Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

ANALISA KELELAHAN STRUKTUR PADA SAMBUNGAN ANTAR TIANG PANCANG AKIBAT BEBAN HORISONTAL Quedarusman, George Peter; Balamba, Sjachrul; Ticoh, Jack H.; Sarajar, Alva N.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 2 (2013): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki banyak sumber daya alam terutama minyak bumi, hal ini menyebabkan berkembangnya bangunan offshore di Indonesia. Jenis bangunan offshore yang digunakan di Indonesia yaitu jenis jacket platform. Tugas akhir ini bertujuan untuk mendesain jacket, dengan data topside load 1567 ton, tinggi gelombang 4,9987 m, periode gelombang 7 second. Mendesain jacket menggunakan software sap 2000 dimana desainnya berdasarkan peraturan API RP 2A WSD tahun 2002. Untuk analisis fatigue mengunakan tabel peristiwa gelombang (25 tahun). Dimensi tiang pancang yang digunakan sebesar 1,2 m dengan Daya dukung vertikal tiang pancang sebesar 210,835 ton dan Daya dukung horizontal sebesar 253,1879 ton. Dari analisis fatigue di sambungan antar tiang pancang didapat umur bangunan 95,202 tahun sehingga desain jacket aman untuk umur rencana bangunan 40 tahun.Kata Kunci : jacket, pondasi, fatigue
ANALISIS POTENSI LIKUIFAKSI DI PT. PLN (PERSERO) UIP KIT SULMAPA PLTU 2 SULAWESI UTARA 2 X 25 MW POWER PLAN Lonteng, Christian Vicky Delfis; Balamba, Sjachrul; Monintja, Sartje; Sarajar, Alva N.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 11 (2013): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu dampak yang disebabkan oleh gempa bumi adalah hilangnya kekuatan lapisan tanah akibat getaran yang disebut dengan likuifaksi. Peristiwa likuifaksi akibat gempa bumi dapat menyebabkan kerusakan berat dan kegagalan infrastruktur. Dalam hal ini, PT. PLN ( PERSERO ) UIP KIT SULMAPA PLTU 2 SULAWESI UTARA 2 X 25 MW POWER PLAN menjadi lokasi evaluasi potensi likuifaksi, dengan menggunakan data Standard Penetration Test (SPT) dan Cone Penetration Test (CPT).Analisis potensi likuifaksi ini bertujuan untuk mengetahui nilai faktor keamanan (FS) dengan membandingkan nilai Cyclic Resistance Ratio (CRR) yang merupakan tahanan tanah terhadap terjadinya likuifaksi dan Cyclic Stress Ratio (CSR) yang merupakan tegangan geser yang ditimbulkan oleh gempa. Peristiwa likuifaksi akan terjadi untuk angka keamanan (FS) lebih kecil dari satu.Hasil perhitungan nilai CSR adalah sama untuk kedua metode tersebut, dikarenakan lokasi titik pengujian yang ditinjau jaraknya berdekatan. Sedangkan nilai CRR untuk metode CPT umumnya memiliki nilai yang lebih besar dari metode SPT. Nilai CRR yang berbeda menghasilkan nilai FS yang berbeda untuk data SPT dan CPT. Nilai FS yang didapat dari empat titik uji data SPT dan CPT lebih besar dari satu. Artinya tanah tidak berpotensi untuk terjadi likuifaksi. Nilai CRR dan FS dari setiap pengujian menurun, dengan meningkatnya magnitude gempa. Menurunnya Fines Content menyebabkan nilai CRR dan FS dari setiap pengujian akan menurun.Kata Kunci: gempa bumi, likuifaksi, cyclic stress ratio (CSR), cyclic resistance ratio (CRR), factor of safety (FS)
ANALISIS KESTABILAN PONDASI JEMBATAN STUDI KASUS : JEMBATAN ESSANG-LALUE Lapis, Julfrenly Onding; Balamba, Sjachrul; Sompie, Oktovian B. A.; Sarajar, Alva N.