Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

UJI KONSOLIDASI DEPOSIT TANAH LUNAK DENGAN MENGGUNAKAN HORIZONTAL DRAIN Sutrianingsih, Ni Wayan; Rondonuwu, Steeva G.; Sompie, Oktovian B. A.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 6, No 12 (2018): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Uji konsolidasi satu dimensi dengan menggunakan odometer dilakukan di laboratorium mengikuti standart ASTM. Beban diaplikasikan secara bertahap setiap 24 jam, berturut–turut 1, 2, 4, 8, 16 dan 32 kg. Pengujian dilakukan pada lempung lunak dengan dan tanpa menggunakan karung goni sebagai permeable layer (horizontal drain) pada tengah lapisan. Dimensi benda uji adalah 60 mm untuk diameter dan 20 mm untuk ketebalan. Hasil uji konsolidasi menunjukkan bahwa dengan menggunakan karung goni proses konsolidasi menjadi lebih cepat. Dengan karung goni diperoleh cv = 0.1485 mm2/detik sedangkan tanpa karung goni  cv = 0.1378 mm2/detik. Kata kunci: odometer, konsolidasi, horizontal drain, penurunan
ANALISIS KEKUATAN TANAH DENGAN MENGGUNAKAN PERKUATAN BERLAPIS KARUNG GONI DAN KARUNG PLASTIK Slat, Pethreesia; Sompie, Oktovian B. A.; Rondonuwu, Steeva G.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 7, No 2 (2019): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanah adalah material dasar dalam pembangunan suatu konstruksi. Keadaan tanah yang kurang baik dapat berakibat kurang baik juga bagi kostruksi di atasnya. Salah satu perkuatan yang digunakan untuk menstabilkan yaitu dengan menggunakan karung goni dan karung plastik.Tujuan dari penelitian ini, untuk mengetahui perilaku mekanis tanah yang ada di kawasan Royal Teracce Citra Land untuk dibuat perkuatan dengan karung goni dan karung plastik. Penelitian dilakukan dengan cara membandingkan tanah yang menggunakan perkuatan dan tanah yang tidak menggunakan perkuatan.Parameter tanah yang diperoleh dari laboratorium dimodelkan ke dalam program PLAXIS 2D v.8.2 untuk mendapatkan faktor keamanan (Msf), penurunan (Uy). Setelah itu dimodelkan lagi ke dalam program PLAXIS 2D v.8.2 dengan menggunakan perkuatan karung goni dan karung plastik.Dari pemodelan pada program PLAXIS 2D v.8.2 diperoleh bahwa dengan menggunakan perkuatan karung goni dan karung plastik, faktor keamanaan (Msf) menjadi meningkat, dan penurunan (Uy) menjadi kecil. Kata kunci : Kekuatan tanah, Perkuatan karung goni dan karung plastic, Plaxis 2D v.8.2.
ANALISIS PERKUATAN TANAH DENGAN METODE SAND COMPACTION PILE PADA TANAH RAWA (STUDI KASUS: JALAN TOL MANADO BITUNG SULUT) Manoppo, Charity Joseph; Manoppo, Fabian J.; Rondonuwu, Steeva
JURNAL SIPIL STATIK Vol 5, No 6 (2017): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sand Compaction Pile merupakan metode dimana pasir dipadatkan untuk membentuk pile yang dapat berfungsi sebagai perkuatan dan drainase. Metode ini telah digunakan pada tanah yang memiliki kadar air tinggi (Hiroki Et Al. (2012)) sehingga pada kasus ini, akan dilakukan analisa terhadap pengaruh perkuatan Sand Compaction Pile terhadap tanah rawa dengan bantuan program yang menggunakan metode limit equlibrium berupa SLIDE dan program yang menggunakan finite element berupa RS2 (Phase2) dalam mencari pengaruh perkuatan kestabilan tanah yang terjadi akibat aplikasi Sand Compaction Pile.Perilaku tanah diselidiki dalam laboratorium, dan analisis perhitungan dilakukan menggunakan program SLIDE dan RS2 sebagai kesimpulan dari masalah. Dari hasil analisa pada program SLIDE dan RS2, Sand Compaction Pile dapat meningkatkan perkuatan pada tanah namun tidak secara cukup signifikan untuk membuat perkuatan yang aman pada timbunan dengan nilai Safety Factor sebesar 0.504 dibandingkan dengan nilai Safety Factor tanpa perkuatan yaitu 0.475, dan nilai Total Deformation sebesar 71.6299 m², dibandingkan dengan nilai Total Deformation tanpa perkuatan yaitu sebesar 87.0311 m². Kata kunci: Sand Compaction Pile, Tanah Rawa, Timbunan, SLIDE, RS2, Phase2
