Indonesia 1726:2012 tentang perencanaan gedung tahan gempa. Provinsi Sulawesi utara merupakan kawasan dengan tingkat seismik yang tinggi, boulevard Amurang merupakan salah satu infrastruktur jalan yang termasuk dalam kawasan tersebut sehingga perlu dilakukan analisis respon spektra pada lokasi tersebut. Dengan menggunakan parameter – parameter gempa yang sesuai dengan kondisi lokasi tersebut. Analisis dilakukan menggunakan metode PSHA (Probability Seismic Hazard Analysis) dengan bantuan EZ-FRISK untuk menghasilkan PGA (Peak Ground Acceleration) atau percepatan tanah maksimum dengan probabilitas terlampaui 2% dalam 50 tahun masa layanan bangunan atau mewakili keruntuhan pada MCE (Maximum Considered Earthquake). Dari hasil analisis yang dilakukan tanah lokasi diklasifikasikan tanah sedang dengan analisis resiko gempa pada periode ulang gempa 2500 tahun mendapatkan nilai PGA = 0.6558 g dan respon spektra desain = 0.798 g. Kata kunci — respons spektra, gempa bumi, PSHA, ZMAP, EZ-FRISK
Percepatan Konsolidasi Dengan Menggunakan Horizontal Drain Kirihio, Pentagon F.P.; Rondonuwu, Steeva G.; Sompie, O. B. A.
TEKNO Vol 16, No 70 (2018)
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Horizontal drain merupakan salah satu cara mempercepat proses konsolidasi pada tanah. Kecepatan konsolidasi merupakan hal penting pada tanah yang memerlukan waktu lama untuk mencapai penurunan. Penelitian ini dilakukan untuk menunjukan bahwa penggunaan drain bisa menjadi salah satu solusi percepatan konsolidasi pada tanah yang memerlukan waktu lama untuk mencapai penurunan yang di inginkan seperti penurunan pada tanah lempung. Danau Tondano merupakan lokasi penelitian yang dipilih karena jenis tanah pada lokasi tersebut merupakan tanah lempung lunak. Penelitian ini dibatasi pada perbedaan percepatan konsolidasi dengan tanpa penggunaan horizontal drain serta penggunaan bahan campuran berupa semen Portland. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan penggunaan horizontal drain dan bahan campuran membuat nilai Cc berubah dari 1.8 (tanah asli) meningkat menjadi 2.1 (Horizontal drain) dan 2.5 (Horizontal drain + semen 2%)
Tinjauan Terhadap Sistem Plambing Penyediaan Air Bersih Dan Penyaluran Air Buangan Pada Gedung Ruko Grand Victorian Kawanua Manado Leba, Martinus; Legrans, Roski R. I.; Sompie, O. B. A.
TEKNO Vol 18, No 75 (2020)
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ruko Grand Victorian Kawanua (GVK) adalah bangunan gedung bertingkat 3 (tiga) lantai yang berlokasi di Jln. Ring Road Manado II, Kelurahan Kairagi Dua, Kota Manado, yang terdiri atas 2 (dua) tipe bangunan, yakni tipe A dan tipe B. Saat ini, gedung ruko GVK telah memiliki perencanaan sistem plambing penyediaan air bersih dan penyaluran air buangan. SNI 8153:2015 tentang Sistem Plambing pada Bangunan Gedung adalah acuan normatif dalam perencanaan sistem plambing di Indonesia. Adanya SNI tersebut mendorong dilakukannya tinjauan terhadap perencanaan sistem plambing gedung ruko Grand Victorian Kawanua yang bertujuan untuk mengetahui kesesuaian sistem plambing penyediaan air bersih dan penyaluran air buangan pada gedung ruko GVK dengan ketentuan-ketentuan menurut SNI 8153:2015. Metode yang digunakan dalam melakukan tinjauan adalah berdasarkan SNI 8153:2015. Hasil perhitungan untuk ruko tipe A yakni : i) pemakaian air rata-rata per hari, (Qd) = 3,96 m3/hari, ii) pemakaian air pada jam puncak (Qh-max) = 0,867 m3/jam, iii) pemakaian air pada