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 11 (2013): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Secara struktural jembatan dipisahkan menjadi bangunan atas dan bangunan bawah. Sesuai fungsinya, bangunan bawah jembatan menopang dan meneruskan beban dari bangunan atas jembatan ke lapisan tanah yang kuat dan stabil/solid. Bangunan bawah jembatan terdiri dari abutmen dan pondasi, dimana abutmen bisa juga berfungsi sebagai pondasi jembatan. Ketinggian abutmen minimum 1 m di atas tinggi air saat banjir, sedangkan kedalaman minimum ditentukan dengan menghitung kedalaman gerusan.Metode yang digunakan untuk analisis kestabilan abutmen pada penelitian ini adalah metode pendekatan berdasarkan IRC78/1983. Tahap perancangan abutmen, seperti pada struktur dinding penahan tanah pada dasarnya menggunakan sistim coba-coba (trial), kemudian dianalisa kestabilannya dengan syarat harus memenuhi nilai faktor keamanan FS Geser> 1.5, FS Guling>1.5, FS DDT>3.Pada contoh kasus jembatan Essang-Lalue direncanakan abutmen dengan ketinggian 3.46m dari permukaan tanah, dan tertanam sedalam 5,54m. Hasil analisis kestabilan pada abutmen menyatakan bahwa tanah dapat menahan gaya geser, dan guling yang bekerja pada struktur, tetapi daya dukung tanah tidak dapat memikul struktur diatasnya, sehingga diperlukan pondasi dibawahnya. Pondasi yang dianalisis adalah pondasi kaison diameter 2.0, 2.5, 3.0, 3.5, 4.0, 4.5,dan 5.0m. Dari hasil analisis, pondasi kaison dengan diameter 4.0, 4.5,dan 5.0 m, adalah pondasi yang bisa menahan beban-beban struktur bangunan atas jembatan, dan abutmen.Kata kunci : Kestabilan terhadap geser, guling, daya dukung, penurunan
PENGARUH ANGKA POISSON TERHADAP KESTABILAN PONDASI MESIN JENIS RANGKA (STUDI KASUS : MESIN TURBINE GENERATOR PT. PLN (PERSERO) UIP KIT SULMAPA PLTU 2 SULAWESI UTARA 2 X 25 MW POWER PLAN) Manangi, Zulaiha; Balamba, Sjachrul; Monintja, Sartje; Sarajar, Alva N.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 2, No 2 (2014): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mesin?mesin penghasil listrik terdiri dari mesin utama dan mesin penunjang. Pada pembangkit listrik tenaga uap dan gas turbine generator merupakan mesin utama yang mengubah energi dari gas dengan tekanan dan kecepatan yang tinggi hasil dari pembakaran batu bara menjadi energi mekanik berupa rotasi poros turbin. Untuk itu, diperlukan analisis statis dan analisis dinamis sebagai indikator dalam menentukan kestabilan pondasi mesin dan mengaitkan pengaruh modulus geser tanah terhadap kestabilan pondasi mesin. Analisis statis yang memperhitungkan penurunan tanah dan daya dukung tanah dengan menggunakan Metode Terzaghi dan Metode Meyerhof, sedangkan untuk analisis dinamis memperhitungkan frekuensi, redaman, dan amplitudo getaran yang terjadi pada getaran vertikal, getaran horizontal, getaran rocking dan getaran torsi dengan menggunakan Metode Lumped Parameter.Pada analisis statis dengan Metode Terzaghi diperoleh daya dukung tanah ultimate (qu) = 1076,86 t/m2 dan daya dukung izin (qall) = 358,95 t/m2 sedangkan dengan Metode Meyerhof diperoleh daya dukung tanah ultimate (qu) = 1641,95t/m2 dan daya dukung izin (qall)= 547,24t/m2. Nilai beban pondasi untuk pondasi rangka(?statis) = 7,28t/m2Pada analisis dinamis diperhitungkan Variasi angka poisson untuk memperoleh beban maksimum (Qo) pada kondisi G=G dan G= 2Gs. Pada frekuensi operasi 1000-5000 rpm pada tiap ragam getaran dan Variasi angka poisson pada beban maksimum.Penambahan Angka Poisson berpengaruh pada kestabilan pondasi mesin jenis rangka karena penambahan angka poisson berbanding lurus dengan frekuensi natural maupun frekuensi resonansi pada getaran vertikal, horizontal, getaran Rocking. Tetapi untuk getaran torsi penambahan angka poisson berbanding terbalik dengan nilai dari frekunsi natural. Penambahan angka poisson berpengaruh terhadap nilai dari redaman dimana pada masing-masing ragam getaran nilai dari redaman mulai dari frekuensi operasi mesin dari 1000?5000 rpm, semakin besar angka poisson maka semakin besar juga redaman, redaman yang besar akan memperkecil kemungkinan terjadinya resonansi. Amplitudo getaran pada masing-masing getaran semakin meningkat hal dipengaruhi dari nilai maksimum beban dari masing-masing angka poisson pada masing-masing ragam getaran pada kondisi G=Gs dan G=2Gs.Kata kunci : pondasi mesin, pondasi rangka, angka Poisson, redaman, resonansi