ANALISIS DEFORMASI LEMPUNG LUNAK MELALUI CYCLIC LOADING TEST Felina, Gadis Ayu; Rondonuwu, Steeva G.; Manaroinsong, Lanny D. K.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 7, No 10 (2019): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanah lempung seringkali menjadi permasalahan. Umumnya, jika tidak dikenali dan diselidiki secara hati-hati dapat menyebabkan masalah jangka panjang, salah satunya adalah konsolidasi atau penurunan. Hal ini disebabkan karena rendahnya daya dukung jenis tanah tersebut karena mempunyai tingkat kemampumampatan yang besar dan kuat geser yang rendah. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menghindari hal tersebut. Salah satunya adalah dengan melakukan perbaikan tanah. Konsekuensi dari bentuk–bentuk perbaikan tanah tersebut mengakibatkan deformasi.Deformasi merupakan perubahan bentuk pada tanah berupa mengembang dan menyusut. Deformasi yang terjadi ini bias membahayakan struktur bangunan yang berdiri diatasnya. Pada penelitian ini perilaku deformasi dianalisa dengan uji konsolidasi satu dimensi menggunakan oedometer di laboratorium. Pengujian dilakukan dengan mengambil material kerukan Danau Tondano sebagai sampel. Metode pembebanan mengikuti standar ASTM. Kemudian dilanjutkan dengan uji cyclic loading, yaitu metode pembebanan unloading reloading (Gunawan R,2015).Hasil uji konsolidasi satu dimensi diperoleh nilai indeks mampat ( ) berturut-turut sebagai berikut : 1 sebesar 0.39, 2 0.41, dan 3 -0.90.Dan untuk uji cyclic loading diperoleh nilai indeks mampat (kappa) pada saat penambahan beban masing-masing untuk 4 kali penambahan beban yaitu κ1 sebesar -1.86, κ2 -0.98, κ3 -0.46, κ4 -0.21. Dan untuk indeks muai pada pengurangan beban (unloading), diperoleh nilai λ1 sebesar -0.11, λ2 -0.08, λ3 -0.03. Nilai κ dan λ adalah gradien kemiringan kurva e-log p yang didapatkan dari percobaan cyclic loading. Dimana nilai  κ adalah nilai kemampumampatan tanah untuk mengembang, dan nilai λ adalah nilai kemampuan tanah untuk memuai.Karakteristik tanah lempung lunak apabila dibebani cyclic memberikan grafik hubungan e-log p yang bisa digunakan untuk mengidentifikasi parameter deformasi tanah.Penelitian ini membuktikan teori bahwa dengan menggunakan cyclic loading test, proses deformasi pada tanah lunak yang diselidiki. Ini memberikan referensi dan manfaat bagi pekerjaan perbaikan tanah lunak dengan maksud untuk mengurangi resiko penurunan dan kerusakan struktur suatu bangunan melalui perkiraan besar deformasi tanah. Dalam hal ini perpindahan vertikal tanah. Kata kunci: Deformasi, Tanah Lempung, Konsolidasi, Cyclic
ANALISIS POTENSI LIKUIFAKSI DENGAN MENGGUNAKAN NILAI SPT Warouw, Anry Gratio Deo; Manoppo, Fabian J.; Rondonuwu, Steeva G.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 7, No 11 (2019): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu dampak yang disebabkan oleh gempa bumi adalah fenomena hilangnya daya dukung tanah akibat getaran gempa atau beban siklik ynag disebut dengan peristiwa Likuifaksi. Peristiwa Likuifaksi dapat menyebabkan kerugian yang sangat besar pada proyek  proyek infrastruktur, dalam hal ini Jembatan Ir. Soekarno Manado menjadi lokasi evaluasi potensi Likuifaksi dengan menggunakan nilai uji Standart Penetrasi (SPT).Analisis potensi likuifaksi bertujuan untuk mengetahui nilai faktor keamanan dterhadap Likuifaksi ditiap lapisan tanah di Jembatan Ir. Soekarno Manado, dengan membanadingkan nilai Cyclic Resistance Ratio (CRR) yang adalah nilai tahanan tanah untuk menahan Likuifaksi dengan nilai Cyclic Stress Ratio (CSR) yang merupakan ratio tegangan siklik yang terjadi pada tanah akibat gempa dan dapat menyebabkan Likuifaksi terjadi. Nilai faktor keamanan (FS) harus melebihi nilai satu, likuifaksi dapat terjadi jika nilai faktor keamanan (FS) lebih kecil dari satu dan dikatakan krisitis terhadap Likuifaksi jika faktor keamanan (FS) sama dengan satu.Berdasarkan evaluasi potensi Likuifaksi dilakukan dengan kontrol faktor keamanan (FS) terhadap Likuifaksi pada gempa refrensi yaitu dengan Moment Magnitude (Mw) = 7.5, 7.6, 7.7, 8, 8.5, dan 9, percepatan gempa maksimum yang terjadi dipermukaan tanah  (amax) PUSKIM = 0.622g dan kondisi muka air tanah yang dangkal. Maka didapati faktor keamanan (FS) pada Moment Magnitude (Mw) = 7.5  hingga Mw = 8 tanah yang disekitar Pylon Jembatan Ir. Soekarno Manado aman terhadap Likuifaksi, dan pada Mw = 8.5 hingga Mw = 9, Likuifaksi dapat terjadi dilapisan I (0 m – 10 m).Kata Kunci : Cyclic Resistance Ratio (CRR), Cyclic Stress Ratio (CSR), Likuifaksi, Standart Penetration Test (SPT)