menit puncak (Qm-max) = 0,0289 m3/detik, iv) kapasitas tangki bawah (VR) = 1,32 m3, dan v) kapasitas tangki atas (VE) = 0,289 m3. Untuk ruko tipe B, diperoleh hasil : i) pemakaian air rata-rata per hari (Qd) = 2,88 m3/hari, ii) pemakaian air pada jam puncak (Qh-max) = 0,63 m3/jam, iii) pemakaian air pada menit puncak (Qm-max) = 0,021 m3/detik, iv) kapasitas tangki bawah (VR) = 0,96 m3, dan v) kapasitas tangki atas (VE) = 0,210 m3. Kapasitas tangki bawah yang direncanakan oleh pihak pengembang untuk kedua tipe ruko adalah 1 m3, dimana kapasitas tersebut memenuhi untuk ruko tipe B tetapi tidak memenuhi pada ruko tipe A. Hasil analisa sistem plambing air bersih yakni pipa shaf berukuran 1 ½ inci, pipa cabang berukuran 1 inci, dan pipa alat plambing berukuran ½ inci. Hasil-hasil tersebut berbeda dengan perencanaan oleh pihak pengembang, dimana untuk keseluruhan pipa air bersih menggunakan pipa berukuran ¾ inci. Hasil analisa terhadap sistem plambing air buangan grey water adalah menggunakan pipa shaf berukuran 3 inci, pipa cabang dan pipa perangkap yang masing-masing berukuran 2 inci. Hasil analisa terhadap sistem plambing air buangan black water seluruhnya menggunakan pipa berukurun 3 inci. Sistem plambing air buangan yang dimiliki gedung ruko GVK saat ini sesuai dengan hasil analisa, dimana keseluruhannya memenuhi ketentuan dalam SNI 8153:2015, namun tidak dilengkapi dengan pipa vent.Kata Kunci - ruko GVK, sistem plambing air bersih, sistem plambing air buangan, SNI 8153:2015
Evaluasi Kinerja Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Goni, Preisi; Mangangka, Isri R.; Sompie, O. B. A.
TEKNO Vol 19, No 77 (2021)
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Melalui hasil observasi dilapangan diketahui RSUP Prof Dr.R. D. Kandou Manado telah memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), meskipun demikian limbah yang dihasilkan dikhawatirkan masih mengandung bahan berbahaya yang memiliki potensi yang berdampak penting terhadap penurunan kualitas lingkungan dan secara langsung memiliki potensi bahaya kesehatan bagi penduduk sekitar rumah sakit. Hal ini terlihat dari adanya septic tank pada setiap bangunan unit-unit kesehatan dan perawatan pasien yang dilengkapi dengan bak control untuk mengolah air limbah terutama dari toilet sehingga proses anaerobic dapat terjadi untuk meminimalisasi parameter pencemar terutama COD dan BOD sebelum diolah di IPAL. Untuk limbah non WC seperti air cucian dari watafel atau keran-keran pada setiap unit kesehatan langsung dialirkan ke IPAL. Analisis data sekunder meliputi parameter yaitu pH, COD, BOD, TSS, Minyak dan Lemak, Amoniak. rincian analisis data sekunder dapat dilihat dari analisi inlet dan outlet IPAL. Dari hasil (I) penelitian dapat dilihat bahwa IPAL yang dimiliki RSUP Prof.Dr.R.D Kandou Manado termasuk dalam kategori cukup efisien. Cukup efisien kinerja IPAL tersebut dapat dilihat dari penurunan kandungan BOD dari 76 mg/l menjadi 16 mg/l, kandungan COD dari 79 mg/l menjadi 35 mg/l, kandungan TSSdari 28 mg/l menjadi 2 mg/l, kandungan Minyak dan Lemak dari 1,4 mg/l menajdi 1,3 mg/l, dan Amoniak dari 72 mg/l menjadi 32 mg/l. Kiranya penelitian ini bisa Memberikan kontribusi ilmiah terhadap peningkatan kinerja sistem IPAL rumah sakit umum pusat Prof. Dr. R. D. Kandou Manado agar efluen yang dihasilkan sesuai dengan baku mutu.  Kata kunci – Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), pH, COD, BOD, TSS, Minyak dan Lemak, Amoniak