ANALISA TANAH PADA BUKAAN TEROWONGAN (Studi Kasus: Terowongan Kawasan Green Hill, Malendeng) Rori, Sharon Victorya; Balamba, Sjachrul; Sarajar, Alva N.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 5, No 6 (2017): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Adanya konstruksi terowongan dapat menyebabkan penurunan tanah di permukaan atau di daerah sekitar konstruksi terowongan. Penurunan tanah akan dapat terjadi pada seluruh metode pelaksanaan konstruksi terowongan. Hal ini dapat mempengaruhi struktur bangunan yang ada di sekitar konstruksi terowongan, termasuk tanah yang ada di sekitarnya. Analisis dilakukan dengan meninjau tanah pada sekitaran Terowongan Kawasan Green Hill, Malendeng.Analisa tanah pada bukaan terowongan studi kasus; Terowongan Kawasan Green Hill, Malendeng menggunakan program plaxis v8.2 yang dapat menghitung faktor keamanan dengan menggunakan metode elemen hingga. Pada perhitungan ini dibutuhkan beberapa parameter data antara lain : Young Modulus(E) ,Poisson’s Ratio(v), Sudut Geser Dalam(φ), Kohesi(c), γsat, γunsat, kx,y.Dari hasil perhitungan menggunakan metode elemen hingga dengan program plaxis v8.2 diperoleh nilai SF untuk tanah di daerah sekitar bukaan terowongan tanpa dipengaruhi beban sebesar 1.182, penurunan yang terjadi akibat adanya deformasi pada tanah sekitar 110.82 x 10-6m. Nilai SF untuk tanah di daerah sekitar bukaan terowongan dipengaruhi beban 100kn sebesar 0.926, penurunan yang terjadi akibat adanya deformasi pada tanah sekitar 11.69 x 10-3m. Nilai SF untuk tanah di daerah sekitar bukaan terowongan dipengaruhi beban 100kN (jarak diameter terowongan) sebesar 0.596 penurunan yang terjadi akibat adanya deformasi pada tanah sekitar 185.78 x 10-3m. Kata Kunci: Bukaan Terowongan, Analisa Tanah, Plaxis, Nilai SF, Penurunan
ANALISIS PENURUNAN PADA PONDASI RAKIT JENIS PELAT RATA DENGAN METODE KONVENSIONAL Mentang, Olivia Stephani; Balamba, Sjachrul; Sompie, Oktovian B. A.; Sarajar, Alva N.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 11 (2013): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bangunan bertingkat tinggi biasanya dibangun di atas pondasi dalam, seperti pondasi tiang pancang atau pondasi sumuran,tetapi banyak juga yang dibangun di atas pondasi dangkal seperti pondasi rakit. Pondasi ini berupa plat beton besar yang berfungsi meneruskan beban melalui sekumpulan kolom atau dinding ke lapisan tanah di bawahnya. Menurut asumsi kekakuan pondasi dan pengaturan jarak antara kolom atau beban kolom yang berdekatan, pondasi rakit dapat dirancang dengan berbagai metode. Perancangan pondasi rakit pada penelitian ini menggunakan metode Konvensional.Perancangan dilakukan mulai dari menentukan resultan beban kolom, menghitung beban kolom yang termodifikasi, menghitung tebal pondasi, hingga menghitung gaya dalam di setiap strip yang dibagi menurut arah X dan Y yang kemudian akan menjadi acuan untuk menghitung tulangan pondasi. Selanjutnya dihitung daya dukung tanah menggunakan Analisis Terzaghi, Analisis Meyerhof, Persamaan Brinch Hansen, dan Persamaan Vesic. Sedangkan penurunan tanah khususnya penurunan segera dihitung menggunakan teori dari Timoshenko dan Goodier.Pondasi rakit dengan beban bangunan dan data tanah yang ada lokasi gedung perkantoran BANK SULUT, Manado, Sulawesi Utara, dapat dirancang dengan metode konvensional karena memenuhi syarat antara lain