ANALISIS STABILITAS TANAH DENGAN MODEL MATERIAL MOHR COULOMB DAN SOFT SOIL Sompie, Gracia Mizuno Elisa; Sompie, Oktovian B. A.; Rondonuwu, Steeva G.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 6, No 10 (2018): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanah sebagai media untuk memikul beban yang ada harus memiliki kekuatan atau persyaratan agar dapat memikul beban yang ada diatasnya Keadaan tanah yang kurang baik dapat berakibat kurang baik juga bagi konstruksi di atasnya. Oleh karena itu perlu untuk menganalisis stabilitas pada tanah untuk mengetahui besarnya faktor keamanan serta penurunan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui parameter tanah yang ada di kawasan ringroad untuk di hitung berapa besar penurunan dan faktor keamanannya. Parameter tanah yang dipeoleh dari laboratorium dimodelkan kedalam program plaxis 2d v.8.6 untuk mendapatkan faktor keamanan (Msf), penurunan total (Utotal). Penelitian dilakukan dengan cara membandingkan hasil yang didapat dengan menggunakan model material mohr coulomb model dan soft Soil model dengan  variasi muka air tanah.Dari pemodelan pada program plaxis 2d v.8.6 diperoleh bahwa semakin tinggi muka air tanah maka semakin besar faktor keamanan. Pada model material mohr coulomb nilai faktor keamanan terbesar yaitu 1,598 pada muka air tanah 10 meter dan yang terkecil yaitu 1,200 pada muka air tanah 2 meter. Dan penurunan yang terbesar yaitu 7,72 meter pada muka air tanah 2 meter dan yang terkecil yaitu 5,32 meter pada tinggi muka air tanah 10 meter. Sedangkan pada pemodelan soft soil nilai faktor keamanan terbesar ada pada tinggi muka air tanah 10 meter sebesar 1,696 dan terkecil yaitu pada muka air tanah 2 meter dengan nilai faktor keamanan 1,309. Pada soft soil model analisis penurunan terbesar diperoleh 0,30477 meter pada tinggi muka air tanah 4 meter dan terkecil ada pada tinggi muka air tanah 10 meter yaitu 0,10149 meter Kata kunci:  Analisis Stabilitas Tanah, Penurunan, Faktor Keamanan, Mohr Coulomb Model, Soft Soil Model, Plaxis
ANALISA KESTABILAN BANGUNAN EMBUNG NUNUKA 1 Seroy, Camela Apriani; Manoppo, Fabian J.; Rondonuwu, Steeva G.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 8, No 2 (2020): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Embung or can also be called a small dam is one of the buildings of water resources that can function to accommodate water, water conservation efforts, and can also control flooding even on a small scale. Some criteria for a shelter building are included in the embung criteria, including building height <15 meters calculated from the foundation to the highest elevation of the building and also the amount of water storage caused by construction is less than 500,000 thousand.Nunuka Embankment is one of the efforts carried out in order to overcome water shortages in East Bolangitang Sub district, where water deficits were identified in terms of needs and the availability of water in the sub-district.In order to avoid disasters caused by failure factors, embung buildings need to be reviewed for failure factors that are likely to occur similar to those used in potential failures in the construction of dams in general, namely building failure caused by the influence of hydrology and hydraulics, building failure caused because of the influence of water seepage, and building failure caused by the influence of the structure itself.In this thesis, the author has conducted an analysis using the parameters C (cohesion), Permeability (k), Poisson Ratio (n), Ø (shear angle), gsat (gamma saturated), E (modulus of elasticity) and gunsat (gamma unsaturated) to calculate the potential for embung failure in terms of failure due to water seepage in the body of the reservoir and failure caused by the influence of the embung structure itself. Application Plaxis 8.5 is a tool used by the author to conduct a review of building safety factors, seepage that occurs in buildings and decreases that occur in dams in several scenarios then compared with the results of the same review using the Geostudio application. Keywords: Embung, Small Dam, Nunuka Embankment, Small Dam Stability, Safety Factor
ANALISIS KESTABILAN LERENG DENGAN ALAT FJM 2017 Turangan, Virginia; Manoppo, Fabian J.; Rondonuwu, Steeva G.
JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 8, No 2 (2018): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ANALISIS KESTABILAN LERENG DENGAN ALAT FJM 2017
Analisis Kestabilan Tanah Timbunan (Embankment) Pada Tanah Rawa Dengan Menggunakan Bambu (Studi Kasus : Jalan Toll Manado-Bitung) Lestari, Mariati Indah; Manoppo, Fabian J.; Rondonuwu, Steeva G.
JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 8, No 2 (2018): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Construction of the road structure in the form of embankment on soft ground conditions posesome problems, such as stability, seattlement, horizontal movement (lateral displacement), andcollapse of ground slopes or uneven base decline (differencial seattlement). This is because soft soilsgenerally have strong shear and low permeability and great compressibility. Because the soft soil hasa low permeability, the time required for consolidation is longer. At the time of consolidation, theground stress at the beginning of the loading is borne entirely by the pore-water stress. Then slowlythis stress is transferred to the effective stress of the soil, so that the soil has increased the strength andcarrying capacity. Thus, if a construction is to be built on soft soil, in order to avoid a substantialsettlement in the building and to obtain a good carrying capacity of the soil, the construction processshould be carried out after the soil has been fully consolidated. In this study it will be on the analyzethe stability problems on embankment on soft soil by using bamboo as micropile with case studiesmarshland improvement efforts to heap on it on a toll road project Manado Bitung in North Sulawesi.       The aims of this study are to obtain a graphic relationship between safety factor value andengineering properties of soil (c, φ, γ) and to obtain a graphic relationship between safety factor valueand it’s α   value.      Methods used in this study are laboratory scale experiment using bamboo as micropile to simulatethe soil stability and rockscience program forn slope stability analysis.      Results revealed that based on the analysis results of construction of embankment without bambooas micro pile and construction of embankment with bamboo as micro pile, it can be concluded that  asswamp land has low carrying capacity and generally have high water content and very lowpermeability so often cause problems inside construction of civil buildings. A common problem withsoft soil is the problem of stability. The result of the analysis, showed that other data ( , γ, c, h,) ifthe value of   increase then the safety factor will increase, also if the value of c increase then thesafety factor  will increase, but if the value of γ is decrease then the safety factor will decrease. Byraising the h embankment height, will reduce the safety factor value.Keywords: slope stability, geological process, landslides, Rocscience slide program, safety factor
Analisa Pile Slab Pada Tanah Rawa (Jalan Tol Manado-Bitung) Sorongan, Claudio Daniel; Manoppo, Fabian J; Rondonuwu, Steeva G.
TEKNO Vol 16, No 70 (2018)
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jalan Tol Manado-Bitung yang mempunyai panjang 39,9 km adalah infrastruktur jalan yang dibangun oleh pemerintah untuk mengurai kemacetan yang terjadi antara kota manado dan kota bitung akibat terjadinya peningkatan volume kendaraan serta interaksi dikedua kota tersebut. Akan tetapi. Saat pembangunan terdapat suatu kendala yaitu trase jalan harus melewati daerah dengan kondisi tanah yang sangat lunak/tanah rawa. Dimana jenis tanah ini diketahui memiliki daya dukung yang sangat rendah. Untuk mengatasi masalah tersebut maka dibuat jalan dengan menggunakan struktur Pileslab. Struktur Pileslab terdiri dari slab, pile head dan pondasi tiang pancang. Standar pembebanan pada struktur mengacu pada SNI T-02-2005 (Standar Pembebanan Untuk Jembatan). Analisis yang digunakan untuk mendesain struktur Pile slab ini adalah analisis dengan cara statis dan dengan menggunakan program AllPile. Berdasarkan analisa perhitungan yang dilakukan, didapatkan bahwa struktur Pile slab dapat memikul beban vertical sebesar 3290,7 kN dan horizontal sebesar 498,5 kN dengan eksentrisitas yang terjadi setinggi 3 m. Setelah dilakukan analisa terhadap daya dukung dengan menggunakan cara statis maupun dengan menggunakan Program AllPile didapatkan penurunan  sebesar 0,1cm dan defleksi sebesar 2,5cm.