p-Index From 2019 - 2024
0.562
P-Index
This Author published in this journals
All Journal TEKNO
Rondonuwu, Steev G.
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Percepatan Konsolidasi Dengan Menggunakan Vertical Drain Kindangen, Kevin; Rondonuwu, Steev G.; Sarajar, Alva N.
TEKNO Vol 17, No 71 (2019): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penurunan konsolidasi pada tanah lempung lunak tidak dapat dihindari, jenis tanah lempung lunak memiliki koefisien rembesan yang rendah sehingga proses konsolidasi pada tanah ini akan memakan waktu yang lama. Teknologi perbaikan tanah yang semakin berkembang dapat mengatasi permasalahan ini, salah satunya dengan mempercepat waktu konsolidasi dengan menggunakan vertical drain. Penggunaan vertical drain dapat mempercepat terjadinya konsolidasi pada tanah lempung lunak. Dalam penelitian ini, penggunan vertical drain pada tanah lempung lunak diuji dalam model 1 sel vertical drain pada alat uji konsolidasi yaitu, odometer. Uji konsolidasi dengan odometer dilakukan di laboratorium, dengan mengambil material kerukan Danau Tondano sebagai sampel. Pengujian ini dilakukan dengan dan tanpa vertical drain. Perbandingan percepatan konsolidasi, digunakan 2 paremeter konsolidasi yaitu koefisien konsolidasi (Cv) dan indeks pemampatan (Cc). Dari hasil tes diperoleh nilai Cv sebesar 0,0123 cm2/menit dengan vertical drain dan sebesar 0,0091 cm2/menit tanpa vertical drain. Sedangkan nilai Cc sebesar 0,658 dengan vertical drain, dan 0,598 tanpa vertical drain. Penelitian ini membuktikan teori bahwa dengan menggunakan vertical drain proses konsolidasi pada tanah lunak yang memakan waktu lama dapat dipersingkat. Ini memberikan referensi dan manfaat bagi pekerjaan perbaikan t
Analisis Stabilitas Lereng Dengan Perkuatan Soil Nailing Menggunakan Program Slope/W Dan Geostructural Imbar, Enricho R. B.; Mandagi, Agnes T.; Rondonuwu, Steev G.
TEKNO Vol 17, No 72 (2019): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada kasus lereng yang tidak stabil perlu dilakukan peningkatan pada stabilitasnya. Ada beberapa metode peningkatan stabilitas lereng salah satunya adalah perkuatan dengan soil nailing. Soil nailing merupakan jenis perkuatan pasif pada tanah dengan menancapkan potongan-potongan baja (nails) yang kemudian di-grout. Penelitian ini dimodelkan dengan program Slope/W dan Geostructural. Analisis pengujian data tanah dilakukan untuk mengetahui nilai parameter tanah, didapatkan nilai c = 35.81 t/m2, φ = 9.61 o, dan g =16.09 kN/m3. Pada hasil penelitian diperoleh bahwa lereng dalam kondisi kritis sehingga diberi perkuatan soil nailing, variasi nail paling efisien didapatkan pada diameter baja ulir 0.043 m, diameter lubang bor 0.15 m, jumlah nail 10 dengan panjang masing-masing 8 m , kemiringan nail 17.5º, spasi jarak nail vertikal 1 m, dan horizonal 1 m. Dari hasil analisis setelah diberi perkuatan diperoleh desain tersebut mampu menahan kelongsoran dengan angka keamanan sebesar 1.659 pada perhitungan secara manual, sedangkan pada program Slope/W mendapatkan angka keamanan sebesar 1.534 dan pada program Geostructural mendapatkan angka keamanan sebesar 1.53. Kata kunci — stabilitas lereng, soil nailing, Bishop, slope/w, geostructural
Analisis Pengaruh Fluktuasi Muka Air Tanah Terhadap Displacement Pondasi Sumuran (Studi Kasus : Bantaran Sungai Sario - Manado) Surentu, Chintia Stephani; Ticoh, Jack H.; Rondonuwu, Steev G.
TEKNO Vol 17, No 71 (2019): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kekuatan tanah biasanya berkurang pada tempat-tempat dimana terdapat muka air tanah. Hal ini tentunya akan berdampak pada pondasi dari suatu struktur bangunan. Pondasi yang berada dibawah muka air tanah akan terangkat oleh tekanan air, sehingga hal ini berarti bahwa akan mengakibatkan terjadinya penurunan atau dapat juga disebut displacement pada pondasi hingga terjadinya kegagalan struktur. Pada tahun 2014 kota Manado mengalami bencana banjir yang besar. Salah satunya yang berdampak paling parah yakni kecamatan Wanea. Akibat keadaan tanah diseputaran daerah aliran sungai pada kecamatan Wanea maka terdapat kecenderungan menggunakan pondasi tipe sumuran dimana memiliki ciri-ciri penampang yang cukup besar dan cocok pada tanah yang kurang baik. Dengan kondisi ini, sangatlah menarik untuk meninjau pengaruh fluktuasi level muka air tanah terhadap pondasi sumuran relatif terhadap perilaku displacement yang terjadi pada titik pusat didasar pondasi dan keliling didasar pondasi. Akibat pengaruh variasi dari level MAT, perubahan besar displacement yang terjadi pada titik keliling dasar pondasi akan lebih kecil (yakni dengan nilai 0,005 mm, 0,011 mm, 0,022 mm, dan 0,922 mm) jika dibandingkan pada titik pusat dasar pondasi (dengan nilai 0,009 mm, 0,018 mm, 0,033 mm, dan 1,876 mm), untuk kondisi MAT yang berada diatas maupun dibawah dasar pondasi. Nilai pertambahan displacement pada kondisi I, yakni sebesar 2,254 mm untuk titik pusat dasar pondasi dan 1,105 mm untuk titik keliling dasar pondasi, dimana nilai tersebut lebih besar dari pada kondisi II, yakni sebesar 2,051 mm untuk titik pusat dasar pondasi dan 0,947 mm untuk titik keliling dasar pondasi. Akibat pengaruh variasi dari level MAT, dapat dilihat bahwa seiring level MAT menjauh dari dasar pondasi maka, displacement yang terjadi pada kondisi I (muka air tanah diatas dasar pondasi) akan bertambah secara signifikan, jika dibandingkan dengan kondisi II (muka air tanah di bawah dasar pondasi).