tebal pondasi (h) = 1.028 m > hmin = 0.963 m. Sedangkan perhitungan tulangan berdasarkan momen per satuan lebar maksimum dan minimum yaitu untuk arah X diperoleh momen per satuan lebar maksimum sebesar 26.77 tm/m dan minimum sebesar 25.14 tm/m, serta untuk arah Y momen per satuan lebar maksimum sebesar 26.996 tm/m dan minimum sebesar 25,275 tm/m sehingga untuk arah X dan Y dipakai tulangan yang sama yaitu Ø 20 sebanyak 3 buah. Daya dukung tanah (qult) berdasarkan data N-SPT tanah di lokasi, pada kedalaman 4.528 m (dasar pondasi), menghasilkan qult terbesar yaitu 1067.743 t/m² dengan metode Vesic. Sedangkan pada lapisan-lapisan dibawahnya yaitu pada kedalaman 5 - 25 m, qult terus bertambah yakni untuk kedalaman 25 m (tanah keras), qult terbesar yaitu 7009.431 t/m² dari metode Meyerhof. Melihat qult hasil perhitungan maka untuk beban kolom total ditambah dengan pondasi, tanah dinilai mampu mendukungnya. Penurunan total yang diperoleh dari setiap lapisan tanah adalah sebesar 4.70 cm.Kata kunci: pondasi rakit, metode konvensional, daya dukung tanah, penurunan tanah
ANALISIS STABILITAS TANAH RAWA TERHADAP EMBANKMENT JALAN TOL MANADO BITUNG DENGAN MENGGUNAKAN SEMEN YANG DIPADUKAN DENGAN ABU TERBANG (FLY ASH) Gunawan, Wiliam Nico; Manoppo, Fabian J.; Sarajar, Alva N.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 6, No 3 (2018): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada umumnya dalam stabilisasi Tanah dilakukan dengan metode kompaksi atau penambahan material seperti semen dan abu terbang (fly ash). Dalam penelitian ini dilakukan stabilisasi terhadap Tanah rawa dengan menggunakan semen yang dipadukan dengan abu terbang (fly ash). semen merupakan material hasil dari industri yang biasanya digunakan dalam pelaksanaan konstruksi beton sedangkan abu terbang (fly ash) merupakan material dari limbah industri pembakaran batubara dan dapat mencemarkan lingkungan jika tidak dipergunakan secara bijak. semen dan abu terbang, keduanya dapat digunakan untuk perbaikan sifat mekanik dari tanah, karena keduanya memiliki sifat sebagai perekat yang baik. Penelitian ini mengambil tanah rawa yang berada pada pembuatan jalan tol Manado-Bitung dengan menggunakan 4% campuran semen dari berat sampel dan divariasikan dengan 4%, 8%, 12%, 16% dan 20% abu terbang (fly ash). Hasil dari penelitian ini menunjukkan peningkatan daya dukung tanah dan dapat menahan beban embankment dan jalan tol Manado-Bitung.Kata kunci: stabilisasi, abu terbang (fly ash), semen, tanah rawa
PENTINGNYA PEMBANGUNAN SARANA PRASARANA TRANSPORTASI SEBAGAI UPAYA MEMBANGUN DESA DI KABUPATEN MINAHASA UTARA PROVINSI SULAWESI UTARA Pandey, Sisca V.; Sarajar, Alva N.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 5, No 10 (2017): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangunan desa merupakan hal yang penting untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat kawasan perdesaan. Salah satu faktor yang menunjang pergerakan aksesibilitas masyarakat desa adalah tersedianya sarana dan prasarana transportasi. Ketersediaan jaringan jalan sebagai kebutuhan masyarakat desa merupakan hal yang sangat penting. Oleh sebab itu pemerintah melalui Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia melakukan studi sebagai upaya untuk membangun desa sebagai salah satu bagian dari Nawacita Pemerintah Indonesia. Provinsi Sulawesi Utara merupakan salah satu Provinsi yang terpilih sebagai lokasi pelaksanaan studi ini. Melalui pemerintah Provinsi Sulawesi Utara ditetapkanlah Kabupaten Minahasa Utara sebagai tempat pelaksanaan studi kawasan perdesaan.Kebutuhan Prasarana dan Sarana Kawasan Perdesaan berdasarkan Standar (Pedoman Penentuan Standar Pelayanan Minimal sesuai dengan Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 534/KPTS/M/2001), Bidang Pelayanan Pemukiman Perdesaan pentingnya kebutuhan akan jaringan jalan perdesaan yang dibagi dalan 2 (dua) bagian yakni Kebutuhan akan jaringan jalan desa dan kebutuhan akan jalan setapak desa.  Hasil perencanaan sarana prasarana kebutuhan masyarakat baik infrastruktur maupun kebutuhan akan jasa pelayanan kepada masyarakat, terutama masyarakat perdesaan harus direalisasikan dalam bentuk pembangunan kesejahteraan masyarakat.Berikut ini adalah beberapa langkah strategis dalam rangka peningkatan pembangunan kawasan perdesaan dalam hal ini pembangunan sarana prasarana transportasi kawasan perdesaan: Penggunaan dana desa untuk kebutuhan pembangunan prasarana transportasi jalan desa, pembangunan dengan swadaya masyarakat desa, usulan pembangunan melalui Musrembang di tingkat desa diusulkan ke Musrembang Kecamatan untuk selanjutnya diusulkan ke Tingkat Kabupaten untuk diusulkan dalam APBD Kabupaten.Kata kunci : Pembangunan Desa, Musrembang, APBD Kabupaten. 
ANALISIS TRANSFER BEBAN PADA SOIL NAILING (STUDI KASUS : KAWASAN CITRA LAND Natalia, Yesi; Balamba, Sjachrul; Sarajar, Alva N.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 4, No 8 (2016): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada dasarnya, setiap lereng memiliki faktor keamanan yang akan menentukan kemampuan tanah untuk menahan longsor. Oleh sebab itu, salah satu alternatif yang dapat digunakan adalah dengan memasukkan atau menanam sebuah perkuatan tanah untuk menambah daya dukung sehingga faktor keamanannya dapat meningkat. Dalam analisis transfer beban ini, akan dihasilkan sebuah perbandingan faktor keamanan yang dihasilkan dengan menggunakan perkuatan Soil Nailing dan dihitung menggunakan program Plaxis 8.2 dan Ms.Excel (Metode Fellenius). Jika dengan menggunakan perkuatan Soil Nailing faktor keamanannya meningkat, maka kita dapat menghitung besarnya transfer beban yang dipikul oleh Soil Nailing sehingga dapat disimpulkan bahwa Soil Nailing dapat menjadi salah satu perkuatan tanah yang dapat digunakan untuk tanah dilokasi bersangkutan. Hasil akhir dari perhitungan dengan program Plaxis ini menunjukkan adanya peningkatan faktor keamanan jika menggunakan Soil Nailing, yaitu sebesar 1.822. yang menunjukkan lereng dalam keadaan stabil. Kata Kunci : Transfer Beban, Soil Nailing, Plaxis V 8.2
PEMERIKSAAN KEKUATAN TANAH DENGAN PERKUATAN ANYAMAN KAWAT (STUDI KASUS : KAWASAN TINOOR) Tumewu, Davly Rivaldo; Riogilang, Hendra; Sarajar, Alva N.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 4, No 8 (2016): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ilmu keteknikan, dalam hal ini geoteknik harus dapat memberi jawaban atas kebutuhan daya dukung tanah yang diinginkan sesuai dengan keperluan konstruksi. Oleh karena itu,  berbagai macam metode mulai dikembangkan termasuk metode pemberian perkuatan tanah (soil reinforcement) yaitu dengan menggunakan material geosintetik. Dalam penelitian ini digunakan anyaman kawat dan serat jute sebagai perkuatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan tanah yang diberi perkuatan anyaman kawat dan serat jute, berapa besar faktor keamanan dan melihat perbedaan faktor keamanan sebelum dan sesudah diberi perkuatan anyaman kawat dan serat jute sampai 5 lapis perkuatan dengan menggunakan program plaxis v.8.2 2D. Dari hasil peneliian, Faktor keamanan meningkat sesuai dengan pemberian jumlah lapis perkuatan yang diberikan terhadap tanah asli berturut- turut hingga 5 lapis perkuatan : 18.70 %, 36.51 %, 52.42 %, 92.75 %, 139.44 %. Kata kunci : Kekuatan tanah, anyaman kawat, plaxis v.8.2, faktor keamanan